Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TREND DALAM DESAIN INTERIOR

UNTUK MEMENUHI NILAI KUIS


MATA KULIAH ESTETIKA INTERIOR

Disusun Oleh :
Cahyanti Dwi Ayu Rahmani 31-2019-051

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


JURUSAN DESAIN INTERIOR
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
2020
Tren desain interior turut berubah sejalan dengan perubahan teknologi dan
gaya hidup. Indonesia Trend Forecasting kembali menghadirkan proyeksi tren
Indonesia 2019/2020 dengan mengangkat tema Singularity yang terkait perubahan
zaman.

Dalam konsep Singularity tersebut terdapat unsur pertanyaan,


kekhawatiran, optimisme, serta harapan akan apa yang terjadi di masa depan.
Tema ini kemudian diturunkan dalam empat tren utama, yaitu Exuberant, Neo
Medieval, Svarga, dan Cortex.

1. Exuberant
Kamus Merriam-Webster menggambarkan Exuberant sebagai
“Sangat hidup, senang dan bersemangat, dipenuhi oleh energi dan
antusiasme” atau “Sangat berkecukupan”.
Keduanya merupakan hasil dari upaya panjang mencari
kemakmuran, identitas terpadu, penerimaan di masyarakat, dan
kebahagiaan.
Ini dapat dilihat dalam Subkultur yang merupakan cerminan gaya
hidup orang muda Asia-Amerika, yang menikmati hasil jerih payah
orangtua atau kakek-neneknya.
Subkultur ini menyebar dari Amerika Serikat ke seluruh dunia,
terutama negara-negara berbudaya Asia, termasuk musik Asia Tap-Rap,
yang membuat Rapper Indonesia “Rich Chigga” melejit dalam bisnis
hiburan internasional.
Keburaman batas kultural terbentuk dari satu sisi yang bergaya
barat dan sisi lainnya yang berakar ketimuran, di mana nilai-nilai budaya
Asia seperti inklusivitas generasi muda dan tua merupakan bagian dalam
keseharian.
Sebuah semangat yang secara mengejutkan juga ditemukan pada
gaya hidup yang dipilih oleh generasi “baby boomers” dan generasi
sebelumnya yang kini memiliki kecenderungan untuk hidup secara
dinamis, aktif dan kreatif.
Karakter dasar dari tema ini adalah santai, ramah, sedikit ‘nerdy’
namun tetap ‘stylish’ dan lucu.
Kehidupan yang tidak terlepas dari teknologi digital merangkul
rekonsiliasi budaya dalam musik, hiburan dan seni, yang divisualisasikan
dengan grafis yang berwarna, ‘street art’, komik dan kartun.

2. Neo Medieval
Globalisasi mengakibatkan sebuah tren yang menyerupai masa
abad pertengahan, di mana kekuatan politik dikendalikan oleh kekuatan-
kekuatan lain, seperti badan-badan keagamaan, pemerintahan otonomi.
Tema-tema abad pertengahan menjadi tetap mempesona dalam
dunia yang modern dan berteknologi tinggi.
Hal ini dikarenakan sebuah narasi romantis sejarah sangat
dibutuhkan untuk menjelaskan pandangan yang membingungkan akan
situasi politik dan budaya saat ini.
Hasilnya adalah sebuah tema bernafas abad pertengahan, namun
sangat futuristis dan kelihatan berlatar belakang teknologi tinggi.
Fiksi ilmiah mengenai kehidupan inter-galaktik dalam gaya dan
pemikiran abad pertengahan merupakan pengaruh utama dalam tema ini,
membuat kita membebaskan imajinasi dan kreativitas untuk
menghidupkan gaya historis-futuristik.

3. Svarga
Svarga adalah kata bahasa sanskerta yang berarti “Surga”, untuk
menggambarkan pendekatan antar manusia secara spiritual.
Svarga merupakan simbol dari dampak yang bisa dihasilkan jika
umat manusia bersatu dan bekerjasama memberikan kemurahan hati dan
pengetahuan dengan imbalan rasa bahagia, menciptakan semacam surga di
atas bumi, mengurangi kerusakan dan penyakit sosial yang tercipta dengan
berjalannya sejarah umat manusia.
Desain memperlihatkan produk-produk berbasis kriya bernilai
tinggi untuk menggarisbawahi warisan tradisi yang tak ternilai harganya.
Juga memperlihatkan kearifan lokal pelaku kriya tradisional yang
eksistensinya kini menjadi penjaga preservasi budaya.

Sumber :
 https://idea.grid.id/read/09963005/4-prediksi-tren-desain-interior-
20192020-menurut-ahlinya-apa-saja?page=all , diakses pada Hari Minggu,
7 Maret 2020, pukul 07.11 WIB.

Anda mungkin juga menyukai