WRAP UP SKENARIO 1 Blok Cairan b2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

WRAP UP SKENARIO 1

BLOK CAIRAN
“KEKURANGAN CAIRAN”

Nama :

Ketua : Muhammad Adam Fauzan (1102019128)

Sekertaris : Naila Muthia Dinillah (1102019146)

Anggota :

1. Muhammad Hafizh Al-Fatah (1102019135)

2. Nadya Safira Amalia (1102019145)

3. Naja Fairuzata Aflah (1102019147)

4. Natasya Chandra (1102019148)

5. Neng Pitri (1102019149)

6. Nesha Rahadatul A’isy (1102019150)

7. Susilo Angga Atmojo (1102018224)

8. Muhammad Kholik Sanaba (1102019136)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


Jl. Letjen Supratno,Cempaka putih, Jakarta 10510
Telp. 021-4244574 Fax.021-4244574
Skenario :
Kekurangan Cairan
Seorang mahasiswa 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan saat mengkuti orientasi
pengenalan kampus. Pada pemeriksaan fisik : tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum
dibawa ke rumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS,
penderita segera diberikan infus cairan elektrolit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan :
Kadar Natrium 130 mEq/L (Normal = 135 – 147), Kalium : 2.5 mEq/L (N = 3.5 – 5.5) dan
Klorida : 95 mEq/L (N = 100 – 106). Setelah kondisi membaik pasien diperbolehkan pulang dan
dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika Islam.

Kata sulit
1.Pingsan : kehilangan kesadaran
2.Cairan elektrolit : substansi yang berionisasi menjadi ion pada saat mengalami fusi dan mampu
menghantarkan listrik
3.Natrium : kation utama di cairan ekstraseluler
4.Klorida : anion utama di cairan ekstraseluler
5.Kalium : kation utama di cairan intraseluler
6.Infus : pemasukan suatu cairan atau obat kedalam tubuh melalui intravena
7.Larutan : campuran yang homogen dari dua lebih zat ,terdiri dari solute dan solvent
8.Cairan tubuh : cairan suspens sel di dalam tubuh makhluk multiseluler
9.cairan : fluida yang menyesuaikan dengan bentuk wadahnya

Pertanyaan :
• Mengapa remaja tersebut pingsan setelah olahraga?
• Jelaskan bagaimana mekanisme tubuh saat kekurangan cairan?
• Apa kandungan dari cairan infus?
• Pemberian jenis minum apakah yang seharusnya di berikan untuk pengganti cairan tubuh
• Bagaimana kondisi fisik yang menunjukan kekurangan cairan?
• Apa fungsi larutan pengganti cairan tubuh
• Apa saja jenis-jenis larutan?
• Penanganan apakah yang dilakukan saat kekurangan cairan?
• Berapakah kadar normal,kalium,natrium,dan klorida dalam tubuh?
• Mengapa natrium,kalium dan klorida menjadi patokan utama dalam pemeriksaan lab?
• Bagaimana minum sesuai etika islam?
• Apa yang dimaksud dengan dehidrasi dan jenisnya?
• Perbedaan larutan pengganti cairan tubuh dengan infus elektrolit?
• Dampak apa yang terjadi ketika memberikan pengganti cairan tubuh yang salah?

Jawab :
1.karena olahraga adalah aktivitas yang berat sehingga tubuh panas dan dikeluarkannya
keringat,oleh karena itu cairan tubuh berkurang dan menyebabkan dehidrasi
2.tubuh memberi signal – hipofisis – ADH – urine sedikit – tubuh merangsang pusat haus
3.berisi vitamin dan mineral serta cairan kristaloid (elektrolit)
4.cairan elektrolit,cairan isotonik,air kelapa.
5.mual,muntah,lemas,kram otot
6.mengembalikan pH tubuh,mengembalikan elektrolit,menghindari dehidrasi
7. Cairan berdasarkan sifatnya : a. Homogen
b.Heterogen
Cairan berdasarkan daya hantar listriknya : a. Elektrolit (Kuat, Lemah)
b. Non- elektrolit
8.Penanganan : minum air yang cukup,mengkonsumsi serat
9.Kadar normal : Na = 135-147 Cl = 100 – 106 K= 3,5 – 5,5
10.Karena natrium adalah komponen kation utama yang ada di CES,dan kalium adalah kation
utama di CIS sedangkan klorida anion utama di CES
11.Membaca basmalah,menggunakan tangan kanan,tidak meniup minuman,duduk,membaca
hamdalah
12.Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh akibat kegiatan atau kondisi tertentu ,jenisnya
adalah : dehidrasi ringan,dehidrasi sedang,dehidrasi berat
13.Efektifitas apabila menggunakan infus elektrolit lebih efektif dalam mengembalikan cairan
tubuh dibanding mengkonsumsi larutan pengganti cairan tubuh
14.Plasmalisis dan hemolisis
Hipotesis
Aktivitas yang berat dapat menyebabkan dehidrasi dengan gejala
mual,muntah,lemas.Mekanisme yang terjadi tubuh memberi signal ke hipofisis dan
mengeluarkan ADH sehingga urine menjadi sedikit lalu tubuh merangsang pusat haus seingga
terjadi penurunan kadar natrium,kalium dan klorida.Penanganan yang dapat dilakukan dengan
memberikan penanganan seperti minum yang cukup dan mengkonsumsi serat serta dapat di
berikan cairan infus .Menurut pandangan islam etika minum yang baik adalah dengan membaca
basmalah,menggunakan tangan,minum sambil duduk lalu ditutup dengan hamdalah.

Sasaran belajar
LI.1 MM Larutan dan cairan
LO.1.1 MM Definisi Larutan dan cairan
LO.1.2 MM Perbedaan Larutan dan cairan
LO.1.3 MM Jenis Larutan dan cairan
LO.1.4 MM Fungsi Larutan dan cairan
LO.1.5 MM Faktor yang mempengaruhi

LI.2 MM Keseimbangan Cairan Tubuh


LO.2.1 MM Kompartemen Cairan Tubuh
LO.2.2 MM Sumber input dan output
LO.2.3 MM Mekanisme Keseimbangan Cairan Tubuh

LI.3 MM Gangguan keseimbangan cairan tubuh


LO.3.1 MM Definisi dehidrasi
LO.3.2 MM Etiologi dehidrasi
LO.3.3 MM Jenis dehidrasi
LO.3.4 MM Manifestasi dehidrasi
LO.3.5 MM Mendiagnosis dehidrasi
LO.3.6 MM Penanganan dehidrasi

LI.4 MM Komponen Mineral


LO.4.1 MM Definisi Mineral
LO.4.2 MM Sifat Mineral
LO.4.3 MM Klasifikasi Mineral
LO.4.4.MM Sumber Mineral
LO.4.5 MM Metabolisme Mineral
LI.5 MM Pandangan Islam Mengenai Etika Minum

L1.MM Larutan dan Cairan


LO.1.1 MM Definisi
Pengertian larutan
Larutan adalah campuran homogen satu zat atau lebih yang tersebar secara molecular dalam
jumlah medium pelarut secukupnya. (Kamus Dorland edisi 31)
Larutan: Campuran homogen dari zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent) [KBBI,2015]
Pengertian cairan
Cairan adalah zat yang langsung mengalir secara alamiah, bukan padat atau gas (Kamus Dorland
edisi 31)
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri atas pelarut/solvent (biasanya air) dan zat terlarut/solute.
Komponen tunggal terbesar dari tubuh adalah air. Air adalah pelarut bagi semua zat terlarut
dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan.

LO.1.2 MM Perbedaan Larutan,Koloid,dan suspensi


Larutan Koloid Suspensi
Satu fase Dua fase Dua
Stabil Stabil Tidak stabil
Ukuran partikel lebih Ukuran partikel antara 1 Ukuran partikel lebih
kecil dari 1 nm – 100nm besar dari 100 nm
Tidak dapat disaring Dapat disaring dengan Dapat disaring
penyaring ultra
Homogen : larutan Tampak homogen (jika Heterogen : air sungai
gula,udara bersih,alkohol dilihat dengan yang keruh
70% miskroskop ultra bersifat
heterogen )
Contoh : air susu
LO.1.3 MM Fungsi Larutan dan Cairan
LO.1.4 MM Faktor yang mempengaruhi kelarutan
LO.1.5 MM Jenis Larutan dan Cairan
LI.2 MM Keseimbangan Cairan Tubuh
LO.2.1 MM Kompartemen Cairan Tubuh

LO.2.2 MM Sumber Output dan Input Cairan Tubuh

PEMASUKAN AIR PENGELUARAN AIR


JALUR JUMLAH (mL/hari) JALUR JUMLAH (mL/hari)
Asupan cairan 1250 Kehilangan tak- 900
disadari (dari paru
dan kulit non-
keringat)
H₂O dalam 1000 keringat 100
makanan
H₂O yang 350 Tinja 100
diproduksi oleh
metabolisme
Urine 1500
Total pemasukan 2600 Total pengeluaran 2600
Keterangan :
1. sumber input
a)Meminum cairan (>1 liter)
b)Menyantap makanan padat
-Daging 75% H₂O
-Buah dan sayuran 60% hingga 90% H₂O
c) Hasil produksi metabolisme
makanan ditambah oksigen menjadi energy, karbon dioksida dan air.
2. sumber output
a)H₂O setiap hari akan hilang tanpa disadari, terjadi di paru dan kulit tak-berkeringat. Selama
ekspirasi pernapasan H₂O akan keluar bersamaan dengan pengeluaran karbondioksida sedangkan
pada kulit H₂O akan keluar begitu saja tanpa kita sadari namun hal tersebut dicegah dengan
adanya lapisan kulit yaitu keratin yang mencegah pengeluaran H₂O secara berlebih.
b)Pengeluaran keringat ini bergantung pada suhu lingkungan dan kelembapan serta derajat
aktivitas fisik
c)Pada keadaan normal dikeluarkan hanya sekitar 100 mL H₂O keluar dengan cara ini setiap hari.
Selama pembentukkan feses, sebagian besar H₂O direabsorbsi dari lumen saluran cerna ke
dalam darah sehingga cairan dihemat da nisi saluran cerna memadat untuk dikeluarkan.
d)Sisa dari cairan dikeluarkan dalam bentuk urin
Sehingga jumlah air yang masuk kedalam tubuh akan sama dengan jumlah air yang keluar dalam
tubuh.
LO2.3 MM Mekanisme Keseimbangan Cairan Tubuh
Pada kasus defisit H₂O, CES akan mengalami penurunan osmolaritas yang akan merangsang
osmoreseptor hipotalamus selain itu mengakibatkan penurunan volume CES sehingga
menurunnya tekanan darah arteri dan akan mengstimulasikan reseptor volume atrium kiri dan
lewat neoron hipotalamus akan meningkatkan rasa haus dan sekresi yang dimana peningkatan
rasa haus untuk meningkatkan asupan H₂O sedangkan hormone vasopressin untuk meningkatkan
permeabilitas tubulus distal dan koligentes terhadap H₂O, meningkatkan reabsorbsi H₂O dan
menurunkan pengeluaran urine sehingga menurunkan osmolaritas plasma dan meningkatkan
volume plasma hal tersebut dapat mengatasi kenaikan osmolalitas dan meningkatkan volume
CES.
LI.3 MM Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh
LO.3.1 MM Definisi Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi
karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan
kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh
Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan atau air pada tubuh.
(Benardot D. 2006. Advanced Sports Nutrition. Champaign, IL : Human Kinetics.)
Dehidrasi merupakan ketidakseimbangan cairan tubuh dikarenakan pengeluaran cairan lebih
besar daripada pemasukan (Almatsier, 2009). http://etd.repository.ugm.ac.id/
LO.3.2 MM Etiologi Dehidrasi
Etilogi
Dehidrasi lebih mudah terjadi pada anak-anak dan wanita karena di dalam tubuhnya banyak
mengandung lemak yang hanya mengandung 20% air. Pada manula juga sering terjadi dehidrasi
karena kadar air dalam tubuhnya menurun akibat penuaan organ-organ tubuh. Selain faktor
kondisi tubuh, dehidrasi umumnya lebih mudah terjadi pada orang yang memiliki banyak
aktivitas seperti remaja atau atlet olahraga dengan porsi latihan besar.
Dehidrasi dapat memberikan pengaruh yang signifikan bagi tubuh, hal ini terjadi karena :
kehilangan cairan 2% dari total berat badan dapat memberikan efek penurunan performa, tubuh
menjadi lemas, lemah, dan berkurangnya konsentrasi. Saat dehidrasi mencapai 4%, kapasitas
kerja otot menurun; 5%, tubuh mengalami heat exhaustion (Keletihan yang dialami tubuh yang
disebabkab karenan hilangnya cairan); 7%, dapat menyebabkan terjadinya halusinasi akibat otak
mulai terlalu ‘panas’ dan kerjanya menjadi tidak terkontrol; 10%, terjadi heat stroke (keadaan
dimana suhu tubuh terlalu tinggi dan kerja organ tubuh menjadi kacau). Rasa haus dan bibir
kering merupakan indikasi dehidrasi yang terlambat. Oleh karena itu, sebaiknya atlet minum
tidak hanya saat atlet merasa haus (Kraemer, dkk, 2012: 235).
Kenney WL, , Costill DL. 2012. Physiology of sport and exercise. 5th ed. Champaign : Human
Kinetics.
Salah satu faktor terjadinya dehidrasi adalah kelebihan berat badan (overweight). Terjadinya
penumpukan lemak tubuh pada orang obesitas dapat meningkatkan berat badan tanpa menambah
kandungan air dalam tubuh (Batmanghelidj, 2007).
https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/download/3633/4674
Faktor- faktor penyebab dehidrasi
Hilangnya ciran didalam tubuh yang disebabkan karena
A.Berkeringat terlalu banyak
B.Muntah hebat
C.Diare hebat
D.Diuresis ( jumlah air kemih berlebihan)
LO.3.3 MM Jenis-jenis Dehidrasi
Dehidrasi dapat dikategorikan berdasarkan tosinitas/ kadar cairan yang hilang yaitu :
1.Dehidrasi hipertonik yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium
(dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum
(lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285
mosmol/liter).
2.Dehidrasi isotonik atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Dehidrasi isotonik
ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif
serum (270-285 mosmol/liter).
3.Dehidrasi hipotonik hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi hipotonik
ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas
efektif
Berdasarkan penggolongan cairan yang hilang :
(a) Dehidrasi ringan ditandai dengan penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan, dengan
ciri
(b) dehidrasi sedang ditandai dengan penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan
(C) dehidrasi berat yang ditandai dengan jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari
berat badan
A.Dehidrasi Berat
a.Pengeluaran / kehilangan cairan sebanyak 4-6 liter
b.Serum natrium mencapai 159 – 166 mEq/liter
c.Hiopotensi
d.Turgor kulit Buruk
e.Oliguria
f.Nadi dan pernapasan meningkat
B.Dehidrasi sedang
a.Kehilangan cairan 2-4 liter atau santara 5- 10 % BB.
b.Serum natrium mencapai 152 – 158 mEq/liter
c.Mata cekung
C.Dehidrasi Ringan
a.Kehilangan cairan mencapai 5 % BB ( 1,5 – 2 liter )
LO 3.5 MM Cara mendiagnosis
