Anda di halaman 1dari 49

UPAYA MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI

DI KLINIK BATAN SERPONG

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN Di Klinik BATAN Serpong

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Disusun Oleh:

Nama : dr. JINAN FAIRUZ ANINDIKA RAKHMAT

NIP : 19920918 201902 2 001

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Unit Kerja : Klinik BATAN Serpong

Angkatan :6

Nomor Presensi : 10

Mentor : dr. Leonardo Oloan Agusta Sitanggang

Coach : Dra. Mariana Djuru Radjah, M.Pd.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

Judul : Upaya Menurunkan Prevalensi Hipertensi Di Klinik Batan


Serpong
Nama : dr. Jinan Fairuz Anindika Rakhmat
NIP : 19920918 201902 2 001
Angkatan :6

Nomor Presensi : 10

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Unit Kerja : Klinik BATAN Serpong

Depok, 25 Maret 2019


Coach, Mentor,

Dra. Mariana Djuru R, M.Pd. dr. Leonardo O A Sitanggang


NIP 19570511 198403 2 2002 NIP 19860820 201403 1 003

Narasumber

Sunarto, S. Sos., M.Si


NIP 19690728 198903 1001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Upaya
Menurunkan Prevalensi Hipertensi Di Klinik BATAN Serpong”, sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh surat keterangan lulus Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Yusi Eko Yulianto, selaku Kepala Pusat Pendayagunaan Informatika dan
Kawasan Strategis Nuklir.
2. Ir. Falconi Margono S, MM, selaku Pelaksana Tugas Badan Tenaga Nuklir
Nasional.
3. Dra. Gatri Sri Utami, M.Ed, selaku Kepala Pusdiklat Pegawai Kemendikbud.
4. drg. Enny Chalimah, selaku Kepala Klinik BATAN Serpong.
5. dr. Leonardo Oloan Agusta Sitanggang, selaku mentor yang telah
memberikan arahan, serta masukan.
6. Dra. Mariana Djuru Radjah, M.Pd., selaku Coach yang selalu membimbing
dalam menyusun rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dokter
ahli pertama BATAN.
7. Bapak Sunarto, M.Si. sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan
saran.
8. Widyaiswara dan satgas yang telah membimbing penulis selama Pendidikan
Dasar CPNS Golongan III .
9. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 6 untuk
kebersamaan yang terjalin selama masa pelatihan.
Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis sendiri.

ii
Depok, 25 Maret 2019
Penulis,

dr. Jinan Fairuz Anindika Rakhmat

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai-Nilai Organisasi ........................................ 2
C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ................................................................ 4
D. Jabatan dan Uraian Tugas ................................................................... 5

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI .................................................................. 7


A. Identifikasi Isu....................................................................................... 7
B. Bagan Rancangan Aktualisasi............................................................ 19
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penjabaran Isu yang Muncul ............................................................... 7

Tabel 2.2 Validasi Isu Menggunakan Kriteria AKPL .......................................... 11

Tabel 2.3 Identifikasi Isu Terpilih Menggunakan Kriteria USG .......................... 15

Tabel 2.4 Gagasan Kreatif dari Isu yang Dipilih ................................................ 17

Tabel 2.5 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ....................................................... 19

Tabel 2.6 Tabel Rencana Pelaksanaan Aktualisasi ......................................... 40

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Klinik BATAN Serpong ..................................... 4

Gambar 2.1. Fishbone Isu Terpilih ................................................................... 17

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN memiliki tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Termasuk dokter
ASN, yang berkewajiban menjalankan perundang-undangan kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat guna menciptakan
Indonesia yang sehat dengan menjunjung nilai-nilai Akuntabilitas. Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta manajeman ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government.
Modal kesehatan merupakan salah satu modal insani yang sangat
diperlukan bagi ASN untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dengan baik. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian
Kesehatan Tahun 2018 menunjukkan kenaikan angka penderita hipertensi
dibandingkan dengan Riskesdas tahun 2013. Kenaikannya dari angka 25,8%
menjadi 34,1%.
Usia pegawai BATAN, khususnya di Kawasan Nuklir Serpong, yang
berada pada rentang usia 40-60 tahun mulai meningkat. Usia tersebut menjadi
salah satu faktor resiko hipertensi. Hasil pemeriksaan kesehatan berkala
pegawai BATAN Kawasan Nuklir Serpong menunjukkan tingginya angka
prevalensi hipertensi di kalangan pegawai. Jika dibiarkan untuk jangka waktu
yang lama, dapat terjadi komplikasi kepada organ-organ lainnya yang tentunya
akan berpengaruh pada kesehatan pegawai. Komplikasi dari hipertensi yang

1
mempengaruhi kesehatan pegawai ini akan berpengaruh juga pada efektivitas
kinerja pegawai dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menyusun rancangan
aktualisasi untuk mencari gagasan pemecahan masalah yang ada dengan
mengaitkan setiap kegiatannya dengan nilai-nilai Akuntabilitas. Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta manajeman ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government.

