Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

SAINS DALAM KEPERAWATAN


MODEL TEORI FLORENCE NIGHTIANGLE MODERN NURSING

OLEH
Selvia Novitasari
Kelas A, Peminatan Anak

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Irna Nursanti, M.Kep.,Sp.Mat

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hantarkan ke Hadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas Berkat
Rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah Sains Dalam
Keperawatan model teori Florence Nightiangle Modern Nursing
Dalam makalah ini saya masih banyak menemukan hambatan dan kesulitan
yang berarti. Akan tetapi berkat bimbingan, saran, serta banyak bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan segenap
kemampuan.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan hal itu merupakan kekurangan saya. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya mahasiswa-mahasiswi fakultas ilmu keperawatan, dan profesi
keperawatan pada umumnya sebagai suatu sumbangan pikiran dalam upaya
meningkatkan mutu dalam pelayanan keperawatan kepada masyarakat.

Jakarta, Oktober 2016

i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I KONSEP TEORI MODEL


A. Biografi Florence Nightingale........................................................... 1

BAB II KONSEPTUAL FRAME WORK


A. Teori Florence Nightingale ......................................................... 4
B. Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale............. 6
C. Metaparadigma ............................................................................ 10
D. Proses Keperawatan Menurut Florence Nightingale ................... 11

BAB III ANALISIS KASUS (PROSES KEPERAWATAN)


A. Contoh Kasus............................................................................... 13
B. Pembahasan Kasus....................................................................... 13

BAB IV KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI


A. Kekuatan....................................................................................... 15
B. Kelemahan..................................................................................... 15
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN......................................................................... 16
B. SARAN...................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

KONSEP TEORI MODEL

A. Biografi Florence Nightingale

FLORENCE NIGHTINGALE

Florence Nightingale, seorang wanita pelopor ilmu keperawatan


modern, lahir di Florence Italia pada tanggal 12 Mei 1820 ketika orang
tuanya sedang dalam tour yang cukup lama di Eropa.Orang tuanya, Edward
dan Frances Nightingale, menamai putrinya sesuai dengan tempat
kelahiranya, Florence (Marriner , Ph.D 2001).
Nightingale dibesarkan dalam sebuah keluarga kaya yang tinggal di
luar kota London. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hust, sebuah rumah
besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan
seorang tuan tanah kaya di Derbyshire adalah keluarga terpandang. Florence

1
Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parhenope.
Dalam pertumbuhannya, Nightingale diajar oleh ayahnya dengan matematika,
bahasa, agama, dan filasafat. Diusia belasan tahun Nightingale aktif di
perkumpulan aristokratik, tetapi ia merasa bahwa hidupnya harus lebih
bermanfaat. Ditahun 1837 Ketika Nightingale berusia 17 tahun dia
membeberkan dalam buku harianya bahwa “ Tuhan Berbicara kepadaku dan
memanggilku untuk melanyaniNya”. Dia mulai merasakan simpati terhadap
orang- orang di sekitarnya (Brow,1988; Woodham-Smith,1951) dalam
(Alligood,2010).
Pada saat Nightingale berusia 24 tahun, dia merasa yakin dan
memutuskan bahwa panggilannya adalah merawat orang sakit, namun hal
tersebut mendapat penolakan.Pada tahun 1840-an, para gadis Inggris
terhormat tidak akan bersedia menjadi perawat. Pada masa itu, perawat tidak
melebihi fungsi sebagai pembantu yang melakukan semua pekerjaan di
rumah sakit umum.
Sampai ketika tahun 1851 ia pergi ke Kaiserwerth, Jeman, mengikuti
pelatihan perawatan pertama kalinya dari institusi diakones. Dia belajar di
sana selama 3 bulan dan kembali untuk melayani keluarganya. Tahun 1853,
dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai pengawas
di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances
di London.
Pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang
terhadap Rusia untuk menguasai Crimea, Konstantinopel, dan pintu gerbang
menuju Timur Tengah. Sidney Herbert sebagai Menteri Perang, meminta
Nightingale untuk mengepalai sebuah tim perawat bagi rumah sakit militer di
Scutari, Turki. Selama perang berlangsung, Nightingale menghadapi
pertempuran berat untuk meyakinkan para dokter militer bahwa para perawat
wanita pun diperlukan di sebuah rumah sakit militer.
Nama harum Nightingale melejit saat pecah perang Crimea antara
Inggris, Perancis, dan Turki melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu
banyak sekali tentara Inggris yang terluka dan dibiarkan terlantar di rumah
sakit darurat di medan perang karena tak cukupnya tenaga perawat di tempat
itu. Nightingale dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat ke
rumah sakit itu. Selama 21 bulan, ia mengabdi tak kenal lelah merawat,

