1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Riwayat penyakit
d. Pemeriksaan fisik
Tabel 5 Indeks Kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari-hari indeks katz pada
Ny. S dan Ny. M di Panti Tresna Werdha Hargo Dedali Surabaya
KRITERIA SKORE Ny. S Ny.
M
A Usia Lanjut Mandiri
B Usia lanjut dengan ketergantungan
bila mandi
C Usia lanjut dengan ketergantungan
bila mandi dan berpakaian
D Usia lanjut dengan ketergantungan
bila mandi, berpakaian dan di toilet
E Usia lanjut dengan ketergantungan
bila mandi, berpakaian, ditoilet dan
transfer
F Usia lanjut dengan ketergantungan
bila mandi, berpakaian, ditoilet,
BAK, BAB
G Ketergantungan pada keenam
komponen sekaligus
H Kemandirian dalam semua
aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
satu dan fungsi tersebut
Sumber : Data Primer, 2019.
Dari hasil indeks katz Ny. S termasuk dalam ketegori penilaian kriteria G
(usia lanjut dengan ketergantungan pada semua komponen) dan Ny. M termasuk
Keterangan :
A : Mandiri
B : Bathing
C : Bathing, Dressing
G : Semua Komponen
Tabel 6 Penilaian Barthel Indeks pada Ny. S dan Ny. M di Panti Tresna Werdha
Hargo Dedali Surabaya
No. Kriteria Nilai Keterangan Ny. S Ny. M
0 Tidak Mampu
Perlu ditolong
1 Makan (feeding) 1 0 2
memotong makanan
2 Mandiri
Aktivitas ke toilet 0 Tidak mampu
(pergi ke/dari 1 Membutuhkan bantuan
toilet, melepas
2 atau mengenakan 0 2
pakaian, 2 Mandiri
menyeka,
menyiram)
0 Tidak mampu
Menggunakan kursi
1
Mobilitas Roda
3 0 3
(berjalan) Berjalan dengan
2
bantuan satu orang
3 Mandiri
0 Tidak mampu
Transfer (tidur- Butuh bantuan (2
4 1 0 3
duduk) orang)
2 Bantuan kecil (1
orang)
3 Mandiri
0 Tidak mampu
Membutuhkan bantuan
5 Naik turun tangga 1 0 2
(alat bantu)
2 Mandiri
0 Tidak mampu
Membutuhkan bantuan
Berpakaian
6 1 (untuk mengancing 0 2
(Dressing)
baju)
2 Mandiri
Inkontinensia tidak
0
terkontrol
Mengontrol
7 Kadang inkontinensia 2 2
berkemih 1
(maks.1x24 jam)
2 Kontinensia (teratur)
Inkontinensia (tidak
0
teratur/perlu enema)
Mengontrol
8 Kadang inkontinensia 2 2
defekasi 1
(1xseminggu)
2 Kontinensia (teratur)
0 Tergantung orang lain
9 Mandi (Bathing) 0 1
1 Mandiri
Membutuhkan bantuan
0
orang lain
Perawatan diri
10 Mandiri (perawatan 0 1
(Grooming)
1 muka, gigi, rambut,
bercukur)
Total 4 20
Sumber : Data Primer, 2019.
Ny. M memiliki nilai total 20 yang termasuk dalam kategori penilaian mandiri
Berdasarkan penilaian :
20 : Mandiri
8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
menjawab dengan salah sejumlah 0, maka Ny. M mengalami fungsi intelektual utuh
Keterangan :
Perintahkan 1 Tidak 0 1
klien untuk bisa
menyalin melak
gambar (2 ukan
buah segi 5)
Total 30 15 27
Sumber : Data Primer, 2019.
memiliki skor 15 yang berarti pasien gangguan kognitif berat, sedangkan Ny. M
(klien 2) memiliki skor 27 yang berarti pasien tidak mengalami gangguan kognitif
Skor :
Tabel 9 Penilaian tingkat depresi pada Ny. S dan Ny. M di Panti Tresna Werdha
Hargo Dedali Surabaya
Skor
Ny. Ny. Uraian
S M
a) KESEDIHAN
3 3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia, di mana saya tidak dapat
Menghadapinya
2 2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 1 Saya merasa sedih atau galau.
0 0 Saya tidak merasa sedih.
b) PESIMISME
3 3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu
dapat membaik tidak
2 2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke
Depan
1 1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.
