Kti Gambaran Ansietas Sosial Anak Tunarungu Usia Remaja
Kti Gambaran Ansietas Sosial Anak Tunarungu Usia Remaja
Disusun Oleh :
FARA DEWI UTAMI PUNGKI LESTARI
NIM. P17320313006
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh:
FARA DEWI UTAMI PUNGKI LESTARI
P17320313006
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk diujikan pada tanggal 01 Juli 2016
Pembimbing,
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
FARA DEWI UTAMI PUNGKI LESTARI
P17320313006
Karya Tulis Ilmiah ini telah diujikan dan disahkan pada tanggal 01 Juli 2016
Tim penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan Bogor
Gambaran Ansietas Sosial Anak Tunarungu Usia Remaja Di SLB Kota Bogor
i-xiii + 75 halaman, VI BAB, 4 tabel, 2 diagram, 4 skema, 9 lampiran
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Ansietas Sosial anak
Tunarngu usia Remaja di SLB Kota Bogor”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
Dalam penyusunan Karya Tuis Ilmiah ini peneliti tidak lepas dari berbagai
hambatan serta kesulitan. Namun atas bimbingan, arahan serta bantuan dari
berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Kepala Sekolah, guru-guru dan siswa siswi SLB-B Tunas Kasih 2 dan
5. Ayah dan ibuku tercinta (ibuku Sri Sulastri dan ayahku Adar
dan doa yang terbaik untuk saya yang tiada hentinya dan seluruh
Farhan Suhendar) yang selalu memberi semangat dan doa yang terbaik
untuk saya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan Ilmu
perawat.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................ii
ABSTRAKSI..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................ix
DAFTAR DIAGRAM..................................................................................x
DAFTAR SKEMA......................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................6
C. Tujuan Penelitian............................................................................7
1. Tujuan Umum.............................................................................7
2. Tujuan Khusus............................................................................7
D. Manfaat Penelitian..........................................................................7
1. Peneliti........................................................................................7
A. Landasan Teori...............................................................................9
B. Kerangka Teori.............................................................................46
A. Kerangka Konsep.........................................................................47
A. Desain Penelitian..............................................................................50
1. Waktu........................................................................................50
2. Tempat......................................................................................51
1. Populasi.....................................................................................52
2. Sampel......................................................................................52
E. Pengumpulan Data........................................................................57
1. Instrumen Penelitian.................................................................57
F. Prosedur Penelitian.......................................................................59
viii
G. Pengolahan Data...........................................................................60
H Analisa Data.................................................................................63
B. Hasil Penelitian................................................................................64
1. Karakteristik Responden...........................................................65
2. Ansietas sosial...........................................................................67
C. Pembahasan.....................................................................................67
1. Karakteristik responden..............................................................68
D. Keterbatasan Penelitian................................................................72
A. Kesimpulan....................................................................................74
B. Rekomendasi.................................................................................74
1. Peneliti selanjutnya....................................................................74
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2. Populasi siswa dan siswi usia Remaja di SLB Kota Bogor..................52
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 : Kuesioner
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa remaja merupakan
suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Menurut
Wong (2009), masa remaja sendiri terdiri atas tiga subfase yang jelas, yaitu
masa remaja awal (usia 11 sampai 14 tahun), masa remaja pertengahan (usia
menentukan dari seorang anak menjadi dewasa karena terjadi perubahan fisik,
psikologis dan sosial (Erikson dalam Wong, 2009). Menurut Hasibuan (2014),
masa remaja ditandai dengan adanya tuntutan dari lingkungan sosial, adanya
tekanan dari teman sebaya, dan ketertarikan dengan lawan jenis yang
mengarah kepada suatu dimensi baru dari fungsi sosial. Kondisi semacam itu
tidak hanya dialami remaja normal, namun juga dialami oleh remaja dengan
kebutuhan khusus.
