Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL INOVASI

TEKNIK RELAKSASI MUSIK MOZART UNTUK MENGURANGI STRES


AKIBAT PEKERJAAN DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT STELLA MARIS

DISUSUN OLEH :

1. DEBBY NATALIA 6. IRMA ELMAS


2. IPUTU JESSICA GEMI NASTITI 7.MEGA OCTOVIN FRANSISKA
3. RETSI STEVANI KAUNANG 8. JESTY J SAWAULE
4. DELILA PATI PALANGIRAN 9. LORENSI TINGGI
5. INE TONAPA 10. HENNY JUNIATI

PROGRAM PROFESI NERS


STIK STELLA MARIS MAKASSAR
TAHUN 2020

i|Proposal Inovasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehinggah kami bisa
menyelesaikan proposal inovasi ini tepat pada waktunya yang berjudul
“Teknik Relaksasi Musik Mozart Untuk Mengurangi Stres Akibat Pekerjaan
Di Rumah Sakit Stella Maris Makassar”.

Diharapkan proposal inovasi ini dapat memberikan informasi kepada


kita semua tentang bagaimana teknik untuk mengurangi stress akibat
pekerjaan. Kami menyadari proposal inovasi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan proposal inovasi ini dari awal sampai
akhir.

Makassar, April 2020

2|Proposal Inovasi
DAFTAR ISI

Halaman Depan.................................................................................... i

Kata Pengantar..................................................................................... ii

Daftar ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 4
B. Tujuan........................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian Relaksasi Musik Mozart..............................................7
B. Manfaat Relaksasi Musik Mozart...................................................8
C. Pengaruh Musik Klasik Mozart terhadap Stres .........................10
D. Methode Pemberian Musik Klasik Mozart Saat Jam Kerja ......15
E. Langkah-langkah Prosedur Relaksasi Musik Mozart ...............16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................16
B. Saran...........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

3|Proposal Inovasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stress merupakan kondisi tubuh yang bereaksi terhadap stressor
(penyebab stress). Stress dapat menimbulkan perasaan negative atau
berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan
emosional seseorang (Eko S, 2014). Menurut Gregson (2007) dalam
Rosanty (2014 )penyebab terbesar yang diduga dari distres adalah
berhubungan dengan pekerjaan. Ada banyak alasan seperti beban kerja
atau mempunyai terlalu banyak tugas yang harus dilakukan, tekanan-
tekanan waktu dan batas-batas waktu yang tidak bisa dipenuhi.
Stress akan menimbulkan respon psikologis pada setiap individu
berupa perasaan tegang, cemas, takut dan frustasi. Setiap kali manusia
menghadapi stressor maka manusia itu akan melakukan adaptasi
terhadap suatu stressor.
Menurut hasil penelitian Colligan dan Higgins (2005) dalam Rosanty
(2014 ) terhadap stres kerja: etiologi dan konsekuensi menunjukkan
bahwa stres kerja telah dikaitkan dengan etiologi gangguan fisik dan
dampak psikologis yang terjadi salah satunya adalah adanya semangat
kerja yang rendah, menurunnya produktivitas dan konflik interpersonal.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kurang lebih 3 hari yang
di mulai pada tanggal 13 April – 15 April 2020 pada Rumah Sakit Stella
Maris dimana kelompok sasaran wawancara adalah ruang perawatan
Bernadeth II, Bernadeth III, IGD, ICU, dan laboratorium, dari hasil
wawancara tidak sedikit perawat mengatakan dengan adanya pandemic
covid-19 yang sekarang ini terjadi memberikan dampak yang besar bagi
tenaga kesehatan, seperti perasaan cemas dan stress, hal ini sangat di
rasakan pada masa awal terjadinya pandemic ini.

