Anda di halaman 1dari 11

KASUS DH.

H3 + Thyfoid fever + DHF

RESUME PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)


Nama : An. Cica L Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 16 tahun Register :

Assesment Rencana Monitoring &


Diagnosis Gizi (PES) Rencana Intervensi
Data Dasar Identifikasi Masalah Evaluasi
Anthropometri
TB = 160 cm
BB = 60 kg
IMT = 23,4 kg/m2 (Normal)
Biokimia
Hb : 14,4 g/dl (N) Leukosit rendah NC-2.2
Leukosit : 4400 rb/cmm (↓) Perubahan nilai
Trombosit : 176000rb (N) laboratorium terkait zat
gizi khusus berkaitan
dengan
Fisik Klinis
Nadi : 119x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 38oC
KU : cukup
Tekanan darah : 110/70
Riwayat Diet
Dahulu
 Pasien makan 2-3 kali sehari
 Sering mengkonsumsi lauk
nabati seperti tempe, tahu
dan bakwan jagung
 Sering mengkomsumsi lauk
hewani seperti telur ayam
dan ikan laut
 Sering konsumsi sayuran
seperti wortel, buncis dan
bayam, buah yang sering
dikonsumsi seperti pisang
 Suka mengkonsumsi
makanan yang pedes
 Tidak mempunyai alergi
terhadap makanan

Sekarang
 Diberikan diet Nasi TETP
 Tingkat konsumsi
Energi = 1115,3 kkal (63%)
Protein = 39,8 g (59,9%)
Lemak = 47,4 g (120,6%)
KH = 136,8 g (47,5)
Riwayat Personal
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien mengeluh demam
selama 3 hari yang lalu,
pusing, mual, keringat
dingin, nyeri perut, nyeri
kaki dan tangan, menggigil
dan nafsu makan menurun
 Diagnosis medis pasien
adalah DH.H3 + Thyfoid
fever + DHF

Riwayat Penyakit Dahulu


Bronkitis dan sakit mag

A. RENCANA INTERVENSI
1. INTERVENSI DIET (ND)
a. Tujuan Intervensi :
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan cara :
 Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien
 Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
 Mengurangi resiko komplikasi akibat kanker
b. Prinsip diet :
Makanan biasa 1630,8 kalori
c. Syarat Diet :
 Energi diberikan tinggi dengan menggunakan perhitungan BEE dengan memperhitungkan faktor aktivitas dan faktor stress untuk
kanker
 Protein tinggi yaitu 1-1,5 gram/kg BB atau 15-20% total kalori
 Lemak sedang yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total, diutamakan sumber lemak omega 3 dan omega 6 (kedelai, minyak
jagung, minyak zaitun) yang ditujukan untuk meningkatkan system imun.
 Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total dikurangi kebutuhan energi untuk protein dan lemak
 Vitamin dan mineral cukup, terutama antioksidan seperti vitamin A, B2, C, E, Zn, Cu, Se dan senyawa antioksidan non gizi seperti
senyawa fenol, polifenol, tanin, dan klorofil
 Pemberian disesuaikan kemampuan dan ada tidaknya gangguan pada saluran digestif
 Porsi makan kecil dan sering
d. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi :
BB : 57 kg
Tb : 149,2 cm
Usia : 57 tahun
FA : 1,3 (ringan)
FS Kanker : 1,5
BBI : TB² (m) x 21
: 1,6² x 21
: 53,76 kg

BEE perempuan : 655,1 + 9,56 (BB) + 1,85 (TB) – 4,68 (Umur)


= 655,1 + 9,56 (60) + 1,85 (160) – 4,68 (16)
= 655,1 + 573,6 + 296 – 74.88
= 1449,82 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1449,82 x 1,1 x 1,13
= 1802,13 kkal
= 1802 kkal
Protein = 1,5 g/kg BB x 60 kg
= 90 g
= 360 kkal
Lemak = 20% x 1802,13
= 360,4 kkal
= 40 g
KH = 100 – 40
= 60 %
= 1081,2 kkal = 270,3 g
2. INTERVENSI EDUKASI/KONSELING
1. Tujuan
Pasien memahami cara pengolahan makanan yang benar, dampak bahan tambahan makanan bagi pasien, dan diet kanker II.
2. Sasaran : pasien
3. Waktu : 15 menit
4. Tempat : R.4/IBU/IRNA III/7-2
5. Metode : ceramah
6. Alat bantu : leaflet diet kanker II
7. Materi :
a. Cara pengolahan makanan yang benar bagi pasien
b. Dampak penggunaan bahan tambahan makanan bagi pasien
c. Tujuan, prinsip, syarat diet kanker II