2
menghibur tentara yang terluka dan mengusahakan perbaikan fasilitas rumah
sakit darurat tersebut.
Nightingale tak pernah absen untuk selalu berpatroli menjenguk
korban yang terluka bahkan di tengah malam yang dingin. Kedatangan
Nightingale yang berjalan kaki membawa lentera selalu dinantikan para
pasien. Nightingale mendapat julukan Malaikat dengan lentera (Lady of the
Lamp). Florence selalu membawa lampu untuk melihat korban, karena
menurut florence dengan membawa lampu kecil itu tidak akan mengganggu
korban yang lagi tidur nyenyak. Florence menerima penghargaan dari Ratu
Victoria dan rakyat Inggris berupa medali emas berukiran “Kebahagiaan dan
Cinta Kasih Abadi”.
Dana Nightingale membentuk yayasan Nightingale yang dananya
diperoleh dari sumbangan banyak pihak kemudian mendirikan sekolah
perawat. Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang
Keperawatan (Notes of Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku
acuan pada kurikulum di sekolah Florence dan sekolah keperawatan
lainnya.Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya:
1. Tahun 1883 dianugerahkan medali Palang Merah Kerajaan (The
Royal Red Cross) oleh Ratu Victoria.
2. Tahun 1907 pada usianya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan
beratus-ratus undangan menganugerahkan Florence Nightingale
dengan bintang jasa (The Order of Merit) dan Florence Nightingale
menjadi wanita pertama yang menerima bintang jasa ini.
3. Tahun 1908 Florence dianugerahkan Honorary Freedom of the City
dari kota London. Florence menulis beberapa buku terlaris termasuk
buku fenomenal Notes of Nursing.

Florence yang dilahirkan ketika keluarganya sedang bertamasya ke


Florence Italia tahun 1820, terus berkarya sampai usia lanjut dan akhirnya
meninggal pada tanggal 13 Agustus 1910 di usia 90 tahun di Park Lane,
London.

3
BAB II

KONSEP FRAME WORK

A. Teori Florence Nightingale

Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal sebagai teori


keperawatan modern (modern nursing). Nightingale meyakini bahwa
kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang
layak. ( Murray & Zentner) menyatakan bahwa lingkungan yang dapat
mencegah, menekan dan mendorong suatu penyakit, kecelakaan, kematia,
pengaruh-pengaruh yang berdampak pada kehidupan dan perkembangan
organism.
Meski istilah environment tidak muncul dalam tulisan-tulisan
Nightingale, konsep-konsep utamanya adalah ventilasi, kehangatan, cahaya,
makanan, kebersihan dan kebisingan.
Meski Nightingale sering mendefinisikan konsep-konsep dengan
tepat, ia masih kurang jelas memisahkan lingkungan pasien dalam aspek
fisik, psikologis dan aspek social. Ia menganggap semuanya tercakup dalam
lingkungan, tetapi ia lebih cenderung menekankan pada aspek fisik
dibandingkan dengan aspek lainnya.

