Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN STAFFING

STASE MANAJEMEN KEPERAWATANDI RUANG….. RUMAH


SAKIT SARI MULIA BANJARMASIN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

Ahmad Fauzan, H S.Kep 11194691910036


Dinah, S. Kep 11194691910037
Indana Fitriani R, S.Kep 11194691910038
Listiyani Azriyah, S.Kep 11194691910040
Made Aste Purane, S.Kep 11194691910041
Muhammad Faisal, S.Kep 11194691910045
Muhammad Helmy, S.Kep 11194691910046
M. Novyan Madya, S.Kep 11194691910047
Nanda Joko S.W, S.Kep 11194691910049
Sri Martiwi, S.Kep 11194691910054
Yennie, S.Kep 11194691910056

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Nurse Staffing

1. Pengertian Staffing (Kepegawaian)

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa


penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut
tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap
tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi. Ardana,
(2012).

Proses pengaturan staff bersifat kompleks, komponen pengaturan


staff adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staff, penguasaan
rencana pengaturan staff, rencana penjadwalan, dan sistem informasi
manajemen keperawatan Ardana, (2012).

2. Pengertian Nurse (perawat)

Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang
berarti merawat atau memelihara. Menurut Wiwik. (2017). Perawat adalah
seseorang (seorang profesional) yang mempunyai kemampuan,
tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan.

Mendefinisikan perawat adalah orang yang telah menyelesaikan


pendidikan profesional keperawatan, dan diberi kewenangan untuk
melaksanakan peran serta fungsinya. Perawat adalah suatu profesi
yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan sebagai fungsi
profesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantu mengenali
dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan
tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan
membantu memenuhinya. Wiwik, (2017).

Dalam teorinya tentang disiplin proses keperawatan mengandung


elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan
perawatan yang dirancang untuk kebaikan pasien. Wiwik, (2017).

Nurse Staffing adalah suatu fungsi manajemen keperawatan yang


mengatur bagaimana cara penyusunan jumlah perawat yang
dibutuhkan mulai dari penyeleksian tenaga perawat, menempatkan
perawat di setiap ruangan, evaluasi perawat sampai pengembangan
kemampuan perawat (Amstrong, 2007)

3. Proses Penyusunan nurse staffing

Robins (2007) mengemukakan Sumber daya utama dalam suatu


organisasi adalah manusia yang memiliki bakat, kreatifitas, tenaga,
imajinasi, dan kemampuan memajukan organisasi. Tugas utama
seorang pemimpin dalam organisasi yaitu bagaimana memperoleh
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan organisasi
dalam hal ini mencakup bagaimana penarikannya, penyeleksiannya,
pengembanan, dan penggunaan sumber daya manusia serta
pencapaian tujuan. Sebab sukses dan gagalnya seorang manajer tidak
terlepas dari bagaimana menjalankan fungsi penyusunan
personalinaya (staffing), oleh karena itu fungsi penyusunan personalia
dimasukkan dalam fungsi pengarahan, yaitu bagaimana mengarahkan
manusia dalam mencapai suatu tujuan bersama, juga berghubungan
erat dengan fungsi organisasi, yaitu wadah manusia di dalam mencapai
tujuan organisasi. Proses penyusunan nurse staffing terdiri atas sebagai
berikut :

a. Perencanaan sumber daya manusia.

b. Rekruitmen (penarikan ) tenaga kerja.

c. Penyeleksian tenaga kerja.

d. Pengenalan dan orientasi organisasi.

e. Latihan dan pengembangan karyawan.

f. Penilaian pelaksanaan kerja karyawan .

g. Pemberian balas jasa dan penghargaan.

h. Perencanaan dan pengembangan kemampuan.

4. Pengaturan Staffing

Proses pengaturan staff bersifat kompleks. Komponen pengaturan


staff adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staff, penguasaan
rencana pengaturan staff, rencana penjadwalan, dan Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan (SIMK). SIMK meliputi lima elemen yaitu
kualitas perawatan pasien, karakteristik dan kebutuhan perawatan
pasien, perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan, logistik dari
pola program pengaturan staf dan kontrolnya, evaluasi kualitas
perawatan yang diberikan Mardiana (2013).

Dasar perencanaan untuk pengaturan staff pada suatu unit


keperawatan mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia
dalam jumlah yang mencukupi dan adekuat, memberikan pelayanan
pada semua pasien selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu,
52 minggu dalam setahun. Setiap rencana pengaturan staff harus
disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dan tidak dapat hanya
dicapai dengan rasio atau rumusan tenaga/pasien yang sederhana.
Jumlah dan jenis staff keperawatan yang diperlukan dipengaruhi oleh
derajat dimana departemen lain memberikan pelayanan pendukung,
juga dipengaruhi oleh jumlah dan komposisi staff medis dan
pelayanan medis yang diberikan. Kebutuhan khusus individu, dokter,
waktu dan lamanya ronde, jumlah test, obatobatan dan pengobatan,
jumlah dan jenis pembedahan akan mempengaruhi kualitas dan
kuantitas personel perawat yang diperlukan dan mempengaruhi
penempatan mereka Mardiana (2013).

Pengaturan staff kemudian juga dipengaruhi oleh organisasi divisi


keperawatan. Rencana harus ditinjau ulang dan diperbaharui untuk
mengatur departemen beroperasi secara efisien dan ekonomis dengan
pernyataan misi, filosofi dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi
dan tanggung jawab, kebijakan dan prosedur tertulis, pengembangan
program staff efektif, dan evaluasi periodik terencana Mardiana (2013).

Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing adalah prinsip


rekrutmen, seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan
klasifikasi pasien. Pengrekrutan merupakan proses pengumpulan
sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk pekerjaan di perusahaan
melalui serangkaian aktivitas. Tujuan orientasi pegawai baru adalah
untuk membantu perawat dalam menyesuaikan diri pada situasi baru.
Produktivitas meningkat karena lebih sedikit orang yang dibutuhkan
jika mereka terorientasi pada situasi kerja. Penjadwalan siklus
merupakan salah satu cara terbaik yang dipakai untuk memenuhi
syarat distribusi waktu kerja dan istirahat untuk pegawai. Pada cara ini
dibuat pola waktu dasar untuk minggu-minggu tertentu dan diulang
pada siklus berikutnya. Jadwal modifikasi kerja mingguan menggunakan
shift 10-12 jam dan metode lain yang biasa.

5. Pola penjadwalan Staffing

Staffing dan scheduling adalah fase ketiga dalam proses


managemen. Pola staffing dan kebijakan scheduling terkait langsung
dengan fase manajemen yaitu: planning dan organizing. Staffing
dilakukan melalui seorang manager keperawatan dengan merekrut,
menyeleksi, mengorientasikan, dan mempromosikan pengembangan
personil. Sedangkan scheduling adalah penjadwalan kerja staff perawat
berdasarkan shift kerja. Ria, S. (2014).

Banyak hambatan yang dapat ditemui dalam proses staffing dan


scheduling. Hambatan tersebut umumnya dapat berasal dari
ketersediaan tenaga perawat yang sesuai kualifikasi, maupun
hambatan proses scheduling berupa tidak adanya perawat yang
bersedia untuk ditempatkan pada shift tertentu. Berdasarkan hal
tersebut, ada beberapa hal yang dijadikan bahan pertimbangan dalam
proses staffing dan scheduling yang kreatif, Ria, S. (2014).Yaitu:

a. 10 – 12 jam per shift

b. Premium payment untuk pekerjaan di akhir minggu dan hari libur

c. Adanya alokasi untuk staffing part time pada shift akhir minggu

d. Cyclical staffing: yang menggambarkan siklus kerja pada beberapa


minggu ke depan. Model ini dapat dibuat dengan pola khusus yang
dapat diulang setiap 4 minggu misalnya.

e. Job sharing, adanya pembagian tugas

f. Diperbolehkannya perawat untuk bertukar jadwal di antara mereka

g. Flextime (perawat mengusulkan waktu shift kerjanya sendiri.


h. Penggunaan supplemental staffing/ staffing pools. Ini digunakan jika
ada perawat yang tiba-tiba tidak bisa masuk kerja, sehingga
kebutuhan perawat diambilkan dari pool ini.

i. Staff Self-Scheduling, perawat mengimplementasikan jadwal kerja


secara kolektif yang sesuai dengan panduan kerja, dan tanggung gugat
perawat.

Organisasi dengan sentralisasi staffing menggunakan satu orang


atau sebuah computer untuk melakukan tugas staffing dan scheduling
bagi semua unit. Peran manager dibatasi dalam membuat keputusan
ringan dan memberikan input. Manager keperawatan bertanggung jawab
dalam memantau kebutuhan personel yang sesuia dengan kondisi
organisasi, misalnya adanya perubahan dalam frekuensi penyakit dan
jumlah pasien yang meningkat tiba-tiba, maka manager harus dapat
mengatasi kebutuhan staff dalam kondisi tersebut. Scheduling dalam hal
ini tidak dapat dipisahkan dari staffing. Pada saat manager mencari
perawat untuk mengisi kekosongan shift, maka pada saat itu dia
melaksanakan fungsi staffing.

6. Dampak Nurse Staffing

Ria, S. (2014). Mengemukakan sistem manajement nurse staffing


yang baik akan mengacu pada kinerja organisasi itu sendiri, fungsi
manajemen ini adalah berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai
dengan usaha agar setiap tenaga petugas member daya guna
maksimal kepada organisasi yang berdampak pada :

a. Mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya


perawat yang tepat.

b. Meningkatkan efektifitas manajemen keperawatan dengan


menyediakan informasi yang tepat untuk mengarahkan perubahan.

c. Mendapatkan tenaga kerja yang memberi daya guna maksimal


pada

organisasi.
d. Pola penjadwalan kerja yang sistematis.

e. Pengembangan kemampuan perawat yang berdasarkan rasional


yang

diterapkan dalam suatu rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Altman, M; Rosa, W. (2015). Redefining “time” to meet nursing’s evolving


demands. Nursing Management (Springhouse), 46(5), 46–50.
Retrieved from https://journals.lww.com/nursingma
management/fulltext/2015/05000/Red efining__time__to_meet_evolving_
demands.11.aspx

Ardana, (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia,. Cetakan Pertama,


Yogyakarta : Penerbit PT. Graha Ilmu.

Mardiana (2013). Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit

Ria, S. (2014). Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap


Anak RSIA Hermina Podomoro 2011. Universitas Indonesia.

Wiwik. (2017). Hubungan Pengalaman Kerja Perawat dengan Kinerja Perawat


Perawat di Ruang Rawat Inap RSU Adam Malik Tahun 2008. USU
Repisitory Jurnal

M.Hadi Mulyono. (2015). Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kinerja


Perawat di Rumah Sakit Tingkat III Sumatera Utara. USU Repisitory
Journal.

Anda mungkin juga menyukai