DISUSUN OLEH :
i|Proposal Inovasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehinggah kami bisa
menyelesaikan proposal inovasi ini tepat pada waktunya yang berjudul
“Teknik Relaksasi Musik Mozart Untuk Mengurangi Stres Akibat Pekerjaan
Di Rumah Sakit Stella Maris Makassar”.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan proposal inovasi ini dari awal sampai
akhir.
2|Proposal Inovasi
DAFTAR ISI
Halaman Depan.................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 4
B. Tujuan........................................................................................ 6
3|Proposal Inovasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stress merupakan kondisi tubuh yang bereaksi terhadap stressor
(penyebab stress). Stress dapat menimbulkan perasaan negative atau
berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan
emosional seseorang (Eko S, 2014). Menurut Gregson (2007) dalam
Rosanty (2014 )penyebab terbesar yang diduga dari distres adalah
berhubungan dengan pekerjaan. Ada banyak alasan seperti beban kerja
atau mempunyai terlalu banyak tugas yang harus dilakukan, tekanan-
tekanan waktu dan batas-batas waktu yang tidak bisa dipenuhi.
Stress akan menimbulkan respon psikologis pada setiap individu
berupa perasaan tegang, cemas, takut dan frustasi. Setiap kali manusia
menghadapi stressor maka manusia itu akan melakukan adaptasi
terhadap suatu stressor.
Menurut hasil penelitian Colligan dan Higgins (2005) dalam Rosanty
(2014 ) terhadap stres kerja: etiologi dan konsekuensi menunjukkan
bahwa stres kerja telah dikaitkan dengan etiologi gangguan fisik dan
dampak psikologis yang terjadi salah satunya adalah adanya semangat
kerja yang rendah, menurunnya produktivitas dan konflik interpersonal.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kurang lebih 3 hari yang
di mulai pada tanggal 13 April – 15 April 2020 pada Rumah Sakit Stella
Maris dimana kelompok sasaran wawancara adalah ruang perawatan
Bernadeth II, Bernadeth III, IGD, ICU, dan laboratorium, dari hasil
wawancara tidak sedikit perawat mengatakan dengan adanya pandemic
covid-19 yang sekarang ini terjadi memberikan dampak yang besar bagi
tenaga kesehatan, seperti perasaan cemas dan stress, hal ini sangat di
rasakan pada masa awal terjadinya pandemic ini.
4|Proposal Inovasi
Keadaan ini hampir diungkapkan oleh semua perawat, terutama pada
ruangan Bernadeth III dan Ruangan IGD. Ruangan Bernadeth III yang
sekarang dijadikan sebagai ruangan khusus perawatan Covid-19
sehingga para perawat dihadapkan dengan beban kerja baru dan sering
terpapar dengan pasien covid-19 sehingga resiko tertular sangatlah
besar, kondisi ini menyebabkan para perawat merasa cemas dan stres.
Hal ini sangat dirasakan pada awal-awal pandemic covid-19, dimana
belum tersedia APD yang terstandar sehingga perawat merasa cemas
dan stres saat bertugas, namun perasaan stres ini tidak berjalan lama
beberapa perawat di ruangan Bernadeth III mengatakan, setelah adanya
ketersediaan APD yang terstandar, perasaan cemas dan stres mulai
berkurang, para perawat juga mengatakan mulai terbiasa dengan
keadaan dan menikmati pekerjaan mereka. Para perawat juga
mengatakan untuk ruangan perawatan covid-19 hingga sekarang ini tidak
ada masalah dengan pengadaan APD, sehingga dengan APD yang
cukup dan terstandar serta bekerja sesuai SOP mereka yakin bahwa
kumungkinan untuk tertular itu tidak akan terjadi.
Hal ini berbeda dengan perawat di ruangan Instalasi Gawat Darurat,
berdasarkan hasil wawancara beberapa perawat mengatakan mereka
sangat merasa cemas dan stres karena sebagai garda terdepan yang
menerima berbagai macam kondisi pasien, terutama kondisi sekarang ini,
ditambahlagi saat assesmen biasanya ada beberapa pasien yang tidak
jujur dengan kondisinya dan ada pasien yang tidak menunjukan gejala,
sehingga para perawat hanya mengandalkan APD seadanya. Beberapa
dari mereka yang hasil laboratoriumnya positif saat berdada di ruangan.
