Anda di halaman 1dari 25

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATAKELOLA

RUMAH SAKIT UMUM GRIYA MAHARDHIKA YOGYAKARTA


REVISI II

RSU GRIYA MAHARDHIKA YOGYAKARTA


TAHUN 2018
1
PT. RUMAH SAKIT GRIYA MAHARDHIKA YOGYAKARTA
ALAMAT : JL. PARANGTRITIS KM 4.5 GG. WIJAYAKUSUMA 212 YOGYAKARTA
TELP. (0274) 414282, 380910, 0811282281

PERATURAN PT. RUMAH SAKIT GRIYA MAHARDHIKA YOGYAKARTA


NOMOR : 01 / SK / PT.RSGMY / II / 2018

TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATAKELOLA
RUMAH SAKIT UMUM GRIYA MAHARDHIKA YOGYAKARTA
REVISI II

DIREKTUR UTAMA PT. RUMAH SAKIT GRIYA MAHARDHIKA YOGYAKARTA

Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka untuk melaksanakan dan mengakomodir tugas-tugas
Rumah Sakit maka perlu dibentuk peraturan PT. Rumah Sakit Griya
Mahardhika Yogyakarta;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu
menetapkan Peraturan PT. Rumah Sakit Umum Griya Mahardhika tentang
Rincian Tugas, fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Griya Mahardhika
Yogyakarta;

Mengingat :

1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/menkes/SK/II/2008 tentang


Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perijinan Rumah Sakit;

1
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : PERATURAN PT.RUMAH SAKIT GRIYA MAHARDHIKA YOGYAKARTA
TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT
UMUM GRIYA MAHARDHIKA YOGYAKARTA.
KEDUA : Peraturan sebagaimana diktum pertama terlampir dalam lampiran keputusan ini;

KETIGA : Peraturan didalam diktum kedua digunakan sebagai acuan dalam tertib tata kelola
dilingkungan RSU Griya MahardhikaYogyakarta;

KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat
kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Bantul
Pada tanggal 02 Februari 2018

DIREKTUR
PT.RSU Griya Mahardhika Yogyakarta

Agung Ardyanto Purnomo, ST.MM

2
Mengetahui,
Direktur PT Rumah Sakit Griya Mahardhika

Agung Ardyanto Purnomo,ST,.MM


Lampiran : Peraturan Direktur PT.RS Griya Mahardhika Yogyakarta
Nomor : 01 / SK / PT.RSGMY / II / 2018
Tentang : Struktur Organisasi dan Tatakelola RSU Griya Mahardhika

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Rumah Sakit Umum Griya Mahardhika yang selanjutnya disingkat RSGM adalah Rumah Sakit
Umum Griya Mahardhika Yogyakarta yang beralamat di Jl. Parangtritis KM 4.5 Gg.
Wijayakusuma No 212 Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta;
2. Direktur Utama Rumah Sakit Umum Griya Mahardhika adalah Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Griya Mahardhika Yogyakarta yang berlaku dan bertindak sebagai penanggungjawab
seluruh kegiatan RSU Griya Mahardhika Yogyakarta;
3. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan yang bersifat wajib;
4. Standar Prosedur Operasional adalah pedoman/petunjuk prosedural bagi seluruh individu yang
ada diunit pelayanan dalam proses pemberian pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat yang
ditetapkan secara tertulis;
5. Rencana Pencapaian SPM adalah target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen
perencanaan yang dijabarkan pada Renstra dan Renja untuk digunakan sebagai dasar perhitungan
kebutuhan biaya dalam penyelenggaraan pelayanan;
6. Rencana Strategis yang selanjutnya disingkat dengan Renstra adalah dokumen perencanaan
untuk periode 5 (lima) tahun;
7. Rencana Kerja yang selanjutnya disingkat dengan Renja adalah dokumen perencanaan untuk
periode setiap tahun.
BAB II
RINCIAN TUGAS
DIREKTUR UTAMA
Pasal 2
1. Direktur Utama adalah pimpinan tertinggi penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit
Umum Griya Mahardhika sesuai ketentuan yang berlaku;
2. Direktur Utama dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Direktur Pelayanan Medik, Direktur
Umum dan Keuangan, Kepala Bidang Pelayanan Medis, Kepala Bidang Penunjang Medis, Kepala
Bidang Keperawatan, Kepala Bagian Umum dan SDM, Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi,

1
Kepala Bagian Perencanaan dan Hubungan Masyarakat, Kepala Sub Bagian Umum dan Tata
Usaha, Kepala Sub Bagian SDM dan Pendidikan Pelatihan serta dibantu oleh Instalasi.
KOMITE MEDIS
Pasal 3
Komite Medis mempunyai tugas :
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama;
b. Berfungsi sebagai penasehat Direktur Utama;
c. Melaksanakan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis
d. Memberikan penilaian dan pemberian kewenangan klinis yang adekuat;
e. Memberikan pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi kewenangan
klinis;
f. Memelihara mutu profesi staf medis;
g. Memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Utama dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan medis;
h. Membantu Direktur Utama dalam hal menyusun Standar Prosedur Operasional Medis dan
memantau pelaksanaannya;
i. Melaksanakan pembinaan tenaga medis dan mengatur kewenangan dalam pengembangan
pelayanan medis.
KOMITE KEPERAWATAN
Pasal 4
Komite Keperawatan mempunyai tugas :
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama;
b. Berfungsi sebagai penasehat Direktur Utama;
c. Melaksanakan pembinaan bagi seluruh staf paramedis yang akan melakukan pelayanan medis;
d. Memelihara mutu profesi staf paramedis;
j. Melaksanakan pembinaan tenaga paramedis dan mengatur kewenangan dalam pengembangan
pelayanan medis.
KOMITE ETIK DAN HUKUM
Pasal 5
Komite Etik dan Hukum mempunyai tugas :
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama;
b. Berfungsi sebagai penasehat Direktur Utama;
c. Berkewajiban meningkatkan dan memantau pelaksanaan kode etik Rumah Sakit Indonesia sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2
d. Sebagai wadah untuk mengkoordinasikan penegakan etika dan hukum Rumah Sakit;
e. Melakukan koordinasi pelaksanaan etika dan hukum perumahsakitan;
f. Melakukan pendampingan masalah etika dan hukum yang terjadi di rumah sakit.

KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


Pasal 6
Komite Mutu dan Keselamatan pasien mempunyai tugas :
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama;
b. Berfungsi sebagai penasehat Direktur Utama;
c. Berkewajiban meningkatkan dan memantau pelaksanaan mutu pelayanan medis dan keselamatan
pasien di Rumah Sakit;
d. Melakukan koordinasi pelaksanaan pelayanan medis di IGD, IRJA dan IRNA;
e. Melaksanakan manajemen resiko dan keselamatan pasien;
f. Melaksanakan audit medis;
g. Memberikan rekomendasi untuk pertemuan ilmiah internal maupun eksternal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staf medis;
h. Melaksanakan pendampingan bagi staf medis yang membutuhkan

KOMITE PPI (PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)


Pasal 7
Komite PPI mempunyai tugas :
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama;
b. Berfungsi sebagai pemberi masukan Direktur Utama;
c. Berkewajiban meningkatkan dan memantau pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi;
d. Melaksanakan pengendalian resistensi antimikroba;
e. Melakukan koordinasi dengan semua instalasi untuk pelaksanaan program PPI;
f. Melaksanakan koordinasi dalam pendidikan dan pelatihan program PPI

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL (SPI)


Pasal 8
Satuan Pemeriksa Internal mempunyai tugas :
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama atas pelaksanaan Standar Prosedur Operasional yang
telah ditetapkan;

3
b. Melakukan Pemeriksaan dan Pengendalian kegiatan operasional Rumah Sakit agar sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku;
c. Melakukan evaluasi & review terhadap seluruh kegiatan Rumah Sakit secara berkala;
d. Memberikan masukan terhadap Direktur Utama atas pelaksanaan kegiatan pelayanan Rumah Sakit
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Melakukan teguran terhadap SDM yang tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
prosedur operasional dan atau aturan/ ketentuan kerja yang berlaku di RSU Griya Mahardhika
Yogyakarta.
DEWAN PENGAWAS
Pasal 9
Dewan Pengawas mempunyai tugas :
a. Bertanggungjawab kepada pemilik Rumah Sakit dalam hal ini PT.RSGM membantu pemilik
untuk menentukan arah kebijakan Rumah Sakit;
b. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis;
c. Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran;
d. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya;
e. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien;
f. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit;
g. Mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

DIREKTUR PELAYANAN MEDIS


Pasal 10
Direktur Pelayanan Medis mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana pemberian pelayanan medis;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Mengkoordinasikan bidang perawatan dan pelayanan: Kegawat Daruratan, Kebidanan, Penyakit
Anak, Penyakit Medis dan Non Medis dan nonmedis agar dapat menjalankan tugasnya sesuai
peraturan yang berlaku;
d. Melaksanakan kendali mutu, kendali biaya, keselamatan pasien di bidang pelayanan medis;
e. Pemantauan dan evaluasi pelayanan medis.
Direktur Pelayanan Medis dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Bidang Pelayanan
Medis, Kepala Bidang Penunjang, dan Kepala Bidang Keperawatan Medis.
KEPALA BIDANG PENUNJANG MEDIS