B. Visi dan Misi, Tujuan dan Nilai-nilai Organisasi


1. Visi Organisasi

Visi Klinik BATAN Serpong adalah:

Menjadi pelayanan kesehatan terpadu yang unggul dan berkualitas di


Kawasan Nuklir Serpong.

2. Misi Organisasi

Misi Klinik BATAN Serpong adalah:

Melaksanakan pelayanan kesehatan umum dan kesehatan berkala,


pelayanan kesehatan gigi, pelayanan kedaruratan medis dan pelayanan
laboratorium, radiologi, dan EKG.

3. Tujuan Organisasi

Tujuan BATAN 2015 – 2019 adalah :

 Terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek nuklir di


tingkat regional;

2
 Peningkatan peran iptek nuklir dalam mendukung pembangunan
nasional menuju kemandirian bangsa

4. Nilai-Nilai Organisasi

 Akuntabilitas

Siap menerima tanggung jawab dan melakukan tanggung jawab itu


dengan baik seperti yang ditugaskan.

 Disiplin

Bertindak sesuai peraturan, prosedur, tertib, tepat waktu, dan tepat


sasaran dengan tetap mempertahankan efisiensi dan efektifitas waktu
dan anggaran.

 Keunggulan

Memiliki sikap dan hasrat untuk senantiasa berusaha mencapai hasil


yang lebih baik dari pada yang lain.

 Integritas

Menjunjung tinggi dan mendasarkan setiap sikap dan tindakan pada


prinsip dan nilai-nilai moral, etika, peraturan perundangan termasuk
menjauhkan dari kecendrugan tidakan KKN

 Kolaborasi

Mengutamakan kerjasama, mengembagkan jejaring kerja degan pihak


eksternal da mengedepankan kerja tim (team work) untuk mencapai
kinerja yang lebih baik

 Kompetensi

3
Menekankan pada kualitas penguasaan dan pemenuhan kualifikasi
kemampuan SDM seperti yang dibutuhkan

 Inovatif

Meningkatkan upaya kreatif untuk menemukan pembaharuan dalam


setiap hasil litbang

5. Unit Kerja
Klinik BATAN Serpong, Bidang Pengelolaan Kawasan Nuklir, Pusat
Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Klinik BATAN Serpong

C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja


1. Tugas
Menurut Peraturan Kepala BATAN No. 20 Tahun 2014, Klinik mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan pegawai, pelayanan

4
administrasi kesehatan pekerja radiasi, dan pelayanan medik dalam
kedaruratan radiasi.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Klinik menyelenggarakan fungsi:
 Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif
dan kuratif kepada pegawai;
 Pelaksanaan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan berkala
pegawai/pekerja radiasi;
 Pelaksanaan pelayanan administrasi kesehatan pekerja radiasi;
 Pelaksanaan kesiapsiagaan dan penanggulangan medik dalam
kecelakaan radiasi/nonradiasi; dan
 Pelayanan pemeriksaan penunjang diagnostik.

D. Jabatan dan Uraian Tugas

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Uraian Tugas :

Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan


yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam
rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.

 Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama


 Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
 Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana dan tingkat sedang
 Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana dan sedang
 Melakukan tindakan darurat medik/P3K kompleks tingkat sederhana
 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
 Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana dan kompleks tingkat I

5
 Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat sederhana dan komples
tingkat I
 Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu, anak, bayi dan balita
 Melakukan pelayanan keluarga berencana, imunisasi dan pelayanan
gizi
 Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
 Melakukan penyuluhan medik
 Membuat catatan medik pasien rawat jalan dan rawat inap
 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar dan dalam
 Menguji kesehatan individu
 Menjadi Tim penguji kesehatan
 Melakukan visum et repertum tingkat sederhana dan tingkat I
 Menjadi saksi ahli
 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
 Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
 Melakukan tugas jaga panggilan/ on call
 Melakukan tugas jaga ditempat/ rumah sakit
 Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
 Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sedang
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

6
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identfikasi Isu
1. Identifikasi Isu
Untuk menetapkan isu, penulis mengamati kegiatan kerja sehari-hari di
lingkungan kerja penulis. Pengamatan yang telah dilakukan selama
penulis bekerja satu bulan di Klinik BATAN Serpong dan lingkungan
PPIKSN, penulis menetapkan beberapa isu untuk dianalisa lebih lanjut.
Beberapa isu yang akan dianalisis adalah:
a. Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN Serpong
b. Tingginya prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Atas di Klinik
BATAN Serpong
c. Belum tersedianya variasi makanan sehat di Kafetaria BATAN
Serpong
d. Sarana Ruang Laktasi yang belum sesuai persyaratan yang
berlaku
e. Sarana dan prasarana Kedaruratan Medis Radiasi Klinik BATAN
Serpong yang belum sesuai Peraturan Pemerintah.

