Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam suatu lembaga pendidikan keberhasilan suatu proses belajar mengajar dapat
dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar tersebut merupakan
prestasi belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai siswa setelah mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru pada saat evaluasi dilaksanakan. Keberhasilan pembelajaran di sekolah
akan terwujud dari keberhasilan belajar siswanya. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat
dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu maupun dari luar individu. Faktor dari dalam
individu meliputi faktor fisik dan psikis, diantaranya adalah motivasi.

Faktor faktor yang mempengaruhi belajar dapat memberikan dukungan yang positif
dalam belajar, namun dapt juga menghambat proses belajar. Hambatan-hambatan yang terjadi
berakibat padahasil belajar individu yang mengalami proses belajar tidak sesuai dengan yang
diinginkannya. Keadaan-keadaan tersebut berdampak pada timpulnya masalah pada proses
belajar selanjutnya. Motivasi belajar siswa yang rendah akan menjadi hambatan yang sangat
berarti pada proses pembelajaran, karena dapat mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan motivas belajar siswa untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar?

2. Bagaimana peranan guru dalam meningkatkan prestasi siswa?

3. Bagaimana peranan sekolah dalam mengawasi setiap siswa?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan hasil penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah sekaligus
agar mendapatkan informasi mengenai kemampuan seorang guru dalam meningkatkan prestasi
setiap siswa terutama dalam proses belajar mengajar.

1
1.4 Pertanyaan

A. Input

1. Bagaimana keadaan siswa pada saat pagi hari, siang, serta sore hari dalam kegiatan
belajar mengajar?
2. Apa yang menjadi kebiasaan siswa sebelum memulai pelajaran? Dapatkah ibu
menyebutkan dan mengkategorikan kebiasaan siswa mana yang baik dan yang buruk?

B. Proses

1. Apakah fasilitas dalam menunjang pembelajaran dapat disebut memadai dan cukup
membantu siswa dalam kegiatan belajar di kelas?
2. Ketika melakukan proses belajar mengajar di kelas, apakah iu menerapkan metode
pembelajaran? Bila ya, metoe pembelajaran seperti apa yang ibu terapkan?
3. Apakah dari perubah kurikulum KTSP 2006 ke kurikulum 2013 ini telah membawa hasil
yang lebih baik, terutama dari minat belajar siswa?
4. Bagaimana cara ibu meningkatkan kegiatan di sekolah untuk mencapai target sekolah (
visi dan misi )?

C. Output

1. Prestasi apa saja yang pernah diraih oleh siswa/siswi SMA ini pada tahun ini maupun
pada tahun-tahun sebelumnya?
2. Bagaimana perkembangan sikap dan akhlak para siswa/siswi SMA ini ketika mereka
sudah mengeyam pendidikan di SMA ini?
3. Apa target ibu setelah melakukan kegiatan belajar mengajar?
4. Apakah ada apresiasi dari sekolah terhadap prestasi yang di raih oleh siswa/siswinya,
dan dalam bentuk apa saja apresiasi tersebut?

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. SISTEM ATAU PROSES PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU DI SMA

B. WAKTU DAN TEMPAT WAWANCARA


Hari/ Tanggal wawancara : Senin/ 21 Oktober 2019
Jam : 11.30 WITA s.d. selesai
Tempat Wawancara : SMA NEGERI 8 BANJARMASIN

