2.4 Teori Pro-WPS Office
2.4 Teori Pro-WPS Office
Ada banyak ahli yang memaparkan tentang teori proses belajar, yaitu :
Teori ini dipaparkan oleb Edward L. Thorndike. Menurut teori ini, apa yang terjadi pada klien
yang belajar merupakan rahasia atau dipandang sebagai black box. Belajar adalah menyusun
tanggapan dan menggabungkan tanggapan dengan cara mengulang. Tanggapan didapat dari
pemberian stimulus, artinya makin banyak dan sering diberikan stimulus akan menambah
tanggapan klien yang belajar. Kelemahan teori ini adalah tidak memperhatikan faktor internal
dari klien yang belajar.
2. Teori Transformasi
Teori ini dipaparkan oleh Neisser dengan berlandaskan psikologi kognitif. Teori transformasi
memandang proses belajar sebagai transformasi dari input yang direduksi, diuraikan, disimpan,
ditemukan kembali dan dimanfaatkan oleh klien yang belajar. Belajar mulai terjadi, saat klien
mulai kontak dengan dunia luar. Proses transformasi terjadi melalui masukan sensoris bersifat
aktif melalui proses seleksi untuk dimasukkan ke dalam memori. Keunggulan teori ini adalah
memperhatikan faktor eksternal dan internal.
Teori ini berlandaskan psikologi gestalt. Teori gestalt memandang setiap fenomena terdiri
dari suatu kesatuan esensial yang melebihi jumlah dari unsur-unsurnya. Keseluruhan (Gestalt)
tidak sama dengan penjumlahan, keseluruhan itu lebih daripada bagian-bagiannya.
Berdasarkan teori ini, proses belajar harus dilihat dalam keseluruhan situasi, karena belajar
merupakan interaksi antara klien dengan lingkungannya. Jadi, teori belajar gestalt memandang
individu dikatakan belajar bila memperoleh insight dalam situasi problematika. Artinya,
individu yang belajar melewati serangkaian proses penemuan dengan bantuan pengalamannya.
4. Teori Menghapal
Teori ini memandang belajar sebagai prose untuk mendisiplinkan mental. Disiplin mental
dapat diperoleh melalui latihan yang continue, terencana dan teratur
Daftar Pustaka
Niman, Susanti. 2017. Promosi dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.