Hal ini menyebabkan perawat IGD merasa cemas dan stres hingga
sekarang ini. Para perawat mengatakan pemakaian APD sangat terbatas
sehingga kondisi pasien yang tidak menunjukan gejala dan para pasien
yang tidak jujur akan memberikan dampak yang sangat besar.
5|Proposal Inovasi
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perawat di
ruangan Instalasi Gawat darurat yang menunjukaan perasaan stres dan
cemas yang masi di rasakan hingga sekarang ini. Hal ini dapat
mempengaruhi proses pelayanan yang tidak efisien akibat kondisi
perawat sendiri, sehingga dapat berujung pada proses keperawatan yang
dijalankan. Untuk itu perawat memerlukan media yang dapat
mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu mrmberikan perasaan
nyaman dan tenang. Media yang dapat digunakan adalah Relaksasi
Musik Klasik Mozrat.
Relaksasi musik klasik mozart merupakan salah satu teknik untuk
mengurangi emosi dan fisik individu dari kecemasan, ketegangan serta
stres dengan menggunakan/ mendengarkan musik yang semangat dan
lembut serta tenang.
Manfaat dari mendengarkan Musik Klasik mozrat ini dampat
memberikan perasaan tenang, mengurangi kecemasan, mengurangsi
perasaan marah,serta dapat mengurangi stress.
Berdasarkan penjelasan diatas maka kelompok tertarik untuk melakukan
inovasi dengan judul “Teknik relaksasi Musik Mozart Untuk
Mengurangi stress Akibat Pekerjaan di Ruangan Instalasi gawat
Darurat Rumah Sakit Stella Maris”
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan inovasi ini antaralain:
1. Memberikan perasaan nyaman dan tenang pada perawat
2. Membantu perawat mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas,
takut, sedih, tegang serta stress
6|Proposal Inovasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
7|Proposal Inovasi
2014). Mozart menyampaikan emosi yang kuat dengan musik bernuansa
kontras antara semangat dan ketenangan.
8|Proposal Inovasi
Hasil penelitian dalam jurnal Labbe et al. (2007), yang berjudul
“Coping with Stress: The Effectiveness of Different Types Of Music”,
menyebutkan bahwa mendengarkan musik santai klasik dan dipilih
sendiri sangat bermanfaat,karena dapat menyebabkan:
1. Penurunan yang signifikan dalam kecemasan,
2. Penurunan yang signifikan dalam kemarahan,
3. Gairah sistem saraf simpatik
4. Meningkatkan relaksasi dibandingkan dengan mereka yang duduk
diam atau mendengarkan musik mental berat.
Dan menurut artikel jurnal Kemper et al. (2005) yang berjudul “ Music as
Therapy”. Mengatakan bahwa musik secara luas digunakan untuk:
1. meningkatkan kesejahteraan
2. mengurangi stres
3. mengalihkan perhatian pasien dari gejala yang tidak menyenangkan.
(dalam Kurnianingsih, Suroso dan Muhajirin, 2013)
9|Proposal Inovasi
3. Motivasi, adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan feeling
tertentu. Motivasi ini dapat memunculkan semangat dan segala
kegiatan bisa dilakukan.
4. Perkembangan kepribadian, kepribadian seseorang diketahui
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengarnya
selama masa perkembangan
5. Terapi, terapi musik dapat menawarkan stimulus dan aktivitas yang
memanfaatkan gaya belajar dan area-area di dalamnya yang
dianjurkan dalam pendekatan kognitif, menyediakan lingkungan yang
terstruktur untuk interaksisosial dan generalisasi tujuan bahasa dan
bicara, serta menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan
memotivasi untuk belajar (Djohan, 2006 dalam Lidyansyah, 2014).
10 | P r o p o s a l I n o v a s i
waktu yang tidak bisa dipenuhi, seberapa baik dan luas orang merasa
keterampilan-keterampilan dan kemampuankemampuannya digunakan,
peranan tugas yang kurang jelas dan tidak dipahami,
perubahanperubahan prosedur, komunikasi yang kurang atau dengan
kata lain tidak mengetahui apa yang sedang terjadi dan tidak merasa
sebagai bagian dari suatu organisasi.