C. PEMBAHASAN MATERI

2.1 INPUT
1. Bagaimana keadaan siswa pada saat pagi hari, siang, dan sore hari dalam kegiatan belajar
mengajar?

Keadaan siswa pada saat pagi hari masih sangat semangat karena pikiran mereka masi
segar dan fres untuk berpikir, sehingga mereka masih bersemangat di pagi hari untuk memulai
aktivitas belajarnya tanpa ada beban yang menganggu pikirannya. Siswa juga masih dapat
diatur dengan tenang karena di pagi hari setiap siswa akan menjalankan apa yang di
perintahkan oleh gurunya dengan penuh semangat karena juga mungkin mereka dalam
keadaan tidak sedang lapar karena mungkin sudah sarapan terlebih dahulu di rumah mereka
masing-masing sebelum berangkat ke sekolah. Keadaan siswa pada saat siang hari sudah dapat
dilihat dari tingkah laku setiap siswa yang sudah merasa bosan mungking karena kelelahan
dalam mengikuti pelajaran mulai dari pagi selama berjam-jam dan juga mungkin mereka sudah
merasa lapar apalagi jika setiap siswa selalu mengalami penekanan selama mengikuti proses
belajar mengajar didalam kelas. Kemudian keadaan siswa pada saat sore hari dapat dilihat
bahwa mereka sudah merasa sudah sangat bosan dan lelah karena mereka harus mengikuti
kegiataan belajar mengajar selama dari pagi hari hingga sampai sore hari. Sedangkan yang kita
ketahui bahwa setiap siswa hanya mampu fokus dalam belajar yaitu hanya mampu sampai
siang hari saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa wajar saja setiap siswa selalu mengeluh dan
merasa bosan untuk mengikuti proses belajar mengajar di kelas selama waktu tersebut.
Namun, ada sebagian guru yang mampu mengatasi kebosanan setiap siswanya melalui
penerapan bebarapa hal sebelum pelajaran dimulai pada saat di sore hari. Untuk mengatasi
siswa yang sudah merasa bosan dengan cara menghibur terlebih dahulu melelui diputarkan film
untuk membangun atau untuk memotivasi siswa agar semangatnya kembali lagi sebelum
pelajaran dimulai, dan juga guru jangan memberikan tugas kepada setiap siswa yang dapat
memberatkan setiap siswa sehingga mereaka tambah bosan dan tidak akan bersemangat untuk

3
mengikuti proses belajar mengajar di kelas, guru tersebut dapat saja memberikan tugas tetapi
diukur sesuai dengan kemampuan siswa untuk mengerjakan tugas tersebut atau diberikan
tugas dan diizinkan untuk menjawab tugas tersebut dengan berkelompok agar setiap siswa
tersebut tidak akan terlalu merasa bosan dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas walaupun
semangat setiap siswa tidak akan pernah sama lagi pada saat di pagi hari, dengan demikian
yang menjadi tolak ukur tersebut adalah kemampuan setiap guru agar mampu membangun
suasana pelajaran di kelas yang cukup menyenangkan agar siswa masih ingin belajar walaupun
sudah sore hari.

2. Apa yang menjadi kebiasaan siswa sebelum memulai pelajaran? Dapatkah ibu menyebutkan
dan mengkategorikan kebiasaan siswa mana yang baik dan yang buruk?

Yang menjadi kebiasaan baik setiap siswa adalah biasanya mereka itu mengerjakan
tugas yang sudah diberikan oleh guru yang bersangkutan secara bergotong royong atau secara
rame-rame sehingga tugas setiap siswa tersebut dapat mengumpulkan tugasnya kepada guru
yang bersangkutan dengan tepat waktu. Sedangkan yang menjadi kebiasaan buruk bagi setiap
siswa adalah mereka terkadang masih sering membuka HandPhone pada saat masih dalam jam
pelajaran berlangsung, mereka juga sering menjahili teman-temannya dalam kelas pada saat
jam pelajaran belum mulai atau sesudah jam pelajaran dilaksanakn. Namun, perilaku buruk
setiap siswa tersebut mungkin dilakukan oleh siswa karena mereka sudah merasa bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran sehimgga mereka melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk
mengurangi rasa bosan setiap siswa tersebut atau mencari kesenangan agar semangat mereka
dalam mengikuti pelajaran tersebut kembali lagi. Dan sebelum pelajaran dimulai, kebanyakan
guru memperintahkan berbagai hal kepada setiap siswa atau semua siswa dengan tujuan untuk
menanamkan sifat yang berkarakter kepada semua siswa di sekolah tersebut sesuai apa yang di
harapkan oleh kurikulum 2013 yang menginginkan setiap peserta didik itu berkarakter. Oleh
karena itu, setiap guru berusaha keras dalam penanaman karakter terhadap setiap siswa
tersebut agar tuntukan dari kurikulum tersebut terlaksana dengan baik mencapai tujuan sesuai
dengan apa yang diharapkannya. Hal yang dilakukan oleh guru salah satunya yaitu
memperintahkan kepada setiap siswa untuk bangkit dari tempat duduknya masing-masing
untuk menyanyikan lagu kebangsaan kita yaitu lagu Indonesia Raya, tujuannya agar setiap siswa
mengenal jati diri bangsa dan negaranya dan mengenang berbagai perjuangan yang dilakukan
oleh para pejuanng dalam membela negara dan mempertahankan negara kita agar bebas dari
kekuasaan penjajah ada juga dijadikan salah satu cara dalam pembentukan karakter setiap
siswa yang sedang menempuh pendidikan agar setelah lulus dari sekolah tersebut mereka
dapat bersaing dengan dunia luar. Selain diperintahan untuk selalu menyanyikan lagu Indonesia
Raya sebelum memulai pelajaran mereka juga diperintahkan untuk selalu membaca asmaul

