Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Rizal Syarief Sjaiful Nazli, DESS
M. Irfan Febriansyah

Disusun Oleh:

Laila Rizki Hanantya (2017349078)


Nadia Munisa (2018349008)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
“Pengawet dalam Onde-Onde” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahan
Tambahan Pangan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberi kemudahan dalam menyusun
makalah ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Rizal Syarief Sjaiful Nazli, DESS dan Bapak M. Irfan
Febriansyah dosen mata kuliah Bahan Tambahan Pangan yang telah
membimbing dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun rekan-rekan lainnya.

Jakarta, Januari 2020

Tim Penulis
PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman, produk pangan yang dihasilkan oleh industri
pangan dituntut untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru sehingga dapat memenuhi
permintaan konsumen. Beberapa inovasi tersebut meliputi ketahanan dalam
penyimpanan, pembentukan tekstur, pemberian warna, serta penambahan cita rasa yang
menuntut industri pangan untuk menambahkan bahan tambahan pangan (BTP) sehingga
sesuai dengan permintaan konsumen.
BTP yang digunakan dalam dunia pangan memiliki banyak jenis, salah satunya yang
menjadi kegemaran adalah pemanis. Zat pemanis merupakan senyawa kimia yang
ditambahkan secara sengaja dan digunakan untuk memberikan efek manis terhadap
produk olahan pangan pada industri makanan dan minuman. Pemanis berdasarkan
sumbernya terbagi menjadi dua yaitu pemanis alami dan buatan. Dalam industri pangan,
penggunaan pemanis buatan atau sintetik terus meningkat setiap tahunnya di dunia. Hal
ini dikarenakan zat pemanis buatan memiliki harga yang relatif murah bila dibandingkan
dengan pemanis alami, dan kalori yang dihasilkan lebih rendah dari pemanis alami.
Manisan merupakan sejenis makanan ringan yang terbuat dari buah yang
diawetkan terutama dengan menggunakan gula. Manisan yang diperdagangkan dibagi
menjadi 4 macam yaitu, manisan basah dengan larutan encer, manisan basah
dengan larutan gula kental, manisan kering bertabur gula kering dan manisan
kering dengan gula asin (Romandheny, 2006).
Menurut Permenkes Nomor 033 tahun 2012, pemanis sintetis adalah bahan
tambahan pangan yang dapat menyebabkan rasa manis pada pangan, yang tidak
mempunyai nilai gizi. Salah satu pemanis yang diizinkan adalah siklamat. Siklamat merupakan
jenis pemanis buatan yang memiliki kemanisan 30 kali lebih manis daripada sukrosa.
Konsumen menghendaki suatu produk pangan yang memiliki penampilan, cita rasa yang
menarik namun tetap memperhatikan penampilan tubuh agar tetap ideal.
Penelitian ini menggunakan siklamat sebagai pengganti gula dalam pembuatan manisan
buah yang berujuan untuk menghasilkan produk pangan yang memiliki rasa manis namun
rendah kalori sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan mencegah obesitas.
Selain itu, penggunaan siklamat juga memiliki harga yang relatif murah dibandingkan gula
sehingga dapat digunakan untuk memproduksi manisan buah dalam jumlah yang besar sesuai
permintaan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai