Tugas Komunikasi Bisnis
Tugas Komunikasi Bisnis
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Komunikasi Bisnis
Menurut Purwanto (2006:4), Pengertian komunikasi bisnis adalah komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai tujuan
tertentu. Pada dasarnya, terdapat 2 bentuk dasar komunikasi dalam dunia bisnis, yaitu
komunikasi verbal dan nonverbal.
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk
menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik tertulis
(written) maupun lisan (oral). Komunikasi verbal ini memiliki struktur
teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian
pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. Dalam dunia bisnis,
beberapa contoh komunikasi verbal yakni: penyampaian pesan melalui
surat, memo, teknologi komunikasi modern, rapat pimpinan, briefing
kepada karyawan, wawancara kerja, dan presentasi, dan lain-lain.
Komunikasi Nonverbal. Berdasarkan teori antropologi, sebelum manusia
menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan komunikasi
nonverbal dalam gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language)
sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Contoh sederhana
komunikasi nonverbal : sikap seseorang yang secara spontan
mengerutkan dahi, raut muka yang berubah, atau mata berkedip-kedip
tanpa disengaja dan tak pernah direncanakan sebelumnya. Contoh
lainnya, disaat Anda memperoleh kabar bahwa anak kesayangan anda
satu-satunya mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama dalam
lomba tingkat nasional atau internasional! Bagaimana reaksi anda pada
saat itu? Senang bercampur haru, Atau melihat ekspresi wajah rekan
Anda yang menghadapi masalah, kesusahan maupun mereka yang
senang atau gembira.
Menurut Katz (1994:4), Komunikasi Bisnis didefinisikan sebagai adanya
pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian
tujuan komersil. Komunikasi bisnis diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam
dunia bisnis dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis tersebut.
2
Menurut Rosenbaltt (1982:7), pengertian komunikasi bisnis dikemukakan dalam
pernyataan: Business Communication are purposive interchange of ideas, opinions,
information, instructions, and the like, presented personally or impersonally by
symbols or signal as attain the goals of the organizations (Komunikasi Bisnis
merupakan pertukaran ide, opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang disajikan
secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda untuk mencapai tujuan
perusahaan)
3
4. Menggunakan saluran personal ataupun interpersonal yang mungkin bersifat
tatap muka, memakai media tertentu ataupun melalui media yang menjangkau
jutaan orang diluar sana secara bersamaan.
5. Menggunakan sinyal atau simbol yang merupakan alat atau metode yang bisa
dimengerti ataupun dipahami oleh penerima pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi. Salah satu karakteristik (ciri khas) yang
membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi ialah adanya
tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnyaoleh manajemen.
4
sifat pesan dan khalayak sasaran. Misalnya, penyampaian informasi mengenai
kegiatan perusahaan kepada khalayak di luar organisasi atau perusahaan dilakukan
melalui press release dan bukan secara tatap muka.
5. Kurang memperhatikan pesan
Adakalanya saat rapat, kita tidak sepenuhnya menyimak apa yang disampaikan
oleh atasan atau rekan kerja lainnya. Hal ini dipicu oleh adanya persaingan antara
proses penerimaan pesan dengan lingkungan sekitar seperti lampu mati, suara
yang berisik, atau hal-hal lain yang menggangu konsentrasi.
Perhatian dan konsentrasi menjadi terpecah dan pesan pun tidak dapat diterima
dengan utuh dan kesalahpahaman pun tak terhindarkan.
6. Komunikasi yang tidak etis
Atasan maupun bawahan yang tidak mengindahkan etika komunikasi bisnis ketika
berkomunikasi dapat memicu kesalahpahaman dalam komunikasi bisnis.
Misalnya, bawahan yang tidak memberikan informasi yang utuh dan sesuai fakta
tentang kondisi di lapangan kepada atasan. Hal ini berdampak pada kesalahan
organisasi atau perusahaan dalam mengambil keputusan.