0 0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.
c) RASA KEGAGALAN
3 3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagai seorang (orang tua,
suami, istri).
2 2 Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat saya
lihat hanya kegagalan.
1 1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya.
0 0 Saya tidak merasa gagal.
d) KETIDAKPUASAN
3 3 Saya tidak puas dengan segalanya.
2 2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.
1 1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.
0 0 Saya tidak merasa tidak puas.
e) RASA BERSALAH
3 3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 2 Saya merasa sangat bersalah
1 1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik.
0 0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah.
f) TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI
3 3 Saya benci diri saya sendiri.
2 2 Saya muak dengan diri saya sendiri.
1 1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri.
0 0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri.
g) MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI
3 3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan.
2 2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri.
1 1 Saya merasa lebih baik mati.
0 0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan
diri sendiri.
h) MENARIK DIRI DARI SOSIAL
3 3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak peduli pada mereka semuanya.
2 2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka.
1 1 Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya.
0 0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain.
i) KERAGUAN
3 3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali.
2 2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan.
1 1 Saya berusaha membuat keputusan.
0 0 Saya membuat keputusan yang baik.
j) PERUBAHAN GAMBARAN DIRI
3 3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan.
2 2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik.
1 1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik.
0 0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada
sebelumnya.
k) KESULITAN KERJA
3 3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali.
2 2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu.
1 1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu.
0 0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.
l) KELETIHAN
3 3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu.
2 2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu.
1 1 Saya lelah lebih dari yang biasanya.
0 0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya.
m) ANOREKSIA
3 3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali.
2 2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang.
1 1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.
0 0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
5 4 Total
Sumber : Data Primer, 2019.
penilaian angka 5 yaitu klien mengalami depresi ringan, sedangkan Ny. M (klien
2) memiliki penilaian angka 4 yaitu klien tidak depresi atau depresi minimal
Keterangan penilaian :
Dari hasil Skala Depresi Geriatrik Yesevage, Ny. S dan Ny. M tidak
Interpretasi :
Ganggu
an
muskul
oskeleta
l kronis
Nyeri
kronis
S: skala nyeri 8
T: nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang
lalu dan hilang timbul saat
beraktivitas maupun setelah
melakukan aktivitas
DO :
1) K/u lemah
2) Klien terlihat ketakutan saat
tangannya akan disentuh
3) Klien tampak mengekspresikan
wajah nyeri (meringis)
4) Klien tampak terlihat menahan sakit
5) TTV Klien :
TD : 140/90 mmHg
N : 130 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,8oC
2. DS : Rheumatoid Defisit
1) Klien mengatakan jika tidak arthritis pengetahu
mengetahui pengobatan secara non- an
farmakologi Kurang terpapar
2) Ny.Y mengatakan tidak mengerti informasi
tentang rheumatoid arthritis dan kesehatan
kalau kompres serei hangat dapat (penyakit
menurunkan nyeri Rheumatoid
arthritis dan
terapinya)
Defisiensi
pengetahuan
DO :
1) Klien tampak gelisah
2) Kesadaran composmentis
4) GCS : 4-5-6
5) Klien tampak kebingungan saat
ditanya tentang pengobatan non-
farmakologi
6) TTV klien:
TD : 180/90 mmHg
N : 130x/menit
RR : 24x/menit
S : 36,8oC
Ny. M (klien
2)
1. DS : Rheumatoi Nyeri
1 Klien mengatakan ± 6 bulan d arthritis kroniss
mengalami nyeri dan agak
kemerahan pada lutut kanan kiri, Sinovitis
sehingga pasien beraktifitas
menggunakan Walker Inflamasi
Nyeri dan
bengkak
Gangguan
muskulosk