Tabel 2.1 Penjabaran Isu yang Muncul

No. Sumber Isu Identifikasi Isu


(1) (2) (3)
Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN
Serpong
Manajemen
Tingginya prevalensi hipertensi pada pegawai BATAN Serpong
ASN dan
1 akan mempengaruhi efektivitas kinerja pegawai. Terutama jika
Pelayanan
kondisi tensi tingginya sampai pada komplikasi ke organ-organ
Publik
lain yang memerlukan perawatan intensif dan pegawai tidak
dapat bekerja secara professional sesuai dengan tugas pokok

7
No. Sumber Isu Identifikasi Isu
(1) (2) (3)
dan fungsi sebagaimana mestinya. Dengan tidak efektfnya
kinerja pegawai, pelayanan publik sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi masing-masing pegawai tidak terlaksana dengan
prima.
Tingginya prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Atas
di Klinik BATAN Serpong
Peningkatan prevalensi ISPA di kalangan pegawai BATAN
Serpong berpengaruh pada penurunan kinerja pegawai karena
seringnya izin tidak masuk kerja akibat penyakit yang
didertanya. Hal ini berpengaruh pada efektivitas pegawai
dalam mengerjakan tugas pokok dan fungsinya di unit kerjanya
masing-masing. Akibatnya, pelaksanaan pelayanan publik juga
tidak prima.
Belum tersedianya variasi makanan sehat di Kafetaria
BATAN Serpong
Variasi makanan sehat dan bergizi berpengaruh pada
kesehatan pegawai. Misalnya tingginya kadar kolestrol dalam
makanan berpengaruh pada peningkatan resiko tekanan darah
tinggi, yang dalam jangka panjang akan berpengaruh pada
efektivitas kinerja pegawai jika sudah pada tahap komplikasi.
Jika sudah pada tahap komplikasi, tentunya pelayanan publik
juga akan terhambat.
Sarana Ruang Laktasi yang belum sesuai persyaratan
yang berlaku
Pegawai wanita yang sedang menyusui, beresiko mengalami
mastitis jika ASI-nya tidak rutin dikeluarkan karena membentuk
sumbatan. Nyeri pada mastitis mempengaruhi kinerja seorang
pegawai sehingga kurang maksimal dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya. Kurang maksimalnya pengerjaan tugas
pokok dan fungsi berujung pada kurang maksimalnya

8
No. Sumber Isu Identifikasi Isu
(1) (2) (3)
pelayanan publik.
Sarana dan prasarana Kedaruratan Medis Radiasi
Klinik BATAN Serpong yang belum sesuai Peraturan
Pemerintah

Meskipun tidak berharap ada kejadian kedaruratan medis


radiasi di Kawasan Nulkir Serpong, namun bekerja di kawasan
yang rentan terjadi kedaruratan medis radiasi tentu tetap ada
perasaan khawatir jika sewaktu-waktu terjadi kedaruratan
medis radiasi. Jika kemungkinan terburuk tersebut terjadi dan
sarana prasarananya belum sesuai peraturan, dkhawatirkan
akan terjadi kecacatan atau kematian pada pasien kedaruratan
medis radiasi yang mengakibatkan ketidak efektifan kinerja
pegawai (jika terjadi kecacatan) atau bahkan kehilangan
nyawa pegawai jika terjadi kematian. Jika hal ini terjadi tentu
akan menghambat pelayanan publik.
Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN
Serpong
Upaya menurunkan prevalensi hipertensi di Klinik BATAN
Serpong memerlukan koordinasi dan kerjasama dengan
berbagai pihak. Misalnya untuk melakukan penyuluhan, perlu
koordinasi dan konsultasi pada atasan mengenai materi yang
Whole of
akan disampaikan. Untuk metode penyampaian materi
2 Government
penyuluhan, diperlukan koordinasi dengan para pegawai yang
(WoG)
akan menerima materi.
Peningkatan prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan
Atas di Klinik BATAN Serpong
Upaya menurunkan prevalensi ISPA d Klinik BATAN Serpong
memerlukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak.
untuk melakukan penyuluhan, perlu koordinasi dan konsultasi