Menurut nightingale ada 5 hal dalam menjaga kesehatan rumah diantaranya :


1. Udara segar
2. Air bersih
3. Saluran pembuangan yang efisien
4. Kebersihan
5. Cahaya.

4
Aspek lingkungan yang menjadi perhatian Nightingale terutama
adalah ventilasi dimana ia berkeyakinan bahwa dengan ketersediaan udara
segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan “ ia
mengatakan udara bersih merupakan awal dari perawatan dan harus tetap
diperhatikan oleh perawat”. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga
udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus
membuatnya kedinginan.
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien
adalah cahaya matahari. Florence Nightingale yakin sinar matahari dapat
memberi manfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga
perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari
selama tidak terdapat kontraindikasi.
Nightingale meyakini perlunya kebersihan pada pasien, perawat dan
lingkungan. Nightingale menyatakan bahwa karpet dan dinding yang kotor
mengandung banyak zat-zat organic dan sumber infeksi, seperti halnya
selimut dan tempat tidur yang kotor. Ruangan kotor yang berventilasi cukup
dan ruangan tak berventilasi yang bersih keduanya dianggap daerah yang
kotor. Menurutnya tangan yang tidak dicuci dapat mengganggu proses
penyembuhan dengan mencucinya dapat menghilangkan zat-zat berbahaya.
Karena itu perawat harus mencuci tangan mereka menjaga pasien tetap
bersih.
Sebagai tambahan dari lima hal perhatiannya dalam menjaga
kesehatan rumah, Nightingale berkeyakinan seorang perawat harus
memperhatikan kehangatan, ketenangan dan makanan. Nightingale
menyarankan perawat harus memantau terus suhu tubuh pasien mencegah
turunnya suhu tubuh dengan menjaga suhu ruangan. Ketenangan lingkungan
pasien pun harus dijaga karena dengan adanya kebisingan dapat
mengganggu kemajuan proses penyembuhan pasien. Nightingale pun
memperhatikan makanan pasien, menurutnya perawat bukan hanya mencatat
makanan yang masuk tapi kapan waktu yang tepat makanan tersebut
diberikan.
Fokus perawatan klien menurut Florence Nightingale adalah pada
kebersihan lingkungan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat
dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun

5
lingkungan. Florence Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai kondisi
sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas
maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan
tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga
individu dapat kembali sehat. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat
harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi.
Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan membedakannya
dengan proper nursing yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat
bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga saat kematiannya. Teori
Florence Nigtingale, merupakan langkah awal dalam formalisasi dan
pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia telah meletakkan suatu
pijakan bagi pengembangan teori keperawatan sesudahnya. Didasari atau
tidak, Florence Nightingale telah memberi pedoman umum bagi perawat
dalam merawat klien. Ide-ide Florence Nightingale telah mendorong
pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan.

B. Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri
dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif),
bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif) , Vardiansyah (2010).
Dalam Kamus Filsafat memaparkan beberapa pengertian tentang paradigma
secara lebih sistematis. Paradigma dalam beberapa pengertian adalah sebagai
berikut:
1) Cara memandang sesuatu, Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi
model, pola, ideal. Dari model-model ini fenomenon yang dipandang
dijelaskan
2) Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau
mendefinisikan suatu studi ilmiah konkret. Dan ini melekat di dalam
praktek ilmiah pada tahap tertentu
3) Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan
problem- problem riset. Lorens Bagus (2005: 779)

6
Paradigma Keperawatan Florence Nightingale berorientasi pada lingkungan.
Dia percaya bahwa lingkungan pasien harus diubah untuk memungkinkan
alam untuk bertindak atas pasien (McKenna, 1997; Nightingale, 1969).
Dalam Alligood, 2006)

Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan, yakni :

MANUSIA
FISIK

KESEHATAN LINGKUNGAN PSIKOLOGI


S

SOSIAL

KEPERAWATAN

1. Manusia

Meskipun sebagian besar tulisan Florence Nightingale merujuk kepada


orang sebagai orang yang menerima perawatan, dia percaya bahwa
orang tersebut adalah makhluk yang dinamis dan kompleks. Reed dan
Zurakowski (1996) menyatakan, "FlorenceNightingale membayangkan
orang karena membandingkan fisik". Untuk sebagian besar, Florence
Nightingale juga menggambarkan seorang pasien pasif dalam hubungan
ini. Namun, ada referensi khusus untuk pasien melakukan perawatan
diri bila mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan
substansi makanan, dengan demikian, pasien bukan individu yang
benar-benar pasif.
2. Lingkungan

Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat


dimanipulasi untuk menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi

7
alam untuk bertindak (Selanders, 1998). Teori ini memiliki komponen
baik fisik, psikologis maupun sosial. Komponen fisik dari lingkungan
mengacu pada ventilasi, hangat, ringan, nutrisi, obat-obatan, stimulasi,
ruang, suhu, dan aktivitas (Lobo, 2002; Nightingale, 1969; Reed &
Zurakowski, 1996; Selanders, 1998) dalam (Alligood,2006). Komponen
psikologis meliputi menghindari memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang penyakitnya. Terdapat pula
komponen Sosial diantaranya hubungan intrapersonal, interpersonal dan
juga ekstrapersonal.
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psikologis daan lingkungan sosial.
a. Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan


ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan.Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan
hangat, udara bersih, tidak lembab. Lingkungan dibuat sedemikian
rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat
tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari
kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus
diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang


negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari,
makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag
semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan
emosinya.

8
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang
pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya
dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan
diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya.Selain itu membicarkan
kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal
yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat
memberikan rasa nyaman.
c. Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang


spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik
lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada
umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu pasien
yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan
secara khusus.

3. Keperawatan

Florence Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa.


Perawat adalah untuk membantu alam yang menyembuhkan pasien
(Chinn & Kramer, 2008; Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski,
1996; Selanders, 1998). Florence mendefinisikan berbagai jenis
keperawatan sebagai keperawatan yang tepat (Perawatan orang sakit),
keperawatan umum (promosi kesehatan), dan kebidanan keperawatan

9
(Reed dan Zurakowski, 1996; Selanders, 1998). Nightingale melihat
keperawatan sebagai "ilmu manajemen lingkungan" (Whall, 1996).
Perawat yang menggunakan akal sehat, pengamatan, dan kecerdasan
memungkinkan alam untuk efektif memperbaiki pasien (DeGraaf,
Marriner Tomey, Mossman, et al., 1994) Florence Nightingale percaya
bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam hidupnya, akan menjadi
perawat dalam arti bahwa keperawatan adalah memiliki tanggung jawab
untuk kesehatan orang lain. Buku catatan Florence Nightingale tentang
Keperawatan awalnya diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan
menyediakan pedoman wanita untuk merawat orang yang mereka cintai
di rumah dan memberikan nasihat tentang bagaimana untuk "berpikir
seperti seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4).

4. Kesehatan

Florence Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi


baik tetapi untuk dapat menggunakan dengan baik setiap kekuatan yang
kita miliki”. Dari pernyataan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ia
percaya dalam pencegahan dan promosi kesehatan di samping merawat
pasien dari sakit hingga menjadi sehat.

C. Metaparadigma

1. Perorangan ( PERSON )
a. Nightingale Menyebutnya sebagai "pasien"
b. Seorang manusia ditindak lanjuti oleh seorang perawat, atau dipengaruhi
oleh lingkungan
c. Reparative memiliki kekuatan untuk menangani penyakit
d. Penyembuhan adalah Kekuasaan Pasien yang berada dalam Lingkungan
yang aman
e. Penerima perawatan, termasuk fisik, spiritual, psikologis, dan komponen
sosial budaya Individu, keluarga, atau komunitas.

10
2. Lingkungan ( ENVIRONMENT )
a. Komponen mendasar teori Florence Nightingale
b. Kondisi eksternal & kekuatan yang mempengaruhi kehidupan seseorang dan
pembangunan
c. Termasuk segala sesuatu dari seseorang makanan untuk seorang perawat
verbal & nonverbalinteraksi dengan pasien.
d. Semua kondisi internal dan eksternal, keadaan, dan pengaruh
mempengaruhi orang

3. Kesehatan ( HEALTH )
a. Penyembuhan Menggunakan Kekuatan Seseorang
b. Pengendalian faktor – faktor lingkungan sehingga dapat mencegah penyakit
c. Penyakit ini dipandang sebagai suatu proses reparative dilembagakan oleh
alam
d. Kesehatan & penyakit adalah fokus dari perawat
e. Perawat membantu pasien melalui proses penyembuhan
f. Derajat kesehatan atau penyakit yang dialami oleh seseorang