eletal
kronis
Nyeri kronis
P: nyeri klien timbul ketika
beraktivitas
Q: nyeri seperti tertusuk benda tajam
R: nyeri terasa dibagian kepala S:
skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul, nyeri dirasakan
sejak 6 bulan yang lalu
DO:
1) K/u baik
2) Klien terlihat sesekali mengeluh
nyeri saat berpindsh ke walker
ataupun sebaliknya dari walker ke
bed
3) Klien tampak mengekspresikan
wajah nyeri (meringis), terlihat
menahan sakit
4) Kesadaran composmentis
5) TTV Klien :
TD : 160/100 mmHg
N : 125 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,2oC
2. DS : Faktor pencetus Gangguan
1) Klien mengatakan sulit memulai pola tidur
tidur saat malam hari Pola istirahat
2) Klien mengatakan tidak pernah tidur terganggu
siang
3) Klien mengatakan sering terbangun Sering terbangun
saat tidur, klien mengatakan bisa
tertidur jam 22:00 WIB sampai Gangguan pola
dengan 03:30 WIB tidur
DO :
1) Klien terlihat tidak tidur siang
2) Pasien terlihat kelelahan
3) Terdapat kantung mata
4) Pasien terlihat sering menguap
5) Klien tampak gelisah
6) Kesadaran : composmentis
7) GCS : 4-5-6
8) TTV klien:
TD : 160/100 mmHg
N : 125 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,2oC
l. Diagnosa keperawatan
m. Intervensi keperawatan
n. Implementasi keperawatan
Hari 3
24-12-2019
08:00 1. Memonitor tanda-tanda vital klien
R/ TTV Klien :
TD : 130/90 mmHg
N : 130 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6oC
08:10 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
R/ P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,pergelanga tangan,siku
kanan dan kiri
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri dirasakan hilang timbul saat beraktivitas maupun
08:30 setelah melakukan aktivitas
3. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
08:35 Rheumatoid arthritis R/ Klien tampak menyimak dan memahami
4. Menjelaskan kepada klien tentang cara-cara menangani nyeri
R/ Klien kooperatif dan mendengarkan penjelasan perawat secara
08:40 saksama, namun terkadang masih lupa
5. Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
R/ Klien mampu menirukan perawat dalam melakukan relaksasi nafas
dalam namun klien mengatakan tindakan ini belum mampu
08:45 mengurangi skala nyeri yang dirasakan klien
6. Menganjurkan klien agar tidak melakukan aktivitas berlebihan
08:50 R/ Klien kooperatif
7. Mengajarkan tehnik non-farmakologi dan memberikan edukasi
untuk menyampaikan informasi (Penerapan pemberian kompres
serei hangat 2x sehari selama 8hari
09:00 R/ Klien tampak menyimak
8. Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat dan masih tekut nyeri
09:05 saat disentuh
9. Menekankan pentingnya pola makan yang sehat, tidur dan
berolahraga dan lain-lain bagi lansia
R/ Klien memahami dan terlihat olahraga jalan-jalan kecil di pagi hari
sebelum sarapan pagi
09:10 10. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi farmakologi
R/ Pembelian obat oral : Ibuprofen 3 x 400 mg
09:30 11. Mendengarkan efek terapeutik apa yang dirasakan klien sesudah
mengkonsumsi obat
R/ Klien mampu mengungkapkan setelah mengkonsumsi obat, nyeri
tidak berkurang
12.Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
16.00
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
Hari 5
26-12-2019
08:00 1. Memonitor tanda-tanda vital klien
R/ TTV Klien :
TD : 130/80 mmHg
N : 112 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,8oC
08:10 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
R/ P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian kepala sampai tengkuk kepala
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri dirasakan hilang timbul saat beraktivitas maupun
setelah melakukan aktivitas
08:30 3. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
Rheumatoid arthritis R/ Klien tampak menyimak dan memahami
08:35 4. Menjelaskan kepada klien tentang cara-cara menangani nyeri
R/ Klien kooperatif dan mendengarkan penjelasan perawat secara
saksama, namun terkadang masih lupa
08:40 5. Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
R/ Klien mampu menirukan perawat dalam melakukan relaksasi nafas
dalam namun klien mengatakan tindakan ini belum mampu
mengurangi skala nyeri yang dirasakan klien
08:45 6. Menganjurkan klien agar tidak melakukan aktivitas berlebihan
R/ Klien kooperatif
08:50 7. Mengajarkan tehnik non-farmakologi dan memberikan edukasi
untuk menyampaikan informasi (Penerapan pemberian kompres
serei hangat 2x sehari selama 8hari