9
No. Sumber Isu Identifikasi Isu
(1) (2) (3)
pada atasan mengenai materi yang akan disampaikan. Untuk
metode penyampaian materi penyuluhan, diperlukan
koordinasi dengan para pegawai yang akan menerima materi.
Belum tersedianya variasi makanan sehat di Kafetaria
BATAN Serpong
Untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi pegawai,
diperlukan kerjasama dengan ahli gizi untuk menghitung
kebutuhan gizi pegawai sehingga makanan yang disajikan
sesuai kebutuhan. Namun pada kasus di Kafetaria BATAN
Serpong, hal ini tidak memungkinkan dilakukan karena pengisi
Kafetaria BATAN Serpong merupakan pihak ketiga.
Sarana Ruang Laktasi yang belum sesuai persyaratan
yang berlaku
Pemenuhan sarana pada ruang laktasi memerlukan koordinasi
dengan berbagai pihak. Pertama, perlu dirapatkan sarana apa
saja yang diperlukan untuk mengisi ruang laktasi. Kedua,
sarana yang sudah ditentukan diajukan proposal
pengadaannya kepada atasan sesuai prosedur yang berlaku.
Sarana dan prasarana Kedaruratan Medis Radiasi
Klinik BATAN Serpong yang belum sesuai Peraturan
Pemerintah

Untuk memenuhi sarana dan prasarana Kedaruratan Medis


Radiasi yang sesuai Peraturan Pemerintah, perlu diadakan
rapat koordinasi untuk membahas sarana prasarana apa saja
yang masih kurang. Selanjutnya sarana dan prasarana yang
sudah dicatat diajukan pengadaannya kepada atasan sesuai
prosedur yang berlaku.

10
Langkah selanjutnya adalah memvalidasi isu-isu tersebut dengan
metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan).
Aktual berarti isu yang dibahas sedang benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan. Problematik berarti isu tersebut memiliki
permasalahan yang kompleks sehingga harus segera dicarikan solusi.
Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal
dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.

Analisis Isu APKL


Tabel 2.2 Validasi Isu Menggunakan Metode AKPL
Kriteria Keterangan
No. Identifikasi Isu
A K P L
1 Tingginya prevalensi Hipertensi di + + + + Memenuhi
Klinik BATAN Serpong syarat

Aktual:
Isu ini dianggap aktual karena merupakan
masalah yang terjadi saat ini. (A +)
Kekhalayakan:
Dipandang dari segi kekhalayakan, isu ini
melibatkan banyak pegawai BATAN Serpong.
(K +)
Problematik:
Isu ini dianggap problematik karena
membutuhkan solusi segera agar komplikasi
hipertensi tidak dirasakan pegawai. (P +)
Kelayakan:
Isu ini dikatakan layak karena memungkinkan
untuk dilakukan pemecahan masalahnya. (L +)

11
No. Identifikasi Isu Kriteria Keterangan
2 Tingginya prevalensi Infeksi Saluran + + + + Memenuhi
Pernafasan Atas di Klinik BATAN syarat

Serpong
Aktual:
Isu ini dianggap aktual karena masih terjadi
hingga sekarang. (A+)
Kekhalayakan:
Dipandang dari segi kekhalayakan, isu ini
melibatkan banyak pegawai BATAN Serpong.
(K+)
Problematik:
Isu ini problematik karena menyangkut
komplikasi infeksi saluran pernafasan atas
yang dapat mengakibatkan penyakit dengan
pengobatan lama. (P+)
Kelayakan:
Isu ini layak memungkinkan untuk segera
dicari pemecahan masalahnya. (L+)
3 Belum tersedianya variasi makanan + + - - Tidak
sehat di Kafetaria BATAN Serpong memenuhi

Aktual: syarat

Isu ini aktual karena saat ini belum tersedia


makanan sehat di Kafetaria BATAN serpong.
(A+)
Kekhalayakan:
Dipandang dari segi kekhalayakan, isu ini
berdampak pada meningkatnya penyakit tidak
menular pada pegawai BATAN Serpong. (K+)
Problematik:
Isu ini tidak tergolong problematik karena
memutuskan untuk makan di Kafetaria BATAN

12
No. Identifikasi Isu Kriteria Keterangan
Serpong atau tidak merupakan pilihan masng-
masing pegawai. (P-)
Kelayakan:
Isu ini dianggap tidak layak karena pengisi
Kafetaria BATAN Serpong merupakan
pemenang tender untuk mengisi stand
makanan di Kafetaria BATAN Serpong. (L-)
4 Sarana Ruang Laktasi yang belum + - - - Tidak
sesuai persyaratan yang berlaku memenuhi

Aktual: syarat

Isu ini aktual karena saat ini Ruang Laktasi


yang ada belum memenuhi persyaratan yang
berlaku. (A+)

Kekhalayakan:
Dipandang dari segi kekhalayakan, tidak
semua pegawai BATAN Serpong sedang
menyusui. (K-)
Problematik:
Isu ini tidak tergolong problematik karena tidak
semua pegawai BATAN Serpong sedang
menyusui. (P-)
Kelayakan:
Isu ini dianggap tidak layak karena
pemenuhan sarana dan prasarana Ruang
laktasi membutuhkan pengadaan. (L-)

