Anda di halaman 1dari 18

Panduan

Pembelajaran
Jarak Jauh
Bagi Guru di Situasi Wabah Virus Corona
Dengan Cara Pembelajaran 5M

#SekolahLawanCorona
#KerjaBarenganLawanCorona
Belajar di rumah, belajar di
sekolah, tetap berpihak pada
anak. Bagaimana caranya? Guru
dan orangtua yang berdaya
menciptakan pengalaman
belajar yang melibatkan anak.
Ikuti Panduan Pembelajaran
Jarak Jauh bagi guru dan
orangtua di situasi wabah virus
corona.

Tujuan

Mendorong kolaborasi
orangtua, guru dan murid
untuk berdaya belajar dalam
menghadapi situasi darurat
akibat wabah virus Corona

Memastikan anak
mendapatkan personalisasi
pengalaman belajar yang
bermakna, menantang dan
sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan anak
Memanusiakan
Hubungan
Praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi pada
anak berdasarkan relasi positif yang saling
memahami antara guru, murid dan orangtua.
anjuran
Lakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu
mengenai kesiapan orangtua dalam mendampingi murid
melakukan pembelajaran jarak jauh. Faktor yang setidaknya
perlu dipertimbangkan: akses orangtua terhadap teknologi,
pola kerja orangtua dan tingkat pendidikan orangtua.
(Prioritas)

Sediakan waktu berbincang bebas dengan orangtua dan


murid untuk mendapatkan gambaran kondisi yang mereka
alami. Membangun kepercayaan diri murid dan orangtua,
menghadirkan dukungan, pendorong semangat dan
bantuan profesional. (Prioritas)

Memperkirakan durasi pengerjaan tugas yang akan


diberikan. Pastikan durasinya maksimal 80% dari jam
belajar normal untuk menyediakan waktu belajar tidak
terstruktur. Durasi ini bisa disesuaikan melalui koordinasi
dengan guru yang mengajar pada kelas yang sama dan
dengan murid/orangtua (Menantang)

Membangun kesepakatan dengan orangtua terkait cara


pengerjaan tugas murid, jadwal dan durasi konferensi guru
(Menantang)

Menyiapkan aktivitas dan tugas belajar yang


memadukan tujuan kurikulum, minat murid dan isu yang
sedang hangat dibicarakan. (Menantang)
hindari

Hindari membuat
aturan dan tugas yang
tidak memahami
kondisi murid dan
orangtua.

Hindari memaksakan
tugas harus dikerjakan
dengan kriteria dan
durasi kecepatan yang
sama untuk semua
murid.

Hindari menuntut
orangtua untuk
mendampingi penuh
murid tanpa
mempertimbangan faktor
kendala dalam melakukan
pendampingan
Memahami
Konsep
Praktik pembelajaran yang memandu murid bukan sekedar
menguasai konten tapi menguasai pemahaman
mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di
beragam konteks.
anjuran

Lakukan penjelasan terlebih dahulu kepada


orangtua khususnya pada kelas kecil tentang
tujuan dan proses belajar jarak jauh dan
penggunaan aplikasi atau situs melalui video
tutorial atau infografis (Prioritas).

Satu kegiatan belajar bisa mencakup lebih


dari 1 pelajaran. Rancang tugas atau kegiatan
belajar yang bisa mencakup 2 - 3 pelajaran.
(Prioritas)

Berilah tugas yang terkait dengan lingkungan


rumah pada kelas kecil dan terkait dengan
persoalan yang sedang hangat dibicarakan.
(Menantang)

Sediakan pertanyaan terbuka pada instruksi


penugasan yang memfasilitasi murid untuk
mengekspresikan pendapatnya. Contoh: Pada
kelas kecil, apa yang kamu sukai dari tugas hari
ini? Pada kelas besar, apa kaitan antara konsep
yang kamu pelajari hari ini dengan persoalan
masyarakat saat ini? (Menantang)
hindari

Hindari
memberikan tugas
sekedar untuk
latihan soal atau
pengerjaan LKS,
tanpa disertai diskusi
dan refleksi.

