Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MATA KULIAH PERIKANAN TANGKAP LAHAN BASAH


(RIPARIAN)

Disusun Oleh:

Kelompok 4
Muhammad Ilham Hadade 1710713210011
Muhammad Ikhsan Sulfahmi 171071331006
Nur Madinah 1710713220016
Rahmat Shafwan 1710713210018
Salsabila Prima Adhaninggar 1710713320010

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2020
RIPARIAN
Pengertian Riparian
Zona riparian atau ekosistem riparian adalah suatu area daratan yang
mengelilingi aliran air, sungai, dan danau. Dalam Bahasa Indonesia disebut sempadan
sungai. Pengertian riparian tersebut selalu berdampingan dengan badan air. Hal
tersebut disebabkan interaksi yang terjadi antara badan air dengan daratan sekitar.
Zona riparian akan memengaruhi badan air sedangkan badan air juga memengaruhi
zona riparian.
Ciri-ciri Riparian
Zona riparian memiliki ciri morfologi, fisiologi, dan reproduksi yang
beradaptasi dengan lingkungan basah. Banyak tumbuhan riparian yang mampu
beradaptasi terhadap banjir, pengendapan, abrasi fisik, dan patahnya batang akibat
banjir.
Kelompok area zona riparian

Zona riparian dikelompokkan ke dalam beberapa area. Pengelompokkan tersebut


berdasarkan pada frekuensi air yang menggenangi zona riparian. Terdapat enam area
dari zona riparian antara lain;
1. low flow channel (saluran aliran kecil), 
2. dominant channel (saluran utama), 
3. floodplain (dataran banjir), 
4. floodway (saluran banjir), 
5. flood fringe (tepian banjir), dan 
6. river terrace (bantaran sungai).

1. Area low flow channel adalah suatu area yang selalu tergenang air. Area
tersebut berada di dasar sungai dan akan selalu tergenang meskipun di musim
kering. Aliran air memiliki debit yang kecil ketika musim kering. Aliran
tersebut akan melewati area low flow channel sehingga selalu tergenang air.
2. Area dominant channel adalah area tersebut lebih lebar dibandingkan dengan
area low flow channel sehingga tidak akan tergenang air di musim kering.
Area tersebut akan tergenang air ketika musim hujan atau ketika debit air
sungai normal. Vegetasi yang tumbuh di area tersebut yaitu hanya
rerumputan. Rerumputan akan tumbuh di musim kering ketika tanah tidak
tergenang air. Vegetasi tersebut akan hilang ketika musim hujan karena
hanyut terbawa aliran air.
3. Area floodplain adalah area yang akan tergenang air ketika banjir sehingga
frekuensi tergenang air sangat kecil dibandingkan 2 area sebelumnya. Lebar
area tersebut lebih besar dibandingkan dominant channel sehingga akan
tergenang ketika debit air tinggi. Debit air dapat meningkat karena curah
hujan yang sangat tinggi sehingga jumlah air yang masuk ke sungai
mengalami peningkatan. Dominant channel tidak mampu lagi menampung
debit air yang tinggi sehingga air meluap dan menggenangi dataran banjir.
Vegetasi yang tumbuh di area floodplain yaitu rerumputan, semak, perdu, dan
pohon.
4. Area keempat yaitu floodway. Floodway adalah area yang akan tergenang air
ketika banjir sehingga area tersebut bagian dari floodplain. Floodway lebih
lebar dibandingkan dengan dominant channel. Hal tersebut disebabkan fungsi
floodway sebagai area untuk mengalirkan air ketika banjir. Dominant
channel tidak mampu menampung debit air yang tinggi sehingga air meluap
dan mengisi floodway. Vegetasi yang tumbuh di area tersebut yaitu
rerumputan, semak, dan perdu.
5. Area kelima yaitu flood fringe. Flood fringe adalah area yang masih termasuk
ke dalam area floodplain. Flood fringe lebih lebar dibandingkan dengan
floodway tetapi flood fringe tetap akan tergenang air ketika banjir. Hal
tersebut disebabkan oleh adanya air limpasan banjir. Banjir akan
menggenangi flood fringe tetapi aliran air akan melambat. Hal tersebut
mengakibatkan material banjir yang terkandung dalam air mengalami
pengendapan. Vegetasi yang tumbuh di area tersebut yaitu rerumputan,
semak, perdu, dan pohon.
6. Area keenam yaitu river terrace. River terrace adalah area bekas
area floodplain yang sudah tidak tergenang air lagi ketika banjir. Air akan
menggerus dasar sungai sehingga sungai semakin dalam. Hal tersebut
mengakibatkan perubahan area riparian karean daerah yang tergenang air juga
semakin dalam.
Wilayah riparian bisa berbentuk alami atau terbangun untuk keperluan
stabilisasi tanah atau rehabilitasi lahan. Mintakat ini merupakan biofilter alami yang
penting, yang melindungi lingkungan akuatik dari sedimentasi yang berlebihan,
limpasan air permukaan yang terpolusi, dan erosi tanah. Zona ini juga menyediakan
perlindungan dan makanan untuk banyak jenis hewan akuatis, dan juga naungan yang
penting dalam pengaturan temperatur perairan. Banyak karakter yang menunjukkan
kapasitas wilayah ini sebagai mintakat penyangga (bufferzone) bagi kawasan di
sekitarnya. Zona ini berperan penting dalam menjaga kualitas air yang masuk ke
sungai, baik dari limpasan air permukaan (surface runoff) maupun dari aliran air
bawah tanah. Terutama penting untuk mengurangi senyawa nitrat (denitrifikasi) yang
berasal dari pupuk yang ditebarkan di lahan-lahan pertanian, yang terbawa oleh aliran
air dan berpotensi merusak ekosistem serta mengganggu kesehatan. Fungsi ini
diperlihatkan dengan baik oleh mintakat yang berupa lahan basah di tepian sungai.
Jenis vegetasi riparian
dibagian hulu dan tengah secara umum tidak berbeda. Jenis vegetasi riparian
dapat dikelompkkan menjadi dua yaitupertanian dan tumbuhan alami. Vegetasi
berupa tanaman yaitupadi (oriza sativa), kelpa (cocos nucifera), jagung (zea mays),
pisang (musa spp), ubu (munihot uttilissima), coklat (theorboma cacao), cengkeh
(syzgium aromaticum), ubi jalar (ipomea batatas), kacang Panjang (vigna ungiculata
sesquipedali), manga (mangifera indica), langsat/duku (lensium demesticum),
rambutan (nephelimlappaceium), cabai rawit (capsicumfrutescens), alpukat (persea
Americana), aren (arenga pinnata), dan bumbu ( bambusa spp).
Jenis vegetasi riparian alami terbagi dua yaitu tumbuhan bawah dan tumbuhan
berupa pohon. Tumbuhan bawah yaitu wedelia trilobata, digitaria, mimosa pudica,
aramanthus, vincus, ageratum conyzoides, amarantthus spinosus, cyperus,
heterogoniumsp. Tumbuhan berupa pohon yaitu Ficus sp, Leucaena Leucocephala,
dan Terminalia catappa.

Anda mungkin juga menyukai