1
2
tidak berfungsi dan pada dasarnya secara intelegensia tidak berbeda dengan
tahun diperkirakan sebesar 1,58%, sedangkan untuk daerah Jawa Barat jumlah
dan sikap belas kasihan dan overprotektif dari orang-orang lain (Ben & Debi
remaja tunarungu terasing dari pergaulan atau aturan sosial yang berlaku di
di lingkungan sosial.
Salah satu ansietas yang muncul pada remaja tunarungu saat berada di
dalam hal sosialisasi dan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar atau dalam
Ansietas sosial sendiri adalah perasaan malu dinilai atau diperhatikan oleh
orang lain karena adanya prasangka bahwa orang lain menilai negatif terhadap
dirinya (Rakhmat, 2007). Remaja tunarungu takut bahwa orang lain mengira
ia bodoh, lemah dan paparan terhadap situasi yang ditakuti dapat segera
memalukan diri sendiri, ketakutan bahwa orang lain akan melihat bahwa
dengan orang karena takut malu, menghindari situasi dimana dirinya mungkin
Prevalensi untuk ansietas sosial pada anak di Columbia menurut Gosch dkk.,
dalam Fidhzalidar (2015), berkisar 12%-20% anak. Dimulai pada usia remaja
Heur (2007), pada 244 remaja awal didapatkan hasil 56 (22.9%) remaja awal
ansietas sosial sedang dan 50 (20.5%) remaja akhir mengalami ansietas sosial
remaja tengah mengalami ansietas sosial tinggi, 115 (48.12%) remaja tengah
ansietas sosial rendah dan pada 253 remaja akhir didapatkan hasil 79 (31.2%)
remaja akhir mengalami ansietas sosial tinggi, 121 (47.8%) remaja akhir
kemudian hari (Nevid, S. Jeffrey, dkk., 2005). Ansietas sosial yang dialami
tunarungu dan beranggapan bahwa mereka tidak dapat melakukan apa yang
ansietas sosial dapat menyebabkan rendah diri, kesulitan bersikap tegas, suka
sulit, penyalahguanaan zat dan yang lebih parah lagi ialah bunuh diri.
tidak hanya orangtua atau guru, perawat juga memiliki peran sebagai pendidik
orang tua dan remaja tunarungu, maupun secara tidak langsung dengan
remaja dan keluarga mendapat dukungan. Salah satu upaya atau intervensi
kebingungan) dan malu tampil di depan umum, takut bertemu orang baru
(orang baru yang normal), dan takut orang lain berprasangka negatif
penuh) dan takut (menggenggam tangan dan kebingungan) saat di ajak untuk
berkomunikasi.
judul “Gambaran Ansietas Sosial pada anak Tunarungu usia Remaja di SLB
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena yang ada maka rumusan
c. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
d. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
tunarungu.
tunarungu.
TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori
a. Definisi Remaja
2010).
9
10
menantang dan menentang orang lain, hal itu dilakukan sebagai wujud
kelompok.
1) Fisik
yang sangat cepat pada usia remaja, baik tinggi badan maupun
13 tahun)
mulai dari usia 13-15 tahun. Remaja putra menjadi lebih tinggi
mengalami ejakulasi.
2) Kognitif
3) Moral
4) Sosial
5) Emosional
6) Psikososial
yaitu:
14
rencana bekerja.
tahap kedewasaan dan lebih fokus pada masa depan baik dalam
1) Fisik
2) Sosial
dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Pada
3) Psikologis
a. Pengertian
b. Klasifikasi Tunarungu
adalah yang paling umum dari semua jenis kehilangan pendengaran dan yang
paling sering disebabkan oleh otitis media serosa dan kekerasan suara.
18
atau pada saluran saraf ke otak. Akibatnya suara yangmenuju kebagian dalam
telinga dan otak tidak dapat diteruskan, atau suara menjadi hilang.
organik atau kehilangan fungsi. Pada tipe organik dalam gangguan persepsi
sentral.
(The Royal National Institute for Deaf People, 2009 dalam Thompson,
suara paling rendah yang bisa didengar berkisar antara 25-39 dB.