4|Proposal Inovasi
Keadaan ini hampir diungkapkan oleh semua perawat, terutama pada
ruangan Bernadeth III dan Ruangan IGD. Ruangan Bernadeth III yang
sekarang dijadikan sebagai ruangan khusus perawatan Covid-19
sehingga para perawat dihadapkan dengan beban kerja baru dan sering
terpapar dengan pasien covid-19 sehingga resiko tertular sangatlah
besar, kondisi ini menyebabkan para perawat merasa cemas dan stres.
Hal ini sangat dirasakan pada awal-awal pandemic covid-19, dimana
belum tersedia APD yang terstandar sehingga perawat merasa cemas
dan stres saat bertugas, namun perasaan stres ini tidak berjalan lama
beberapa perawat di ruangan Bernadeth III mengatakan, setelah adanya
ketersediaan APD yang terstandar, perasaan cemas dan stres mulai
berkurang, para perawat juga mengatakan mulai terbiasa dengan
keadaan dan menikmati pekerjaan mereka. Para perawat juga
mengatakan untuk ruangan perawatan covid-19 hingga sekarang ini tidak
ada masalah dengan pengadaan APD, sehingga dengan APD yang
cukup dan terstandar serta bekerja sesuai SOP mereka yakin bahwa
kumungkinan untuk tertular itu tidak akan terjadi.
Hal ini berbeda dengan perawat di ruangan Instalasi Gawat Darurat,
berdasarkan hasil wawancara beberapa perawat mengatakan mereka
sangat merasa cemas dan stres karena sebagai garda terdepan yang
menerima berbagai macam kondisi pasien, terutama kondisi sekarang ini,
ditambahlagi saat assesmen biasanya ada beberapa pasien yang tidak
jujur dengan kondisinya dan ada pasien yang tidak menunjukan gejala,
sehingga para perawat hanya mengandalkan APD seadanya. Beberapa
dari mereka yang hasil laboratoriumnya positif saat berdada di ruangan.
Hal ini menyebabkan perawat IGD merasa cemas dan stres hingga
sekarang ini. Para perawat mengatakan pemakaian APD sangat terbatas
sehingga kondisi pasien yang tidak menunjukan gejala dan para pasien
yang tidak jujur akan memberikan dampak yang sangat besar.

5|Proposal Inovasi
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perawat di
ruangan Instalasi Gawat darurat yang menunjukaan perasaan stres dan
cemas yang masi di rasakan hingga sekarang ini. Hal ini dapat
mempengaruhi proses pelayanan yang tidak efisien akibat kondisi
perawat sendiri, sehingga dapat berujung pada proses keperawatan yang
dijalankan. Untuk itu perawat memerlukan media yang dapat
mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu mrmberikan perasaan
nyaman dan tenang. Media yang dapat digunakan adalah Relaksasi
Musik Klasik Mozrat.
Relaksasi musik klasik mozart merupakan salah satu teknik untuk
mengurangi emosi dan fisik individu dari kecemasan, ketegangan serta
stres dengan menggunakan/ mendengarkan musik yang semangat dan
lembut serta tenang.
Manfaat dari mendengarkan Musik Klasik mozrat ini dampat
memberikan perasaan tenang, mengurangi kecemasan, mengurangsi
perasaan marah,serta dapat mengurangi stress.
Berdasarkan penjelasan diatas maka kelompok tertarik untuk melakukan
inovasi dengan judul “Teknik relaksasi Musik Mozart Untuk
Mengurangi stress Akibat Pekerjaan di Ruangan Instalasi gawat
Darurat Rumah Sakit Stella Maris”

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan inovasi ini antaralain:
1. Memberikan perasaan nyaman dan tenang pada perawat
2. Membantu perawat mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas,
takut, sedih, tegang serta stress

6|Proposal Inovasi
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Relaksasi Musik Klasik Mozart

Relaksasi adalah salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk


mengurangi ketegangan yang dialami oleh individu dengan melemaskan
otot-otot pada tubuh. Terapi ini diperkenalkan pertama kali oleh Jacobson
melalui berbagai penelitian tentang teknik pengurangan ketegangan
(Utami, 2002 dalam Sari dan Murtini, 2018).

