Anda di halaman 1dari 15

ANEMIA

Kegagalan
produksi SDM
Defisiensi B12, oleh sum-sum Destruksi SDM
asam folat, besi tulang berlebih Perdarahan/hemofilia

Penurunan SDM

Kadar Hb dan Eritrosit

Anemia

Suplai O2 dan nutrisi ke


jaringan berkurang

Gastro intestinal
Mekanisme an aerob Hipoksia

Penurunan
kerja GI Pusing

ATP berkurang Asam laktat


Peristaltik Kerja
menurun lambung Risiko
menurun Kelelahan Jatuh
Energi untuk
Makanan membentuk antibodi
As. Lambung berkurang
sulit
Intoleransi
dicerna meningkat
aktivitas
Risiko infeksi
Anoreksia
Konstipasi
mual

Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA

NO
NANDA NOC NIC

1 Intoleransi 1. Toleransi terhadap 1. Manajemen energi


aktivitas b.d aktivitas : mampu - Kaji status fisiologi
ketidakseimbanga kembali beraktifitas pasien yang
n antara suplai secara normal dalam 3 X menyebabkan
dan kebutuhan 24 jam ditandai dengan: kelelahan sesuai
oksigen - Frekunsi nadi kembali dengan konteks usia
Batasan ke ambang normal dan perkembangan
karakteristik - Frekuensi napas juga - Pilih intervensi
- Keletihan kembali normal untuk
- Respon - Warna kulit terlihat mengurangi
tekanan normal kelelahan baik
darah - Kekuatan tubuh atas secara
abnormal dan bawah kembali farmakologi dan
terhadap stabil non farmakalogi
aktivitas - Mampu dalam - Tentukan jenis dan
melakukan aktifitas banyaknya aktivitas
seperti biasa yang dibutuhkan
2. Tingkat kelelahan : - Monitor intake atau
kelelahan tidak ada dalam asupan nutrisi untuk
3 X 24 jam ditandai mengetahui sumber
dengan: energi yang adekuat
- Kelelahan tidak ada - Monitor pemberian
- Kesadaran kembali dan efek obat yang
normal digunakan pasien
- Monitor oksigen
pasien dengan
melihat tanda-tanda
vital pasien
2. Manajemen nutrisi
- Tentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang
dibutuhkanuntuk
memenuhi
kebutuhan pasien
- Berikan pilihan
makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien
- Anjurkan pasien
mengenai modifikasi
diet jika diperlukan
- Monitor kalori dan
asupan makanan

2 Konstipasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Konstipasi :


berhubungan keperawatan selama ...x 24 - Jelaskan penyebab dari
dengan penurunan Jam klien teratasi dengan masalah dan rasional
motilitas traktus Kriteria Hasil : tindakan
gastrointestinal a. Kontinensi Usus - Monitor tanda dan gejala
- Dapat mengenali konstipasi
Keinginan untuk defekasi - Monitor bising usus
- Mempertahankan kontrol - Identifikasi faktor-faktor
pengeluaran feses (mis. Tirah
- Mengeluarkan feses baring,pengobatan,dan
paling tidak 3 kali perhari diet) yang menyebabkan
- Merespon keinginan untuk atau berkontribusi pada
BAB secara tepat waktu terjadinya konstipasi
- Eliminasi secara mandiri - Ajarkan pada pasien
b. Fungsi Gastrointestinal mengenai
- Frekuensi BAB teratur proseduruntukmengeluar
- Warna feses normal kan feses secara manua,
- Tidak terdapat bising usus jika diperlukan
- Ajarkan pada pasien
/keluarga pada diet
tinggi serat dengan cara
yang tepat.
Manajemen Saluran
Cerna :
- Catat tanggal buang air
besar terakhir
- Monitoring buang air
besar termasuk
frekuensi,konsistensi,ben
tu,volume,dan warna
dengan cara yang tepat.
- Catat masalah BAB yang
sudah ada sebelumnya
,BAB rutin dan
penggunaan laksatif
- Masukkan supositoria
rektal,sesuai dengan
kebutuhan
- Memulai program
latihan saluran cerna
dengan cara yang tepat
- Ajarkan kepada pasien
mengenai makanan-
makan tertentu yang
membantu
mendukungketeraturan
(aktivitas) usus
- Instruksikan pasien
mengenai makanan
tinggi serat dengan cara
yang tepat.