19
40-69 dB.
gerak bibir, bahkan bila orang tersebut memakai alat bantu dengar
pendengarannya.
c. Karakteristik Tunarungu
tunarungu adalah :
d. Perkembangan Tunarungu
yaitu:
negative atau salah dan ini sering menjadi tekanan bagi emosinya.
raguan.
kurang berkarya.
sosialnya.
terbatas.
mendengar)
sebagai fobia sosial adalah gangguan ansietas yang ditandai oleh rasa
takut yang muncul karena perasaan malu, dan evaluasi negative oleh
25
Menurut davies & craig dalam Pinilih (2012), fobia sosial atau
pada situasi sosial, terutama jika terdapat orang yang asing atau jika
anak tunarungu takut malu. Khususnya dimulai pada usia remaja dan
2004).
yang berpusat pada saat interaksi kita dengan orang lain dan
atau dipandang rendah oleh orang lain (Antony dan Swinson dalam
Pinilih, 2012).
perasaan malu, takut dan evaluasi negative dari orang lain pada saat
yang dirasakan sangat kuat dan bertahan pada diri seseorang saat
lain:
26
1) Faktor Pedisposisi
a) Biologi
b) Psikologis
27
meraka.
c) Sosial Budaya
28
mekasnisme koping.
dimana angka ansietas sosial lebih tinggi terjadi pada wanita dari
wanita memiliki fungsi sosial yang lebih besar dari pada laki-laki
2) Stresor Presipitasi
a) Biologi
b) Psikologi
dialaminya.
c) Sosial Budaya
a) Lapang persepsi
2009).
b) Kognitif/kemampuan belajar
c) Karakteristik fisik
remas tangan.
d) Karakteristik emosi/prilaku
34
motivasi.
perhatikan).
gemetar.
ketidaknyamanan pribadi.
berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir
a) Lapang persepsi
terjadi di lingkungan.
b) Kognitif/kemampuan belajar
36
yang tinggi.
c) Karakteristik fisik
d) Karakteristik emosi/prilaku
4) Panik
a) Lapang persepsi
b) Kognitif/kemampuan belajar
37
c) Karakteristik fisik
d) Karakteristik emosi/prilaku
yang signifikan dan saling terkait. Pada masa remaja awal terjadi
remaja awal.
remaja akan terlihat stress dan cemas jika mereka tidak diterima
romantis menjadi hal yang penting bagi remaja pada tahap ini.
untuk diterima sebagai pasangan oleh lawan jenis (La Greca dan
terganggu
.
40
1) Mekanisme Koping
mengatasinya.
tiga kelompok :
a) Anxiety Reduction
respon ansietas.
(3) Flooding
diterima.
b) Cognitive Restructuring
membangun.
pada hal-hal yang konkrit. Jadi jalan fikiran anak tunarungu tidak
pahami oleh remaja tunarungu. Nilai validitas atau kolerasi item total
45
reabilitas dengan teknik cronbach alpha sebesar 0,910 (> 0,60). SASA
e. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan teori dan tujuan penelitian yang ingin dilihat, maka
1) Faktor Predisposisi
a) Biologi (sejak lahir)
b) Psikolosis (self estreem)
c) Sosial Budaya (lingkungan
mengharuskan remaja
tunarungu untuk beradaptasi
dengan keterbatasan
komunikasi dan terbiasa dengan
dunia yang sepi)
d) Usia dan Jenis Kelamin
Ansietas Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Ansietas Sosial:
2) Faktor Presipitasi
a) Biologi (faktor internal atau
kegagalan mekanisme
fisiologi)
b) Psikologi (hubungan
interapersonal)
c) Sosial Budaya (dukungan
sosial lingkungan sebaya)
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
(2010), untuk daerah Jawa Barat jumlah penduduk yang mengalami kesulitan
pendengaran/tunarungu pada usia 10-19 tahun sekitar lebih dari 26.378 ribu
penduduk.