4
Pasal 11
Kepala Bidang Penunjang Medis mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
b. Melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis;
c. Melaksanakan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien dibidang pelayanan penunjang
medis;
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis;
e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur Pelayanan Medis mengenai langkah atau
tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
f. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
g. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Kepala Bidang Penunjang Medis mengkoordinir Instalasi Farmasi, Instalasi Laboratorium, Instalasi
Radiologi, Instalasi Rekam Medis, Instalasi Gizi dan Instalasi Fisioterapi.

KEPALA INSTALASI FARMASI & PENANGGUNG JAWAB E-PURCHASING


Pasal 12
Kepala Instalasi Farmasi & Penanggungjawab E-Purchasing mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Mengkoordinasikan dengan bagian terkait agar dapat menjalankan tugasnya dalam jalin kerjasama
yang sinergis dan harmonis;
d. Menyusun Standar Prosedur Operasional sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas;
e. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan
sesuai dengan yang telah direncanakan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
f. Mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas di Instalasi Farmasi, agar
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Bidang Penunjang Medis dan Direktur
Pelayanan Medis mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
h. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penunjang Medis dan Direktur
Pelayanan Medis sesuai bidang tugasnya.
j. Melaksanakan pengadaan obat secara elektronik berdasarkan catalog obat.

5
Kepala Instalasi Farmasi & Penanggungjawab E-Purchasing dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh apoteker pendamping dan Asisten Apoteker, jajaran paramedis dan staf lainnya.

KEPALA INSTALASI LABORATORIUM


Pasal 13
Kepala Instalasi Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium bekerja sama dengan:
a. Laboratorium Prima;
b. Laboratorium Hi-Lab.
KEPALA INSTALASI RADIOLOGI

Pasal 14
Kepala Instalasi Radiologi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Mengkoordinasikan pelayanan dengan : IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap agar
dapat menjalankan tugasnya dalam jalinan kerjasama yang sinergis dan harmonis;
d. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Bidang Penunjang Medis dan Direktur
Pelayanan Medis mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
e. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
f. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penunjang Medis dan Direktur
Pelayanan Medis sesuai bidang tugasnya.
Kepala Instalasi Radiologi dalam melaksankan tugasnya di bantu oleh Kepala Penanggung Jawab
Instalasi Radiologi yang juga bertindak dan berlaku sebagai Petugas Proteksi Radiasi (PPR).

PENANGGUNG JAWAB INSTALASI RADIOLOGI

Pasal 15
Penanggung Jawab Instalasi Radiologi mempunyai tugas :
a. Bersama dengan radiografer yang lain membuat perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di Instalasi Radiologi;
b. Menyusun program kerja Instalasi Radiologi;

6
c. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan dengan peningkatan
mutu pelayanan di Instalasi Radiologi;
d. Membuat laporan kinerja Instalasi Radiologi setiap bulan dan akhir tahun;
e. Membuat jadwal dinas Instalasi Radiologi;
f. Bertindak dan berlaku sebagai Petugas Proteksi Radiologi (PPR).

PENANGGUNGJAWAB FISIOTERAPI
Pasal 16
Penanggungjawab Fisioterapi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapakan bahan kerja;
c. Mengkoordinasikan Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD, IBS, dan pelayanan lainnya agar
dapat menjalankan tugasnya dalam jalinan kerjasama yang sinergis dan harmonis;
d. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Bidang Pelayanan lainnya mengenai langkah
atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya.

KEPALA INSTALASI REKAM MEDIS


Pasal 17
Kepala Instalasi Rekam Medis mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyusun sistem dan standar operasional/prosedur dalam rangka meningkatkan mutu;
d. Memasukkan data, mengumpulkan data, menganalisis dan menyajikan data Rumah Sakit untuk
bahan informasi bagi pengambilan keputusan manajerial;
e. Mengelola Rekam Medis pasien yang meliputi pencatatan penomoran, pengisian, penyimpanan,
pengambilan kembali dan pendistribusian Rekam Medis berdasarkan kode etik, prosedur dan
peraturan yang berlaku;
f. Mengumpulkan data, menganalisis dan menyajikan informasi yang tercantum dalam Rekam
Medis dengan tetap menjamin kerahasiaan pasien, agar dapat dijadikan informasi untuk
pelaksanaan audit klinik dan informasi untuk pengambilan keputusan sesuai dengan kode etik dan
prosedur serta peraturan yang berlaku;
g. Melaksanakan pelayanan visum et repartum, resume medis, keterangan diagnosa dan rujukan
balik;
h. Melaksanakan penelitian dan pengembangan mutu Rekam Medis;