7. Informasi yang membludak
Dalam dunia bisnis, jenis-jenis informasi berseliweran akibat banyaknya cara
untuk berkomunikasi seperti komunikasi tatap muka atau komunikasi
bermedia.Akibat tekanan pekerjaan, karyawan kerapkali mengabaikan panggilan
telepon atau pesan yang dikirimkan melalui surat elektronik. Pengabaian ini
berakibat pada lolosnya berbagai pesan-pesan penting yang harus ditindaklanjuti
dengan segera seperti pesan tentang rapat, data informasi, atau pesan-pesan
penting lainnya. Pesan-pesan itu hanya dapat dikirimkan atau diterima tetapi tidak
pernah dilihat untuk ditindaklanjuti. Inilah contoh membludaknya informasi.
8. Kesalahan dalam menafsirkan pesan
Kesalahan dalam menafsirkan pesan dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam
komunikasi bisnis. Kesalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya
perbedaan budaya, perbedaan latar belakang, perbedaan bahasa, perbedaan dalam
menafsirkan kata, dan perbedaan reaksi emosional.
Misalnya, orang Medan yang berbicara dengan nada suara yang keras kerap
disalahartikan oleh orang yang berasal dari suku lain. Mereka menganggap orang
Medan marah-marah sehingga pesan yang diterima pun menjadi salah.
5
2.4 Dampak Terjadinya Komunikasi Bisnis
1. Terjadi kesalahpahaman
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa dampak kesalahan dalam
berkomunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman. Kesalahpahaman yang
terjadi ini mengakibatkan beberapa dampak negatif yang timbul. Memang pada
dasarnya masing-masing individu tidak mudah untuk memiliki pandangan atau
presepsi yang sama, pasti seseorang pernah mengalami perbedaan pandangan
terkait kalimat yang diucapkan oleh seseorang. Hal tersebut memang wajar, akan
tetapi tidak lantas anda sebagai pelaku bisnis menganggap kesalahpahaman ini
adalah hal yang biasa. Sebagai pelaku bisnis harus memastikan pesan atau
informasi yang diberikan tersampaikan dengan baik dan tepat, sehingga hal itu
akan meminimalisir terjadinya kesalahpahaman akibat kesalahan dalam
berkomunikasi.
2. Kinerja tidak maksimal
Pada dasarnya kinerja yang tidak maksimal ini juga terkait dengan terjadinya
kesalahpahaman. Ketika seseorang mengalami kesalahpahaman maka ia bisa saja
mengerjakan atau berfikiran yang salah tentang informasi yang diterimanya.
Sehingga akan menimbulkan ketidaksesuaikan antara informasi dengan kinerja
bisnis yang dijalankan. Kinerja yang tidka maksimal sebenarnya bukan hanya
disebabkan oleh dampak kesalahan dalam berbisnis saja. Ada beberapa faktor
seperti sumber daya manusia yang menjalankan bisnis tersebut, dan strategi bisnis
yang tidak tepat. Untuk itu, anda perlu mempertimbangkan hal lainnya juga.
3. Proses bisnis berantakan
Dengan melakukan kesalahan dalam berkomunikasi pada saat menjalankan bisnis
maka akan menimbulkan dampak buruk, dimana bisnis yang dijalankan akan sulit
mengalami perkembangan yang baik. Mengingat dengan adanya komunikasi yang
baik maka akan mampu memberikan solusi jika bisnis yang dijalankan menemui
masalah ataupun membahas terkait rencana-rencana yang akan dilakukan untuk
bisnis kedepannya. Sehingga proses bisnis yang dijalani akan lebih meningkat,
dan dapat dikembangkan secara lebih efisien. Sebaliknya jika terjadi kesalahan
dalam berkomunikasi maka akan mengakibatkan proses bisnis yang tidak optimal
mengingat proses-proses bisnis yang direncanakan mengalami berbedaan
informasi atau kesalahan informasi.
4. Pemasaran dan pelayanan menurun
6
Berkomunikasi dalam bisnis tidak hanya berkaitan dengan rekan kerja tetapi juga
dengan konsumen. Dimana sudah menjadi suatu keharusan jika pelaku bisnis
melakukan komunikasi dengan baik pada saat melakukan pemasaran dan
pelayanan. Dengan begitu diharapkan kegiatan pemasaran dan pelayanan ini dapat
mampu dijalankan dengan maksimal supaya meningkatkan angka penjualan dan
membuat konsumen lebih tertarik pada produk atau jasa yang ditawarkan.