Teknik relaksasi, yang merupakan teknik self-control, dimana teknik


relaksasi berguna untuk meregulasi emosi dan fisik individu dari
kecemasan, ketegangan, stres dan lainnya (Kazdin, 2001 dalam Sari dan
Subandi, 2015).

Musik adalah suatu cabang seni berbentuk suara yang didalamnya


tergantung unsur ritme, melodi, harmoni, serta timbre (Reed dan Sidnell
1978 dalam Raharjo Eko, 2018).

Musik merupakan pernyataan isi hati manusia yang diungkapkan dalam


bentuk bunyi yang teratur dengan melodi, ritme dan harmoni
(selelarasan) yang indah (Sukarno,1988 dalam Raharjo Eko, 2018 ).

Musik klasik Mozart merupakan musik klasik hasil karya seorang


komponis Wolfgang Amadeus Mozart (bahasa Jerman) yang bernama
asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart. Wolfgang
Amadeus Mozart dianggap sebagai salah satu dari komponis musik
klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah (Tanjung,

7|Proposal Inovasi
2014). Mozart menyampaikan emosi yang kuat dengan musik bernuansa
kontras antara semangat dan ketenangan.

Dalam The New Encyclopedia Britanica (1986) dalam Rosanty (2014


musik merupakan suatu seni yang memperhatikan kombinasi suara
manusia atau suara alat musik dalam bentuk yang lebih indah,
sedangkan klasik dapat diartikan sebagai suatu hasil karya dari zaman
lampau yang memiliki nilai seni serta nilai ilmiah yang tinggi, berkadar
keindahan dan tidak luntur sepanjang masa (Prier, 1991) dalam Rosanty
(2014.

Dapat disimpulkan bahwa, teknik relaksasi musik klasik mozart


merupakan salah satu teknik untuk mengurangi emosi dan fisik individu
dari kecemasan, ketegangan serta stres dengan menggunakan/
mendengarkan musik yang semangat dan lembut serta tenang.

B. Manfaat Relaksasi Musik Klasik Mozart


Menurut Yanuarita (2012) dalam Rosanty (2014, terdapat 10 manfaat
utama yaitu:
1. Relaksasi, mengistirahatkan tubuh dan pikiran
2. Meningkatkan kecerdasan
3. Meningkatkan motivasi
4. Pengembangan diri
5. Meningkatkan kemampuan mengingat
6. Kesehatan jiwa
7. Mengurangi rasa sakit
8. Menyeimbangkan tubuh
9. Meningkatkan kekebalan tubuh
10. Meningkatkan Olahraga

8|Proposal Inovasi
Hasil penelitian dalam jurnal Labbe et al. (2007), yang berjudul
“Coping with Stress: The Effectiveness of Different Types Of Music”,
menyebutkan bahwa mendengarkan musik santai klasik dan dipilih
sendiri sangat bermanfaat,karena dapat menyebabkan:
1. Penurunan yang signifikan dalam kecemasan,
2. Penurunan yang signifikan dalam kemarahan,
3. Gairah sistem saraf simpatik
4. Meningkatkan relaksasi dibandingkan dengan mereka yang duduk
diam atau mendengarkan musik mental berat.
Dan menurut artikel jurnal Kemper et al. (2005) yang berjudul “ Music as
Therapy”. Mengatakan bahwa musik secara luas digunakan untuk:
1. meningkatkan kesejahteraan
2. mengurangi stres
3. mengalihkan perhatian pasien dari gejala yang tidak menyenangkan.
(dalam Kurnianingsih, Suroso dan Muhajirin, 2013)