4
husnah sebelum pelajaran dimulai. Pembacaan asmaul husnah tersebut dipimpin oleh salah
seorang siswa yang telah dipilih oleh guru piket di lobi sekolah. Siswa yang dipilih untuk
memimpin pembacaan asmaul husnah tersebut dipili berdasarkan kemampuan siswa yang
dianggap betul-betul lihai dalam membaca asmal husnah tersebut atau dipili dari siswa yang
benar-benar memiliki potensi untuk bisa memimpin teman-temannya dalam pembacaan
asmaul husnah tersebut, sedangkan setiap siswa harus mengikuti pembacaan asmaul husnah
sehimgga mereka tidak hanya mendengarkan temannya dalam membaca asmaul husnah
tersebut. Selain disuruh membaca asmaul husnah mereka juga diwajibkan untuk membaca doa
sebelum memulai pelajaran. Pembacaan doa tersebut dipimpin oleh salah seorang siswa yang
dipilih langsung oleh guru agama, dan untuk siswa yang lain disuruh untuk mengikuti
pembacaan doa tersebut sehingga mereka tidak hanya ikut untuk mengaminkan saja pada saat
doa selesai, dan untuk siswa yang beragama nonmuslim diperintahkan untuk pembacaan
doanya disesuaikan dengan agamanya masing-masing. Ini bertujuan untuk siswa memiliki
karakter sesuai dengan ajaran agama islam khususnya bagi siswa yang beragama islam
tersebut. Dampak positif dari perintah guru tersebut adalah agar siswanya berkarakter sesuai
denagan yang diinginkan oleh kurikulum 2013 dan agar kedepannya dapat dijadikan kebiasaan
bagi setiap siswa untuk selalu melaksanakannya walaupun tidak ada lgi perintah dari guru piket
maupun daei guru agama yang mengajar tersebut. Sedankan kebiasaan negatif yang masih
sering dilakukan oleh setiap siswa adalah masih sering menjahili siswa-siswa yang lain, masih
sering duduk-duduk nongkrong dengan teman-temannya didepan kelas mereka. Kemungkinal
hal tersebut dilakukan oleh siswa tersebut karena mereka mungkin sudah merasa lelah dan
bosan dalam mengikuti pelajaran di kelasnya apalagi kalau hari sudang siang atau sore dan
ditambah lagi mungkin dari cara gurunya mengajar yang membuat siswa tersebut merasa
bosan apalagi sistem belajar yang diterapkan oleh kurikulum 2013 yaitu sistem belajar full day.
Namun, dari kebiasaan buruk siswa tersebut selalu mendapat perhatian dari sekolah maupun
setiap guru khususnya guru yang piket, biasanya apabila ada siswa yang melakukan hal tersebut
atau sedang berada diluar kelas langsung ditegur oleh guru piket dari lobi menggunakan
micropon dengan menyebut nama siswa yang berada di luar tersebut dan memperintahkan
agar siswa tersebut segera masuk kedalam kelasnya dan tidak lagi berkeliaran diluar kelas
selama waktu pelajaran masih berlangsung, ada juga sebagian guru yang melihat siswa tersebut
lalu memanggilnya dan memberikan nasehat dan jika diulang secara terus-menerus akan
dikenakan sangsi berupa hukuman. Hal tersebut bertujuan untuk mendisiplinkan setiap siswa
agar mematuhi perintah guru dan peraturan dari sekolah tersebut. Sedangkan guru yang piket
bekerja mengawasi setiap aktivitas murid/ siswa mulai dari pagi hari hingga jam pulang sekolah
agar tidak ada perbuatan siswa yang melanggar peraturan sekolah.biasanya gur piket tersebut
berada di lobi untuk melakukan pengawasan terhadap siswa sebelum jam masuk sekolah dan
bahkan ada juga guru piket berjalan berkeliling untuk mengawasi segala aktivitas setiap siswa.
Dan bahkan apabila ada siswa yang ingin meningalkan jam pelajaran entah itu ingin ke wc atau

