Konseling Gizi
Konseling gizi adalah proses yang mendukung untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, dan
membuat tindakan individu serta memupuk tanggung jawab untukperawatan diri. Ahli gizi sering
melakukan konseling gizi dengan klien untuk memfasilitasi perubahan perilaku. Agar efektif,praktisi
gizi harus berpengetahuan luas dalam ilmu gizi dan makanan, beragam kuliner etnis dan masakan
regional , dan memiliki pengalaman praktis dengan berbasis theory-basedbehavior change
strategies.
Teori dan model, divalidasi dalam bidang dietetika, adalah kerangka kerja untuk membantu para
praktisi memahami eksternal dan internal masalah, dan dinamika yang mengarah pada perubahan
perilaku. Penggunaan kerangka kerja ini memberikan alasan untuk pemilihan strategi konseling
khusus untuk mencapai konseling yang obyektif
Teori dan Model Pengembang teori Filosofi yang Mendasari Strategi Konseling Gizi
Cognitive Albert Skinner, Memanfaatkan arahan, ● Self-monitoring (eg,
Behavioral Aaron Beck, Albert berorientasi pada thoughts, emotions,
Theory Ellis tindakanpendekatan yang food intake, behavior)
mengajarkan seseorang ● Problem solving
untukmengeksplorasi, ● Goal setting
mengidentifikasi, dan ● Rewards and
menganalisis pola contingency
disfungsional dalam berpikir management
dan bertindak. Bagaimana kita ● Cognitive
bertindak (perilaku),berpikir restructuring
(kognisi), dan bagaimana ● Social support
perasaan kita(Emosi) pada ● Stress management
semua interaksi. Keduanya ● Stimulus control
kognitif dan strategi ● Relapse prevention
perubahan perilaku
digunakan untuk melakukan
perubahan
Teori perilaku kognitif adalah yang tertua dan paling banyakteori perubahan perilaku yang diuji
digunakan dalam konseling gizi. Kedua teori ini memberikan teoridasar dari diet, olahraga, dan
perilaku yang paling terstruktur program terapi, yang biasa disebut CBT, terapi perilaku, modifikasi
perilaku, atau modifikasi gaya hidup. The National Heart, Lung, and Blood Institute dan the American
Diabetes Association keduanya merekomendasikan terapi perilaku untuk klien kelebihan berat
badan. CBT berfokus pada kedua faktor eksternal (misalnya,stimulus dan penguatan lingkungan) dan
faktor-faktor internal (misalnya, pikiran dan pemikiran). Ahli Gizi biasanya menerapkan strategi yang
menargetkan faktor internal dan eksternal dalam upaya untuk mengganggu pola makan yang tidak
diinginkan dan perilaku.Lebih dari 27 penelitian (23 RCT) memberikan bukti bahwa CBT bermanfaat
dalam memfasilitasi modifikasi yang ditargetkan kebiasaan diet (misalnya, penurunan energi dari
lemak, meningkatkan asupan buah-buahan dan sayuran), berat badan, dan faktor risiko
kardiovaskular dan diabetes.
Teori Kognitif Sosial / Teori Belajar Sosial. Teori kognitif sosial, dibangun di atas fondasi
pembelajaran sosialteori, berakar pada keyakinan bahwa orang belajar dari melihat satu sama lain
dan menggunakan proses pemikiran internal yang dipengaruhi oleh orang tersebut (misalnya,
keyakinan), lingkungan (misalnya, bagaimana mendukung) dan perilaku, (misalnya,
kemudahantugas). Strategi-strategi berikut memfasilitasi proses pembelajaran: Pembelajaran
observasional (misalnya, testimonial dan demonstrasi), penetapan tujuan berurutan, perincian
tugas,dan pelatihan pengembangan keterampilan. Teori kognitif sosial adalahpaling sering
digunakan dalam sebuah kelompok. Seperti penyuluhan gizi.