R/ Klien tampak menyimak
09:00 8. Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
9. Menekankan pentingnya pola makan yang sehat, tidur dan
09:05 berolahraga dan lain-lain bagi lansia
R/ Klien memahami dan terlihat olahraga jalan-jalan kecil di pagi hari
sebelum sarapan pagi
10. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi farmakologi
09:10 R/ Pembelian obat oral : Ibuprofen 3 x 400 mg
11. Mendengarkan efek terapeutik apa yang dirasakan klien sesudah
09:30 mengkonsumsi obat
R/ Klien mampu mengungkapkan setelah mengkonsumsi obat, nyeri
tidak berkurang
16.00
12. Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
Hari ke 8
29 Desember
2019
Implementasi
Hari 1
09-07-2019
09:30 1. Membina hubungan saling percaya dengan klien
R/ Klien kooperatif dan hubungan terapeutik terjalin dengan baik
09:40 2. Melakukan pengkajian lansia
R/ Klien kooperatif dan bersikap ramah, serta mau bercerita tentang
masalahnya
09:45 3. Memonitor tanda-tanda vital klien
R/ TTV Klien :
TD : 130/90 mmHg
N : 125 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,2oC
09:50 4. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
R/ P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam
R : Nyeri terasa dibagian lutut
kanan kiri
S : Skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul, nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu saat
09:55 beraktivitas maupun saat istirahat
5. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
10:00 Rheumatoid arthritis R/ Klien tampak menyimak
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi farmakologi
10:05 R/ Pemberian obat oral : Ibuprofen 3 x 400 Mg
7. Mendengarkan efek terapeutik apa yang dirasakan klien sesudah
mengkonsumsi obat
R/ Klien mampu mengungkapkan setelah mengkonsumsi obat, nyeri
10:10 tidak berkurang
8. Menjelaskan kepada klien tentang cara-cara menangani nyeri
R/ Klien kooperatif dan mendengarkan penjelasan perawat secara
10:15 saksama
9. Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
R/ Klien mampu menirukan perawat dalam melakukan relaksasi nafas
dalam namun klien mengatakan tindakan ini belum mampu
10:20 mengurangi skala nyeri yang dirasakan klien
10. Menganjurkan klien agar tidak melakukan aktivitas berlebihan
10:25 R/ Klien kooperatif
11. Mengajarkan tehnik non-farmakologi dan memberikan edukasi
untuk menyampaikan informasi (Penerapan pemberian kompres
serei hangat 2x sehari selama 8hari
R/ Klien tampak menyimak
10:30 12. Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
13. Menganjurkan meningkatkan aktivitas sehari-hari dan kurangi
10:35 aktivitas sebelum istirahat
R/ Klien menuruti anjuran tersebut
16.30 14. Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
Hari 2
23-07-2019
09:30 1. Memonitor tanda-tanda vital klien
R/ TTV Klien :
12. TD : TTV Klien :
TD : 130/90 mmHg
N : 125 x/menit
RR : 23 x/menit
09:35 S : 36,2oC
2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
R/ P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam
R : Nyeri terasa dibagian lutut
kanan kiri
S : Skala nyeri 5
09:40 T : nyeri hilang timbul, nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu saat
beraktivitas maupun saat istirahat
09:45 3. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
Rheumatoid arthritis R/ Klien tampak memahami namun terkadang
10:05 masih lupa
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi farmakologi
R/ Pemberian obat oral : ibuprofen 3 x 400 mg
5. Mendengarkan efek terapeutik apa yang dirasakan klien sesudah
10:10 mengkonsumsi obat
R/ Klien mampu mengungkapkan setelah mengkonsumsi obat, nyeri
tidak berkurang
6. Menjelaskan kepada klien tentang cara-cara menangani nyeri
R/ Klien tampak memahami namun terkadang masih lupa
10:15 7. Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
R/ Klien mampu menirukan perawat dalam melakukan relaksasi nafas
dalam namun klien mengatakan tindakan ini belum mampu
mengurangi skala nyeri yang dirasakan klien
10:20 8. Menganjurkan klien agar tidak melakukan aktivitas berlebihan
R/ Klien kooperatif
10:25 9. Mengajarkan tehnik non-farmakologi dan memberikan edukasi
untuk menyampaikan informasi (Penerapan pemberian kompres
serei hangat 2x sehari selama 8hari
R/ Klien tampak menyimak penjelasan
10:30 10. Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
11. Menganjurkan meningkatkan aktivitas sehari-hari dan kurangi
10:45 aktivitas sebelum istirahat
R/ Klien menuruti anjuran tersebut
16.30 12. Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