Di dalam bukunya, Great Book About Music Al-Farabi mengatakan


bahwa musik membuat rasa tenang atau nyaman, sebagai pendidikan
moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, dan
menyembuhkan gangguan psikosomatik (Griffin, 2006 dalam Lidyansyah,
2014).Musik kini telah banyak berkembang, mulai dari klasik sampai
musik pop. Masing-masing genre memiliki fungsi dan manfaatnya. Merrit
menyebutkan manfaat musik, antara lain:
1. Efek Mozart, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan
sebuah musik yang dapat meningkatkan inteligensi seseorang
2. Refreshing, pada saat pikiran seseorang sedang kacau atau jenuh,
dengan mendengarkan musik walaupun sejenak, terbukti dapat
menenangkan dan menyegarkan pikiran kembali

9|Proposal Inovasi
3. Motivasi, adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan feeling
tertentu. Motivasi ini dapat memunculkan semangat dan segala
kegiatan bisa dilakukan.
4. Perkembangan kepribadian, kepribadian seseorang diketahui
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengarnya
selama masa perkembangan
5. Terapi, terapi musik dapat menawarkan stimulus dan aktivitas yang
memanfaatkan gaya belajar dan area-area di dalamnya yang
dianjurkan dalam pendekatan kognitif, menyediakan lingkungan yang
terstruktur untuk interaksisosial dan generalisasi tujuan bahasa dan
bicara, serta menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan
memotivasi untuk belajar (Djohan, 2006 dalam Lidyansyah, 2014).

Musik yang dapat memberikan ketenangan dan kedamaian adalah musik


dengan tempo yang lebih lambat. Musik dengan tempo lambat tersebut
dapat ditemukan dalam semua genre, salah satunya adalah musik klasik
(Djohan, 2010 dalam Lidyansyah, 2014).

C. Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Stres

Dalam kamus psikologi, stres didefinisikan sebagai suatu keadaan


tertekan secara fisik maupun psikologis (Chaplin, 2005 dalam
Rosanty,2014). Gregson (2007) dalam Rosanty (2014) mengemukakan
bahwa secara terminologi, arti dari stres adalah adanya ketidakcocokan
antara tuntutan-tuntutan yang dihadapi dengan kemampuan yang dimilki
oleh individu. Menurut Gregson (2007) dalam Rosanty (2014 )penyebab
terbesar yang diduga dari distres adalah berhubungan dengan pekerjaan.
Ada banyak alasan seperti beban kerja atau mempunyai terlalu banyak
tugas yang harus dilakukan, tekanan-tekanan waktu dan batas-batas

10 | P r o p o s a l I n o v a s i
waktu yang tidak bisa dipenuhi, seberapa baik dan luas orang merasa
keterampilan-keterampilan dan kemampuankemampuannya digunakan,
peranan tugas yang kurang jelas dan tidak dipahami,
perubahanperubahan prosedur, komunikasi yang kurang atau dengan
kata lain tidak mengetahui apa yang sedang terjadi dan tidak merasa
sebagai bagian dari suatu organisasi.
Stres kerja yang dikemukan oleh Szilagyi adalah pengalaman yang
bersifat internal yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan
psikis dalam diri seseorang akibat dari faktor lingkungan eksternal,
organisasi atau orang lain. Stress kerja merupakan satu faktor yang
menentukan naik turunnya kinerja karyawan (Febriani, 2012 dalam
Lidyansyah, 2014 ).
Keperawatan merupakan kesenian dan keilmuan yang menjawab
kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. (Potter dan Perry, 2009
dalam Maharja Rizky, 2015). Perawat merupakan salah satu sumber
daya yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pekerjaan sebagai perawat memiliki tuntutan kerja yang tinggi,
khususnya perawat yang bertugas di Instalasi Rawat Inap. Perawat
memegang peran penting dalam menentukan dan melaksanakan standar
praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan
standar pedidikan keperawatan, perawat juga memiliki tanggung jawab
besar (Ismani, 2001 dalam Kurnianingsih, Suroso dan Amuhajirin, 2013).