Sehingga akan memberikan kepuasan konsumen karena mampu memberikan
pelayanan terbaik, dan penjelasan terkait produk atau jasa yang ditawarkan.
Sedangkan bagi anda pelaku bisnis dapat meraih angka pendapatan atau penjualan
yang signifikan.
5. Kehilangan kepercayaan
Dampak kesalahan berkomunikasi yang satu ini dapat dikatakan sangat fatal.
Mengingat ketika seseorang terus melakukan kesalahan komunikasi yang kurang
baik akan menimbulkan kesalahpahaman dan dari kesalahpahaman itulah akan
sedikit demi sedikit menghilangkan rasa kepercayaan. Padahal seperti yang kita
ketahui dalam menjalankan bisnis perlu adanya sebuah tim untuk melakukan
kerjasama. Jika dalam suatu tim terdapat anggota yang tidak saling percaya satu
sama lain maka akan menimbulkan kinerja yang tidak efektif dan rasa yang
kurang nyaman dalam berbisnis. Dengan kondisi seperti itu, maka kesalahan yang
berhubungan dengan komunikasi harus dihindari demi kelangsungan bisnis dalam
meraih kesuksesan.
7
ekstra bed yang tidak digunakan, sehingga ia meminta refund (pengembalian uang).
Namun pegawai hotel berbicara padanya menyebutkan bahwa hal tersebut bukan
kesalahan dari hotel dan membutuhkan waktu lama, aneta merasa dipersulit oleh
karyawan hotel saat meminta refund.
Secara spontan ADR inisial karyawan hotel tersebut, menawarkan kepada Aneta
pengembalian uang tersebut dengan uangnya sendiri dengan syarat diduga
mengatakan 'blow job'. Karyawan hotel itu bahkan dianggap Anita sampai berani
menawarkan hal yang tak pantas sebagai opsi lain dari refund. merasa ada hal yang
tidak menyenangkan aneta pun lantas membuat video rekamannya secara diam-diam.
Karyawan hotel itu di anggap meminta hal yang tak senonoh pada Aneta Baker
yang terekam pada video di fecebook "Listen out for what he says 0:09 seconds in. It's
quiet but I caught him! (Dengarkan apa yang dia katakan pada detik ke 09. Agak
pelan tapi saya merekamnya)" tulis Aneta Baker. Aneta berasumsi bahwa sang staff
mengatakan “Blow job”, selain itu aneta juga menyebarkan kejadian ini di fecebook
sebagai peringatan untuk yang lainya. Tak butuh waktu lama, menurut penuturan
Aneta Baker, General Guest Services Manager hotel itu akhirnya mengetahui hal itu
dan berjanji akan menetapkan sanksi pada pegawainya. Hal tersebut dibuktikan
melalui posting-an Ramada Bali Sunset Road Kuta, lokasi hotel tempat Aneta
menginap.
Dalam tulisannya, Ramada Bali Sunset Road telah memberlakukan sanksi
dengan memberhentikan staf tersebut dari pekerjaannya. Kejadian yang terjadi pada
31 Januari 2018 lalu ini dinilai tidak pantas dan mereka meminta maaf sebesar-
besarnya terhadap Aneta.
Namun, penuturan berbeda justru disampaikan oleh Jerinx, personel Superman
is Dead. Dilansir dari akun Instagram pribadinya, Jerinx meminta publik untuk
mendengarkan secara seksama pernyataan staf hotel tersebut pada detik ke-9.
Menurut dia, staf tersebut tidak berniat untuk mengatakan b***job, melainkan
voucher. Selain itu, Jerinx menilai wajah staf tersebut tidak bersalah. Asumsi dari
Jerinx semakin kuat tatkala membaca sebuah postingan dari akun Facebook Ditta
Triwidianti yang menduga kejadian tersebut hanya salah paham antara staf hotel dan
turis. Kendala bahasa bisa jadi salah satu penyebabnya. Jerinx menambahkan,
persepsi antara turis dan staf hotel yang berbeda menimbulkan kesalahpahaman yang
fatal.
