Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

PEMBAHASAN
PT NESTLE menggunakan strategi pemasarn sebagai berikut:

1. Jaringan Internasional
Nestle adalah bentuk usaha Joint Venture dengan menggunakan
bentuk usaha ini Nestle mempunyai keuntungan yaitu perusahaan dapat
mengambil manfaat dari mitra lokalnya mengenai pengetahuan tentang
kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem politik dan sistem bisnis di
negara dimana perusahaan akan didirikan. Ketika perkembangan biaya
dan atau risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu perusahaan
dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko
ini dengan mitra lokal. Sehingga Nestle dapat berkembang dengan
cepat dan terjalin hubungan yang kuat.
2.      Prospek Pengembangan Pasar Internasional
Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini, kondisi persaingan
semakin ketat dimana masing-masing negara saling membuka
pasarnya. Pengembangan produk Nestle selau melakukan
pengembangan produk dengan memperhatikan selera konsumen agar
dapat di terima dan bersaing di pasar internasional.
Dampak krisis keuangan dunia dianalisa tidak akan berpengaruh
terhadap konsumsi produk Nestle mengingat kecilnya sharing
pengeluaran rumah tangga. Selama supply produk-produk Nestle tetap
terjamin dengan harga yang masih reasanable, maka kemungkinan
pengembangan industri pengolahan produk Nestle akan tetap menarik
dan pengaruh krisis financial global tidaklah signifikan.
3.      Strategi Pasar Internasional
Nestle adalah perusahaan consumer goods terkemuka di dunia,
berusaha keras dalam melakukan inisiatif optimisasi biaya terutama
dalam hal manufaktur, dan berhasil melakukan penghematan sekitar
CHF 10 miliar. Program efisiensi operasional yang dicanangkan oleh
Nestle berhasil mencatatkan sukses, dimana penghematan yang
dilakukan melampaui target sebesar CHF 1 miliar pada 2007. Jika
dihitung dari tahun 1996, maka Cost of Goods Sold (COGS)/Harga
Pokok Penjualan (HPP) sudah menurun dari 52.1% pada 1996 menjadi
kurang dari 42% di tahun 2007. Kunci pencapaian ini adalah dari
penghematan. 
Kemudian strategi Nestle dalam membidik produk yang punya value-
added lebih tinggi, dimana porsi COGS lebih kecil dibandingkan dengan
harga jual juga mengambil peran penting. Peningkatan dalam COGS
pada 2007, terutama berasal dari inflasi akibat membumbungnya harga
komoditas, terutama pertanian.
4.   Strategi unit bisnis (competitive strategy)
yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap
bidang usaha yang digeluti.
5. membangun strategi korporasi
unit bisnis baru dapat menghasilkan keunggulan bersaing dari
hubungannya dengan unit-unit bisnis lain atau dengan induk
perusahaan. Ada empat konsep strategi korporasi yang telah banyak
diaplikasikan: portfolio management, restructuring, transferring skills,
dan sharing activities. Portfolio management mendasarkan pada
sejumlah asumsi vital. Diversifikasi dapat dilakukan melalui beberapa
cara seperti akuisisi, merger, atau membangun unit bisnis baru
(greenfield company).
Melalui strategi restructuring, perusahaan Nestle mencari
perusahaan yang tidak terlalu maju (undeveloped), sedang sakit, atau
yang sedang menghadapi kesulitan akibat perubahan lingkungan bisnis
yang tidak dapat diatasi.Perusahaan induk Nestle melakukan intervensi
dengan mengubah tim manajemen, mengubah strategi bisnis,
memasukkan (infused) teknologi baru, atau menjual/menutup unit-unit
yang tidak efisien atau yang tidak terkait langsung dengan kompetensi
inti unit bisnis terkait. Dalam transferring skills, terjadi sinergi dan proses
aktif untuk mengubah strategi atau operasional unit bisnis. Proses
perubahan dalam suatu unit bisnis sebagai sasaran transfer ketrampilan
harus spesifik dan dapat dikenali. Hampir mirip dengan transferring
skills, dalam sharing activities antar unit bisnis menggunakan beberapa
sumber daya dalam value chain secara bersama.
Pada tataran global,pertama perusahaan Nestle perlu mengubah
diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic competitor), yang
memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat
bersaing secara independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya,
perusahaan induk berevolusi menjadi organisasi global (global
competitor) yang mampu mengadu seluruh system produk dan posisi
pasarnya melawan berbagai pemain global lainnya. Tantangan bagi
global competitor adalah membangun dan sekaligus menerapkan
strategi korporasi yang dilandasi oleh pemikiran: inovasi stratejik apa
yang perlu terus diupayakan sehingga perusahaan memiliki keungulan
global.
6. Produk Pengganti
Sebenar nya di pasar dunia Nestle telah menjadi raja di produk
makanan, tetapi para kompetitor selalu melakukan perubahan serta
mengembangkan produk-produknya untuk dapat bisa menyaingi Nestle.
Tetapi sejauh ini Nestle selalu bisa selangkah lebih maju dari
kompetitornya dengan cara membuat produk-produk baru yang di
butuhkan masyarakat luas, Nestle dalam mengeluarkan produk nya
selalu melihat dulu kebutuhan apa yang di inginkan oleh para
konsumennya. Sehingga produk kompetitor-kompetitornya seperti
Unilever dapat di saingi oleh produk Nestle dengan cepat, Selama ini
Nestle selalu dapat memenuhi kebutuhan konsumennya dengan
beragamnya produk Nestle yang di keluarkan.
7. Nestle menggunakan analisis SWOT (strength, weaknes,
opportunities, threats).
Dalam produk-produknya agar dapat terus meningkatkan serta
melakukan perbaikan-perbaikan kearah yang lebih positif terhadap
kualitas produk dan pelayanan Nestle kepada masyarakat seluruh dunia.
Dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan serta tantangan
yang akan di hadapi Nestle maka ini akan menjadi strategi yang akan di
bangun nantinya oleh Nestle serta dengan mengetahui SWOT tersebut
perusahaan dapat menciptakan ide-ide positif sehingga Nestle dapat
terus eksis serta dapat bersaing dengan kompetitor-kompetitor lainnya di
pasar internasional

Sumber: http://dianermadewi.blogspot.co.id/2013/03/manajemen-
strategi-perusahaan-nestle.html

Anda mungkin juga menyukai