7
i. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Bidang Penunjang Medis dan Direktur
Pelayanan Medis mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
j. Mengiventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Maupun Direksi.
Kepala Instalasi Rekam Medis dalam melaksakan tugasnya dibantu oleh jajaran paramedis dan staf
Rumah Sakit lainnya.

KEPALA INSTALASI GIZI


Pasal 18
Kepala Instalasi Gizi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyusun Standar Prosedur Operasional sebagai acuan dalam melaksanakan tugas;
d. Mengkoordinasikan dengan bagian lain yang terkait agar dapat menjalankan tugasnya dalam
jalinan kerjasama yang sinergis dan harmonis;
e. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada bagian pelayanan lainnya mengenai langkah
atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
f. Mengiventarisasi, mengidentifikasi, dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
g. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang dan Direksi;
Kepala Instalasi Gizi dalam melaksanakan tugasnya dibantu ahli gizi lainya dan staf Penyaji
makanan.
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
Pasal 19
Kepala Bidang Keperawatan berkoordinasi dengan Instalasi Farmasi, Instalasi Laboratorium,
Instalasi Radiologi, Instalasi Fisioterapi, Instalasi Rekam Medik, Instalasi Gizi, Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi High Care Unit,
Instalasi Hemodialisa, semua kepala instalasi tersebut di bawah tanggungjawab Kepala Bidang
Pelayanan Medik.
Kepala Bidang Keperawatan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;

8
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Mengkoordinasikan bidang Keperawatan, Kamar Operasi dan Rekam Medis agar dapat
menjelaskan tugasnya sesuai peraturan yang berlaku;
d. Menyusun tata cara kerja di lingkungan keperawatan yang meliputi pelaksanaan tugas,
pendistribusian tugas dan penentuan target kerja bawahan serta pengendalian pelaksanaanya;
e. Mengendalikan tugas di lingkungan Bidang Keperawatan melalui laporan atau memeriksa
langsung hasil kerja bawahan untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dan memberi
petunjuk cara penyelesaiannya berdasarkan peraturan yang berlaku untuk efektifitas dan efisiensi
kerja;
f. Pengembangan dan menjaga mutu berdasarkan dengan kebutuhan, keinginan, harapan dan
kepuasan pasien, keluarga pasien dan masyarakat pengguna fasilitas rumah sakit lainnya termasuk
kepuasan kerja karyawan rumah sakit;
g. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan
keperawatan agar terjalin kerjasama yang saling mendukung dalam melaksanakan tugas untuk
meningkatkan mutu pelayanan;
h. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Direktur Pelayanan Medis mengenai langkah
atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
i. Mengevaluasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang
tugasnya;
j. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.

KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIS


Pasal 20
Kepala Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas :
a. Menyusun tata cara kerja dilingkungan bidang pelayanan yang meliputi pelaksanaan tugas,
pendistribusian tugas dan penentuan target kerja bawahan serta pengendalian pelaksanaannya;
b. Mengendalikan tugas di lingkungan bidang pelayanan melalui laporan atau memeriksa langsung
hasil kerja bawahan untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dan memberi petunjuk cara
penyelesaiannya berdasarkan peraturan yang berlaku untuk efektifitas dan efisiensi kerja;
c. Pengembangan dan menjaga mutu berdasarkan dengan kebutuhan, keinginan, harapan dan
kepusan pasien, keluarga pasien serta masyarakat pengguna fasilitas Rumah Sakit lainnya
termasuk kepuasan kerja karyawan Rumah Sakit;

9
d. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penggunaan fasilitas Rumah Sakit dan bekerjasama yang
saling mendukung antar karyawan Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas untuk meningkatkan
mutu pelayanan;
e. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Direktur Pelayanan mengenai langkah atau
tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
f. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
g. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direksi.

Kepala Bidang Pelayanan Medis mengkoordinir Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah Sentral, Intensive Care Unit, dan Instalasi Hemodialisa.

KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT


Pasal 21
Kepala Instalasi Gawat Darurat mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyusun Standar Posedur Operasional yang digunakan acuan dalam pelaksanaan tugas
d. Menyusun tata cara kerja di lingkungan IGD yang meliputi pelaksanaan tugas, pendistribusian
tugas dan penentuan target kerja serta pengendalian pelaksanaannya;
e. Pengembangan dan meningkatkan mutu pelayanan;
f. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Kepala Bidang
Keperawatan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
g. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
h. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang maupun Direksi;
Kepala Instalasi Gawat Darurat dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Instalasi Rawat
Jalan & Kepala Penanggungjawab IRJA.

KEPALA INSTALASI RAWAT JALAN


Pasal 22
Kepala Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;

10
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menelaah surat atau dokumen yang berhubungan dengan pelayanan rawat jalan;
d. Menyusun Standar Prosedur Operasional dan alur pelayanan rawat jalan;
e. Menelaah usulan kebutuhan tenaga pelayanan rawat jalan untuk kelancaran pelayanan medis;
f. Mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan menilai mutu pelayanan medis sesuai
kebijakan rumah sakit;
g. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap penerapan Standar Prosedur
Operasional pelayanan rawat jalan dan berkoordinasi dengan Pelayanan rawat inap, instalasi
gawat darurat dan Rekam Medis;
h. Memberi pengarahan, petunjuk dan bimbingan penerapan Asuhan Keperawatan sesuai pedoman
yang ada;
i. Menelaah dan menyusun rencana kebutuhan peralatan pelayanan rawat jalan untuk kelancaran
tugas rawat jalan;
j. Mengusulkan pengembangan pelayanan rawat jalan;
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang maupun Direksi.
Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Penanggung
Jawab Instalasi Rawat Jalan bersama jajaran paramedic dan staf lainnya.

PENANGGUNG JAWAB INSTALASI RAWAT JALAN


Pasal 23
Penanggung Jawab Rawat Jalan mempunyai tugas :
a. Mampu mengatur paramedis agar bekerja dengan baik dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang diberikan;
b. Membersihkan ruangan & sekitarnya ;
c. Mengganti spre, sarung bantal & selimut pasien;
d. Membuat nama & jumlah pasien;
e. Menyiapkan obat & bahan medis yang diperlukan untuk Pelayanan Rawat Jalan;
f. Memberikan obat kepada pasien;
g. Menyuntik, memasang infus, memeriksa TD,TM sesuai dengan kebutuhan pasien;
h. Memeriksakan darah, urine, tinja ke Laboratorium apabila diperlukan;
i. Membuat laporan Pelayanan Pasien;
j. Merekap data pasien;

11
k. Melaporkan pasien yang perlu dirujuk ke RS.lain Bagian Administrasi;
l. Mengawasi Operan jaga paramedis.

KEPALA INSTALASI RAWAT INAP


Pasal 24
Kepala Instalasi Rawat Inap mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menelaah surat atau dokumen yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan;
d. Menyusun Standar Prosedur Operasional dan alur pelayanan keperawatan;
e. Menelaah usulan kebutuhan tenaga keperawatan, membuat usulan kebutuhan dan pendayagunaan
tenaga keperawatan untuk kelancaran pelayanan dan peningkatan mutu asuhan keperawatan;
f. Mengkoordinasikan, mengevaluasi, mengendalikan dan menilai mutu Asuhan Keperawatan sesuai
kebijakan Rumah Sakit;
g. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap penerapan Standar Prosdur
Operasional pelayanan Keperawatan dan pendokumentasian Full, berkoordinasi dengan Pelayanan
Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rekam Medis;
h. Memberi pengarahan, petunjuk dan bimbingan penerapan Asuhan Keperawatan sesuai pedoman
yang ada;
i. Menelaah dan menyusun rencana kebutuhan peralatan pelayanan keperawatan untuk kelancaran
tugas pelayanan dan Asuhan keperawatan;
j. Menyusulkan pengembangan pelayanan keperawatan;
k. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang maupun Direksi.
Kepala Instalasi Rawat Inap dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Penanggung Jawab
Instalasi Rawat Inap bersama jajaran paramedis dan staf lainnya.