5
lain sebagainya harus menemui guru piket terlebih dahulu untuk meminta izin, kaena siswa
baru bisa meninggalkan jam pelajaran apabila sudah ada izin dari guru piket tersebut. Hal ini
dilakukan semata-mata untuk menghindari perbuatan siswa yang tidak diingingkan sehinga
dapat menjelekkan nama sekolah di mata masyarakat. Dan juga untuk menghindari kebiasaan-
kebiasaan siswa yang buruk seperti merokok didalam wc. Oleh karena itu, pengawasan oleh
setiap guru sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal tersebut.

2.2 PROSES
1. fasilitas dalam menunjang dalam pembelajaran dapat disebut memadai dan Apakah
cukup memadai dan cukup membantu siswa dalam kegiatan belajar di kelas?

Kalau dilihat dari sarana dan prasana atau fasilitas dari sekolah ini mungking sudah lebih
maju dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang lain. Mulai dari sarana prasarana yang
menunjang proses pembelajaran sampai pada sarana yang menunjang pengembangan minat
dan bakat setiap siswa di sekolah tersebut. Seperti sarana balam menunjang proses belajar
mengajar seperti lcd sudah memadai bahkan sudah ada disediakan pada setiap kelas di sekolah
tersebut. Jadi, proses belajar mengajar yang dilakukan dalam kelas sudah dapat maksimal
sesuai yang diharapkan karena terpenuhinya sarana dan prasarana tersebut. Tidak hanya dari
lcd saja yang telah disiapkan di setiap kelas, namun juga telah disiap kipas angin untuk
kenyamanan seorang pengajar/ guru bahkan untuk siswa juga. Pemenuhan fasilitas belajar
disediakan oleh sekolah untuk menunjang suatu kelancaran proses belajar mengajar baik dari
guru yang mengajar waupun bagi siswa yang sedang melakukan pembelajaran. Sekolah juga
meminta bantuan dari orang tua siswa yang mampu untuk menyumbangkan fasilitas lain
seperti kipas angin dan itu diberikan oleh orang tua siswa secara cuma-Cuma atau geratis
kepada pihak sekolah. Orang tua siswa dapat memberikan bantuan tersebut lewat dewan
komite sekolah atau melalui paguyuban. Karena di SMA 8 ini juga mempunyai paguyuban untuk
orang tua siswa untuk penerimaan atau pempat penyaluran bantuan untuk sekolah dari setiap
orang tua siswa yang ingin memberikan bantuan kepada sekolah tersebut. Jadi, sarana dan
prasarana atau fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini sudah sangat memadai terutama dalam
membantu proses belajar mengajar anatar guru dengan siswa didalam kelas karena sekolah
selalu memperhatiakn keadaan sekolahnya dan selalu meningkatkan fasilitas sekolah demi
kenyamanan dalam proses belajar mengajar.

2. Ketika melakukan proses belajar mengajar di kelas, apakah ibu menerapkan metode
pembelajaran? Jika ya, metode pembelajaran seperti apa yang ibu terapkan?