13
No. Identifikasi Isu Kriteria Keterangan
5 Sarana dan prasarana Kedaruratan + + - - Tidak
Medis Radiasi Klinik BATAN Serpong memenuhi

yang belum sesuai Peraturan syarat

Pemerintah
Aktual:
Isu ini aktual karena saat ini sarana dan
prasarana Kedaruratan Medis Radiasi Polikinik
BATAN Serpong belum sesuai peraturan
pemerintah. (A+)
Kekhalayakan:
Dipandang dari segi kekhalayakan,
seharusnya sebagai badan peneliti nuklir
tersedia sarana dan prasarana kedaruratan
medis radiasi yang sesuai peraturan
pemerintah. (K+)
Problematik:
Isu ini tidak tergolong problematik karena
diharapkan tidak terjadi kegawatdaruratan
medis radiasi. (P-)
Kelayakan:
Isu ini dianggap tidak layak karena untuk
melengkapi sarana prasarananya
membutuhkan pengadaan. (L-)

2. Prioritas Isu

Berdasarkan metode APKL yang telah dijabarkan sebelumnya, didapatkan dua


isu yang tervalidasi, antara lain:

a. Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN Serpong

14
b. Tingginya prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Atas di Klinik
BATAN Serpong

Selanjutnya, dilakukan penetapan prioritas terhadap dua isu yang telah


tervalidasi tersebut dengan metode USG (urgency, seriousness dan growth).
Urgency menunjukan seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus
segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Sedangkan growth
adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.

Analisis Isu USG


Tabel 2.3 Identifikasi Isu Terpilih Menggunakan Kriteria USG
No Isu U S G Total Prioritas
1. Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik 4 5 5 14 I
BATAN Serpong
2. Tingginya prevalensi Infeksi Saluran 3 4 5 12 II
Pernafasan Atas di Klinik BATAN Serpong

Keterangan: Range Nilai:

U = Urgency (Penting) 1 = Sangat Kecil


S = Seriousness (Keseriusan) 2 = Kecil
G = Growth (Berkembangnya Isu) 3 = Sedang
4 = Besar
5 = Sangat Besar

Berdasarkan analisis isu dengan metode USG sesuai tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa isu nomor 1, “Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik

15
BATAN Serpong”, yang menjadi prioritas pertama isu yang harus segera
dipecahkan. Selanjutnya dijabarkan dampak dari isu terpilih serta dicari gagasan
pemecahan masalah dari isu tersebut.

3. Dampak Isu Terpilih

Apabila isu “Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN


Serpong“ tidak diselesaikan maka akan memberikan dampak sebagai berikut:
1. Peningkatan tekanan darah dalam jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan komplikasi berupa kerusakan organ, seperti ginjal (gagal
ginjal), jantung (penyakit jantung koroner), dan otak (stroke) jika tidak
dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai.
2. Penurunan kinerja pegawai yang mengalami komplikasi pada organ
ginjal, jantung, dan atau otak.
3. Penurunan capaian tugas dan fungsi unit kerja dengan pegawai yang
mengalami komplikasi pada organ ginjal, jantung, dan atau otak.

Untuk dapat mengetahui gagasan yang tepat dalam menyelesaikan isu ini
adalah dengan mengidentifikasi penyebab munculnya isu. Penulis menggunakan
diagram fishbone untuk mencari empat aspek penyebab isu tersebut, yaitu dar
aspek manusia, aspek lingkungan, aspek sarana, dan aspek metode. Ditinjau dari
aspek manusia, terdapat faktor yang tidak dapat dimodifikasi (usia pegawai) dan
faktor yang dapat dimodifikasi seperti pengetahuan pasien mengenai hipertensi
dan komplikasinya. Dari aspek lingkungan, terdapat masalah faktor gaya hidup
seperti kebiasaan makan, olahraga dan stress. Dari aspek sarana, terdapat
fasilitas kesehatan di kantor serta terdapat obat-obatan yang memadai, namun
belum terdapat poster/banner mengenai komplikasi hipertensi di Klinik BATAN
Serpong. Dan dari aspek metode, masih kurang menariknya metode edukasi atau
penyuluhan mengenai hipertensi kepada para pegawai.

16
Gambar 2.1 Fishbone Isu Terpilih

4. Gagasan Pemecahan Isu

Setelah menganalisa penyebab terjadinya isu yang diangkat, maka diperlukan


gagasan yang relevan untuk dilakukan untuk memecahkan masalah dari isu
tersebut. Gagasan kegiatan tersebut dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN
(ANEKA), Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government dan
dihubungkan dengan tugas pokok dan fungsi penulis sebagai seorang Dokter Ahli
Pertama Klinik BATAN Serpong. Tabel 2.4 berikut menyajikan gagasan kreatif
sebagai solusi pemecahan dari isu yang dipilih.