Hari 3
24-12-2019
09:301. Memonitor tanda-tanda vital klien R/
TTV Klien :
2. R/ TD : 130/80 mmHg
N : 112 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,3oC
09:353. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
R/ P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam
R : Nyeri terasa dibagian lutut
kanan kiri
S : Skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul, nyeri
09:40 dirasakan sejak 6 bulan yang lalu
saat beraktivitas maupun saat
istirahat
4. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit Rheumatoid
arthritis
R/ Klien tampak memahami namun terkadang masih lupa
09:45 4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi farmakologi
R/ Pemberian obat oral Ibuprofen 3 x 400 mg
10:05 5. Mendengarkan efek terapeutik apa yang dirasakan klien sesudah
mengkonsumsi obat
R/ Klien mampu mengungkapkan setelah mengkonsumsi obat, nyeri
tidak berkurang
10:10 6. Menjelaskan kepada klien tentang cara-cara menangani nyeri
R/ Klien tampak memahami namun terkadang masih lupa
10:15 7. Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
R/ Klien mampu menirukan perawat dalam melakukan relaksasi nafas
dalam namun klien mengatakan tindakan ini belum mampu
mengurangi skala nyeri yang dirasakan klien
10:20 8. Menganjurkan klien agar tidak melakukan aktivitas berlebihan
R/ Klien kooperatif
10:25 9. Mengajarkan tehnik non-farmakologi dan memberikan edukasi
untuk menyampaikan informasi (Penerapan pemberian kompres
serei hangat 2x sehari selama 8hari
R/ Klien tampak menyimak penjelasan
10:30 10. Memberikan penerapan pemberian Kompres serei hangat
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
11. Menganjurkan meningkatkan aktivitas sehari-hari dan kurangi
10:45 aktivitas sebelum istirahat
R/ Klien menuruti anjuran tersebut
R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
Hari 4
25-12-2019
09:301. Memonitor tanda-tanda vital klien
2. 1. R/ TTV Klien :
3. / TD : 120/80 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,3oC
09:354. 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
R/ P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam
R : Nyeri terasa dibagian lutut
kanan kiri
S : Skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul, nyeri
09:40 dirasakan sejak 6 bulan yang lalu
saat beraktivitas maupun saat
09:45 istirahat
3. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
10:05 Rheumatoid arthritis
4. R/ Klien tampak memahami namun terkadang masih lupa
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi farmakologi
R/ Pemberian obat oral Ibuprofen 3 x 400 mg
10:10 6. Mendengarkan efek terapeutik apa yang dirasakan klien sesudah
mengkonsumsi obat
10:15 R/ Klien mampu mengungkapkan setelah mengkonsumsi obat, nyeri
tidak berkurang
7. Menjelaskan kepada klien tentang cara-cara menangani nyeri
R/ Klien tampak memahami namun terkadang masih lupa
10:20 8. Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
R/ Klien mampu menirukan perawat dalam melakukan relaksasi nafas
10:25 dalam namun klien mengatakan tindakan ini belum mampu
mengurangi skala nyeri yang dirasakan klien
9. Menganjurkan klien agar tidak melakukan aktivitas berlebihan
R/ Klien kooperatif
10:30 10. Memeberikan penerapn pemberian kompres serei hangat
11. R/ Klien mengikuti anjuran
12. Mengajarkan tehnik non-farmakologi dan memberikan edukasi
10:45 untuk menyampaikan informasi (Penerapan pemberian kompres
serei hangat 2x sehari selama 8hari
R/ Klien tampak menyimak penjelasan
13. Menganjurkan meningkatkan aktivitas sehari-hari dan kurangi
16.30 aktivitas sebelum istirahat
R/ Klien menuruti anjuran tersebut
18. Memberikan penerapan pemberian kompres serei hangat
17.00 R/ Klien mengikuti terapi yang diberikan perawat
Hari 8
29-12-2019
09.301. 1. Memonitor tanda-tanda vital klien
R/ TTV Klien :
TD : 110/80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8oC
09.352. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
R/ Q : Nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam
R : Nyeri terasa dibagian lutut
kanan kiri
S : Skala nyeri 2
T : nyeri hilang timbul, nyeri
dirasakan sejak 6 bulan yang lalu
saat beraktivitas maupun saat
istirahat
09.40
3. Menjelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
Rheumatoid arthritis R/ Klien tampak memahami namun terkadang
masih lupa
10.05
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi farmakologi
R/ Pemberian obat oral Ibuprofen 3 x 400 mg