Karena saya merupakan guru yang sebagai instruktur di sekolah ini. Maka otomatis saya
harus menerapkan metode pembelajaran agar dapat ditiru oleh setiap guru yang ada disekolah
ini. Saya juga menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
kurikulum 2013 dalam mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik lagi. Kadang-kadang

6
metode yang saya lakukan itu biasanya saya buat sendiri sesuai dengan kemampuan siswa
dalam mengikutinya untuk belajar, jadi dalam metode ini saya buat lebih menarik agar siswa
dapat menyukai pelajaran saya tanpa ada unsur paksaan untuk menyukai pelajaran saya
tersebut khususnya dalam pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Jadi
metode yang saya gunakan tersebut tidak hanya berbentuk ceramah tetapi juga diselingi
dengan disjusi dari hasil tugas yang saya berikan kepada setiap siswa yang tugasnya berupa
pembuatan film sendiri dan lalu hasilnya tersebut dipresentasikan didepan guna untuk
membuat pola pikir setiap siswa itu terbuka dengan masalah-masalah yang dibahas didepan
tersebut melalui film yang sudah dibuat tersebut. Metode ini dilakukan juga bertujuan agar
siswa dapat berpikir secara kritis mengenai permasalahan tersebut seperti membuat
pertanyaan sendiri lalu mengajukan kepada kelompok yang sedang melakukan presentasi di
muka, lalu pertanyaan tersebut akan dijawab oleh tim presentasi secara mandiri. Dan disitulah
guru dapat mengukur keberhasilan suatu proses metode yang diterapkan kepada setiap
siswanya, tetapi kebanyakan siswa menyukai metode seperti itu karena tidak hanya belajar
tetapi juga mendapatkan hiburan melalui fim yang diputarkan tersebut. Dari metode ini juga
diharapkan untuk semua siswa agar mampu membangun suasana belajar dalam kelas tersebut
secara kondusif sehingga seorang guru dapat memberikan kebebasan bagi setiap siswa untuk
berpikir secara positif. Jadi, semua guru diharapkan untuk dapat metode pembelajaran yang
menyenangkan setiap siswa dan tidak monoton agar siswa tidak pernah merasa bosan dengan
cara guru tersebut mengajar atau memberikan materi kepada setiap siswanya. Jadi, dalam
metode ini guru terlebih dahulu menentukan kelompok bagi siswa untuk diberikan tugas.
Namun, materi yang diberikan oleh guru tersebut dijelaskan terlebih dahulu dan dikembangkan
oleh guru tersebut agar materi tersebut dapat dipahami oleh setiap siswa sebelumnya mereka
mengolah materi tersebut menjadi bahan pembelajaran pada hari yang telah ditentukan. Dari
metode tersebut juga mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah siswa senang
bercanda sehingga dapat memperlambat proses belajar mengajar, terutama dalam waktu
karena sering bercanda maka waktu pelajaran akan berlalu begitu saja tanpa ada hasil apapun.
Tetapi dari masalah tingkat pemahaman siswa sudah pasti mereka memahaminya karena
mereka sudah berada dalam fase menuju dewasa walaupun masih sering ingin bercanda atau
bermain-main apalagi waktu belajar mereka mulai dari pagi hingga sore hari. Tetapi dalam hal
tersebut ada solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya yaitu, seperti menggunakan
hukum hitungan. Misalkan, seorang guru memperintahkan bahwa dalam hitungan kesepuluh
setiap siswa harus sudah memiliki anggota kelompok atau pada saat hitungan sudah dimulai
setiap siswa harus segera berburu untuk mencari teman kelompok sehingga pada hitungan
kesepuluh mereka sudah harus siap melakukan pembelajaran sesuai dengan metode yang
diterapkan oleh guru yang bersangkutan tersebut. Namun, dari metode tersebut sering ada
siswa yang mengeluh dengan cara pembelajaran seperti yang diterapkan tersebu. Yang
pertama, misalnya seorang siswa disuruh oleh guru untuk mencari materi dari yotube, google,

7
internet dan lain sebagainya. Dari perintah tersebut banyak siswa yang mengeluh karena ada
yang tidak memiliki kuota sehingga tidak dapat mengakses atau mencari materi dari internet.
Dari keluhan tersebut guru mengambil tindakan dengan membagi ulang kelompok belajar siswa
tersebut secara merata. Maksudnya yaitu siswa yang memiliki banyak kuota digabungkan
dengan siswa yang tidak memiliki kuota dan siswa yang pintar digabung dengan siswa yang
kurang pintar sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru yang bersangkutan tersebut pada saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam
kelas.

3. Apakah dari perubahan kurikulum KTSP 2006 ke kurikulum 2013 ini telah membawa hasil
yang lebih baik, terutama dari minat belajar siswa?