remaja tunarungu terasing dari pergaulan atau aturan sosial yang berlaku di
47
48
di lingkungan sosial.
negatif, penuh prasangka dan rendah diri (Bronson & Dave dalam Pinilih,
2012). Ansietas sosial sendiri adalah persaan malu dinilai atau diperhatikan
oleh orang lain karena adanya prasangka bahwa orang lain menilai negatif
kemudian hari (Nevid, S. Jeffrey, dkk., 2005). Ansietas sosial yang dialami
ataupun teman sebaya. Menurut La Greca & Lopez (dalam Festa, 2011),
ansietas sosial dapat menyebabkan rendah diri, kesulitan bersikap tegas, suka
sulit, penyalahguanaan zat dan yang lebih parah lagi ialah bunuh diri.
49
N Definisi
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur S
No Operasional
1 Karakteristik Lama waktu hidup Kuesioner A Mengisi Usia Remaja Or
1. responden sejak dilahirkan (Data kuesioner 1. Remaja
a. Usia sampai dengan ulang Demografi) awal (11-14
tahun terakhir. tahun)
2. Remaja
tengah (15-
17 tahun)
3. Remaja
akhir (18-20
tahun)
b. Jenis Kelamin Identitas responden Kuesioner B Mengisi 1.Perempuan No
sesuai kondisi (Data kuesioner 2.Laki-laki
biologis dan fisiknya. Demografi)
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Waktu
a. Tahap persiapan
51
52
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap penyelesaian
2. Tempat
usia remaja dan untuk mencukupi jumlah responden anak tunarungu usia
1. Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
dan siswi tunarungu usia remaja di SLB-B Tunas Kasih 2 dan SLB
Tabel 4.2. Populasi siswa dan siswi usia Remaja di SLB Kota
Bogor
Tempat Jumlah Siswa
SLB-B Tunas Kasih 2 20 orang
SLB Sejahtera 25 orang
Jumlah Populasi 45 orang
2. Sampel
diambil pada penelitian ini adalah sebagian siswa dan siswi tunarungu usia
a) Jumlah Sampel
Zα2 x P x Q
n =
d2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Q=1–P
Zα2 x P x Q
n=
d2
55
n = 28.40
follow-up, atau subyek yang tidak taat. Bila dari awal telah ditetapkan
sejumlah subyek agar besar sampel tetap terpenuhi. Untuk itu tersedia
n’=n/(1-f)
keterangan:
n= 28,40/(1-0,1)
n= 28,40/0,9
b) Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eksklusi
disbility tribel.
tiap kelompok yang ada dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan
Sampling karena dilihat dari responden yang dimiliki tingkat kelas dan
yaitu:
masing siswa dan siswi, agar memiliki kesempatan yang sama. Nama
penelitian).
E. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer adalah sumber
1. Instrumen Penelitian
a) Instrumen A
jawaban dan memberi tanda checklis (√) pada tempat yang telah
disediakan.
b) Instrumen B
(2012) dan di modifikasi oleh peneliti agar lebih spesifik dan mudah
(1-5) dengan rentan nilai 20-100, rentan skor insrumen ini dengan
diatas 50.
dan 11, jika responden memilih pernyataan: tidak pernah sama sekali
c) Alat tulis
pengumpulan data.
60
d) Komputer
masalah ansietas sosial pada anak tunarungu usia remaja. Kuesioner berisi
kolom yang tersedia untuk data demografi dan masalah ansietas sosial.
F. Prosedur Penelitian
G. Pengolahan Data
2013). Data yang sudah terkumpul melalui kuesioner selanjutnya akan diolah.
berikut :
a) Data Editing
jelas atau terbaca serta relevansi jawaban dengan pertanyaan. Apabila ada
b) Data Coding
kode numberik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang
memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang
Pada tahap ini, peneliti memberi kode untuk data demografi seperti
usia dan jenis kelamin dan untuk ansieta sosial ringan, sedang, dan berat.