Hindari memberi tugas


yang meminta murid
hanya memindahkan
materi dari buku teks
ke lembar tugas.
Membangun
Keberlanjutan
Praktik pembelajaran yang memandu murid mengalami
rute pengalaman belajar yang terarah dan berkelanjutan
melalui umpan balik dan berbagi praktik baik.
anjuran
Membuat panduan tugas yang rinci namun tidak
mendikte. Pastikan orangtua/murid memahami
instruksi namun tidak terkekang dalam belajar.
(Prioritas)

Pastikan memberi umpan balik pada setiap


penugasan yang diberikan kepada murid. Pada kelas
kecil, umpan balik bisa berupa kalimat penyemangat.
Pada kelas besar, umpan balik perlu spesifik pada
bagian tugas yang perlu diperbaiki. (Prioritas)

Perbanyak asesmen formatif untuk membantu


murid memahami kemampuan awalnya dan
kebutuhan belajar berikutnya. Pada kelas kecil,
asesmen formatif bisa berupa pertanyaan yang dapat
dijawab dengan gambar atau ekspresi murid. Pada
kelas besar, asesmen formatif yang sederhana (pilihan
ganda), singkat (3 - 5 butir soal) dan hasilnya bisa
langsung diketahui. (Prioritas)

Pastikan ada kriteria keberhasilan yang digunakan dalam


penilaian dari setiap tugas yang diberikan. Pada kelas kecil,
pastikan orangtua memahami kriteria keberhasilan itu.
Pada kelas besar, diskusikan kriteria keberhasilan dengan
murid. (Menantang).

Pastikan melakukan refleksi berkala sebagai titik periksa


kemajuan pengerjaan tugas. Sepakati waktunya dengan
orangtua pada kelas kecil dan dengan murid pada kelas
besar. (Menantang).
hindari

Hindari memberi tugas


tanpa memberi umpan
balik kepada orangtua
pada kelas kecil dan
murid pada kelas besar

Hindari memberikan
ganjaran (reward) untuk
keberhasilan murid
mengerjakan tugas.

Hindari hanya
memberikan tugas
sebagai sumatif, tanpa
membuat asesmen formatif
untuk membantu murid
memahami kemampuan
awalnya dan kebutuhan
belajar berikutnya.
Memilih
Tantangan
Praktik pembelajaran yang memandu murid
menguasai keahlian melalui proses yang
berjenjang dengan pilihan tantangan yang
bermakna
anjuran

Sediakan pilihan jam belajar. Pada kelas kecil,


jam belajar perlu luwes menyesuaikan jam
aktivitas orangtua. Pada kelas besar, sediakan
pilihan jam belajar sesuai jam sekolah atau jam
mengerjakan tugas. (Prioritas)

Kombinasikan aktivitas dengan diskusi atau


bergerak, tidak hanya duduk dan menulis saja
atau aktivitas bergerak saja. (Menantang).

Sediakan pilihan tugas. Perlihatkan


beberapa aktivitas dari sumber berbeda.
Beri kesempatan murid memilih tugas
yang bisa dilakukannya, kemudian sepakati
bersama orangtua. Anjuran ini semakin
penting untuk murid berkebutuhan
khusus. (Menantang)
hindari

Hindari memberikan
tugas yang terlalu
mudah atau terlalu
sulit bagi murid.

Hindari memberikan
tugas sesuai
kurikulum, tanpa
mengaitkan dengan
lingkungan atau
kehidupan sekitar .
Memberdayakan
Konteks
Praktik Pembelajaran yang memandu murid melibatkan
sumber daya dan kesempatan di komunitas sebagai
sumber belajar sekaligus kesempatan berkontribusi
terhadap perubahan.
anjuran

Menyediakan tugas yang membuat murid bisa


menerapkan kemampuannya pada konteks atau
tugas sehari-hari di rumah (Prioritas)

Satu kegiatan belajar bisa mencakup lebih


dari 1 pelajaran. Rancang tugas atau kegiatan
belajar yang bisa mencakup 2 - 3 pelajaran.
(Prioritas)

Gunakan Bagi murid yang tidak memiliki gawai,


guru bisa membentuk kelompok dengan
teman yang tinggalnya berdekatan. Bila murid
yang tidak mempunyai gawai dan lokasinya jauh
dari teman satu sekolah, guru sebaiknya
mendatangi rumah murid tersebut untuk
memberikan tugas yang bisa disesuaikan
dengan sekitar rumah dan memberikan tugas
rumah yang bisa dikerjakan bersama orang tua.
(Menantang)

Menyediakan tugas yang membuat murid dan


orangtua merasa berkontribusi terhadap
persoalan yang sedang hangat dibicarakan
(Menantang)
hindari

Hindari memberi tugas


yang mendorong murid
berinteraksi dengan
banyak orang di tengah
situasi wabah Corona.

Hindari memberi tugas


hanya dari satu sumber
atau buku teks semata.

Hindari memberikan tugas


yang sama untuk semua murid
tanpa mempertimbangkan
kebutuhan dan kondisi murid
yang berbeda di rumah atau
wilayah.
Panduan pembelajaran ini disusun
berdasarkan 5M Cara Pembelajaran yang
diyakini Kampus Guru Cikal bisa
mengoptimalkan pengalaman belajar
murid untuk menguasai tujuan belajar.
Panduan disusun untuk

Kolaborasi
#SekolahLawanCorona
dan
#KerjaBarenganLawanCorona

Anda mungkin juga menyukai