Dari perubahan kurikulum dari KTSP 2006 ke kurikulum 2013 menurut guru itu jelas
tidak membawa hasil yang lebih baik namun membawa hasil yang lebih buruk akibat perubahan
tersebut. Alasan seorang guru mengatakan bahwa kurikulum 2013 tidak membawa hasil yang
lebih baik namun lebih cenderung membawa hasil yang lebih buruk, keburukan pada kurikulum
2013 yaitu dapat dilihat dari segi waktu yang sangat padat untuk belajar sehingga tidak ada
waktu untuk setiap siswa untuk bermain di luar kelas seperti berolahraga. Dari padatnya waktu
tersebut sehingga setiap siswa merasa bahwa dirinya saat itu seperti dipenjara tanpa adanya
kelonggaran sedikitpun selama seharian karena mereka harus selalu mengikuti pelajaran
didalam kelas sehingga guru tersebut beranggapan bahwa kurikulum 2013 yang saat ini bukan
untuk mencerdaskan anak bangsa tetapi membodohkan anak bangsa, alasannya dari padatnya
waktu belajar siswa sehingga para siswa tersebut susah memahami satu-satu pelajaran yang
diberikan oleh setiap guru.

Ada beberapa perbedaan antara kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 yang saat ini.
Perbedaannya yaitu, kalau kurikulum 2013 lebih cenderung bersifat memaksa karena setiap
siswa tidak di berikan kebebasan untuk melakukan aktivitas lain selain belajar dari pagi hari
hingga sore hari. Sedangkan kurikulum 2006 lebih bersifat memerdekakan setiap peserta didik
atau setiap siswa karena pada kurikulum 2006 ini dapat memberikan kebebasan kepada stiap
siswa untk melakukan aktivitas diluar kelas seperti berolahraga walaupun diluar jam olahraga
tersebut sehingga mereka tidak merasa tertekan dengan belajar terus-menerus. Perbedaan
yang kedua yaitu, pada kurikulum 2013 sering terjadi perkelahian antara sesama siswa
dilingkungan sekolah sehingga dapat membuat nama sekolah menjadi tidak baik di pandangan
para masyarakat, sedangkan pada kurikulum 2006 jarang sekali ditemukan adanya perkelahian
antarsiswa didalam lingkungan sekolah bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada perkelahian
yang terjadi pada kurikulum 2006, berbeda dengan kurikulum 2013 yang sering terjadi hal

8
tersebut di karenakan setiap siswa tidak dapat mengekspresikan emosinya mereka dengan
benar karena selalu merasa bahwa mereka itu selalu dipaksa terutama dalam belajar.

Cara dalam pengimplementasian kurikulum 2013 ini biasanya guru melakukan


beberapa hal sebelum pelajaran dimulai seperti seorang guru mendengarkan cerita dari
siswanya terlebih dahulu sehingga guru tersebut dapat mengetahui keinginan setiap siswanya
dan juga guru tersebut memberikan kesempatan kepada setiap siswanya untuk menceritan
mengenai bagaimana keadaan hidup siswanya itu pada saat dirumah. Sehingga pada saat
pelajaran sudah dimulai setiap siswa mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru
karena guru tersebut sudah tahu bagaimana cara menyampaikan materi lewat cerita atau
masalah setiap muridnya tersebut, siswa pun akan mudah memahami pelajaran tersebut
karena siswa itu belajar tanpa adanya paksaan melainkan dari keinginan siswanya sendiri. Dan
kita juga sebagai seoarang guru jangan langsung memulai pembahasan materi karena setiap
siswa akan merasa bosan dan terbebani, jadi kita sebagai seorang guru memberikan
kesempatan epada setiap siswa untuk meluangkan isi hatinya terlebih dahulu sebelum memulai
pelajaran karena apabila pelajaran langsung dimulai itu tidak akan mencerdaskan siswa
melainkan membuat siswa tersebut tambah bodoh karena siswa tersebut merasa dipaksa
dalam memahami pelajaran tersebut.