Menurut Carlson (2004) dalam Rosanty (2014 ) bahwa akibat dari


stres yang berkepanjangan dapat merusak setiap area tubuh. Hal ini
diperkuat oleh hasil penelitian Colligan dan Higgins (2005) dalam
Rosanty (2014 ) terhadap stres kerja: etiologi dan konsekuensi
menunjukkan bahwa stres kerja telah dikaitkan dengan etiologi gangguan
fisik seperti penyakit jantung, hypoadrenia, imunosupresi dan nyeri

11 | P r o p o s a l I n o v a s i
kronis. Dampak psikologis termasuk depresi, kecemasan yang terus
menerus, pesimis, dan kebencian, selain itu adanya semangat kerja yang
rendah, menurunnya produktivitas dan konflik interpersonal, sedangkan
dari hasil penelitian Knudsen, Ducharme dan Roman (2007) dalam
Rosanty (2014) menunjukan bahwa adanya hubungan antara stres yang
berdampak negatif terhadap kualitas tidur yang buruk, jadi Nevid (2003)
dalam Rosanty (2014) menjelaskan bahwa stres bukan hanya
mempengaruhi kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan,
namun secara jelas juga akan mempengaruhi kesehatan apabila dilihat
dari sumber-sumber psikologi dari stres, jika dilihat dari aspek-aspek
stres, maka menurut Sarafino (1998) dalam Rosanty (2014 ) ada empat
pola gangguan yang merupakan respon terhadap stres, yaitu:
1. Emosi, merupakan gangguan perasaan yang muncul antara lain
cemas, mudah tersinggung, marah, gelisah, depresi, sensitif, gugup,
sedih, dan perasaan bersalah yang berlebihan.
2. Kognisi, merupakan gangguan pada fungsi pikir, antara lain kurang
konsentrasi, mudah lupa, tidak mampu membuat keputusan.
3. Perilaku, merupakan pola gangguan perilaku yang mungkin timbul
akibat stres misalnya ketidakmampuan untuk bersosialisasi,
gangguan dalam hubungan interpersonal dan peran sosial.
4. Fisiologis, merupakan gangguan kesehatan seperti tegang, gemetar,
mudah lelah, sakit kepala, jantung berdebar-debar, sakit perut, sulit
tidur, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan, ada beberapa
bentuk intervensi yang telah dilakukan untuk menangani stres
diantaranya yaitu menggunakan musik. Dari hasil penelitian Smith dan
Joyce (2004) dalam Rosanty (2014 ) menunjukkan bahwa yang
mendengarkan Kleine Mozart Eine Nachtmusik merasa lebih relaks dan

12 | P r o p o s a l I n o v a s i
stresnya berkurang daripada yang mendengarkan musik New Age atau
membaca majalah rekreasi yang popular.
Mendengarkan musik klasik Mozart dapat mempengaruhi tubuh,
pikiran dan emosi, sehingga dapat memberikan ketenangan dan
kedamaian ketika aktivitas mental meningkat sekaligus dapat mengurangi
tekanan akibat keadaan stres (Trappe, 2012 dalam Rosanty 2014).
Keadaan tersebut mempengaruhi bagian otak manusia yang
berhubungan dengan proses emosional terutama pada bagian
hipotalamus (Vianna, Barbosa, Carvalhaes, & Cunha, 2012 dalam
Rosanty 2014). Pada keadaan mendengarkan musik klasik Mozart akan
menyebabkan stimulasi aktivitas hipotalamus sehingga menghambat
pengeluaran hormon corticotrophin-realising factor (CRF), yang
mengakibatkan kelenjar anterior pituitari terhambat mengeluarkan
adrenocorticotrophic hormone (ACTH) sehingga menghambat kelenjar
adrenal untuk mengeluarkan hormon kortisol, adrenalin, dan
noradrenalin. Hal tersebut menyebabkan hormon tiroksin yang
dikeluarkan oleh kelenjar tiroid dalam tubuh juga terhambat (Safaria, &
Saputra, 2009; Ashwani, & Milind, 2011; Campbell, 2000; Khalfa, Dalla
Bella, Roy, Peretz, & Lupien, 2003 dalam Rosanty 2014).
Pada hormon tiroksin yang tinggi akan menyebabkan individu mudah
lelah, mudah cemas, mudah tegang, dan susah tidur, sehingga keadaan
mendengarkan musik yang penuh perasaan tenang dan damai akan
menimbulkan dampak psikis yang lebih tenang dan relaks. (Safaria, &
Saputra, 2009; Bartlett, 2005; Fukui, Arai, & Toyoshima, 2012 dalam
Rosanty 2014). Keadaan mendengarkan musik juga mempengaruhi dan
menstimulasi susunan syaraf otonom (otonomic nervous system). Syaraf
otonom terbagi dua yaitu susunan syaraf simpatis (sympathetic nervous
system) jika individu dalam keadaan tegang dan stres, maka susunan
syaraf simpatis (parasympathic nervous system) yang bekerja,