Tabel 2.4 Gagasan Kreatif dari Isu yang Dipilih

No. Isu Gagasan Kegiatan


1 Tingginya Penyuluhan, 1. Melakukan pelayanan

17
No. Isu Gagasan Kegiatan
prevalensi pemasangan medis umum
Hipertensi di Klinik poster/banner dan 2.Melakukan tindakan
BATAN Serpong penyebaran pamflet medis
mengenai komplikasi 3.Membuat catatan
hipertensi rekam medis
4.Melakukan Medical
Check Up pegawai setiap
tahun
5.Melakukan penyuluhan,
memasang poster/banner
dan menyebarkan
pamflet mengenai
komplikasi hipertensi

B. Bagan Rancangan Aktualisasi

1. Unit Kerja : Klinik BATAN Serpong


2. Identifikasi Isu : Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN
Serpong
Tingginya prevalensi Diabetes Mellitus di Klinik
BATAN Serpong
3. Isu yang diangkat : Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN
Serpong
4. Gagasan Pemecahan : Penyuluhan, pemasangan poster/banner dan
penyebaran pamflet mengenai komplikasi
hipertensi

18
5. Formulir Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Klinik BATAN Serpong


Identifikasi Isu : Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN Serpong
Tingginya prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Atas di Klinik BATAN Serpong2
Isu yang diangkat : Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik BATAN Serpong
Gagasan Pemecahan : Penyuluhan, pemasangan poster/banner dan penyebaran pamflet mengenai
komplikasi hipertensi

Tabel 2.5 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
1. Melakukan -Menyapa pasien -Rekam medis BAB II Visi: Kegiatan ini
pelayanan dengan sopan dan -Etika Publik: Sopan Menjadi erat

19
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
medis umum memperkenalkan diri pasien -Akuntabilitas: pelayanan hubungannya
(26 Maret-10 dengan ramah. tanggung jawab kesehatan dengan etika
-Logbook
Mei 2019) terpadu yang sopan santun
-Melakukan anamnesis
unggul dan seorang ASN
-Surat pengantar
pada pasien dengan
berkualitas di dalam
pemeriksaan
sopan dan lengkap
Kawasan memberikan
penunjang
sesuai dengan 7 mutiara
Nuklir pelayanan
anamnesis
-Surat pengantar Serpong publik, hal ini
tindakan medis menguatkan
-Melakukan pemeriksaan
Misi: nilai BATAN
fisik dengan sopan dan
-Surat keterangan
Melaksanakan integritas.
profesional didahului
sakit
pelayanan
dengan meminta izin
kesehatan
pada pasien -Surat keterangan
umum dan

20
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
-Memberi pengantar sehat kesehatan
pemeriksaan penunjang berkala,
-Resep obat
jika dibutuhkan untuk pelayanan
menunjang diagnosis kesehatan
pasien dan menjelaskan gigi,
kepada pasien dengan pelayanan
jelas tentang indikasi kedaruratan
pemeriksaan medis dan
penunjangnya pelayanan
laboratorium,
-Mencatat hasil
radiologi, dan
anamnesis dan
EKG.
pemeriksaan fisik serta
penunjang pasien di

21
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
catatan rekam medis
sebagai bentuk
tanggungjawab dokter
pemeriksa dan sebagai
arsip jika dibutuhkan di
masa mendatang

-Mendiagnosis pasien
sesuai dengan hasil
pemeriksaan fisik dan
penunjang yang telah
dilakukan

-Memberikan surat
pengantar tindakan

22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
medis jika pasien
membutuhkan tindakan
medis atau sesuai
indikasi

-Melakukan edukasi
kondisi kesehatan
pasien dan cara
meminum obat dengan
jelas sampai pasien
mengerti

-Menyerahkan kertas
resep kepada pasien
untuk diserahkan ke

23
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
apotek

-Mencatat nama dan


diagnose pasien ke
dalam logbook sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
dokter pemeriksa
2. Melakukan - Menyapa pasien -Surat pengantar BAB II Visi: Kegiatan ini
tindakan dengan sopan dan tindakan medis -Etika Publik: sopan Menjadi erat
medis memperkenalkan diri -Akuntabiltas: pelayanan kaitannya
-Logbook
(26 Maret-10 dengan ramah. tanggung jawab kesehatan dengan
Mei 2018) terpadu yang berperilaku
Lembar informed
-Mengecek identitas
unggul dan sopan,
consent
pasien dengan teliti dan

24
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
cermat serta jenis berkualitas di professional,
tindakan yang akan Kawasan dan bertindak
dilakukan pada pasien Nuklir sesuai
agar tidak terjadi Serpong prosedur
kekeliruan tindakan berdasarkan
Misi: keilmuan
-Menanyakan apakah
Melaksanakan yang dimilki,
pasien memiliki alergi
pelayanan hal ini
obat agar tidak terjadi
kesehatan menguatkan
syok anafilaktik di tengah
umum dan nilai BATAN
tindakan medis
kesehatan disiplin.
berkala,
-Memberi penjelasan
pelayanan
kepada pasien mengenai
kesehatan
prosedur, resiko, serta