Cara penilaian seorang guru terutama pada pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN yaitu pelajaran KI 2 yaitu penilaian yang lebih cenderung mengarah pada
sosial. Jadi penilaian guru PPKN tersebut tidak hanya besifat kongnitif tetapi juga dilihat dari
seperti apa psikomotir mereka. Jadi penilaian ini dilihat juga dai bagaiman keaktifan setiap
siswa, apakah keaktifan mereka sudah sesai dengan apa yang diharapkan oleh kurikulum 2013
tersebut. Jadi penilaian yang dilakukan oleh guru PPKN ini tidak hanya berdasarkan kepintaran
masing-masing siswa atau dari nilai ulangan dan tugas saja melainkan dinilai dari keaktifan
keseharian siswa tersebut.

Rencana kedepannya yang akan dilakukan oleh guru agar dapat memotifasi minat
belajar siswa adalah selalu memotivasi setiap siswa untuk berperilaku yang baik dan posotif,
selain memotivasi guru juaga bertekad untuk selalu mendengarkan cerita dari setiap siswanya
agar antarasiswa dan guru dapat nyambung terutama dalam proses belajar mengajar di kelas.
Ini bertujuan karena siswa SMA bisa menggap bahwa gurunya itu bukan hanya sekedar guru
yang memberikan ilmu melainkan dapat dijadikan sebagai teman untuk tempat bebagi cerita,
berbagi masalah, karena apa bahwa siswa SMA itu sendiri dapat dijadikan teman berbeda
dengan siswa SD dan siswa SMP yang mungkin susah diajak untuk berteman dengan guru
karena mungkin dari faktor usia sehingga anak SD dan SMP malu untuk menyampaikan
ceritanya atau masalahnya kepada gurunya di sekolah. Jadi intinya, saling berbagi cerita
antarasiswa dengan guru sebelum memulai pelajaran dikelas sehingga mereka akan merasa

9
nyaman dalam belajar dan seorang guru tidak boleh memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi
guru juga harus mendengarkan cerita dari setiap siswanya agar tebentuk suasana kelas yang
nyaman dan tidak ada unsur paksaan untuk belajar terhadap setiap siswa.

2.3 OUTPUT
1. Prestasi apa saja yang pernah diraih oleh siswa/siswi SMA ini pada tahun ini maupun pada
tahun sebelumnya?

Kalau dari prestasi hasil pencapaian siswa di SMA kami sudah sangat memuaskan seperti
prestasi dibidang keagamaan siswa SMA 8 ini ikut lomba tanglung keagamaan islam dan
mendapat juara 1, lomba sporter dan juga menjadi juara 1 di lomba tersebut secara berturut-
turut, dari bidang olahraga seperti lomba futsal SMA kami juga yang menjadi juara 1, bahkan
dalam lomba fisika pun sekolah kami juga yang menjadi juara 1, kemudian dalam lomba
paskibraka juga menjadi juara 1, serta dalam lomba pramuka dan yang menjadi juara 1 adalah
sekolah kami.

2. Bagaimana perkembangan sikap dan akhlak para siswa/siswi SMA ini ketika mereka sudah
mengeyam pendidikan di sekolah ini?

Setiap siswa di SMA kami baik yang masih menempuh pendidikan di sini maupun yang
sudah menjadi alumni sudah memiliki sikap dan akhlak yang cukup baik sesuai dengan ajaran
agama khususnya bagi para siswa yang beragama islam atau muslim, karena setiap hari guru
selalu menanamkan nilai nilai moral dan nilai nilai agama kepada setiap siswa agar ketika
mereka selesai menempuh pendidikan di SMA ini mereka sudah dibekali dengan akhlak dan
sikap yang mulia sehingga dapat berguna dilingkungan tempat tinggalnya masing masing.

3. Apakah target guru setelah melakukan kegiatan belajar mengajar?

Target yang ingin dicapai oleh seorang guru cukup sederhana, yaitu guru hanya ingin
setiap siswanya mampu untuk bersaing dengan lingkungan kerja atau lingkungan perkuliahan
setelah mereka lulus atau selesai menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Serta setiap siswa
yang telah menyelesaikan pendidikannya bisa berguan terhadap agama, nusa, dan bangsa
terutama pada lingkungan tempat siswa itu tinggal.