13 | P r o p o s a l I n o v a s i
sedangkan jika individu dalam keadaan santai, mendengarkan musik
maka susunan syaraf parasimpatislah yang bekerja sehingga
menyebabkan menurunnya tekanan darah dan detak jantung,
ketegangan otot-otot tubuh menjadimenurun sehingga menjadi relaks,
menurunnya kadar glucose dalam darah, dan penurunan konsumsi
energi (Fukui, & Toyoshima, 2008; Fukui, & Yamashita, 2003; Fukui,
2001 dalam Rosanty 2014).
Syaraf parasimpatis berpengaruh bagi keadaan individu seperti
menimbulkan perasaan santai, tenang, damai, dan peningkatan
kemampuan konsentrasi individu. Menurut hasil penelitian Subandi
(Safaria, & Saputra, 2009 dalam Rosanty 2014) keadaan meditatif akan
memunculkan gelombang alpha pada otak yang muncul jika keadaan
individu tenang. Pada saat mendengarkan musik dengan perasaan
tenang dan damai akan menimbulkan dampak psikis yang lebih tenang
dan relaks (Hodges, 1999 dalam Rosanty 2014). Salah seorang subjek
mengatakan setelah mendengarkan musik klasik Mozart, subjek merasa
relaks, tenang, damai, nyaman, sehingga tidak merasa cemas, khawatir,
bingung dan yang terpenting yaitu dapat membantu dan memotivasi
untuk mengerjakan spekerjaan. Hal ini senada dengan pendapat Djohan
(2006) dan Tsiris (2008) dalam Rosanty (2014) yang menjelaskan bahwa
mendengarkan musik Mozart atau musik secara umumnya dapat
digunakan untuk menyembuhkan stres, karena musik memiliki kekuatan
untuk menciptakan keadaan relaksasi pada individu sehingga keadaan
relaks ini menyebabkan terjadinya keseimbangan metabolisme tubuh dan
hormonal.

14 | P r o p o s a l I n o v a s i
D. Methode Pemberian Musik Klasik Mozrat Saat Jam Kerja