8
"Tidak ada yang pantas mengalami hal ini, dan aku cukup senang itu terjadi
padaku, sehingga aku bisa menyuarakan keluhan ini, mewakili mereka yang takut
untuk bersuara," tulis Aneta di sebuah pernyataan. Sempat ada simpang siur apakah
ADR benar-benar mengucapkan hal tersebut kepada Aneta. Ada yang membela kalau
mantan pegawai itu sebenarnya mengucapkan 'voucher'. Kasus ini pun akhirnya
sampai kepada pihak kepolisian.
Dilansir dari Merdeka.com, polisi memastikan tidak ada unsur pelecehan
seksual yang diduga dilakukan ADR kepada Aneta. Kapolsek Kuta, Kompol I
Nyoman Wirajaya menjelaskan bahwa dalam video berdurasi 8 menit dan 25 menit
tersebut, ADR tidak menyebut kata-kata pelecehan seksual. "Di rekaman itu tidak ada
kata-kata seronok. Kita sudah melakukan pengecekan pada video itu ternyata tidak
ada ucapan yang kontennya itu pelecehan," ucap Wirajaya kepada wartawan di
Mapolsek Kuta, Selasa (6/2).
Saat video itu banyak ditonton masyarakat luas, tim gabungan Polda Bali,
Polresta Denpasar dan Polsek Kuta melakukan penyelidikan terhadap rekaman video
tersebut. "Kita sudah cek dan kita putar berulang-ulang tidak ada kita menemukan
kata-kata yang fokus kepada 'blow job'. Saat ini, ADR kita wajibkan melapor
sementara untuk penyelidikan lebih dalam. Kalau untuk proses hukum kami belum
menemukan pasal yang tepat dan belum ada unsur pidana," jelas Kapolsek.
PENJELASAN KASUS
Munculnya kesalahpahaman komunikasi, ada kecenderungan pesan tidak dapat
dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor
penghambat komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan. Ada beberapa
faktor penghambat komunikasi yaitu:
Masalah dalam mengembangkan pesan
Sumber masalah yang sangat potensial dalam mengembangkan suatu pesan
adalah dalam memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan
pesan mencakup beberapa hak seperti munculnya keraguan-keraguan tentang
isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi tersebut dan masih asing dengan
audies atau penerima pesan, adanya pertentangan emosional, sulit
mengeskpresikan ide atau gagasan.
Masalah dalam menyampaikan pesan
9
Masalah ini muncul karena faktor fisik dan pesan mempunyai arti yang
berlawanan atau bermakna ganda. Faktor fisik misalnya, terdapat kerusakan
pada sound system, lampu yang tiba-tiba padam dan lain-lain. Sedangkan
masalah yang muncul dalam penyampaian suatu pesan yang disampaikan
mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna ganda.
10
Suatu pesan yang jelas dan dapat diterima di suatu kondisi akan dapat
membingungkan dalam situasi yang berbeda, hal ini bergantung pada
hubungan emosional antara penerima dan pengirim pesan. Setiap pesan
harus mencakup dua hal yaitu (1) artian “isi” yang berkaitan dengan
subjek suatu pesan; (2) artian “hubungan” yang memberikan sifat suatu
interaksi antara pengirim dan penerima pesan.
Jadi dapat diasumsikan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asumsi sumber masalah pada kasus tersebut yaitu terdapat pada
pengirim pesan yaitu karyawan hotel agak ragu-ragu dalam
menyampaikan pesan dan kurang terbiasa akan situasi tersebut yaitu
pada saat terjadinya turis membayar lebih atas ekstra bed yang tidak
digunakan.
2. Asumsi selanjutnya adalah perbedaan penafsiran kata, turis tersebut
beranggapan bahwa karyawan hotel mengatakan “blow job”
sedangkan para netizen yang menonton video yang dibagikan tersebut
karyawan mengucapkan “voucher” hal ini menimbulkan kesalahan
penyampaian pesan.
3. Asumsi selanjutnya adalah kurangnya konsentrasi turis tersebut
selama berkomunikasi dengan karyawan hotel tersebut sehingga
mengurangi kesempurnaan.