PENANGGUNG JAWAB INSTALASI RAWAT INAP


Pasal 25
Penanggung Jawab Rawat Inap mempunyai tugas :
a. Membaca buku laporan kerja;
b. Operan obat-obatan dan peralatan/instrumen medis pada saat pergantian tugas;
c. Menerima pasien baru;

12
d. Mengisi Biodata Pasien;
e. Anamnese Pasien;
f. Melakukan vital sign, seperti : tensi, pols pernapasan, mengukur panas, dsb;
g. Memberikan pertolongan pertama kepada pasien, seperti : memasang infus, injeksi, pasang oksigen,
pasang nebulizer, membersihkan luka, menjahit luka, explorasi sesuai dengan anjuran dokter;
h. Melapor kepada dokter tentang keadaan penyakit pasien;
i. Mendata jumlah pasien rawat disetiap ruangan;
j. Memonitoring pasien rawat inap disetiap ruangan;
k. Membuat laporan pasien rawat inap di ruangan;
l. Mengantar pasien ke ruangan;
Kepala Penanggung Jawab dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh jajaran paramedis dan staf

KEPALA INSTALASI BEDAH SENTRAL


Pasal 26
Kepala Instalasi Bedah Sentral mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyusun Standar Prosedur Operasional yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas;
d. Menyusun tatacara kerja di Lingkungan Kamar Operasi yang meliputi pelaksanaan tugas,
pendistribusian tugas dan penentuan target kerja serta pengendalian pelaksanaannya;
e. Pengembangan dan meningkatkan mutu pelayanan;
f. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala
Penanggung Jawabnya dan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
g. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
h. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang maupun Direksi.
Kepala Instalasi Bedah Sentral dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Penanggung
Jawab Instalasi Bedah Sentral bersama jajaran paramedis dan staf lainnya.

PENANGGUNGJAWAB INSTALASI BEDAH SENTRAL


Pasal 27
Penanggungjawab Instalasi Bedah Sentral mempunyai tugas :

13
a. Memberikan masukan tentang rencana peningkatan mutu pelayanan, perawatan di Instalasi Bedah
Sentral dalam rangka mencapai tujuan sesuaui dengan program kerjaInstalasi Bedah Sentral ;
b. Memberikan masukan dalam proses kegaitan pelayanan dalam proses pelayanan Bedah di
Instalasi Bedah Sentral agar selutruh pelayanan yang diharapakan terlaksana secara efektif dan
efisien;
c. Membantu Kepala IBS untuk mengontrol kegaitan pelayann Bedah di IBS agar dapat berjalan
sesuai rencana;
d. Memberikan masukan sebagai evalausi pelayanan Bedah di IBS dalam rangka perbaikan mutu di
IBS.

KEPALA INSTALASI HIGH CARE UNIT


Pasal 28
Kepala Intensive Care Unit mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyusun Standar Prosedur Operasional yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas;
d. Menyusun tata cara kerja di lingkungan HCU yang meliputi pelaksanaan tugas, pendistribusian
tugas dan penentuan target kerja serta pengendalian pelaksanaannya;
e. Pengembangan dan meningkatkan mutu pelayanan.
DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN
Pasal 29
Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas :
a. Mengkoordinasikan Bagian Umum dan SDM, Bagian Keuangan dan Akutansi, Bagian
Perencanaan dan Hubungan Masyarakat agar dapat berjalan sesuai dengan peraturan dan
Perundang-undangan yang berlaku;
b. Mengelola ketatausahaan;
c. Mengelola kerumahtanggaan;
d. Melaksanakan pelayanan hukum dan kemitraan;
e. Malaksanakan pemasaran dan kehumasan;
f. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengembangan dan manajemen sumber daya manusia;
g. Melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dalam hal keuangan dan administrasi Rumah Sakit;
h. Mengkoordinir hal pendidikan dan pelatihan SDM.
Direktur Umum dan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepala Bagian Umum
SDM, Kepala Sub Bagian Umum & Tatma Usaha, Kepala Sub Bagian SDM & Diklat, Kepala IPSRS

14
(Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit),Kepala Instalasi SIRS & IT, Kepala Laundry & Sanitasi,
Kepala Pemulasaran Jenazah, Kepala Bagian Keuangan & Akutansi, dan Kepala Bagian Perencanaan
& HUMAS.

KEPALA BAGIAN UMUM DAN SUMBER DAYA MANUSIA


Pasal 30
Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas :
a. Mengkoordinasikan Sub Bagian Umum dan Tata Usaha, Sub Bagian SDM dan Pendidikan
Pelatihan, agar dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
b. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penatausahaan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku;
c. Melaksanakan pengembangan manajemen sumber daya manusia;
d. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis dibidang administrasi;
e. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Direksi mengenai langkah atau tindakan yang
diambil sesuai bidang tugasnya;
f. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
g. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia mengkoordinir Sub Bagian Umum & Tata
Usaha, Sub Bagian SDM & Diklat, Instalasi SIRS & IT, Instalasi Laundry & Sanitasi, Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit)

KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN TATA USAHA


Pasal 31
Kepala Sub Bagian Umum dan Tata usaha mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kerja;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Melaksanakan ketatausahaan;
d. Mengelola kerumahtanggaan;
e. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

15
KEPALA SUB BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAN PENDIDIKAN PELATIHAN
Pasal 32
Kepala Sub Bagian SDM dan Pendidikan Pelatihan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia;
b. Melaksanakan pengawasan sumber daya manusia;
c. Melaksanakan pengembangan manajemen sumber daya manusia;
d. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan pelatihan SDM;
e. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

INSTALASI SIRS (SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT) & IT


Pasal 33
INSTALASI SIRS & IT mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan ;
b. Menyiapkan SPO ;
c. Membuat kerjasama tiap unit dalam pemasukan data ;
d. Memberikan data yang berkaitan dengan spesifikasi aplikasi ;
e. Membuat alur SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) ;
f. Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada pengembang dengan mengisi form yang
diberikan;
g. Memeriksa kecepatan koneksi jaringan ke server dengan IP : 192.168.250.1 ;
h. Memastikan kondisi seluruh perangkat computer dalam keadaan baik sebelum dan sesudah
dipergunakan oleh para pengguna di lingkungan RS ;
i. Memastikan kondisi seluruh perangkat printer maupun scanner dalam keadaan baik sebelum dan
sesudah dipergunakan oleh para pengguna di lingkungan RS ;
j. Memastikan kondisi seluruh jaringan komputer baik label maupun nirkabel dalam keadaan
terkoneksi sebelum dan sesudah dipergunakan oleh para pengguna di lingkungan RS ;
k. Meuninstall aplikasi yang tidak penting yang dapat menggangggu computer , sepeeti antiviris
yang expired dan sebagainya.

KEPALA INSTALASI LAUNDRY & INSTALASI SANITASI


Pasal 34
Kepala Instalasi Laundry & Sanitasi mempunyai tugas :
a. Memimpin seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan proses pencucian di laundry;

16
b. Bertanggungjawab atas pengeluaran untuk biaya operasional;
c. Melatih dan memotivasi bawahannya;
d. Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam
operasional laundry;
e. Membuat laporan hasil kerja anak buah ;
f. Menyusun perencanaan pelayanan kebersihan dan sanitasi ;
g. Melaksanakan pengawasan dan perbaikan sarana kebersihan dan sanitasi ;
h. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan pengawasan kebersihan dan sanitasi ;
i. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan kebersihan dan sanitasi.

KEPALA IPSRS (INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA


RUMAH SAKIT)
Pasal 35
Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyusun Standar Prosedur Operasional sebagai acuan dalam melaksanakan tugas;
d. Mengkoordinasikan dengan bagian yang terkait agar dapat menjalankan tugasnya dalam jalinan
kerjasama yang sinergis dan harmonis;
e. Melakukan pemeliharaan sarana prasarana yang ada;
f. Melakukan kalibrasi peralatan medis;
g. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Bagian Umum dan SDM mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
h. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
i. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Umum dan SDM maupun Direksi.
k. Melaksanakan pengawasan kelengkapan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) di lapangan;
l. Membuat rekapan data hasil supervise sarana sampah;

KEPALA INSTALASI PEMULASARAN JENAZAH


Pasal 36
Kepala Instalasi Pemulasaran Jenazah mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;

17
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Menyusun Standar Prosedur Operasional sebagai acuan dalam melaksanakan tugas;
d. Mengkoordinasikan dengan bagian yang terkait agar dapat menjalankan tugasnya dalam jalinan
kerjasama yang sinergis dan harmonis;
e. Melakukan pemeliharaan sarana prasarana yang ada;
f. Menggunakan sarana dan prasarana milik RSU Griya Mahardhika Yogyakarta sidimpuan untuk
menunjang pelayanan.
g. Melakukan kalibrasi peralatan medis;
h. Melaksanakan pelayanan pemulasaran jenazah sesuai kepercayaan yang dianut oleh junazah.
i. Mengkoordinasikan kebutuhan pelaynan pemulasaran jenazah dengan yang (keluarga, pasien,
penggali kubur, kepala kelurahan) sesuai kebutuhan dalam rangka membantu percepatan proses
pemulasaran jenazah.
j. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fsilitas/sumberdaya di instalasi kamar
jenazah;
k. Mengelola dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemulasaran jenazah;
l. Mengajukan dan menyusun program kepada Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan;
m. Melakukan pembinaan kepada pegawai di bawahnya.
KEPALA INSTALASI KENDARAAN & KEAMANAN
Pasal 37
Kepala Keamanan & Kendaraan Mempunyai tugas :
a. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Rumah Sakit;
b. Melakukan pengawasan piket umum di lingkungan Rumah Sakit dan melaporkannya ke Kepala
Bagian Umum dan SDM.
c. Menyiapkan bahan operasional dan pemeliharaan kendaraan operasional Rumah Sakit.
d. Melakukan perbaikan dan membersihkan kendaraan Rumah Sakit
KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN AKUTANSI
Pasal 38
Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data keuangan sebagai bahan informasi
yang akurat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajerial;
d. Menyelenggarakan penatausahaan keuangan;
e. Melaksanakan perencanaan dan pengendalian anggaran;