4. Apakah ada apresiasi dari sekolah terhadap siswa yang memiliki prestasi tersebut? Jika ada,
dalam bentuk apa saja apresiasi tersebut?

Dari pihak sekolah sudah pasti dan selalu memberikan apresiasi tersenduru kepada
setiap siswa yang berprestasi terutama dalam mengharumkan nama sekolahnya seperti dalam
menjuarai berbagai lomba lomba yang diikuti oleh siswa tersebut. Apresiasi yang diberiakan

10
oleh pihak sekolah kepada siswa yang memiliki prestasi tersebut bisa berupa uang tunai dan
juga bisa berupa sertifikat. Apresiasi ini diberikan kepada siswa bertujuan untuk memotivasi
setiap siswa baik yang telah mendapat apresiasi tersebut maupun siswa yang tidak
mendapatkannya agar mereka selalu bisa mengembangkan kemampuan yang dimilikinya oleh
siswa tersebut. Dan untuk yang mendapatkan apresiasi tersebut diharapkan untuk selalu
mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah diraihnya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Setiap guru memiliki cara tersendiri dan metode yang dilakukan dalam proses belajar
mengajar di lingkungan sekolah. Tergantung dari guru tersebut dalam mengolah dan
menyampaikannya kepada siswa agar mudah dipahami, karena tidak semua siswa menyukai
metode tersebut. Jadi, tolak ukur dalam keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari
kemampuan seorang guru dalam memberikan pengetahuan kepada setiap siswa.
Keadaan setiap siswa selalu berbeda pada pagi, siang serta sore hari. Karena
kebanyakan siswa hanya mampu memahami setiap materi sampai pada siang hari saja,
sehingga apabila siswa tersebut dipaksa untuk mengikuti pelajaran selama waktu tersebut
maka mereka akan merasa bosan dan lelah sehingga mereka tidak akan bersemngat lagi untuk
mengikuti pelajaran tersebut.
Fasilitas sekolah juag sangat penting pengaruhnya dalam menunjang keberhasilan
proses belajar mengajar. Apabila fasilitas sekolah tersebut sudah memadai dan cukup maka
proses belajar mengajar tersebut akan mudah dilakukan termasuk dalam pemberian materi
kepada setiap siswa.
Penanaman karakter terhadap setiap siswa juga sangat perlu agar mereka memiliki
jiwa karakter yang positif sebagaimana yang diharapkan oleh kurikulum 2013.
Peruhan suatu kurikulum juga sangat berpengaru terutama dalam proses belajar
mengajar di setiap sekolah. Semakin baik kurikulum yang berlaku tersebut maka akan semakin
baik pula suatu sistem pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar disetiap sekolah.
Namun, kenyataan yang sekarang banyak sekolah yang mengeluh dengan kurikulum yang
berlaku pada saat ini yaitu kurikulum 2013 karena banyak sekolah menganggap bahwa
kurikulum tersebut banyak membawa dampak negatif bagi para siswa di setiap sekolah. Seperti
menurunnya tingkat pemahaman setiap siswa karena kebanyakan siswa menganggap bahwa
belajar dari pagi hingga sore hari itu merupakan pemaksaan dan tidak ada kebebasaan
didalamnya, serta sering terjadi perkelahian antara siswa di sekolah kareana mereka tidak
dapat mengekspresikan emosinya.
Setiap siswa pasti memiliki prestasi yang mampu dikembangkan agar siswa tersebut
mampu bersaing dengan siswa lainnya. Serta perlu diberikan apresiasi sebagai motivasi untuk
meningatkan prestasinya tersebut.
Penanaman sikap moral juga perlu untuk setiap siswa agar mereka dapat mgengontrol
dirinya dalam bertindak dan berbuat sehingga mereka tidak berbuat sewenang-wenang.

12
3.2 SARAN
Idealnya proses pembelajaran yang dlaksanakan oleh setiap guru benar-benar sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh siswa, kurikulum yang berlaku, dan juga sesuai dengan
kondisi siswa dalam memahami pelajaran.

Gambar ini diambil pada saat proses wawancara dengan guru di SMA 8 BANJARMASIN yang
berlangsung pada jam 11.30 wita.

13

Anda mungkin juga menyukai