Stres kerja yang dikemukan oleh Szilagyi adalah pengalaman yang
bersifat internal yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan
psikis dalam diri seseorang akibat dari faktor lingkungan eksternal,
organisasi atau orang lain. Stress kerja merupakan satu faktor yang
menentukan naik turunnya kinerja karyawan (Febriani, 2012 dalam
Lidyansyah, 2014 ).
Keperawatan merupakan kesenian dan keilmuan yang menjawab
kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. (Potter dan Perry, 2009
dalam Maharja Rizky, 2015). Perawat merupakan salah satu sumber
daya yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pekerjaan sebagai perawat memiliki tuntutan kerja yang tinggi,
khususnya perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Inap. Perawat
memegang peran penting dalam menentukan dan melaksanakan standar
praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan
standar pedidikan keperawatan, perawat juga memiliki tanggung jawab
besar (Ismani, 2001 dalam Kurnianingsih, Suroso dan Amuhajirin, 2013).
11 | P r o p o s a l I n o v a s i
kronis. Dampak psikologis termasuk depresi, kecemasan yang terus
menerus, pesimis, dan kebencian, selain itu adanya semangat kerja yang
rendah, menurunnya produktivitas dan konflik interpersonal, sedangkan
dari hasil penelitian Knudsen, Ducharme dan Roman (2007) dalam
Rosanty (2014) menunjukan bahwa adanya hubungan antara stres yang
berdampak negatif terhadap kualitas tidur yang buruk, jadi Nevid (2003)
dalam Rosanty (2014) menjelaskan bahwa stres bukan hanya
mempengaruhi kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan,
namun secara jelas juga akan mempengaruhi kesehatan apabila dilihat
dari sumber-sumber psikologi dari stres, jika dilihat dari aspek-aspek
stres, maka menurut Sarafino (1998) dalam Rosanty (2014 ) ada empat
pola gangguan yang merupakan respon terhadap stres, yaitu:
1. Emosi, merupakan gangguan perasaan yang muncul antara lain
cemas, mudah tersinggung, marah, gelisah, depresi, sensitif, gugup,
sedih, dan perasaan bersalah yang berlebihan.
2. Kognisi, merupakan gangguan pada fungsi pikir, antara lain kurang
konsentrasi, mudah lupa, tidak mampu membuat keputusan.
3. Perilaku, merupakan pola gangguan perilaku yang mungkin timbul
akibat stres misalnya ketidakmampuan untuk bersosialisasi,
gangguan dalam hubungan interpersonal dan peran sosial.
4. Fisiologis, merupakan gangguan kesehatan seperti tegang, gemetar,
mudah lelah, sakit kepala, jantung berdebar-debar, sakit perut, sulit
tidur, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan, ada beberapa
bentuk intervensi yang telah dilakukan untuk menangani stres
diantaranya yaitu menggunakan musik. Dari hasil penelitian Smith dan
Joyce (2004) dalam Rosanty (2014 ) menunjukkan bahwa yang
mendengarkan Kleine Mozart Eine Nachtmusik merasa lebih relaks dan
12 | P r o p o s a l I n o v a s i
stresnya berkurang daripada yang mendengarkan musik New Age atau
membaca majalah rekreasi yang popular.
Mendengarkan musik klasik Mozart dapat mempengaruhi tubuh,
pikiran dan emosi, sehingga dapat memberikan ketenangan dan
kedamaian ketika aktivitas mental meningkat sekaligus dapat mengurangi
tekanan akibat keadaan stres (Trappe, 2012 dalam Rosanty 2014).
Keadaan tersebut mempengaruhi bagian otak manusia yang
berhubungan dengan proses emosional terutama pada bagian
hipotalamus (Vianna, Barbosa, Carvalhaes, & Cunha, 2012 dalam
Rosanty 2014). Pada keadaan mendengarkan musik klasik Mozart akan
menyebabkan stimulasi aktivitas hipotalamus sehingga menghambat
pengeluaran hormon corticotrophin-realising factor (CRF), yang
mengakibatkan kelenjar anterior pituitari terhambat mengeluarkan
adrenocorticotrophic hormone (ACTH) sehingga menghambat kelenjar
adrenal untuk mengeluarkan hormon kortisol, adrenalin, dan
noradrenalin. Hal tersebut menyebabkan hormon tiroksin yang
dikeluarkan oleh kelenjar tiroid dalam tubuh juga terhambat (Safaria, &
Saputra, 2009; Ashwani, & Milind, 2011; Campbell, 2000; Khalfa, Dalla
Bella, Roy, Peretz, & Lupien, 2003 dalam Rosanty 2014).