25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
komplikasi dari tindakan gigi,
yang akan dilakukan pelayanan
sehingga pasien kedaruratan
mengerti tindakan yang medis dan
akan dilakukan terhadap pelayanan
dirinya laboratorium,
radiologi, dan
-Meminta izin kepada
EKG.
pasien untuk melakukan
tindakan secara lisan
dan tulisan (informed
consent) dengan teliti
dan jujur

-Melakukan tindakan

26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
medis sesuai indikasi
kepada pasien dengan
hati-hati dan profesional

-Pasien meninggalkan
ruang tindakan medis
setelah selesai dilakukan
tindakan medis oleh
dokter

-Mencatat tindakan
medis yang telah
dilakukan ke dalam
logbook dengan jelas
dan rapi sebagai bentuk

27
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
pertanggungjawaban
3. Membuat -Mengecek kesesuaian Rekam medis pasien BAB II Visi: Kegiatan ini
catatan rekam antara identitas pasien -Etika Publik: cermat Menjadi berkaitan
medis dan rekam medik yang -Akuntabiltas: pelayanan dengan
(26 Maret-10 dibawa pasien dengan tanggung jawab kesehatan kecermatan,
Mei 2018) teliti dan cermat agar terpadu yang ketelitian dan
tidak terjadi kesalahan unggul dan kesesuaian
data berkualitas di prosedur
Kawasan dalam
-Mencatat waktu
Nuklir menjalankan
kedatangan pasien
Serpong tugas, yang
dengan tepat agar
Misi: menguatkan
terdata lengkap catatan
Melaksanakan nilai BATAN
medisnya jika suatu hari
pelayanan disiplin.

28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
dibutuhkan kesehatan
umum dan
-Mencatat hasil
kesehatan
anamnesis dan
berkala,
pemeriksaan fisik pasien
pelayanan
dengan metode SOAP
kesehatan
dengan lengkap, cermat,
gigi,
dan rapi sehingga
pelayanan
mudah dibaca agar jika
kedaruratan
suatu hari dibutuhkan
medis dan
dapat dipakai dengan
pelayanan
mudah
laboratorium,
radiologi, dan
-Mencatat keluhan
EKG.
pasien pada kolom S

29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
(Subjective), hasil
pemeriksaan fisik pada
kolom O (Objective),
diagnosis kerja dan
diagnosis banding
pasien pada kolom A
(Assessment), dan
rencana terapi pada
kolom P (Planning)
dengan jelas dan
lengkap agar pencatatan
tersimpan dengan baik

-Membubuhkan

30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
tandatangan dan
stempel di bawah
catatan rekam medis
yang ditulis sebagai
tanda pemilik tanda
tangan dan stempel
yang menulis catatan
rekam medis tersebut
sebagai bentuk
tanggung jawab

-Mengembalikan rekam
medis kepada bagian
administrasi untuk

31
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
disimpan kembali pada
tempat penyimpanan
dengan rapi dan tidak
berceceran
4. Melakukan -Memberikan penjelasan -Resume medis BAB II Visi: Kegiatan ini
Medical mengenai alur MCU pemeriksaan umum -Akuntabilitas: Menjadi berkaitan
Check Up dengan jelas agar pasien tanggung jawab pelayanan dengan
-Logbook
pegawai tidak bingung mengenai kesehatan kesopanan,
setiap tahun alur pemeriksaannya terpadu yang ketepatan
(1 April-10 unggul dan waktu dan
-Melakukan anamnesis
Mei 2018) berkualitas di kesesuaian
dengan sopan dan
Kawasan prosedur
lengkap sesuai dengan
Nuklir dalam
lembar pemeriksaan
Serpong mengerjakan

32
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
MCU tugas, hal ini
Misi: menguatkan
-Melakukan pemeriksaan
Melaksanakan nilai BATAN
fisik dengan sopan dan
pelayanan disiplin.
profesional didahului
kesehatan
dengan meminta izin
umum dan
pada pasien
kesehatan
berkala,
-Melakukan pencatatan
pelayanan
hasil anamnesus dan
kesehatan
pemeriksaan fisik ke
gigi,
dalam lembar MCU
pelayanan
dengan lengkap, cermat,
kedaruratan
dan rapi agar terbaca
medis dan

33
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
dengan jelas pelayanan
laboratorium,
-Memberikan surat
radiologi, dan
pengantar pemeriksaan
EKG.
penunjang untuk
menunjang diagnosa
pasien

-Melakukan pencatatan
kedalam logbook dengan
jelas ssebagai bentuk
pertanggungjawaban
5. Melakukan -Melakukan konsultasi -Poster/banner BAB II Visi: Kegiatan ini
penyuluhan, dengan Kepala Klinik tentang komplikasi -Nasionalisme: Menjadi lekat dengan
memasang berkaitan dengan izin Kerjasama pelayanan kerjasama,

