Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)

INTERVENTIONS FOR ASSISTING FAMILIES WITH GRIEVING

STIKES (INTERVENSI UNTUK MEMBANTU KELUARGA YANG

WIDYAGAMA BERDUKA)

HUSADA MALANG
PROSEDURE NO. DOKUMEN: NO. REVISI: HALAMAN:
TGL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:
TETAP

PENGERTIAN Cara membantu sebuah keluarga dalam mendapatkan koping yang


bagus untuk beradaptasi pada proses berduka.
TUJUAN 1. Untuk mendukung keluarga yang ditinggalkan.
2. Memberikan rasa nyaman untuk keluarga yang ditinggalkan.
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk berbicara tentang
permasalahan dan memilih apa yang akan dilakukan.
INDIKASI 1. Dilakukan pada keluarga yang mengalami berduka.
2. Kurang dukungan social.
3. Dilakukan pada klien yang mengalami kehilangan.
KONTRAINDIKASI -
PERSIAPAN KLIEN 1. Memberikan penjelasan pada klien tentang maksud dan tujuan
tindakan
2. Memposisikan klien sesuai kebutuhan
PERSIAPAN ALAT Tidak ada alat-alat khusus yang digunakan dalam
mengimplementasikan ketegangan peran
PERSIAPAN 1. Menyiapkan kondisi mental perawat dan kemampuan perawat
PERAWAT dalam menguasai situasi
2. Perawat dapat menguasai tindakan yang akan diberikan kepada
klien
PERSIAPAN 1. Menjaga lingkungan agar tetap nyaman dan bersih
LINGKUNGAN 2. Menjaga privasi klien
CARA KERJA 1. Bina Hubungan Saling Percaya.
2. Mengkaji klien masalah klien dan keluarga menggunakan tahap
1 dan tahap 2 sesuai dengan (5 tugas kesehatan keluarga).
a. Fase Denial (penolakan)
3. Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaan
4. Menjelaskan kepada klien bahwa sikapnya itu wajar terjadi pada
orang yang mengalami kehilangan
5. Memberi dukungan kepada klien secara non verbal seperti:
memegang tangan, menepuk bahu atau merangkul klien.
6. Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan klien tentang
sakit, pengobatan dan kematian tanpa membantah klien
7. Memperhatikan kebutuhan dasar klien
b. Fase Anger (marah)
8. Motivasi klien untuk membicarakan perasaan marahnya
9. Membantu klien menguatkan sistem pendukung dari orang lain
(contoh seperti teman, keluarga yang lain, masyarakat)
10. Mengajarkan teknik asertif
c. Fase Bergaining (Tawar Menawar)
11. Membantu klien mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan
takutnya.
12. Menjelaskan pada klien tentang sesuatu tindakan yang nyata
13. Memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan
d. Fase Depresi
14. Mengidentifikasi tingkat depresi dan risiko merusak diri
15. Mengidentifikasi hal positif yang masih dimiliki untuk
meningkatkan harga diri klien
16. Memberi kesempatan klien untuk menangis dan
mengungkapkan perasaan
e. Fase Acceptence (Penerimaan)
17. Membantu dalam mendiskusikan rencana masa datang
EVALUASI 1. Merapikan kembali lingkungan dan klien
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
5. Evaluasi perasaan klien (merasa aman, nyaman, dan tanggung
jawab )
6. Kontrak waktu untuk kunjungan selanjutnya (jika ingin
melakukan kunjungan lagi).
HASIL Setelah dilakukan tindakan selama 1 x dalam seminggu keluarga
mampu memahami peristiwa kehilangan yang dialami, dan dapat
memanfaatkan factor pendukung.
HAL-HAL YANG 1. Keluarga dalam fase apa harus dimengerti untuk melakukan
HARUS intervensi.
DIPERHATIKAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)

INTERVENTIONS FOR ASSISTING FAMILIES WITH GRIEVING

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Keluarga

OLEH

KADEK DICKY NUGRAHA

(1810.14201.663)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA

MALANG

2019

Anda mungkin juga menyukai