•Tes darah
Sampel darah dapat digunakan untuk memeriksa sejumlah faktor, seperti tingkat elektrolit Anda
- terutama natrium dan kalium - dan seberapa baik ginjal Anda bekerja.
•Urinalisis
Tes yang dilakukan pada urin Anda dapat membantu menunjukkan apakah Anda mengalami
dehidrasi dan sampai taraf apa. Mereka juga dapat memeriksa tanda-tanda infeksi kandung
kemih. Urinalisis juga Satu-satunya pengobatan yang efektif untuk dehidrasi adalah mengganti
cairan yang hilang dan elektrolit yang hilang. Pendekatan terbaik untuk perawatan dehidrasi
tergantung pada usia, keparahan dehidrasi dan penyebabnya.
LO 3.6 MM Penanganan Dehidrasi
Kebanyakan orang dewasa dengan dehidrasi ringan hingga sedang akibat diare, muntah atau
demam dapat memperbaiki kondisi mereka dengan minum lebih banyak air atau cairan lain.
Diare dapat diperburuk dengan jus buah dan minuman bersoda berkekuatan tinggi.
Jika Anda bekerja atau berolahraga di luar ruangan selama cuaca panas atau lembab, air dingin
adalah pilihan terbaik Anda. Minuman olahraga yang mengandung elektrolit dan larutan
karbohidrat juga dapat membantu.Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami dehidrasi parah
harus dirawat oleh personel darurat yang tiba di ambulans atau di ruang gawat darurat rumah
sakit. Garam dan cairan yang dikirim melalui vena (intravena) diserap dengan cepat dan
mempercepat pemulihan.
Untuk dehidrasi ringan, umumnya digunakan terapi cairan oral (lewatmulut).Sedangkan
padadehidrasi sedang sampai berat, ataua supan oral tidak memungkinkan, missal jika ada
muntah-muntah atau pasien tidaksadar, biasanya diberikan cairan melaui infus.
—Mengobati dehidrasi
—Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian cairan ini dapat
berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus.
—Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung dari kondisi pasien berdasarkan
pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing.
—Penggunaan obat obatan diperlukan untuk mengobati penyakit penyakit yang merupakan
penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain lain.
—Jenis Cairan untuk Rehidrasi
—Cairan Rehidrasi Oral (CRO) : Diberikan pada penderita dehidrasi ringan dan sedang. Formula
lengkap mengandung NaCl, KCL,NaHC dan glukosa: Oralit
CRO yang tidak mengandung keempat komponen diatas: larutan gula garam, larutan
tepung beras-garam, air kelapa. Berdasarkan penelitian, air tajin mengandung glukosa polimer,
yaitu gula yang mudah diserap dan dicerna tubuh. Protein poliglukosa yang dikandung dalam
tepung tajin pun dapat membuat feses lebih padat.
—Cairan Rehidrasi Parental : Diberikan pada pasien dehidrasi berat. Jenis cairannya adalah RL
(Ringer Lactate) dan jumlah cairan yang akan diberikan infuse, tergantung dari tingkat dehidrasi
sesuai dengan umur dan berat badan
LI. 4 MM Komponen Mineral
LO.4.1 MM Definisi Mineral
Mineral adalah bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi
tubuh,baik pada bagian tingkat sel,jaringan,organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
LO.4.2 MM Sifat Mineral
Natrium ; Kation terbanyak dalam cairan ekstrasel Pemasukan dan pengeluarannya natrium
mencapai 48-144 MEq/L Jumlah natrium yang keluar ditraktus gastrointerstinal dan kulit kurang
dari 10%
Kalium
Pemasukan kalium melalui saluran cerna tergantung jumlah dan jenis makanan
Orang deawsa normal menginsumsi 60_100 mEq per hari.