Selama 8 jam kerja dapat melakukan pemutaran musik sesuai


dengan jam-jam yang diinginkan, artinya bahwa pemutaran musik sesuai
dengan persetujuan dan keinginan petugas, tidak menetapkan bahwa
musik harus di putarselama 8 jam secara terus-menerus tetapi dapat
diputar selama 3 jam, diselingi dengan istirahat dan dilanjutkan kembali
selama 3 jam, hingga jam kerja berakhir (musik boleh diputar saat
bekerja). Hal ini pernah diteliti oleh Winarsih (2015) Dengan Judul
Penelitian Pengaruh Pemberian Musik Terhadap Tingkat Stres Kerja
Karyawan Di Bagian Batik Tulis Griya Batik Brotoseno Masaran Sragen,
pekerja menghendaki pemutaran musik saat bekerja dilakukan pada
pukul 10.00-12.00 WIB dan pukul 13.00-15.30 WIB. Pemberian musik
dilakukan selama enam hari kerja berturut-turut. Pemutaran musik
dengan volume sedang. Jenis musik diputar secara bergantian agar tidak
menimbulkan kebosanan. Pada pukul 10.00-12.00 WIB diputarkan musik
pop 40 menit, campursari 30 menit, dangdut 25 menit dan sholawat 25
menit. Kemudian pada pukul 13.00-15.30 WIB diputarkan jenis musik pop
50 menit, campursari 40 menit, dangdut 30 menit dan sholawat 30 menit.
Penelitian lain dilakukan oleh Rina Rosanty (2015) dengan judul
Pengaruh Musik Mozart dalam Mengurangi Stres pada Mahasiswa yang
Sedang Skripsi, musik diputar setiap harinya selama 9 jam dalam sehari,
diselingi dengan waktu istirahat.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Dyah Kurnianingsih, Jebul
Suroso, Ahmad Muhajirin dengan judul penelitian Efektifitas Terapi Musik
Klasik Terhadap Penurunan Stres Kerja Perawat Igd Di Rsud Dr. R.
Goetheng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2013, dimana musik
diputar selama 2 jam kerja (10.00-12.00) dengan jedah waktu istirahat
dan di lanjutkan memutar kembali musik selama 2 jam (13.00-14.00)

15 | P r o p o s a l I n o v a s i
dilakukan selama 1 minggu secara berturut-turut dengan bunyi yang
ditoleransi.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lidyansyah (2014) dengan
judul penelitian Menurunkan Tingkat stress Kerja Pada Karyawan Melalui
Musik, penilitian ini dilakukan dengan karyawan mendengarkan musik
klasik Mozart sebelum melakukan pekerjaan, karena menurut subjek
musik yang diperdengarkan bisa memberikan ketenangan sebelum
dimulai bekerja sehingga memberikan semangat ketika akan memulai
bekerja.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Musik diputar atas persetujuan bersama
2. Musik di putar dengan bunyi yang dapat ditoleransi dan tidak
menimbulkan keributan atau mengganggu orang lain
3. Musik diputar disesuaikan dengan jam kerja dan lamanya
pemutaran musik disesuaikan dengan keinginan para pekerja atau
dengan waktu 2-3 jam dan disertai jedah waktu istirahat atau tidak
memutar musik setelah itu dilanjutkan dengan memutar musik
kembali.
4. Musik dapat diputar sebelum melakukan pekerjaan

E. Langkah-langkah Prosedur Relaksasi Musik Mozart


1. Persiapan perawat :
a. Berikan salam teraupetik
b. Jelaskan tujuan pelaksanaan dan minta kesediaan perawat untuk
mengikuti teknik relaksasi
c. Minta persetujuan kapan musik klasik mozart akan di putar
(sebelum bekerja, sesudah bekerja atau saat sementara
melakukan pekerjaan)

16 | P r o p o s a l I n o v a s i
d. Minta persetujuan berapa jam mau diputarkan musik klasik mozart
( 2 atau 3 jam)
2. Persiapan alat
a. Sound
b. Musik klasik mozart
3. Pelaksanaan
a. Evaluasi respon perawat sebelum mendengarkan musik klasik
Mozart untuk diisi
b. Nyalakan sound dan hubungakan dengan musik klasik mozart
c. Putar musik klasik mozart dengan suara yang ditoleransi dan tidak
mengganggu hingga jam yang di setujui bersama
d. Berikan jedah 1 jam setelah waktu untuk mendengarkan musik
yang telah ditetapkan selesai
e. Nyalakan kembali musik setelah 1 jam istirahat atau jedah tidak
mendengarkan musik hingga waktu yang ditentukan selesai
f. Evaluasi respon perawat setelah mendengarkan musik klasik
Mozart untuk diisi
4. Evaluasi
a. Perawat mampu mendengarkan dan menikmati musik
b. Perawat mampu mengungkapkan perasaan tenang dan stres
berkurang
c. Perawat menunjukan sikap rileks dan santa