Patofisiologi Kanker Ovarium dan Efek Samping Kemo Carbo Brexel


Teori incessant ovulation menganggap kanker ovarium berasal dari epitel permukaan ovarium sendiri. Saat terjadinya
ovulasi, terjadi trauma pada epitel permukaan ovarium yang perlu direparasi. Selama siklus reproduksi wanita, proses tersebut
terus terulang. Selama proses tersebut epitel permukaan ovarium rentan mengalami kerusakan DNA dan transformasi. Selain itu,
seiring dengan bertambahnya usia, permukaan ovarium membentuk invaginasi pada stroma kortikal. Invaginasi tersebut dapat
menyebabkan epitel permukaan terperangkap ke dalam stroma dan menjadi kista inklusi. Akibat paparan hormon-hormon
ovarium, kista inklusi tersebut dapat berproliferasi dan jika disertai kerusakan DNA akan mengarah menjadi suatu keganasan.
Hal ini berhubungan dengan faktor risiko kanker ovarium, dimana semakin dini wanita mengalami menstruasi dan semakin tua
usia menopause serta tidak pernah hamil meningkatkan frekuensi terjadinya kanker ovarium.

Kemoterapi merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat
menghambat proliferasi sel-sel kanker (Hidayat, 2008). Salah satu cara pemberian obat kemoterapi adalah dengan
Radiosensitizer, yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk memperkuat efek radiasi, salah satu
jenis obat yang digunakan adalah brexel. Efek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala gastrointestinal, supresi
sumsum tulang, kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare, konstipasi, faringitis,
esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika dab berlangsung
tidak melebihi 24 jam. Gejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), sel
trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia), supresi sumsum tulang belakang akibat pemberian sitistatika dapat
terjadi segera atau kemudian, pada supresi sumsum tulang yang terjadi segera, penurunan kadar leukosit mencapai nilai terendah
pada hari ke-8 sampai hari ke-14, setelah itu diperlukan waktu sekitar 2 hari untuk menaikan kadar laukositnya kembali. Pada
supresi sumsum tulang yang terjadi kemudian penurunan kadar leukosit terjadi dua kali yaitu pertama-tama pada minggu kedua
dan pada sekitar minggu ke empat dan kelima. Kadar leukosit kemudian naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal
pada minggu keenam. Leukopenia dapat menurunkan daya tubuh, trombositopenia dapat mengakibatkan perdarahan yang terus-
menerus/ berlabihan bila terjadi erosi pada traktus gastrointestinal.
Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan dampai pada kebotakan. efek samping yang jarang terjadi
tetapi tidak kalah penting adalah kerusakan otot jantung, sterilitas, fibrosis paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit,
reaksi anafilaksis, gangguan syaraf, gangguan hormonal, dan perubahan genetik yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker
baru. Kardiomiopati akibat doksorubin dan daunorubisin umumnya sulit diatasi, sebagian besar penderita meninggal karena
“pump failure”, fibrosis paru umumnya iireversibel, kelainan hati terjadi biasanya menyulitkan pemberian sitistatika selanjutnya
karena banyak diantaranya yang dimetabolisir dalam hati, efek samping pada kulit, saraf, uterus dan saluran kencing relatif kecil
dan lebih mudah diatasi.

ASUPAN MAKAN SEHARI


Ener Protein (g) Vit. Vit. Col Ser
Lem Ca Fosf Fe Vit. Natri Kaliu AIR
Wak Men Bahan Ber gi HA B1 C es at
ak (m or (m A um m (ml
tu u Makanan at (Kca Hewa Nab (g) (m (m (mg (mg
ni ati (g) g) (mg) g) (SI) (mg) (mg) )
l) g) g) ) )
mak Beras
an Nasi giling 40. 57.
pagi putih masak nasi 100 178.0 0.0 2.1 0.1 6 5.0 22.0 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0
Rawo
n
dagin Daging 33.
g sapi 50 103.5 9.0 0.0 7.0 0.0 5.5 85.0 1.4 15.0 0.0 0.0 46.5 244.5 35.0 0.0 0
Temp
e
bace
m Tempe
goren kedele 64. 32.
g murni 50 74.5 0.0 9.2 2.0 6.4 5 77.0 5.0 25.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 3.5 0
Minyak
kelapa 3000.
sawit 5 45.1 0.0 0.0 5.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Sayur
tauge
pend Tauge
ek kacang ijo 10 2.3 0.0 0.3 0.0 0.4 2.9 6.9 0.1 1.0 0.0 1.5 1.4 0.7 0.0 0.6 9.2

Buah Pisang 75 74.3 0.0 0.9 0.2 19. 6.0 21.0 0.4 109.5 0.1 2.3 13.5 325.5 0.0 2.3 54.
pisan ambon 4 0
g
ambo
n
66. 83. 3150. 185
Sub Total 477.7 9.0 12.4 14.3 211.9 7.4 0.2 3.8 61.4 570.7 35.0 7.3
7 9 5 .2
Dada
Snac r
k gulun Tepung
Pagi g terigu 10 36.5 0.0 0.9 0.1 7.7 1.6 10.6 0.1 0.0 0.0 0.0 0.2 40.0 0.0 0.2 1.2