LO.4.3 MM Klasifikasi Mineral


Berdasarkan kebutuhannya, mineral diklasifikasi menjadi makro dan mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, yaitu lebih dari 100 mg/hari, sedangkan
unsur mineral mikro dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, yaitu kurang dari 100 mg/hari.
Adapun contoh dari mineral mikro adalah kromium, kobalt, seng, tembaga, dan mangan,
sedangkan mineral makro, yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak, contohnya adalah
sulfur, klor, natrium, kalium, fosfor, dan kalsium.
LO.4.4 MM Sumber Mineral
Mineral-mineral tersebut didapatkan dari berbagai macam zat makanan, seperti sulfur didapatkan
dari makanan berprotein tinggi, magnesium dan kalium didapatkan dari pisang dan susu, fosfor
didapatkan dari ikan dan daging, zat besi didapatkan dari kacang-kacangan, dan natrium
didapatkan dari garam.
LO.4.5 MM Metabolisme mineral
Pemasukan natrium melalui epitel mukosa saluran cerna . Natrium masuk melalui proses
difusi dan system transpor media . Eksresi natrium diginjal dan perspirasi ditempat
lain.peningkatan kondungan natriun akan diikuti peningkatan konsentrasi natrium plasma.
Selanjutnya terjadi peningkatan volume cairan ekstrasel.Sekresi ADH meningkat dan
menyebabkan retriksi pengeluaran air, akibatnya timbul rangsangan haus yang akan
meningkatkan pemasukan air.
Konsentrasi kalium di cairan ektrasel mencerminkan keseimbangan antara pemasukan kalium
melalui proses pompa ion di epitel mukosa saluran cerna. Pompa ion sangat sensitive terhadap
efek aldosterone, respon yang timbul berupa peningkatan reabsorpi natrium dari proses
filtrasi.Dengan meningkatnya reabsorpi natrium atau retensi natriu,konsenterasi kalium
meningkat pula dan untuk menormalkan kembali diperlukan peran pompa Na+,k+,ATP-ase yang
diaktifkan oleh aldosterone. Aldosterone disekresikan oleh korteks adrenal yang diaktifkan oleh
pengaruh angiotensin II.
LI.5 MM pandangan islam mengenai etika minum
1) Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada allah agar bernilai ibadah
2) Memulai minum dengan membaca basmalah
3) Minum dengan tangan kanan sesuai hadist dibawah ini :
“ jika salah satu seseorang dari kalian hendak makan. Hendaklah makan dengan tangan kanan.
Dan apabila ingin minum, hendahlah dengan tangan kanan, sesungguhnya setan makan dengan
tangan kiri dan minum dengan tangan kiri” (H.R Muslim)
4) Tidak bernafas dan meniup air minum sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Apabila
seseorang di antara kamu minum maka janganlah dia bernafas di dalam wadah, dan apbila dia
mendatangi kakus (istinja di tempat buang air) maka janganlah ia menyentuh kemaluannya
dengan tangan kanan dan mengusapnya dengan tangan kanan.
5) minum dengan posisi duduk sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
Artinya: “Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia
muntahkan. Sesungghnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qatadah berkata:
“Bagaimana dengan makan? Beliau menjawab: itu lebih buruk lagi.
6) Berdo’a selesai makan dan minum
‫عن أبي سعيد رضي هللا عنه فال كان النبي صلى هللا عليه رسلم ادا اكل أو شرب قال الحمد هلل الدى أطعمنا وسقان وجعلنا‬
‫مسلمين‬
Artinya: Dari Abi Sa’id al-Khudri ra. Berkata, Nbi saw, apabila selesai makan atau minum
beliau berdo’a: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan memberi kami
minum dan menjadikan kami orang-orang muslim.

DAFTAR PUSTAKA

Pocket Companion to Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 2016 Elsevier
Mineapollis.
Sherwood, L., (2016). Human Physiology : From Cell to System. 9th ed., Cengage Learning,
Boston
Sherwood, Lauralee. 2014.Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Setiawan, P, (2019), Pengertian dan 10 Macam Mineral Terlengkap, Guru Pendidikan, dilihat 25
November 2019, gurupendidikan.co.id
Kraemer WJ, Fleck SJ, Deschenes MR. 2012. Exercise physiology: integrating theory and
application. 1st ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Gangguan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa 2017, edisi ke-3,badan penerbit
FKUI,Jakarta.
Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba medika.Tamsuri.Anas.2008. Klien gangguan
keseimbangan cairan & elektolit.
Sohrah ,S 2016, ‘Etika makan dan minum dalam pandangan syariah’,vol .5, no.1, hh 1-21.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/Dehidrasi.pdf
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=446)
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/diagnosis-treatment/drc-20354092

Anda mungkin juga menyukai