3 Nutrisi kurang Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi


dari kebutuhan keperawatan selama ...x 24 - Monitor kalori dan asupan
berhubungan Jam klien teratasi dengan makanan
dengan kriteria hasil - Anjurkan pasien untuk
ketidakmampuan a. Status nutrisi : Asupan memantau kalori dan
mengabsorpsi Nutrisi intake makanan
makanan - Asupan nutrisi - Identifikasi adanya alergi
kalori,protein dan lemak atau intoleransi makanan
dari tidak adekuat menjadi yang dimiliki pasien
adekuat, - Tentukan jumlah kalori
- Asupan serat yang tinggi dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk
b. Eliminasi usus memenuhi persyaratan
- Klien mudah untuk BAB gizi
- Pola eliminasi teratur - Anjurkan pasien terkait
- Feses lembut dan dengan kebutuhan
berbentuk makanan tertentu
- Pengeluaran feses tanpa berdasarkan
bantuan perkembangan atau usia
- Tidak terdapat suara Manajemen Gangguan
bising usus Makan
- Penggunaan otot untuk - Monitor intake/asupan
mengeluarkan feses cairan secara tepat
- Monitor asupan kalori
makanan harian
- Dorong klien untuk
mendiskusikan makanan
yang disukai bersama
dengan ahli gizi
- Timbang berat badan
klien secara rutin (pada
hari yang sama dan
setelah BAB/BAK)
- Dorong klien untuk
memonitor sendiri asupan
makananharian dan
menimbang berat badan
secara tepat
- Ajarkan dan dukung
konsep nutrisi yang baik
dengan klien.
- Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain untuk
mengembangkan rencana
keperawatan dengan
melibatkan klien dan
orang-orang terdekatnya
dengan tepat
4 RisikoInfeksi Setelah dilakukan tindakan Kontrol infeksi
berhubungan keperawatan selama ...x 24 - Bersihkan lingkungan
dengan sistem Jam klien teratasi dengan dengan baik setelah
pertahanan tubuh kriteria hasil digunakan untuk setiap
Keparahan Infeksi pasien
- Klien tidak mengalami - Ajarkan pasien teknik
demam mengenai cuci tangan
- Hiptermiadari berat menjadi dengan tepat
tidak ada - Tingkatkan intake nutrisi
- Tidak terdapat gejala-gejala yang tepat
gastointestinal lainnya - Tingkatkan intake cairan
- Klien tidak merasakan nyeri yang tepat
- Klien tidak menggigil - Berikan imunisasi yang
Status imunitas tepat
- Fungsi gastrointestinal dari - Ajarkan pasien dan
sangat terganggu menjadi anggotakeluarga
tidak terganggu mengenai bagaimana
- Suhu tubuh menjadi normal menghindari infeksi
- Fungsi respirasi normal - Pertahankan teknik
- Kehilangan berat badan dari aseptik ketat pada
berat menjadi tidakada prosedur perawatan
- Integritas kulit dari sangat - Pantau suhu tubuh
terganggu menjadi tidak - Lindungi klien dari
terganggu kontak dengan individu
yang terkena infeksi
THALASSEMIA
Herediter Gangguan sintesis rantai globulin α dan
β

Rantai α kurang
Pembentukan rantai α dan β tidak
Thalasemia
terbentuk dari rantai β seimbang.
α
-Rantai β kurang terbentuk dari α
- Rantai β tidak terbentuk
Thalasemia - Rantai β terbentuk tapi tidak
β cukup
Gangguan pembentukan rantai α dan
β. Membentuk
Tidak terbentuk
 ↓pembentukan rantai α dan β.
HbA iridosion boodles
 ↑ penimbunan dan pengendapan
rantai α dan β.

Kopensasi tubuh Menepel pada dinding


membentuk eritrosit oleh eritrosit
sum-sum tulang↑

Anemia Hemolisis
Hiperplasia sum-sum  Eritropoesis darah tidak efektif
tulang
dan penghancuran precursor
Ekspansi massif sum- Pengikatan O2 oleh eritrosit dan intramedula
sum tulang dan RBC menurun  ↓ Sintesis Hb→eritrosit
kranium
hipokrom & mikrositer
Deformitas tulang Aliran darah ke  Hemolysis eritrosit yang imatur
organ vital &
jaringan menurun
 Perubahan bentuk wajah
 Penonjolan tulang
tengkorak Oksigen dan nutrisi
 Pertumbuhan pada tulang tidak di transport
maksila secara adekuat
 Terjadi facie cooley

Hipoksia Pembentukan eritopotein

Metabolism Merangsang erotropoesis


sel↓
Energi ↓
Energi ↓ Terjadi Terjadi
hematopoesis hematopoesis
kelemahan
Hemokromatesis Hb ↓

Fibrosis ↑ Fe

Hemosiderosi
Limfa Jantung Liver Paru-paru
s
↑pigmentasi
Spenomegali Payah Jantung Hepatomegali Compilance paru
terganggu
Plenoktom Imunitas ↓
i Frekuensi nafas ↑
DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Gangguan perfusi NOC: NIC:
jaringan b.d  Perfusi 1. Monitor tanda-tanda
penurunan oksigen jaringan:perifer vital, warna kulit,
ke sel-sel Kriteria Hasil: membran mukosa,
Setelah dilakukan tindakan tingkat kesadaran dan
keperawatan x 24 jam klien keadaan ekstremitas
dapat menunjukkan perfusi kulit
jaringan perifer dengan 2. Atur posisi semi
criteria: fowler
1. Tanda-tanda vital 3. Kolaborasikan
normal dengan dokter
2. Ekstremitas hangat pemberian transfusi
3. Warna kulit tidak pucat darah
4. Mukosa tidak kering 4. Berikan oksigen
5. Hb normal sesuai kebutuhan