4. Keperawatan ( NURSING )
a. Memberikan udara segar, cahaya, kehangatan, kebersihan, tenang, dan diet
yang baik
b. Memfasilitasi proses reparative pasien dengan memastikan lingkungan yang
terbaik
c. Pengaruh lingkungan untuk mempengaruhi kesehatan
d. Mendukung proses Keperawatan ( meskipun itu belum bahkan tidak
dikembangkan )
e. Tindakan, karakteristik dan sifat-sifat orang yang memberikan perawatan.
f. Pendidikan keperawatan berada di tangan perawat
g. Keperawatan adalah Proses reparative pasien daripada Penyembuhan
penyakit mereka.
D. Proses Keperwatan Menurut Florence Nightengle

1. Pengkajian / pengumpulan data


a. Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi
lingkungan .

11
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan yang
mencakup lima hal esensial :
 Udara Segar
 Air Bersih
 Saluran Pembuangan
 Ventilasi
 Kehangatan

2. Diagnosa keperawatan
Berbagai maslah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :
 Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
 Penyesuaian terhadap lingkungan.
 Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.

3. Implementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan,
perrtumbuhan dan perkembangan individu.

4. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

12
BAB III

ANALISIS KASUS

A. Contoh Kasus

Seorang perawat komunitas di puskesmas beringin raya Daerah kota


Bengkulu, Baru saja mengunjungi An. C yang tinggal di kelurahan rawa
makmur, Klien berusia 4 th menderita penyakit Asma, An. C tinggal bersama
Kedua orang tuanya yang berusia 37 th, Ayahnya bernama TN. P bekerja
sebagai buruh bangunan dan ibunya bernama Ny. S seorang ibu rumah tangga ,
ayahnya berangkat kerja dari jam 7 pagi, pulang jam 18.00 sore . Sejak An. C
sering mengalami sesak nafas dan sering di rawat di rumah sakit, maka Peralatan
rumah tangga berantakan, kondisi dapur yang masih berlantai tanah juga
berserakan, lingkungan rumah yang kotor, karena ibu dari An.C malas
membersihkannya. Pada saat Perawat L berkunjung untuk melihat situasi. An.C
sedang tidur di tempat tidurnya. Pada saat memasuki rumah Tn.P Perawat L
merasakan ruangan rumah terasa pengap, udara yang masuk kurang,
lingkungan gelap yang disebabkan oleh tirai berdebu yang menutupi jendela di
kamar tidur dan kelambu tempat tidur yang kotor. Ketika perawat L menanyakan
kebutuhan air bersih untuk An.C ibu nya mengatakan bahwa konsumsi air di
peroleh dari air sumur yang berada di belakang pembuangan rumah tetangga.

B. Pembahasan kasus
1. Pengkajian / pengumpulan data
Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (
udara/Ventilasi, Cahaya, Kebersihan, Kehangatan, Nutrisi ) yang berkaitan
dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.

Maka berdasarkan kasus diatas data yang harus di kaji lebih lanjut oleh
perawat adalah kondisi lingkungan pada An.C yang meliputi :

