Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
PETA KONSEP......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA .......................................... 3
B. Pengertian Dan Jenis-Jenis Pendekatan ........................................ 3
BAB III PENUTUP ................................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 16
ii
PETA KONSEP
Pendekatan Sain-
Lingkungan-Teknologi-
Masyarakat
Pendekatan
Lingkungan
Pendekatan
Kontekstual
Pendekatan
Konseptual
Pendekatan
Keterampilan Proses
Pendekatan
Pemecahan
Masalah
Pendekatan Inkuiri
Pendekatan Nilai
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan
sangatlah pesat. Dengan adanya perkembangan ini, maka dalam melakukan
kegiatan pembelajaran atau dalam mengajarkan ilmu pengetahuan alam
sepantasnya menggunakan dua pendekatan. Hal itu dilakukan agar proses
pembelajaran terjadi dengan sesuai tujuan yang akan dicapai. Pendekatan
dalam pembelajaran merupakan proses mengalami untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik. Pendekatan pembelajaran yang digunakan
berperan penting dalam menentukan berhasil-tidaknya proses belajar yang
diinginkan. Pendekatan dalam pembelajaran merupakan proses mengalami
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Dalam mengajarkan Ilmu
Pengetahuan Alam dapat digunakan berbagai pendekatan.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adnya interaksi
antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai
sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi
interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini,
sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi agar berjalan tidak
membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa
juga menjadi senang dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa
bersahabat dengan guru yang mengajar.Sehingga dalam mengajar diperlukan
pendekatan dalam pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud pendekatan pembelajaran IPA SD?
2. Apa pengertian dan jenis-jenis pendekatan pembelajaran IPA SD?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud pendekatan pembelajaran IPA SD
1
2. Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis pendekatan pembelajaran
IPA SD
2
BAB II
PEMBAHSAN
3
mengembangkan sikap dan perilaku peduli dan mencintai lingkungan,
dan mengembangkan keterampilan meneliti lingkungan.
2. Pendekatan Sain-Lingkungkan-Teknologi-Masyarakat
4
b. mendifinisikan pertanyaan/fenomena tertentu,
3. Pendekatan Faktual
4. Pendekatan Konseptual
5
untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Konsep merupakan
buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan
dalam defenisi sehingga menjadi pengetahuan yang meliputi prinsip-
prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,
pengalaman melalui generalisasi, dan berpikir abstrak. Konsep dapat
mengalami perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru,
sedangkan kegunaan konsep adalah menjelaskan dan meramalkan.
Agar dapat memahami suatu konsep, suatu pembelajaran
memerlukan objek yang kontkret, eksplorasi, mendapatkan fakta, dan
melakukan manipulasi atau- pemrosesan pendapat secara mental.
Pendekatan konseptual memungkinkan siswa untuk mengorganisasikan
fakta kedalam suatu model atau penjelaan tentang sifat alam semesta.
Pendakatan ini menekankan pada penyampaian produk atau hasil IPA
tidak mengajarkan tentang proses bagaimana produk tersebut dihasilkan.
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara
langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa
untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Konsep merupakan
buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan
dalam defenisi sehingga menjadi pengetahuan yang meliputi prinsip-
prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,
pengalaman melalui generalisasi, dan berpikir abstrak. Konsep dapat
mengalami perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru,
sedangkan kegunaan konsep adalah menjelaskan dan meramalkan.
Konsep dimulai dengan memperkenalkan benda konkret,
berkembang menjadi simbol sehingga menjadi abstrak yang berupa
ucapan atau tulisan yang mengandung konsep yang lebih kompleks.
Konsep yang kompleks memerlukan permunculan berulang kali dalam
satu pertemuan dalam kelas, didukung media atau sarana yang tepat.
Contoh: Kalau pengajar menjelaskan konsep “mata”, maka pembelajar
dapat memperlihatkan mata mereka secara konkret. Pengajar bertanya, “
Dimana matamu ?, Apa gunanya mata ?, Berapa matamu ? “. Dan
pertanyaan-pertanyaan ini pembelajar dapat menghubungkan benda
6
konkret dengan fungsinya dan kegiatannya. Semua ini memunculkan
pengalaman baru. Dalam proses internalisasi suatu konsep perlu
diperhatikan dari beberapa hal, antara lain:
a. Memperkenalkan benda-benda yang semula tak bernama menjadi
bernama.
7
telah disebutkan. Permasalahan dapat berupa permasalah konvergen,
yaitu permasalahan dengan memiliki satu cara pemecahan, atau
permasalah divergen, yaitu permasalahan dengan memiliki beberapa
kemungkinan cara pemecahan.
Keterampilan memecahkan masalah merupakan keterampilan dasar
yang dikembangkan melalui serangkaian latihan. Latihan memecahkan
permasalahan tersebut juga melatih siswa untuk bertanggung jawab,
memiliki kemampuan tinggi, tangap terhadap berbagai kondisi dan
situasi yang dihadapinya, dan memiliki kreatifitas. Salah satu cara untuk
melatih siswa adalah mengupayakan agar siswa beraksi secara aktif,
mengumpulkan data, menanggapi pertanyaan, dan mengorgaisasikan
informasi yang diperolehnya.
6. Pendekatan Nilai
8
7. Pendekatan Inkuiri
9
b. Discovery (penemuan), untuk mengembangkan keterampilan
memasang dan merancang alat serta keterampilan mengobservasi;
bukan untuk untuk menemukan generalisasi secara ilmiah.
e. Jawaban-jawaban yang dicari tidak diketahui lebih dulu dan tidak ada
dalam buku pelajaran. Buku-buku petunjuk yang dipilih berisi
10
pertanyaan-pertanyaan dan saran. Saran untuk menentukan jawaban
bukan memberi jawaban.
