Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LANDASAN FALSAFAH PENDIDIKAN


JASMANI

OLEH:

KELOMPOK 6
SANDI/1831041107
ABD. RAHIM/1831041112
ELSAF PUTRA MALISAN/1831041117
MUH FAISAL/1831041122
MAYNANDA RESTU BUANA/1831041128

PJKR D
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
ANGKATAN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk dan penyusunan yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Atas segala kekurangan kami mohon maaf sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI

Halaman judul...................................................................................................!
Kata pengantar..................................................................................................!!
Daftar isi...........................................................................................................!!!
BAB 1
PENDAHULUAN

BAB 2
PEMBAHASAN

BAB 3
PENUTUP
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Untuk memperoleh wawasan konsep dasar dan prinsip-prinsip pendidikan jasmani yang
mantap, perlu didukung oleh landasan falsafah agar terwujud kegiatan yang membina
sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional
dan moral.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Agar mahasiswa tahu definisi dari filsafat

2. Agar mahasiswa tahu pengertian pendidikan jasmani

3. Agar mahasiswa bisa menjelaskan secara singkat landasan falsafah pendidikan jasmani
BAB 2
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN FILSAFAT
1.      Definisi Filsafat Menurut Beberapa Ilmuan
a. Plato : Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
b. Aristoteles : Filsafat menyelidiki tentang sebab dan asas segala benda.
c. Al Kindi : Filsafat merupakan kegiatan manusia yang bertingkat tinggi, merupakan
pengetahuan dasar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia.
d. Al Faraby : Filsafat merupakan ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
e. Ibnu Sina/ Avicenna : Filsafat dan metafisika  sebagai suatu badan ilmu tidak terbagi.
Fisika mengamati yang ada sejauh tidak bergerak. Metafisika memandang yang ada
sejauh itu ada.
f. Immanuel Kant : Filsafat itu pokok dan pangkal segala pengetahuan.

Dapat disimpulkan filsafat adalah ilmu pengetahuan hasil pemikiran manusia dari
seperangkat masalah mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga diperoleh
budi pekerti.

2.      Tujuan Filsafat


Tujuan berfilsafat adalah untuk mencari kebenaran sesuatu baik dalam logika (kebenaran
berfikir), etika (berperilaku),maupun metafisika (hakikat keaslian).

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI


Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan yang dikelola melalui aktifitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan
manusia seutuhnya.

Adapun pengertian lain bahwa pendidikan jasmani dibedakan dari dua sudut pandang:

  Pandangan Tradisional : Menganggap manusia terdiri dari dua komponen utama yang
dapat dipilah – pilah, yaitu jasmani dan rohani ( dikotomi ). Oleh karena itu
pandidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan untuk keselarasan antara
tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa.
  Pandangan Modern : Menganggap manusia sebagai satu kesatuan yang utuh ( holistik
). Oleh karena itu pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas
jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan
jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui
berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organik,
neuromuskuler, intelektual, dan emosional.( AbdulKadir Ateng, 1993:3)

Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.
Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.

Adapun pengertian filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang
menjiwai, mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu system pendidikan.
Artinya filsafat pendidikan adalah jiwa, roh dan kepribadian system pendidikan nasional.

C. LANDASAN FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI

Eksistensi suatu bangsa adalah eksistensi dan ideology atau filsafat hidupnya, maka demi
kelansungan eksistensi itu ialah dengan mewariskan nilai-nilai ideology itu kepada generasi
selanjutnya. Adalah realita bahwa jalan dan proses yang efektif untuk ini hanya melalui
pendidikan. Setiap masyarakat, setiap bangsa melaksanakan aktivitas pendidikan secara
prinsipiil untuk membina kesadaran nilai-nilai filosofis nasional bangsa itu, baru sesudah itu
untuk pendidikan aspek-aspek pengetahuan dan kecakapan-kecakapan lain.