18
f. Melaksanakan perbendaraharaan dan mobilisasi dana;
g. Laporan Keuangan dan Akuntansi;
h. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Direktur Umum dan Keuangan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
i. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
j. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
KEPALA BAGIAN PERENCANAAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Pasal 39
Kepala Bagian Perencanaan dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan;
b. Menyiapkan bahan kerja;
c. Melaksanakan perencanaan anggaran dan belanja rumah tanggga Rumah Sakit;
d. Melaksanakan penatausahaan data aset rumah sakit;
e. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Direktur Umum Dan Keuangan mengenai
langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;
f. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai
bidang tugasnya;
g. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
STAF MEDIS FUNGSIONAL (SMF) BEDAH
Pasal 40
Kepala Staf Medis Fungsional Bedah adalah tenaga dokter spesialis yang bekerja di bidang medis
dalam jabatan fungsional yang melakukan tindakan pembedahan.
Kepala SMF Bedah mempunyai tugas :
a. Melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran.
b. Dalam melaksanakan tugasnya, staf medis fungsional menggunakan pendekatan tim dengan staf
keperawatan, Radiologi, Farmasi, laboratorium serta tenaga profesi lain yang terkait.
c. Kepala Staf Medis Fungsional Bedah diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Staf Medis Fungsional (SMF) Bedah dipimpin oleh seorang kepala dokter spesialis bedah.
19
STAF MEDIS FUNGSIONAL (SMF) NON BEDAH
Pasal 41
Kepala Staf Medis Fungsional Non Bedah adalah tenaga dokter spesialis yang bekerja di bidang
medis dalam jabatan fungsional yang tidak melakukan tindakan pembedahan..
Kepala SMF Non Bedah mempunyai tugas :
a. Melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran.
b. Dalam melaksanakan tugasnya, staf medis fungsional menggunakan pendekatan tim dengan staf
keperawatan, Radiologi, Farmasi, laboratorium serta tenaga profesi lain yang terkait.
c. Kepala Staf Medis Fungsional Non Bedah diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Staf Medis Fungsional (SMF) Non Bedah dipimpin oleh seorang kepala dokter spesialis bedah.

BAB III
FUNGSI
Pasal 42
Rumah Sakit Umum Griya Mahardhika Yogyakarta dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit;
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit;
c. Pembinaan dan pengendalian pelayanan Rumah Sakit.

BAB IV
TATA KERJA
Pasal 43
Direktur Utama, Direktur Pelayanan Medis, Direktur Umum dan Keuangan, bersama seluruh
jajarannya dalam hal melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi.
Pasal 44
(1) Direktur Utama wajib mengawasi seluruh bawahan dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku apabila terjadi penyimpangan;
(2) Direktur Utama dalam melaksanakan tugas dan pemberian bimbingan kepada bawahan wajib
mengadakan rapat berkala.

20
Pasal 45
(1) Direktur Utama bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan, serta
memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas masing-masing;
(2) Direktur Utama wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada Dewan
Komisaris PT.Rumah Sakit Griya Mahardhika Yogyakarta dan Dewan Pengawas Rumah Sakit.

Pasal 46
(1) Direktur Utama wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala dan tepat
waktu kepada Dewan Komisaris PT.Rumah Sakit Griya Mahardhika Yogyakarta dan Dewan
Pengawas Rumah Sakit;
(2) Setiap laporan yang diterima oleh Direktur Utama dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan
sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada
bawahan masing-masing.
BAB V
Pasal 47
Rincian kegiatan masing-masing personil diatur lebih lanjut oleh Direktur Utama

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 48
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bantul
Pada tanggal 2 Februari 2018

DIREKTUR
PT.RSU Griya Mahardhika Yogyakarta

Agung Ardyanto Purnomo, ST.MM

21

Anda mungkin juga menyukai