Berikut merupakan tabel hasil pengamatan susut bobot dan luas pada ikan nila :
Dari tabel diatas nilai organoleptic ikan nila dan filet ikan nila mengalami penurunan
setelah disimpan selama tujuh hari pada lemari pendingin. Filet ikan nila mengalami penurunan
mutu yang lebih signifikan dibandingkan dengan penurunan mutu ikan nila.
Ikan nila mengalami penurunan bobot dari hari pertama seberat 210 gr menjadi 188 gr
pada hari ketujuh. Filet nila mengalami penurunan bobot dari hari pertama seberat 60 gr menjadi
52 gr pada hari ketujuh.
210 gr−188 gr
Susut bobot ikan nila ¿ × 100 %
210 gr
¿ 10,48 %
60 gr −52 gr
Susut bobot ikan nila ¿ × 100 %
60 gr
¿ 13,33 %
Filet nila mengalami susut bobot yang lebih besar bila dibandingkan dengan susut bobot
filet ikan nila. Susut bobot yang terjadi pada ikan nila maupun filet nila terjadi karena proses
denaturasi dan autolysis. Proses denaturasi dapat terjadi karena pemanasan atau penurunan pH
(Pomeranz, 1985).
Filet nila mengalami penurunan luas dari hari pertama seluas 34cm2 menjadi 33,5 cm2.
34 cm2−33,5 cm 2
Susut luas filet nila ¿ ×100 %
34 cm 2
¿1,47%
Filet nila mengalami susut luas sebesar 1,47% dari luas awal filet. Ikan nila mengalami
fase post rigor mortis pada pukul 22.30 WIB sedangkan filet nila mengalami fase post rigor
mortis pada pukul 00.30 WIB. Ikan nila dua jam lebih cepat memasuki fase post rigor mortis
dibandingkan dengan filet nila, menandakan bahwa ikan nila mengalami penurunan mutu yang
lebih cepat dari filet nila.
Tidak ada drip yang terbentuk pada hari pertama dari ikan nila maupun filet nila. Pada
hari ke tujuh drip yang dihasilkan ikan nila sebanyak 6 sedangkan drip yang dihasilkan filet nila
sebanyak 2. Nutrisi daging beku akan terlarut dalam air dan hilang bersama cairan daging yang
keluar selama proses penyegaran kembali yang disebut dengan drip, merupakan hilangnya
beberapa komponen nutrisi daging yang ikut bersama keluarnya cairan daging seperti, garam,
protein, asam-asam amino dan vitamin-vitamin (Wanniate, 2014). Dapat disimpulkan bahwa
ikan nila lebih banyak mengalami kehilangan nutrisi dibandingkan filet nila.