Pendidikan sebagai suatu usaha membina dan mewariskan kebudayaan, mengemban satu
kewajiban yang luas dan menentukan prestasi suatu bangsa, bahkan tingkat sosio-budayanya.
Sehingga pendidikan bukanlah usaha dan aktivitas spekulatif semata-mata. Pendidikan secara
fundamental didasarkan atas asas-asas filosofis dan uilmiah yang menjamin pencapaian
tujuan yakni meningkatkan perkembangan sosio-budaya bahkan martabat bangsa,
kewibawaan dan kejayaan negara.
Sedangkan filsafat pendidikan sesuai peranannya, merupakan landasan filosofis yang
menjiwai seluruh kebijaksanaan dan pelaksanaan pendidikan. Adapun hubungan fungsional
antara filsafat dan teori pendidikan dapat diuraikan :

1. Analisa filsafat merupakan salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para ahli
pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan. Aliran filsafat tertentu akan
mempengaruhi dan memberikan bentuk serta corak tertentu terhadap teori-teori
pendidikan yang dikembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut.
2. Filsafat berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan
ahlinya dapat mempunyai relavansi dengan kehidupan nyata.
3. Filsafat pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dalam
pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau pedagogic.

Landasan falsafah adalah cara suatu bangsa memandang dan menghayati suatu fenomena
dengan mempertimbangkan keyakinan falsafah tersebut. Tentunya bidang studi pendidikan
jasmani yang dikembangkan di Indonesia haruslah berlandaskan falsafah Pancasila dan UUD
1945, yang secara operasional mengacu pada GBHN.
GBHN 1998-2002 menunjukkan secara jelas tentang hubungan antara Pendidikan Jasmani
dan Olahraga dalam upaya mengembangkan kualitas manusia indonesia seutuhnya sebagai
berikut:
a. Pembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan upaya peningkatan kesehatan
jasmani, mental dan rohani masyarakat, serta ditunjukkan pembentukan watak
kepribadian, disiplin, dan sportifitas yang tinggi serta peningkatan prestasi yang dapat
membangkitkan rasa kebanggan nasional.
b. Gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat terus
ditingkatkan agar lebih luas merata di seluruh pelosok tanah air untuk menciptakan
budaya.
c. Berolahraga dan iklim yang sehat yang mendorong peran serta aktif masyarakat dalam
meningkatkan prestasi olahraga. Perlu ditumbuhkan sikap masyarakat yang sportif dan
bertanggung jawab dalam semua kegiatan keolahragaan.
d. Dalam upaya peningkatan prestasi olahraga perlu terus dilaksanakan pembinaan
olahragawan sedini mungkin melalui pencarian dan pemantauan bakat, pembibitan
pendidikan dan pelatihan olahraga prestasi yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan
dan teknologi secara lebih efektif dan efisien.
e. Penyediaan sarana dan prasarana olahraga di lingkungan sekolah, termasuk kesehatan
olahraga, penyediaan fasilitas pendidikan guru dan pelatih olahraga.
f. Penyelenggaraan latihan dan sistem pembinaan olahraga lebih dikembangkan secara
profesional.
BAB 3
KESIMPULAN

Kesimpulan – kesimpulan filsafat bersifat hakiki sehingga menyebabkan kedudukan


filsafat dianggap lebih tinggi dari ilmu pengetahuan yang lain.Oleh sebab itu dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, filsafat menjadi acuan dalam melaksanakan
pembangunan dan pedidikan. Ajaran filsafat yang komprehensif lah yang telah
menghantarkannya menduduki status yangv tinggi dalam kehidupan kebudyaan manusia,
yakni sebgai ideology.

Bangsa dan negara Indonesia yang telah menyatakan bahwa ideologi dan jati diri bangsa
adalah Pancasila tentulah harus merujuk pada segala sistem dan tatanan kehidupan bangsa
kepada Pancasila. Ini telah dibuktikan dengan menuangkannya dalam UUD 1945 dan secara
perlahan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://forumsejawat.wordpress.com/category/filsafat-pendidikan diakses tanggal 31 oktober 2019

http://sparta-sport.blogspot.com/2009/11/azaz-filsafat-penjas-dan-olahraga.html diakses tanggal


31 oktober 2019

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/ diakses tanggal 31 oktober


2019

http://www.halimahuinbi2.blogspot.com diakses tanggal 31 oktober 2019

https://semutloncat.wordpress.com/2012/10/04/filsafat-pendidikan-jasmani/ diakses tanggal 11


september 2019

Nur Masjumi. 2005. DASAR-DASAR PENDIDIKAN JASMANI. FIK UNM

Anda mungkin juga menyukai