Kode untuk usia 11-14 tahun diberi kode 1, usia 15-17 tahun di beri kode
2, usia 18-20 tahun diberi kode 3, untuk jenis kelamin perempuan diberi
kode 1, dan untuk jenis kelamin laki laki diberi kode 2. Kode untuk
ansietas sosial berat yaitu 1, untuk ansietas sosial sedang yaitu 2 dan untuk
c) Data Entry
jawaban responden yang sudah diberi kode, di-enrty sesuai dengan kode
d) Data Cleaning
atau koreksi. Pada tahap ini, peneliti mengecek kembali untuk melihat
e) Data File
dikelompokan sesuai kriteria yang telah diteliti oleh peneliti dan data
H. Analisa Data
Teknik analisis data menurut Noor (2011), adalah cara menganalisis data
terhadap tiap variabel dari hasil penelitian dalam analisis ini didapatkan hasil
data dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010).
100% : seluruhnya
50% : setengahnya
0% : tidak satupun
BAB V
SLB-B Tunas Kasih 2 terletak di jalan Abdullah bin Nuh No. 16 Yasmin
Semplak Kelurahan Semplak Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Didirikan pada
tanggal 18 Juli 1988, dibawah yayasan Tunas Kasih. Kegiatan belajar mengajar di
laksanakan mulai pukul 07.00-13.00 WIB. SLB-B Tunas Kasih 2 Kota Bogor di
pimpin oleh Kepala Sekolah Yaitu Dede Supratman, S.Pd. Responden yang
SLB Sejahtera Kota Bogor terletak di di Jalan Gunung Batu No. 101 Loji Kota
Bogor. Secara formal berdiri pada tanggal 07 Februari 1977. Kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan mulai pukul 07.00 – 13.00 WIB. SLB Sejahtera Kota
Bogor dipimpin oleh Kepala Sekolah yaitu Dra. Leni Kursniati. Responden yang
Pada Bab V ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan selama tiga hari
B. Hasil Penelitian
bertujuan untuk mengetahui gambaran ansietas sosial pada anak tunarungu usia
65
66
1. Karakteristik Responden
saat ini dan jenis kelamin responden. Karakteristik tersebut dapat dilihat
a) Usia
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Di SLB-B
Kota Bogor Tahun 2016
(n=32)
No. Usia Jumlah (f) Persentase
1. Remaja Awal (11-14
tahun) 15 47%
2. Remaja Tengah (15-17
tahun) 11 34%
3. Remaja Akhir (18-20
tahun) 6 19%
Total 32 100%
Sumber: Data Primer 2016
b. Jenis kelamin
Diagram 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di
SLB-B Kota Bogor Tahun 2016
(n=32)
44% perempuan
56% Laki-laki
responden (56%).
68
2. Ansietas sosial
Diagram 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tingkat ansietas
sosial Di SLB-B Kota Bogor Tahun 2016
(n=32)
81%
80%
60%
40% 19%
20% 0%
0% Tingkat Ansietas Sosial
t
ng
an
ra
ng
da
Be
Se
Ri
ial
ial
ial
os
os
os
sS
sS
sS
ta
ta
sie
ta
sie
sie
An
An
An
C. Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang disesuaikan
yang dijelaskan yaitu ansietas sosial pada anak tunarungu usia remaja di SLB
kota Bogor.
69
1. Karakteristik responden
a. Usia responden
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Ansietas Sosial Berdasarkan Usia
di SLB Kota Bogor Tahun 2016
Ringan Sedang Berat Total
Kategori Pilihan Jumla
Jumlah F Jumlah F h F Jumlah F
Ansietas Remaja Awal 0 0% 11 42% 4 67% 15 47%
Sosial Remaja Tengah 0 0% 10 38% 1 17% 11 34%
berdasarkan Remaja Akhir 0 0% 5 19% 1 17% 6 19%
usia Jumlah 0 0% 26 100% 6 100%
Total 32 100%
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kassler, dkk., dalam
dialami pada awal usia 13 tahun. Menurut Struart dan Laraia dalam
sosial.