10.10 5. Mendengarkan efek terapeutik apa yang dirasakan klien sesudah
mengkonsumsi obat
R/ Klien mampu mengungkapkan setelah mengkonsumsi obat, nyeri
tidak berkurang
10.15 6. Menjelaskan kepada klien tentang cara-cara menangani nyeri
R/ Klien tampak memahami namun terkadang masih lupa
10.20 7. Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
R/ Klien mampu menirukan perawat dalam melakukan relaksasi nafas
dalam namun klien mengatakan tindakan ini belum mampu
mengurangi skala nyeri yang dirasakan klien
10.25 8. Menganjurkan klien agar tidak melakukan aktivitas berlebihan
9. R/ Klien kooperatif
10. Mengajarkan tehnik non-farmakologi dan memberikan edukasi
untuk menyampaikan informasi (Penerapan pemberian kompres
serei hangat 2x sehari selama 8hari
R/ Klien tampak menyimak penjelasan
o. Catatan perkembangan
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
2. Senin 23 Subjektif :
Desember 1. mengatakan masih terasa nyeri seperti tertusuk-tusuk,
2019 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
18.00 beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,pergelangan
tangan dan siku kanan kiri
S : Skala nyeri 8
T: Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u lemah
2. Klien terlihat ketakutan saat tangannya akan disentuh
3. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis)
4. Klien tampak terlihat menahan sakit
5. Kesadaran kompos mentis GCS 456
6. Kekuatan otot atas bawah 1111 | 1111
:
TD : 130/80 mmHg N : 130 x/menit RR
: 24 x/menit
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri (penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
3. Rabu 24 Subjektif :
Desember 1. mengatakan nyerinya mulai berkurang sedikit dan masih
2019 seperti tertusuk-tusuk,
18.00 2. . P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,pergelangan
tangan dan siku kanan kiri
S : Skala nyeri 7
T: Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u lemah
2. Klien terlihat ketakutan saat tangannya akan disentuh
3. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis)
4. Klien tampak terlihat menahan sakit
5. Kesadaran kompos mentis GCS 456
6. Kekuatan otot atas bawah 1111 | 1111
:
TD : 130/80 mmHg N : 120 x/menit RR
: 22 x/menit
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
4. Rabu 25 Subjektif :
desember 1. mengatakan nyerinya mulai berkurang sedikit dan masih
2019 seperti tertusuk-tusuk, klien masih menunjukan expresi
18.00 kesakitan dan ketakutan jika akan disentuh,masih
nampak kemerahan dan bengkak didaerah persendian
tangan dan kaki
2. . P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,pergelangan
tangan dan siku kanan kiri
S : Skala nyeri 7
T: Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u lemah
2. Klien terlihat ketakutan saat tangannya akan disentuh
3. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis)
4. Klien tampak terlihat menahan sakit
5. Kesadaran kompos mentis GCS 456
6. Kekuatan otot atas bawah 1111 | 1111
:
TD : 130/80 mmHg N : 110 x/menit RR
: 22 x/menit
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(penerapan pemebrian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
5. Kamis 26 Subjektif :
desember 1. mengatakan nyerinya mulai berkurang sedikit dan masih
2019 seperti tertusuk-tusuk, klien masih menunjukan expresi
18.00 kesakitan dan ketakutan jika akan disentuh, bengkak
2. . P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
: beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,pergelangan
tangan dan siku kanan kiri
S : Skala nyeri 7
T: Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u lemah
2. , nampak kemerahan dan bengkak mulai berkurang
didaerah persendian tangan dan kaki.
3. Klien terlihat ketakutan saat tangannya akan disentuh
4. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis)
sesekali
5. Klien tampak terlihat menahan sakit
6. Kesadaran kompos mentis GCS 456
7. Kekuatan otot atas bawah 1111 | 1111
:
TD : 130/90 mmHg N : 110 x/menit RR
: 23 x/menit
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri (penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
6. Jumad 27 Subjektif :
Desember 1. Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang dan rasa
2019 tertusuk-tusuk mulai berkurang,
18.00 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,pergelangan
tangan dan siku kanan kiri
S : Skala nyeri 6
T: Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
3. , nampak kemerahan dan bengkak mulai berkurang didaerah
persendian tangan dan kaki.