13
Lingkungan : Udara : kekurangan udara segar, Ventilasi kurang karena
gelap akibat ada tirai yang menutupi jendela, Kelambu tempat tidur berdebu,
Matahari tidak masuk karena tertutup jendela, berantakan tidak rapi. Nutrisi
yang di dapat oleh An.C, apakah sesuai atau tidak dengan kodisinya. Menurut
Florence lingkungan fisik yang tidak nyaman dapat menimbulkan masalah
Psikologis / stress. Sinar matahari yang tidak masuk,ruangan yang berdebu
dan kotor dapat menimbulkan stressor bagi klien. Selain itu menurut Florece
perawat pun perlu mengobservasi dari lingkungan sosial terutama hubungan
yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Berdasarkan
kasus diatas hubungan An.C dengan lingkungan rumahnya atau tetangganya
baik, hal ini di tunjukan dengan tetangganya yang sering mengunjuginya dan
memberikan makanan secara bergantian. Air keluarga Tn.P belum memiliki
PAM untuk kebutuhan rumah tangga tapi memiliki sumur yang berda di
belakangan pembungan rumah tetangga. Dan untuk saluran pembuangan di
rumah An. C belum ada siring pembuangan.
2. Diagnosa Keperawatan
Masalah Keperawatan yang dapat muncul pada kasus diatas adalah :
- Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan berhubungan dengan ketidak tahuan
pentingnya sanitasi lingkungan.
- Pengaruh Stresor berhubungan dengan kebersihan lingkungan terhadap
kesehatan klien
3. Implementasi
Implementasi yang dapat di lakukan Perawat L diantaranya menghubungi
tetangga An. C untuk mengatur rencana untuk memperbaiki lingkungannya.
Tirai itu harus dilepas dan ganti dengan tirai sederhana yang akan
membiarkan matahari pagi memasuki ruangan. Pintu harus tetap terbuka
selama udara masih diperlukan dalam periode tertentu dalam sehari. Dengan
perawatan yang diberikan untuk mengurangi debu.
4. Evaluasi
Setelah melakukan perubahan lingkungan perawat mengobservasi dampak
perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu, seperti dengan ruangan
yang nyaman sehingga membuat An.C lebih nyaman.

14
BAB IV

KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI

Dari konsep teori yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya pada teori Florence
Nightingale (modern Nursing) terdapat kekuatan dan kelemahan pada teori tersebut.
Adapun kelebiihan dan kelemahan teori tersebut antara lain:

A. Kekuatan Teori Florence Nightingale


1. Memandang pasien dalam kontek keseluruhan lingkungan yaitu
lingkungan fisik, psikologis, sosial.
2. Tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja,
tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat
3. Pengkajian atau observasi yang dilakukan Florence Nightingale bukan
demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan tetapi demi
penyelamatan hidup dan peningkatan kesehatan dan keamanan

B. Kelemahan Teori Florence Nightingale


1. Florence Nightingale hanya berfokus pada modifikasi lingkungan tetapi
tidak memperhatikan kebutuhan pasien secara menyeluruh.

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 –


meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah
pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama
Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya
yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di
semenanjung Krimea, Rusia.

Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan


sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami
seluruh proses penyakit, dalam upaya memisahkan antara profesi
keperawatan dengan kedokteran. Model dan konsep ini memberikan inspirasi
dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan secara
luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang
benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada
pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat
secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat
(Nightingale, 1860; Torres 1986).

Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit


tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat
adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan
penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat
juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit tetapi
mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, social dengan
baik sehingga pasien dapat sembuh.

16
Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Model nursing)
yaitu melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan /reparative
proses, dan 4 komponen paradigma keperawatan antara lain: manusia,
keperawatan, sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.

B. SARAN

1. Saran bagi mahasiswa/i agar lebih memahami , mengerti serta dapat

mengaplikasikan teori Florence Nightingale ke dalam praktik asuhan

keperawatan. Saran bagi pembaca agar memberikan masukan untuk

melengkapi makalah teori keperawatan Florence Nightingale.

2. Dalam memberikan asuhan keperawatan penting diperhatikan lingkungan

dimana pasien berada.

3. Perawat harus memahami lingkungan dalam menempatkan pasien sesuai

tingkat kondisi pasien.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alligood Martha Raile (2010) Nursing Theories Utilization & Application. Ed.Ke-4.

USA Mosby Elsevier.

Alligood Martha Raile (2014) Nursing Theories And Their Works Eighth edition St

Louis : Mosby Elsevier, Inc.

Crisp, Jackie, Catherine Taylor. (2010). Potter & Perry,s Fundamentals of Nursing 3

e.Vers.Australia : Mosby Elsevier.

Marriner, Ph.D (2001) Teori Ilmu keperawatan Para Ahli Dan berbagai Pandanganya

(Nursing Theories And Their Works), Edisi 1(satu) diterjemah oleh Ismail

Ekawijaya dan Ridlo Riyono.

Marriner Tomey & Alligood (2006) Nursing Theories And Their Works six edition St

Louis : Mosby Elsevier, Inc.

18

Anda mungkin juga menyukai