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Ansietas Sosial Berdasarkan Jenis
Kelamin di SLB Kota Bogor Tahun 2016
Ringan Sedang Berat Total
Kategori Pilihan
Jumlah F Jumlah F Jumlah F Jumlah F
Peremua
Ansietas Sosial n 0 0% 11 42% 3 50% 14 44%
berdasarkan Laki-laki 0 0% 15 58% 3 50% 18 56%
jenis kelamin 100
Jumlah 0 0% 26 % 6 100%
Total 32 100%
kepada teman lawan jenisnya. Berbeda dengan Kessler, Berglud et, al.
dialami oleh wanita dari pada laki-laki, akan tetapi untuk kasus
perempuan.
dengan tunarungu adalah ingin menunjukan jati dirinya pada satu jenis
Wonosobo yang mengalami ansietas sosial sedang. Hal ini perlu mendapat
Pinilih (2012), bahasa merupakan alat untuk berfikir dan sarana utama
73
bersosialisasi.
faktor internal pada kejadian ansietas, karena pada tunarungu tidak mampu
harus dicapai pada usia remaja dan harga diri, maka akan mengakibatkan
D. Keterbatasan Penelitian
direncanakan oleh peneliti. Agar diperoleh hasil optimal, berbagai upaya telah
74
dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini, namun demikian masih ada faktor
keterbatasan yaitu
1. Waktu pengumpulan data yang sangat singkat yaitu tiga hari karena
A. Kesimpulan
tahun) yaitu 15 responden (47%) dan sebagian kecil berusia remaja akhir
(44%).
sebagian kecil memiiki ansietas sosial berat yaitu 6 responden (19%), dan
responden (0%).
B. Rekomendasi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan
1. Peneliti selanjutnya
75
76
Fausiah, F & Widury, J. (2005). Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: UI-
Press
Gunarsa, SD & Gunarsa, YSD. (2008). Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan
Keluarga. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Isaacs, Ann. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa & Psikiatrik Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Kaplan. (2006). Synopsis of Psychiatric Science Clinical Psychiatric. Baltimore:
Wiliam & Wilkins.
Smart, Aqila. (2014). Anak Cacat Bukan Kiamat; Metode Pembelajaran & Terapi
untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Katahati.
Stuart, G.W. (2009). Principles and practice of pshychiatric nursing (9th ed).
Lousi Missouri: Mosby Elsevier.
Wong.L. Donna, dkk. (2009). Buku Ajaran Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Haspari, M.I & Hasanat, N.U. (2010). Efektifitas Keterampilan Sosial pada
Remaja Dengan Gangguan Kecemasan. Tersedia:
www.Jurnal.ump.ac.id/index.php./psikologi/article/view. Diakses pada
tanggal 14 Desember 2015 pukul 16.43 WIB.
PENJELASAN PENELITIAN
Judul Penelitian : Gambaran Ansietas Sosial Anak Tunarungu Usia Remaja
di Sekolah Luar Biasa Kota Bogor
Peneliti : Fara Dewi Utami Pungki Lestari
NIM : P17320312006
Peneliti
Lampiran 2
Setelah diberi penjelasan tentang penelitian ini secara lisan dan tertulis, saya mengerti
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Ansietas Sosial atau yang di sebut juga Fobia
Sosial pada anak Tunarungu usia Remaja.
Nama :
Kelas :
Guru kelas :
Bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian Gambaran Ansietas Sosial pada
Anak Tunarungu Usia Remaja di Sekolah Luar Biasa Kota Bogor.
Peneliti Responden
KUESIONER A
A. Data Demografis
Berilah tanda checklis (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai jawaban
1. Berapakah usia adik sekarang?
11 tahun
12 tahun
13 tahun
14 tahun
15 tahun
16 tahun
17 tahun
18 tahun
19 tahun
20 tahun