4. Kliensudah namapak rileks dan tidan menunjukan expresi
ketakutan bila disentuh
5. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis)
sesekali
6. Kesadaran kompos mentis GCS 456
7. Kekuatan otot atas bawah 1111 | 1111
:
TD : 130/80 mmHg N : 120 x/menit RR
: 22 x/menit
Assesment :
Masalah Teratasi Sebagian
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
7 Sabtu 28 Subjektif :
desember 1. Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang dan rasa
2019 tertusuk-tusuk mulai berkurang,
18.00 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,pergelangan
tangan dan siku kanan kiri
S : Skala nyeri 6
T: Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. , nampak kemerahan dan bengkak mulai berkurang
didaerah persendian tangan dan kaki.
3. Kliensudah namapak rileks dan tidan menunjukan expresi
ketakutan bila disentuh
4. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis)
sesekali
5. Kesadaran kompos mentis GCS 456
6. Kekuatan otot atas bawah 1111 | 1111
:
TD : 120/80 mmHg N : 89x/menit RR :
20 x/menit
. Assesment :
Masalah Teratasi Sebagian
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri (penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
Memonitor tanda-tanda vital klien
8. Minggu 29 Subjektif :
desember 1. Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang dan rasa
2019 tertusuk-tusuk mulai berkurang,
18.00 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,pergelangan
tangan dan siku kanan kiri
S : Skala nyeri 5
T: Nyeri dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. , nampak kemerahan dan bengkak mulai berkurang
didaerah persendian tangan dan kaki.
3. Kliensudah namapak rileks dan tidan menunjukan expresi
ketakutan bila disentuh
4. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis)
sesekali
5. Kesadaran kompos mentis GCS 456
6. Kekuatan otot atas bawah 1111 | 1111
:
TD : 120/80 mmHg N : 90 x/menit RR :
20 x/menit
Assesment :
Masalah Teratasi Sebagian
Planning :
Intervensi dihentikan (karena keterbatasan waktu dari peneliti)
Ny. M (Klien
2)
1. Minggu Subjektif :
22 1. nyeri tertusuk-tusuk
desember 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
2019 beraktivitas
18.00 Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut
S : Skala nyeri 5
T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. Nampak meringis kesakitan jika dibuat berjalan dan
skala nyeri masih sama dengan sebelum dilakukan
kompres serei hangat
3. Kesadaran composmentis GCS 456
4. Kekuatan otot bawah 4444 | 4444 dan atas 5555 | 5555
5. TTV Klien :
TD : 130/90 mmHg
N : 125
x/menit
RR : 23
x/menit
S: 36,2oC
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri (penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
2. Senin Subjektif :
22 1. Klien mengatakan nyeri tertusuk-tusuk
desember 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun
2019 setelah beraktivitas
18.00 Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut,
S : Skala nyeri 5
T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. dan masih meringis kesakitan jika dibuat berjalan
dan skala nyeri keduanyapun masih sama dengan
sebelum dilakukan kompres serei hangat
3. Kesadaran composmentis GCS 456
4. Kekuatan otot bawah 4444 | 4444 dan atas 5555 |
5555
5. TTV Klien :
TD : 120/80 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 22 x/menit
S: 36,2oC
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi :
lokasi, karakteristik, onset dan durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas beratnya nyeri dan faktor
presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri (penerapan pemberian kompres serei
hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
3. Selasa 24 Subjektif :
desember 1. Klien mengatakan nyeri berkurang
2019 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
18.00 beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut
S : Skala nyeri 4
T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. masih terasa tertusuk-tusuk dan masih meringis
kesakitan jika dibuat berjalan dan skala nyeri mulai
menurun setelah dilakukan kompres serei hangat
3. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis),
terlihat menahan sakit
4. Kesadaran composmentis
TD : 130/80 mmHg
N : 110
x/menit
RR :
22x/meni
t S:
36,2oC
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri (penerapan pemberian Kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
4. Rabu 25 Subjektif
desember 1. Klien mengatakan nyeri berkurang
2019 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
18.00 beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut
S : Skala nyeri 4
T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
3. K/u baik
4. masih terasa tertusuk-tusuk dan masih meringis
kesakitan jika dibuat berjalan dan skala nyeri mulai
menurun setelah dilakukan kompres serei hangat
5. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis),
terlihat menahan sakit
6. Kesadaran composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 110 x/menit RR : 22 x/menit S: 36,2oC
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
5. Kamis 26 Subjektif :
desember 1. Klien mengatakan nyeri berkurang
2019 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
18.00 beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut
S : Skala nyeri 4
T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. masih terasa tertusuk-tusuk dan masih meringis
kesakitan jika dibuat berjalan dan skala nyeri mulai
menurun setelah dilakukan kompres serei hangat
3. Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis),
terlihat menahan sakit
4. Kesadaran composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 90
x/menit RR :
20 x/menit S:
36,2oC
Assesment :
Masalah Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(penerapan pemberian air kelapa hijau muda)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
6. Jumad 27 Subjektif :
desember 1. Klien mengatakan nyeri berkurang
2019 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
18.00 beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut
S : Skala nyeri 3
T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. masih terasa tertusuk-tusuk dan masih meringis kesakitan
jika dibuat berjalan dan skala nyeri mulai menurun setelah
dilakukan kompres serei hangat
3.Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis),
terlihat menahan sakit
4. Kesadaran composmentis
TD : 110/80 mmHg
N : 92 x/menit RR : 20 x/menit
S: 36,2oC
Assesment :
Masalah Teratasi Sebagian
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri (penerapan pemberian air kelapa hijau muda)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
7. Sabtu 28 Subjektif :
desember 1. Klien mengatakan nyeri berkurang
2019 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
18.00 beraktivitas
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Nyeri terasa dibagian lutut
S : Skala nyeri 3
T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan hilang
timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. masih terasa tertusuk-tusuk dan masih meringis kesakitan
jika dibuat berjalan dan skala nyeri mulai menurun setelah
dilakukan kompres serei hangat
3.Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis),
terlihat menahan sakit
4. Kesadaran composmentis
TD : 110/80 mmHg
N :
92x/menit
RR : 20
x/menit
S: 36,2oC
Assesment :
Masalah Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(penerapan pemberian air kelapa hijau muda)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
.
8 Subjektif :
8 1. Klien mengatakan nyeri berkurang
8 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun setelah
8 beraktivitas
8 Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
8 R : Nyeri terasa dibagian lutut
S : Skala nyeri 2
8
Minngu 29 T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan hilang
8
desember timbul saat beraktivitas maupun setelah melakukan
8.
2019 aktivitas
18.00
Objektif :
1. K/u baik
2. masih terasa tertusuk-tusuk dan masih meringis kesakitan
jika dibuat berjalan dan skala nyeri mulai menurun setelah
dilakukan kompres serei hangat
3.Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri (meringis),
terlihat menahan sakit
4. Kesadaran composmentis
TD : 130/90 mmHg
N : 125 x/menit RR : 23 x/menit S: 36,2oC
Assesment :
Masalah Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi : lokasi,
karakteristik, onset dan durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas beratnya nyeri dan faktor presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri (penerapan pemberian kompres serei hangat)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
p. Evaluasi keperawatan
Assesment :
Masalah Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
1. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif meliputi :
lokasi, karakteristik, onset dan durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas beratnya nyeri dan faktor
presipitasi
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (penerapan pemberian air
kelapa hijau muda)
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi
nafas dalam)
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
Farmakologi
5. Memonitor tanda-tanda vital klien
Ny. M (Klien
2)
1. Senin Subjektif : Mar
15 1. Klien mengatakan nyeri berkurang ia
J 2. P : Nyeri klien timbul saat beraktivitas maupun
uli setelah beraktivitas
2019 Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
Jam R : Nyeri terasa dibagian lutut
: S : Skala nyeri 2
15.25 T: Nyeri dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan
hilang timbul saat beraktivitas maupun setelah
melakukan aktivitas
Objektif :
1. K/u baik
2. masih terasa tertusuk-tusuk dan masih meringis
kesakitan jika dibuat berjalan dan skala nyeri
mulai menurun setelah dilakukan kompres serei
hangat
3.Klien tampak mengekspresikan wajah nyeri
(meringis), terlihat menahan sakit
4. Kesadaran composmentis
TD : 110/80 mmHg
N : 92x/menit RR : 20x/menit S: 36,2oC
Assesment :
Masalah Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan :
6. Kaji tingkat nyeri secara komprehensif
meliputi : lokasi, karakteristik, onset dan
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas beratnya
nyeri dan faktor presipitasi
7. Berikan teknik non-farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (penerapan pemberian
kompres serei hangat)
8. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi
nafas dalam)
9. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi farmakologi
10. Memonitor tanda-tanda vital klien