4. Asumsi selanjutnya adalah karena perbedaan dalam menafsirkan
pesan dan reaksi emosional antara karyawan dan turis hotel tersebut.
5. Asumsi selanjutnya adalah karena perbedaan later belakang budaya,
bahasa maupun estetika antara karyawan hotel dari indonesia dan
turis dari australia.
SOLUSI
Solusi yang dapat dilakukan adalah:
1. Komunikasi antar pribadi
Untuk karyawan dan turis hotel tersebut harus Mendengar dengan aktif,
disini mendengar aktif bukan hanya sekedar mendengarkan saja tetapi harus
memerlukan konsentrasi penuh atas apa yang dbicarakan.
11
Memperhatikan dengan baik orang yang berbicara tersebut, mulai dari
gerakannya, kontak mata, nada suara dan ekspresi wajah agar membantu
anda memahami apa yang dimaksudkan pembicara.
Memberika umpan (feedback), apakah penerima pesan sudah paham atau
belum tentang apa yang pemberi pesan sampaikan.
Penerima pesan butuh waktu untuk mendengarkan, apalagi kasus tersebut
menggunakan bahasa inggris dimana tidak semua orang mengerti dan fasih
dalam pengucapannya.
12
Mempermudah umpan balik antara pengirim dan penerima pesan.
Suasana hati dan emosi, miskomunikasi biasanya juga dipengaruhi oleh
suasana hati baik karyawan hotel maupun turis, apalagi turis sedang emosi
karena ingin meminta refund namun tidak bisa dilakukan.
13
Berpenampilan bersih, rapi, menggunakan parfum standard serta tidak
memasang perhiasan berlebihan saat bekerja.
Memiliki kemampuan komunikasi baik bahasa nasional maupun
internasional.
Memiliki sifat disiplin, kejujuran, keterbukaan, profesionalime, kemampuan
untuk belajar hal-hal yang baru serta dapat menekan ego sentris.
SOLUSI TAMBAHAN:
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi sangat diperlukan dalam dunia bisnis. Dalam menjalankan suatu
bisnis komunikasi dapat dilakukan secara vertikal antara bawahan dengan atasan dan
secara horizontal antar sesama devisi atau karyawan. Dalam suatu bisnis sering sekali
ditemukan kesalahpahaman dalam hal komunikasi. Hal tersebut dapat terjadi karena
beberapa hal seperti perbedaan persepsi, adanya pesan berantai, adanya pesan
bermakna ganda dan lain-lain. Sehingga dalam berkomunikasi harus sangat berhati-
hati terutama ketika menyampaikan informasi agar penerima informasi paham betul
dan mempunyai persepsi yang sama akan informasi yang telah disampaikan agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman komunikasi.Kesalahapahaman komunikasi dalam
dunia bisnis bisa berdampak buruk bagi bisnis tersebut.
3.2 Saran
Dalam melakukan komunikasi hendaknya menggunakan bahasa yang mudah
dipahami sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Selain itu saluran
komunikasi yang digunakan juga cukup berpengaruh dalam penyampaian informasi,
sehingga diperlukan saluran kommunikasi yang tepat. Ketikaa terjadi kesalahpahaman
dalam omunikasi hendaknya diluruskan sehingga tidak berdampak besar dikemudian
hari.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://etikaasroriputri.wordpress.com/2015/03/17/komunikasi-bisnis/,
diakses tanggal 17 Maret 2020
https://sonyamarlina60.wordpress.com/2017/09/23/unsur-unsur-komunikasi-bisnis/ ,
diakses tanggal 17 Maret 2020
https://pakarkomunikasi.com/contoh-kesalahpahaman-dalam-komunikasi-bisnis ,
diakses tanggal 17 Maret 2020
https://pengusahamuslim.com/6019-dampak-kesalahan-berkomunikasi-dalam-bisnis.html ,
diakses tanggal 17 Maret 2020
https://paridoartikel.blogspot.com/2019/08/Kasus-komunikasi-bisnis.html,
diakses tanggal 17 Maret 2020
16