PIGMEN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya
perubahan pigmen selama proses pengolahan.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
colorimeter, kompor, panci, penapis, piring, sendok dan stopwatch
b. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air,
bayam, kangkung dan kelor.
Prosedur Kerja
Dicuci
Hasil Pengamatan
Keterangan :
Hasil Perhitungan
b
Rumus Hueo = tan-1 (
)
a
1. Kangkung (Rebusan Terbuka)
a. Pengujian 1
18,05
Hueo = tan-1 ( )
-9,36
= -62,59+180o
= 117, 40o (Yellow (Y))
b. Pengujian 2
16,21
Hueo = tan-1 ( )
-9,75
= -58,97+180o
= 121,02o (Yellow (Y))
c. Pengujian 3
17, 98
Hueo = tan-1 ( )
-10,41
= -59,93+180o
= 120, 07o (Yellow (Y))
PEMBAHASAN
Pigmen adalah zat warna alami pada tumbuhan. Pigmen tergolong dalam
beberapa jenis yang salah satunya adalah klorofil, karatenoid, antosianin, antoxantin
serta tannin. Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang terdapat pada kloroplas
bersama karoten dan xantofil. Tanaman kangkung berasal dari India yang kemudian
menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina selatan, Australia dan Arika. Selain
rasamya yamg enak kangkung juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.
Selain vitamin A,B dan C juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten
dan sitosterol (Purnama, 2008).
Klorofil yang berwarna hijau dapat berubah menjadi kecoklatan dan mungkin
berubah menjadi coklat akibat adanya perlakuan-perlakuan selama pengolahan
seperti perlakuan asam, panas tinggi dan browning enzimatis. Penurunan total klorofil
akibat perlakuan panas tinggi seperti blanching karena adanaya suhu 70°C selama 10
menit. Perlakuan panas akan menyebabkan klorofil diubah menjadi pheophytin
dengan substitusi magnesium dan hydrogen pada saat pemanasan sehingga total
klorofil pada bahan menjadi lebih rendah. Penyebab lain larutnya atau turunnya
kelarutan total klorofil pada perlakuan blanching pada suhu 70°C aadalah
meningkatkan aktifitas enzim klorofilase akibat panas yang digunakan pada wilayah
aktivitas enzimatisnya. Sehingga meningkat pula degradasi klorofil menjadi
pheophytin. Enzim klorofilase merupakan enzim yang meningkatkan degradasi
klorofil dengan aktivitas antara 62,2°C - 80°C.
tangkai. Perebusan kangkung pada perlakuan terbuka ataupun tertutup hasil yang
diperoleh sama aja yaitu daun sebelum direbus agak keras dengan tekstur tangkai
juga keras dan setelah direbus daun menjadi lunak dan tangkai juga teksturnya
menjadi agak lunak. Perebusan kelor jug menghasilkan demikian pada perebusan
terbuka ataupun tertutup diperoleh hasil yang sama yaitu sebelum dilakukan
perebusan tekstur daun agak keras dan tekstur tangkainya juga agak keras tetapi
setelah dilakukan perebusan tekstur daun menjadi lunak dan tekstur dari tangkainya
juga menjadi agak lunak. Selanjutnya pada perebusan bayam dengan perlakuan
terbuka ataupun tertutup juga diperoleh hasil yang sama yaitu sebelum dilakukan
perebusan tekstur dari daun agak keras dengan tekstur tangkai juga keras tetapi
setelah dilakukan perebusan baik terbuka ataupun tertutup tekstur berubah yaitu
tekstur daun menjadi lunak dan tekstur tangkai juga menjadi agak lunak.
Hasil pengamatan untuk uji pigmen bahan dengan colorimeter yaitu dengan 3
kali pengulangan. Hasil untuk sampel kangkung dengan perlakuan rebus terbuka,
pada pengulangan 1,2 dan 3 nilai Hueo yang diperoleh secara berturut-turut yaitu
117,40o, 121,02o dan 120,07o yang berarti warna yang dihasilkan untuk perebusan
dengan cara terbuka yaitu Yellow (Y). Sedangkan untuk kangkung yang dilakukan
dengan perebusan tertutup, pada pengulangan 1,2 dan 3 nilai Hue o yang diperoleh
secara berturut-turut yaitu 123,13o, 116,85o dan 115,38o yang berarti warna yang
dihasilkan untuk perebusan dengan cara tertutup juga berwarna Yellow (Y).
Selanjutnya untuk sampel kelor dengan perebusan terbuka nilai Hue o yang diperoleh
pada pengulangan 1,2 dan 3 secara berturut-turut adalah 126,93 o, 125,1o dan 125,06o
yang berarti warna yang dihasilkan untuk perebusan kelor dengan perebusan terbuka
ini untuk pengujian 1 yaitu warna Yellow Green (YG) dan untuk pengujian 2 dan 3
yaitu menghasilkan warna Yellow (Y). Selanjutnya yaitu sayur kelor yang direbus
dengan tertutup dihasilkan nilai Hueo dari pengujian 1, 2 dan 3 secara berturut-turut
yaitu 127,37o, 126,53o dan 124,62o yang berarti warna yang dihasilkan yaitu untuk
pengujian 1 dan 2 berwarna Yellow Green (YG) dan untuk pengujian 3 diperoleh
warna Yellow (Y). Kemudian untuk sampel bayam yang direbus dengan terbuka
menghasilkan nilai Hueo untuk pengujian 1,2 dan 3 berurutan sebesar 120,4o, 114,37 o
dan 116,82o yang berarti warna yang dihasilkan dari proses perebusan dengan terbuka
yaitu Yellow (Y). Terakhir adalah sampel bayam yang direbus dengan tertutup
menghasilkan nilai Hueo dengan pengujian 1,2 dan 3 secara berurutan yaitu 120,41o,
112,83o dan 120,41o yang berarti menunjukkan terbentuknya warna Yellow (Y).
Menurut Purnomo (2010) klorofil dalam sayuran hijau yang masih hidup berikatan
dengan protein, namun setelah proses pemanasan protein terdenaturasi dan klorofil
dilepaskan, sehingga dapat juga berpengaruh pada warna larutan yang menjadi tidak
sebening sebelum proses pemanasan karena protein terdenaturasi sehingga pigmen
pada daun menjadi berubah memudar.
Klorofil sifatnya sangat labil dan mudah berubah. Ion Mg yang terdapat dalam
klorofil mudah digantikan oleh ion H sehingga berubah menjadi phophitin yang
berwarna cokelat. Proses pemanasan warna awal bahan yaitu hijau segar dengan
warna larutan bening dan setelah dilkaukan pemanasan warna bahan berubah menjadi
hijau layu dengan warna larutan keruh. Hal tersebut terjadi karena klorofil yang
berwarna hijau dapat berubah menjadi hijau kecokelatan dan mungkin berubah
menjadi cokelat akibat substitusi magnesium oleh hydrogen membentuk feofitin
kloroil yang kehilangan magnesium. Reaksi tersebut berjalan cepat pada larutan yang
bersifat asam. Tetapi pada praktikum ini tidaklah begitu terlihat adanya perubahan
warna menjadi cokelat, hal tersebut terjadi Karen proses pemanasan praktikum ini
hanya selama 5 menit.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Purnama, 2008. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Institut Pertanian Bogor Press.
Bogor.