34
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
poster/banner melakukan penyuluhan hipertensi kesehatan kolaborasi,
dan tentang komplikasi terpadu yang dan
-Powerpoint
menyebarkan hipertensi dan materi unggul dan koordinasi
penyuluhan
pamflet tentang komplikasi berkualitas di dengan
komplikasi hipertensi
mengenai hipertensi yang akan Kawasan berbagai
komplikasi diberikan kepada pasien Nuklir pihak, hal ini
hipertensi Serpong menguatkan
-Mengumpulkan materi
(26 Maret-10 nilai
tentang komplikasi
Mei 2018) Misi: organisasi
hipertensi sebaga bahan
Melaksanakan BATAN
pembuatan
pelayanan kolaborasi.
poster/banner, pamflet,
kesehatan
dan powerpoint
umum dan
penyuluhan tentang
kesehatan

35
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
komplikasi hipertensi berkala,
pelayanan
-Membuat desain
kesehatan
poster/banner, pamflet,
gigi,
dan powerpoint tentang
pelayanan
komplikasi hipertensi
kedaruratan
dengan menarik agar
medis dan
mudah dimengerti
pelayanan
pasien
laboratorium,
radiologi, dan
-Mengkonsultasikan
EKG.
hasil desain
poster/banner, pamflet
dan powerpoint tentang
komplikasi hipertensi

36
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
kepada kepala klinik
sebelum dicetak dan
dipresentasikan di depan
pasien

-Mencetak poster/banner
dan pamflet tentang
hipertensi yang
desainnya telah disetujui
oleh kepala klinik

-Melakukan penyuluhan
tentang komplikasi
hipertensi di hadapan
pasien setelah mendapat

37
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
persetujuan waktu dari
kepala klinik

-Melakukan pencatatan
dan dokumentasi
kegiatan sebagai bukti
pertanggungjawaban
kegiatan yang telah
dilakukan

-Melaporkan pada
kepala klinik setelah
kegiatan selesai
dilakukan

38
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Mata Terhadap Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Organisasi
-Melakukan evaluasi
kegiatan yang telah
dilakukan untuk mencari
kekurangan dan
mendapatkan saran
untuk kegiatan lain
kedepannya

39
6. Jadwal Kegiatan

Tabel 2.6 Tabel Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

No Kegiatan Maret April Mei


4 1 2 3 4 1
1 Melakukan pelayanan medis
umum
2 Melakukan tindakan medis
3 Membuat catatan rekam medis

4 Melakukan Medical Check Up


pegawai setiap tahun

5 Melakukan penyuluhan,
memasang poster/banner dan
menyebarkan pamflet mengenai
komplikasi hipertensi

40
BAB III
PENUTUP

Dalam pemecahan isu “Tingginya prevalensi Hipertensi di Klinik


BATAN Serpong“, akan dilakukan beberapa kegiatan yang merupakan
bagian dari gagasan “Penyuluhan, pemasangan poster/banner dan
penyebaran pamflet mengenai komplikasi hipertensi”. Kegiatan-
kegiatan tersebut antara lain:

1. Melakukan pelayanan medis umum;


2. Melakukan tindakan medis;
3. Membuat catatan rekam medis;
4. Melakukan Medical Check Up pegawai setiap tahun; dan
5. Melakukan penyuluhan, memasang poster/banner dan
menyebarkan pamflet mengenai komplikasi hipertensi.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan Nilai dasar


Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
dan berprinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Layanan
Publik dan Whole of Government (WoG). Dengan terlaksananya
kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan penulis mampu menjadi ASN
yang profesional dan gagasan pemecahan isu di atas dapat
menurunkan prevalensi hipertensi di Klinik BATAN Serpong.

41
DAFTAR PUSTAKA

LAN RI. 2017. Agenda 1 (Sikap dan Perilaku Bela Negara): Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: LAN RI

LAN RI. 2017. Agenda 2 (ANEKA: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika


Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi): Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Golongan III. Jakarta: LAN RI.

LAN RI. 2017. Agenda 3 (Kedudukan dan Peran ASN dalan NKRI):
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III. Jakarta: LAN RI.

KEMENDIKBUD. 2019. Panduan Penyusunan Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Depok:
KEMENDIKBUD

Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir. 2015.


Rencana Strategis Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan
Strategis Nuklir 2015-2019. Jakarta: Pusat Pendayagunaan Informatika
dan Kawasan Strategis Nuklir.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018. Hasil Utama


Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan

http://www.batan.go.id/index.php/id/home/visimisi-batan (diakses
tanggal 22/3/2019 pukul 22.30)

Peraturan Perundangan:

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 20 Tahun


2014

42

Anda mungkin juga menyukai