Telur ayam 10 16.2 1.3 0.0 1.2 0.1 5.4 18.0 0.3 90.0 0.0 0.0 15.8 17.8 55.0 0.0 7.4
Kelapa
muda 41.
daging 50 34.0 0.0 0.5 0.5 7.0 3.5 15.0 5.0 0.0 0.0 2.0 0.0 0.0 0.0 0.0 7

Gula pasir 5 18.2 0.0 0.0 0.0 4.7 0.3 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3
Susu
kental 41.
manis 15 50.4 1.2 0.0 1.5 8.3 3 31.4 0.0 76.5 0.0 0.2 22.5 48.0 0.0 0.0 3.8
27. 52. 54.
Sub Total 155.3 2.5 1.4 3.2 75.0 5.4 166.5 0.1 2.2 38.5 105.8 55.0 0.2
8 0 3
Mak
an Beras
Sian Nasi giling 40. 57.
g putih masak nasi 100 178.0 0.0 2.1 0.1 6 5.0 22.0 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0
Telur 32. 330. 44.
woku Telur ayam 60 97.2 7.7 0.0 6.9 0.4 4 108.0 1.6 540.0 0.1 0.0 94.8 106.8 0 0.0 4
Tahu
goren 62. 42.
g Tahu 50 34.0 0.0 3.9 2.3 0.8 0 31.5 0.4 0.0 0.0 0.0 6.0 75.5 0.0 0.3 4
Minyak
kelapa 3000.
sawit 5 45.1 0.0 0.0 5.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Benin
g
baya
m
oyon 80. 1827. 24. 26.
g Bayam 30 10.8 0.0 1.1 0.2 2.0 1 20.1 1.2 0 0.0 0 1.2 124.8 0.0 1.1 1
Gambas/oy 28.
ong 30 5.4 0.0 0.2 0.1 1.2 5.7 9.9 0.3 114.0 0.0 2.4 13.3 42.4 0.0 0.9 4
Buah
pepa 12. 23. 78. 86.
ya Pepaya 100 46.0 0.0 0.5 0.0 2 0 12.0 1.7 365.0 0.0 0 4.0 221.0 0.0 2.5 7
57. 208 5846. 104 330. 284
Sub Total 416.5 7.7 7.8 14.5 203.5 5.7 0.2 119.3 570.5 5.7
2 .2 0 .4 0 .9
Sanc
k Tepung
Sore Pukis terigu 12.5 45.6 0.0 1.1 0.2 9.7 2.0 13.3 0.2 0.0 0.0 0.0 0.3 50.0 0.0 0.2 1.5

Telur ayam 5 8.1 0.6 0.0 0.6 0.0 2.7 9.0 0.1 45.0 0.0 0.0 7.9 8.9 27.5 0.0 3.7

Gula pasir 5 18.2 0.0 0.0 0.0 4.7 0.3 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3
Santan
peras, 17.
dengan air 20 24.4 0.0 0.4 2.0 1.5 5.0 6.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.8 64.8 0.0 0.0 4

Margarine 5 36.0 0.0 0.0 4.1 0.0 1.0 0.8 0.0 100.0 0.0 0.0 49.4 1.2 0.0 0.0 0.8
15. 11. 23.
Sub Total 132.3 0.7 1.5 6.8 29.1 0.3 145.0 0.0 0.4 58.3 124.9 27.5 0.2
9 0 6
Mak
an Beras
Mala Nasi giling 40. 57.
m putih masak nasi 100 178.0 0.0 2.1 0.1 6 5.0 22.0 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0
Bistik 28.
ayam Ayam 50 151.0 9.1 0.0 12.5 0.0 7.0 100.0 0.8 405.0 0.0 0.0 50.0 175.0 30.0 0.0 0
Osen Tempe 64. 32.
g kedele 50 74.5 0.0 9.2 2.0 6.4 5 77.0 5.0 25.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 3.5 0
temp murni
e
Minyak
kelapa 1500.
sawit 2.5 22.6 0.0 0.0 2.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Kari
sayur 11. 3600. 26.
an Wortel 30 12.6 0.0 0.4 0.1 2.8 7 11.1 0.2 0 0.0 1.8 21.0 73.5 0.0 1.5 5
27.
Terong 30 7.2 0.0 0.3 0.1 1.7 0.5 11.1 0.1 9.0 0.0 1.5 2.8 116.6 0.0 0.0 8
Buah
pisan
g
ambo Pisang 19. 54.
n ambon 75 74.3 0.0 0.9 0.2 4 6.0 21.0 0.4 109.5 0.1 2.3 13.5 325.5 0.0 2.3 0
70. 94. 5648. 225
Sub Total 520.1 9.1 12.8 17.4 242.2 7.0 0.2 5.6 87.3 690.6 30.0 8.3
7 7 5 .2
Snac
k
Mala
m
Sub Total 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
1701. 238 449 25. 1495 116 2062. 477. 773
Total Asupan
9 64.9 56.2 .3 .7 761.7 7 6.5 0.7 .3 364.8 4 5 21.6 .3

Anda mungkin juga menyukai