Anda di halaman 1dari 2

IBNU JURAIJ

NAMA LENGKAP
Al-Imam Al-Allamah Al-hafidz abdul Malik Bin Abdul Aziz Bin Juraij, beliau
mempunyai dua kunyah, yang pertama Abdul Walid yang kedua Abu Khalid. Beliau adalah
orang yang pertama mengarang kitab dalam ilmu hadis, merupakan salah satu orang
Alimnya ahli Makkah, menurut ulama Ahlus Sunnah Waljama’ah be;iau adalah salah satu
ulama Fiqih, Qurra’ Dan Hadis dan merupakan Tabi’ut Tabi’in.
Lahir di Makkah pada tahun 80.Hijriyah beliau belajar Al-Quran kepada Abdullah Ibnu
Katsir serta mempunyai murid dalam ilmu alquran diantaranya, Sallam bin sulaiman, yahya
bin sa’id Al-Anshari dan Sufyan At-Tsauri.
Dan pada Awal bulan dzul-Hijjah tahun 150 Hijriyah beliau wafat di umur ke 76 Tahun,
menurut Imam Ad-dzahabi beliau wafat diumur ke 70 tahun, dan berkata imam Adz-
dzahabi Ibnu juraij dan imam abu hanifah banyak kemiripan, yaitu sama dalam umurnya,
sama dalam lahirnya, dan sama dalam tahun wafatnya.

MASA MENCARI ILMU


Ibnu juraij adalah murid dari imam Atha’ dan beliau adalah murid yang paling istiqomah
dan paling tekun, ibnu juraij pernah bercerita pada suatu hari aku mendatangi Atha’
(gurunya) dan aku menginginkan belajar kepadanya, sesampainya di dekatnya ternyata
disana ada Abdullah Bin Ubaid bin Umair, kemudian dia berkata: apakah kamu sudah
membaca (belajar) Al-Quran? Saya menjawab tidak, lalu dia berkata: pulanglah kamu,
belajarlah Al-Quran terlebih dulu, baru setelah itu kamu berhak mencari ilmu, kemudian
aku pulang dan menghabiskan hari-hariku dengan belajar dan mendalami Ilmu-ilmu Al-
Quran, setelah dirasa cukup lalu aku kembali lagi menemui ibnu juraij, dan ternyata disana
ada Abdullah bin Ubaid bin umair, lalu dia bertanya kepadaku: apakah kamu sudah belajar
Al-Quran? Aku jawab: iya aku sudah mempelajarinya, kemudian dia bertanya lagi: apakah
kamu sudah mempelajari tentang ilmu-ilmu faridhah (kewajiban-jewajiban) aku
menjawab: belum , lalu dia berkata: pulanglah, dan pelajarilah ilmu-ilmu faridhah, lalu aku
pulang dan mempelajari ilmu-ilmu itu, setelah dirasa cukup aku kembali lagi ke Atha’
untuk belajar ilmu darinya setelah sampai di sana seperti biasa disana ada Abdullah bin
Ubaid bin umair, lalu dia bertanya kepadaku: apakah kamu sudah mempelajari ilmu-ilmu
faridhah itu ? aku menjawab: iya aku telah mempelajarinya, lalu dia berkata: kalo begitu
sekarang belajarlah. kemudian aku bermulazamah, dan belajar kepada Atha’ selama kurang
lebih 17 tahun (ada yang mengatakan 18 tahun) dan selama 17 tahun aku belajar
kepadanya 10 tahun aku tinggal dimasjid dan tidak pernah kemana-mana, kemudian setalah
aku selesai dari belajar ke Atha’ akhirnya aku belajar ke Umar Bin Dinar selama 9 tahun.

KOMENTAR PARA ULAMA TERHADAP IBNU JURAIJ


Syaikh Mukhollad bin husain berkata: Aku tidak pernah melihat mahluk dari mahluk-
mahluk Allah yang lebih jujur perkataannya dari pada Ibnu Juraij. Syeikh Abdul Razak
berkata: Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih bagus shalatnya dari pada
shalatnya Ibnu Juraij. Imam Atha berkata: Juraij itu adalah tuan pemuda ahli hijaz. Yahya
bin Sa’id berkata: Kami memberi nama kitab-kitabnya Ibnu Juraij Kutub Al-Amanah
(Kitab-kitab Amanah). Thalhah Ibn Amr bertanya kepada Atha (guru Ibnu Juraij): Siapa
yang hendak Aku tanyakan tentang hukum setelah sepeninggalmu?, lalu Atha berkata:
bertanyalah kepada orang ini, kalau dia masih hidup setelahku (sembari mengisyarahkan
tangannya kepada Ibnu Juraij). Syeikh Walid bin Muslim bertanya kepada Imam Al-Auza’I
dan Imam Sa’id bin Abdul Aziz dan Ibnu Juraij tentang untuk siapa mereka mencari ilmu,
dan semua dari mereka menjawab bahwa mereka mencari Ilmu untuk dirinya, sedangkan
Ibnu juraij belajar mencari Ilmu untuk semua orang.

MURID DAN GURU-GURUNYA


Guru-guru Ibnu Juraij sangat banyak, diantaranya:
1. Ayahnya, yaitu Abdul Aziz
2. Atha bin Abi Rabbah
3. Ishaq bin Abi Thalhah
4. Zaid bin Aslam
5. Imam Az-Zuhri, hanya saja kalo Ibnu Juraij meriwayatkan hadis dari Imam Az-Zuhri
ulama menghukumi hadisnya dha’if
6. Muhammad Ibnu Munkadar

Murid-muridnya pun sangat banyak, namun diantaranya yang terkenal yaitu:


1. Imam Al-Auza’I
2. Yahta bin Sa’id Al-Ansari
3. Abdul Razak Al-Shan’ani
4. Abdul Wahab Ats-Tsaqafy

Anda mungkin juga menyukai