Intoleransi aktivitas NOC: NIC:


b.d  Toleransi aktivitas 1. Kaji adanya faktor
ketidakseimbangan Kriteria Hasil: yang menyebabkan
suplay oksigen Setelah dilakukan tindakan kelelahan
dengan kebutuhan keperawatan x 24 jam klien 2. Monitor nutrisi dan
bertoleransi terhadap sumber energi yang
aktivitas dengan criteria: adekuat
1. Keseimbangan aktivitas 3. Monitor akan adanya
dan istirahat kelelahan fisik dan
emosi secara
berlebihan
4. Monitor respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
(takikardi, disritmia)
5. Monitor pola tidur
dan lamanya istirahat
6. Bantu klien untuk
mengidentifikasikan
aktivitas yang mampu
dilakukan
Ketidakseimbangan NOC: NIC:
nutrisi: kurang dari  Status nutrisi 1. Kaji adanya alergi
kebutuhan tubuh b.d Kriteria Hasil: makanan
ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor adanya
mencerna makanan keperawatan x 24 jam klien penurunan berat
menunjukkan status nutrisi badan
dengan criteria: 3. Kolaborasikan
1. Mampu dengan ahli gizi
mengidentifikasikan untuk menentukan
kebutuhan nutrisi jumlah kalori dan
2. Tidak adanya tanda- nutrisi yang
tanda malnutrisi dibutuhkan
3. Tidak terjadinya 4. Anjurkan klien
penurunan berat untuk meningkatkan
badan yang berarti intake Fe
POLISITEMIA
Penyakit ginjal, karsinoma sel ginjal,
hipoksia kronik, penyakit jantung atau
paru, perokok

Eritrositosis, cranulositosis, trombositosis

POLISITEMIA

fisiologi nonfisiolog
s is

Kekurangan O2 tumor

Tubuh mengkompensasi Menghasilkan eritropotein

Pruritis Eritrosit meningkat

Sensasi Gatal Polisitemia Kurangnya paparan


sekunder informasi

Peningkatan histamin
Defisiensi
pengetahua
Jumlah leukosit n
meningkat :
basofil Peningkatan jumlah sel-sel darah merah

Peningkatan
Vasodilatasi Viskositas Hipertensi
tekanan darah
pembuluh darah darah

Sheare Rate Gangguan


Terjadi pleksus
X vena subpapilaris hemostasis primer Perdaraha
kulit, menyebabkan plektorik n
Eritrositos
is Epistaksis,
Gangguan citra tubuh Agregasi trombosit
ekimosis,
pada endotel
perdarahan GI
Penurunan transport
Perifer oksigen
Mual
Otak Muntah

Ketidakefektifan Peningkatan TIK


perfusi jaringan Ketidakefektifan Ketidakseimbangan
perifer perfusi jaringan nutrisi kurang dari
cerebral kebutuhaan tubuh
Nyeri kepala

Nyeri akut
ASUHAN KEPERAWATAN POLISITEMIA

NO. NANDA NIC NOC


Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
a. Mampu a. Lakukan
1. Nyeri akut b/d agen mengenali pengkajian
cedera biologis faktor nyeri secara
penyebab nyeri komprehensif
b. Mampu b. Ajarkan
melakukan penggunaan
tindakan teknik napas
pencegahan dalam
nyeri c. Evaluasi
Kepuasan Klien : bersama pasien
manajemen nyeri dan kesehatan
a. Nyeri lainnya
terkontrol mengenai
b. Mampu keefektfan
mengambil pengontrolan
tindakan untuk nyeri
mengurangi Pemberian Analgesik
nyeri a. Cek adanya
riwayat alergi
obat
b. Berikan
analgesik
sesuai waktu
paruhnya
c. Evaluasi
ketidakefektifa
n analgesik
dengan interval
yang teratur

2 Ketidakefektifan NOC : perfusi jaringan NIC :


perfusi jaringan perifer perfifer : Pengaturan posisi :
b/d 1. Kecukupan aliran 1. Tempatkan pasien
darah pada matras atau tempat
pengisian kapiler tidur terapeutik
jari tangan dan jari 2. Jelaskan pada
kaki pasien bahwa
2. Suhu normal pada badan pasien akan
ujung kaki dan dibalik
tangan 3. Posisikan pasien
Status sirkulasi : dengan
1. Tekanan darah kesejajaran tubuh
dalam rentang yang tepat
normal 4. Tinggikan bagian
2. Tekanan nadi tubuhh yang
dalam rentang terkena dampak
normal 5. Posisikan pasien
3. Tekanan vena untuk
sentrol dalam memfasilitasi
rentang normal ventilasi atau
perfusi (good lung
down)
6. Monitor status
oksigenasi.
Terapi oksigen :
1. Pertahankan
kepatenan jalan
napas
2. Berikan oksigen
seperti yang
diperintahkan
3. Monitor aliran
oksigen
4. Monitor perlatan
oksigen untuk
memastikan
bahwa alat
tersebut tidak
menggangu upaya
pasien.

Anda mungkin juga menyukai