17 | P r o p o s a l I n o v a s i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Stres adalah adanya ketidakcocokan antara tuntutan-tuntutan
yang dihadapi dengan kemampuan yang dimilki oleh individu. Menurut
Gregson (2007) dalam Rosanty (2014 )penyebab terbesar yang
diduga dari distres adalah berhubungan dengan pekerjaan.
Menurut hasil penelitian dampak psikologis yang terjadi salah
satunya adalah adanya semangat kerja yang rendah, menurunnya
produktivitas dan konflik interpersonal. Untuk itu perawat memerlukan
media yang dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu
mrmberikan perasaan nyaman dan tenang, salah satu media yang
dapat digunakan adalah Relaksasi Musik Klasik Mozrat. Manfaat dari
mendengarkan Musik Klasik mozrat ini dampat memberikan perasaan
tenang, mengurangi kecemasan, mengurangsi perasaan marah,serta
dapat mengurangi stress.

B. Saran
1. Rumah Sakit
Sebagai tempat pelayanan kesehatan yang akan memberikan
pelayanan secara efektif dan efisien, diharapkan Rumah Sakit
dapat meminimalkan stres pada perawat ruangan,terutama
perawat di ruang perawatn Covid-19, serta petugas kesehatan
laiinya dengan memberikan waktu luang untuk bisa
merelaksasikan pikiran dengan mendengarkan musik, sehingga
para perawat dapat bekerja dengan perasaan tenang dan nyaman
tanpa merasa stress akibat beban kerja, sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit.

18 | P r o p o s a l I n o v a s i
2. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat membantu Rumah sakit untuk
meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit dengan
menyampaikan manfaat Relaksasi Musik Klasik Mozrat sehingga
perawat tetap mempertahankan efektifitaspelayanan di rumah
sakit.

19 | P r o p o s a l I n o v a s i
DAFTAR PUSTAKA

Kurnianingsih, Suroso dan Muhajirin (2013). Efektifitas Terapi Musik Klasik


Terhadap Penurunan Stres Kerja Perawat Igd Di Rsud Dr. R.
Goetheng Purbalingga Tahun. https://jurnal.unimus.ac.id , Diakses
tanggal 14 April 2020

Lidyansyah Intan Putri Dastia (2014. Menurunkan Tingkat Stres Kerja Pada
Karyawan melalui Musik. http://ejournal.umm.ac.id/ Diakses tanggal
15April 2020

Maharja Rizky (2015) Analisis Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Beban


Kerja Fisik Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rsu Haji Surabaya.
https://e-journal.unair.ac.id, Diakses tanggal 14 April 2020

Rina Rosanty (2014). Pengaruh Musik Mozart Dalam Mengurangi Stres Pada
Mahasiswa Yang Sedang Skripsi. https://media.neliti.com/ Diakses
tanggal 14 April 2020

Raharjo Eko (2018). Musik Sebagai Media Terapi.


https://journal.unnes.ac.id,Diakses tanggal 15April 2020

Sari Aprilya Dewi Kartika dan Subandi (2015) Pelatihan Teknik Relaksasi
Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Primary Caregiver Penderita
Kanker Payudara. https://jurnal.ugm.ac.id , Diakses tanggal 15April
2020

Sari Hanna Fatma Dan Murtini (2018). Relaksasi Untuk Mengurangi Stres
Pada Penderita Hipertensi Esensial. http://journal.uad.ac.id Diakses
tanggal 15April 2020

Tarwaka (2010). ErgonomiIndustri: Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomi dan


Aplikasi di Tempat Kerja. Harapan Press. Solo.

20 | P r o p o s a l I n o v a s i
Winarsih (2015).Pengaruh Pemberian Musik Terhadap Tingkat Stres
Karyawan Di Bagian Butik Tulis Griya Batik Brotoseno Masaran
Sragen. http://eprints.ums.ac.id , Diakses tanggal 14April 2020

21 | P r o p o s a l I n o v a s i

Anda mungkin juga menyukai