Pada hormon tiroksin yang tinggi akan menyebabkan individu mudah
lelah, mudah cemas, mudah tegang, dan susah tidur, sehingga keadaan
mendengarkan musik yang penuh perasaan tenang dan damai akan
menimbulkan dampak psikis yang lebih tenang dan relaks. (Safaria, &
Saputra, 2009; Bartlett, 2005; Fukui, Arai, & Toyoshima, 2012 dalam
Rosanty 2014). Keadaan mendengarkan musik juga mempengaruhi dan
menstimulasi susunan syaraf otonom (otonomic nervous system). Syaraf
otonom terbagi dua yaitu susunan syaraf simpatis (sympathetic nervous
system) jika individu dalam keadaan tegang dan stres, maka susunan
syaraf simpatis (parasympathic nervous system) yang bekerja,
13 | P r o p o s a l I n o v a s i
sedangkan jika individu dalam keadaan santai, mendengarkan musik
maka susunan syaraf parasimpatislah yang bekerja sehingga
menyebabkan menurunnya tekanan darah dan detak jantung,
ketegangan otot-otot tubuh menjadimenurun sehingga menjadi relaks,
menurunnya kadar glucose dalam darah, dan penurunan konsumsi
energi (Fukui, & Toyoshima, 2008; Fukui, & Yamashita, 2003; Fukui,
2001 dalam Rosanty 2014).
Syaraf parasimpatis berpengaruh bagi keadaan individu seperti
menimbulkan perasaan santai, tenang, damai, dan peningkatan
kemampuan konsentrasi individu. Menurut hasil penelitian Subandi
(Safaria, & Saputra, 2009 dalam Rosanty 2014) keadaan meditatif akan
memunculkan gelombang alpha pada otak yang muncul jika keadaan
individu tenang. Pada saat mendengarkan musik dengan perasaan
tenang dan damai akan menimbulkan dampak psikis yang lebih tenang
dan relaks (Hodges, 1999 dalam Rosanty 2014). Salah seorang subjek
mengatakan setelah mendengarkan musik klasik Mozart, subjek merasa
relaks, tenang, damai, nyaman, sehingga tidak merasa cemas, khawatir,
bingung dan yang terpenting yaitu dapat membantu dan memotivasi
untuk mengerjakan spekerjaan. Hal ini senada dengan pendapat Djohan
(2006) dan Tsiris (2008) dalam Rosanty (2014) yang menjelaskan bahwa
mendengarkan musik Mozart atau musik secara umumnya dapat
digunakan untuk menyembuhkan stres, karena musik memiliki kekuatan
untuk menciptakan keadaan relaksasi pada individu sehingga keadaan
relaks ini menyebabkan terjadinya keseimbangan metabolisme tubuh dan
hormonal.
14 | P r o p o s a l I n o v a s i
D. Methode Pemberian Musik Klasik Mozrat Saat Jam Kerja
15 | P r o p o s a l I n o v a s i
dilakukan selama 1 minggu secara berturut-turut dengan bunyi yang
ditoleransi.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lidyansyah (2014) dengan
judul penelitian Menurunkan Tingkat stress Kerja Pada Karyawan Melalui
Musik, penilitian ini dilakukan dengan karyawan mendengarkan musik
klasik Mozart sebelum melakukan pekerjaan, karena menurut subjek
musik yang diperdengarkan bisa memberikan ketenangan sebelum
dimulai bekerja sehingga memberikan semangat ketika akan memulai
bekerja.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Musik diputar atas persetujuan bersama
2. Musik di putar dengan bunyi yang dapat ditoleransi dan tidak
menimbulkan keributan atau mengganggu orang lain
3. Musik diputar disesuaikan dengan jam kerja dan lamanya
pemutaran musik disesuaikan dengan keinginan para pekerja atau
dengan waktu 2-3 jam dan disertai jedah waktu istirahat atau tidak
memutar musik setelah itu dilanjutkan dengan memutar musik
kembali.