9. Pendekatan Sejarah
11
IPA dan tentang perkembangan temuan- temuan tersebut dikaitkan
dengan ilmu IPA sendiri. Metode yang yang umum digunakan untuk
pendekatan ini adalah dengan membaca buku teks atau menjelaskan.
Siswa diajak untuk membaca atau mendengarkan informasi temuan-
temuan IPA bukan untuk melakukan suatu kegiatan. Seperti halnya
pendekatan faktuan dan pendekatan koseptual, pendekatan ini lebih
menenkankan penyampaian produk atau hasil IPA, sedikit menjelaskan
proses mendapatkan temuan tersebut, namun tidak banyak-banyak
melibatkan siswa dengan bagaiman prose konkret yang dilaluinya.
12
pengetahuan siswa secara mandiri dan kontekstual serta meningkatkan
keaktifan siswa adalah metode POE dan eksperimen. Menurut Paul
Suparno (2007:102) “metode pembelajaran POE (prediction,
observation, and explanation) adalah suatu metode pembelajaran yang
menggunakan tiga langkah utama dari metode ilmiah yaitu pertama
prediction atau membuat prediksi, membuat dugaan terhadap suatu
peristiwa Fisika; kedua observation yaitu melakukan penelitian,
pengamatan apa yang terjadi; ketiga explanation yaitu memberi
penjelasan tentang kesesuaian antara dugaan dengan yang sungguh
terjadi”. Melalui metode ini siswa secara total dilibatkan dalam
melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang
suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Jadi metode ini lebih untuk
mengecek supaya siswa makin yakin dan jelas akan teorinya. Pemilihan
metode yang tepat harus disesuaikan dengan karakteristik materi maupun
tingkat kognitif siswa hal ini diharapkan akan mampu menunjang
prestasi belajar.Prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Slameto (2010: 54)
mengemukakan bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja.
Yaitu faktor internal dan eksternal”. Jadi dapat diartikan bahwa faktor
internal dan faktor eksternal tersebut saling mempengaruhi dalam proses
belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Faktor
internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain
intelegensi, kemampuan menggunakan alat ukur, kemampuan memori,
kemampuan verbal, minat, bakat, motivasi, kesehatan jasmani, kesehatan
rohani, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa antara lain guru, bahan pelajaran, metode mengajar,
lingkungan, sarana dan prasarana, interaksi yang terjadi antar siswa
ataupun interaksi antara siswa dengan guru dan lain-lain. Pemilihan
pendekatan dan metode pembelajaran adalah bagaian faktor ekternal
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, oleh sebab itu perlu
13
diselaraskan dengan faktor internal. Diantara beberapa faktor internal
yang mendukung dalam pendekatan kontekstualdengan metode POE dan
eksperimen yaitu kemampuan menggunakan alat ukur dan kemampuan
verbal siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilaksanakan penelitian
pembelajaran Fisika dengan pendekatan kontekstual melalui metodePOE
dan eksperimen ditinjau dari kemampuan menggunakan alat ukur dan
kemampuan verbal siswa. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui: 1) pengaruh pendekatan pembelajaran kontekstual
denganmetode POE dan eksperimen terhadap prestasi belajar siswa; 2)
pengaruh kemampuan menggunakan alat ukur tinggi dan rendah terhadap
prestasi belajar siswa; 3) pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah
terhadap prestasi belajar siswa; 4) interaksi antara metode pembelajaran
dengan kemampuan menggunakan alat ukur terhadap prestasi belajar; 5)
interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan verbal
terhadap prestasi belajar siswa; 6) interaksi antara kemampuan
menggunakan alat ukur dengan kemampuan verbal terhadap prestasi
belajar siswa; 7) interaksi antara metode pembelajaran, kemampuan
menggunakan alat ukur, dan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar
siswa. Proses pembelajaran IPA diharapkan menekankan pada
penguasaan kompetensi yang disebut life skill, yang berarti kecakapan
hidup yang dimiliki untuk berani menghadapi masalah hidup dan
kehidupan kemudian secara proaktif dan keratif mencari solusi untuk
mengatasinya. Strategi pembelajaran IPA diharapkan untuk lebih
mengedepankan pendekatan kontekstual, artinya lingkungan diharapkan
sebagai sumber belajar dan memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Pendekatan juga merujuk kepada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Pendekatan akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk
menggambarkan perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atu objek
kajian yang akan dipelajari. Dengan adanya pendekatan pembelajaran IPA ini
diharapkan siswa dapat membangun rasa keingin tahuan yang tinggi agar
tujuan yang diinginkan dapat terapai.
Pendekatan pembelajaran IPA ada beberapa jenis yaitu: 1) Pendekatan
lingkungan, 2) Pendekatan Sain-Lingkungkan-Teknologi-Masyarakat, 3)
Pendekatan factual, 4) Pendekatan Konseptual, 5) Pendekatan pemecahan
masalah, 6) Pendekatan nilai, 7) Pendekatan inkuiri, 8) Pendekatan
keterampilan proses, 9) Pendekatan sejarah, 10) Pendekatan konstektual.
B. SARAN
Sebagai calon guru yang akan mengajar dalam kelas, kita harus memiliki
wawasan yang luas, dan bagaimana cara mengajar yang menarik bagi siswa
dan yang tidak membosankan. Dan setelah membaca makalah ini, kami
menyarankan agar kita menggunakan pendekatan mengajar yang sesuai
dengan situasi didalam kelas, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan efektif serta optimal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Terbuka.
Nurkholis, Aris, dkk. 2013. Jurnal Inkuiri. Pembelajaran IPA dengan Pendekatan
Sutarno, Nano. 2007. Materi dan pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas
terbuka.
16