4. Musik dapat diputar sebelum melakukan pekerjaan
16 | P r o p o s a l I n o v a s i
d. Minta persetujuan berapa jam mau diputarkan musik klasik mozart
( 2 atau 3 jam)
2. Persiapan alat
a. Sound
b. Musik klasik mozart
3. Pelaksanaan
a. Evaluasi respon perawat sebelum mendengarkan musik klasik
Mozart untuk diisi
b. Nyalakan sound dan hubungakan dengan musik klasik mozart
c. Putar musik klasik mozart dengan suara yang ditoleransi dan tidak
mengganggu hingga jam yang di setujui bersama
d. Berikan jedah 1 jam setelah waktu untuk mendengarkan musik
yang telah ditetapkan selesai
e. Nyalakan kembali musik setelah 1 jam istirahat atau jedah tidak
mendengarkan musik hingga waktu yang ditentukan selesai
f. Evaluasi respon perawat setelah mendengarkan musik klasik
Mozart untuk diisi
4. Evaluasi
a. Perawat mampu mendengarkan dan menikmati musik
b. Perawat mampu mengungkapkan perasaan tenang dan stres
berkurang
c. Perawat menunjukan sikap rileks dan santa
17 | P r o p o s a l I n o v a s i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stres adalah adanya ketidakcocokan antara tuntutan-tuntutan
yang dihadapi dengan kemampuan yang dimilki oleh individu. Menurut
Gregson (2007) dalam Rosanty (2014 )penyebab terbesar yang
diduga dari distres adalah berhubungan dengan pekerjaan.
Menurut hasil penelitian dampak psikologis yang terjadi salah
satunya adalah adanya semangat kerja yang rendah, menurunnya
produktivitas dan konflik interpersonal. Untuk itu perawat memerlukan
media yang dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu
mrmberikan perasaan nyaman dan tenang, salah satu media yang
dapat digunakan adalah Relaksasi Musik Klasik Mozrat. Manfaat dari
mendengarkan Musik Klasik mozrat ini dampat memberikan perasaan
tenang, mengurangi kecemasan, mengurangsi perasaan marah,serta
dapat mengurangi stress.
B. Saran
1. Rumah Sakit
Sebagai tempat pelayanan kesehatan yang akan memberikan
pelayanan secara efektif dan efisien, diharapkan Rumah Sakit
dapat meminimalkan stres pada perawat ruangan,terutama
perawat di ruang perawatn Covid-19, serta petugas kesehatan
laiinya dengan memberikan waktu luang untuk bisa
merelaksasikan pikiran dengan mendengarkan musik, sehingga
para perawat dapat bekerja dengan perasaan tenang dan nyaman
tanpa merasa stress akibat beban kerja, sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit.
18 | P r o p o s a l I n o v a s i
2. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat membantu Rumah sakit untuk
meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit dengan
menyampaikan manfaat Relaksasi Musik Klasik Mozrat sehingga
perawat tetap mempertahankan efektifitaspelayanan di rumah
sakit.
19 | P r o p o s a l I n o v a s i
DAFTAR PUSTAKA
Lidyansyah Intan Putri Dastia (2014. Menurunkan Tingkat Stres Kerja Pada
Karyawan melalui Musik. http://ejournal.umm.ac.id/ Diakses tanggal
15April 2020
Rina Rosanty (2014). Pengaruh Musik Mozart Dalam Mengurangi Stres Pada
Mahasiswa Yang Sedang Skripsi. https://media.neliti.com/ Diakses
tanggal 14 April 2020
Sari Aprilya Dewi Kartika dan Subandi (2015) Pelatihan Teknik Relaksasi
Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Primary Caregiver Penderita
Kanker Payudara. https://jurnal.ugm.ac.id , Diakses tanggal 15April
2020
Sari Hanna Fatma Dan Murtini (2018). Relaksasi Untuk Mengurangi Stres
Pada Penderita Hipertensi Esensial. http://journal.uad.ac.id Diakses
tanggal 15April 2020
20 | P r o p o s a l I n o v a s i
Winarsih (2015).Pengaruh Pemberian Musik Terhadap Tingkat Stres
Karyawan Di Bagian Butik Tulis Griya Batik Brotoseno Masaran
Sragen. http://eprints.ums.ac.id , Diakses tanggal 14April 2020
21 | P r o p o s a l I n o v a s i