2. Apa saja batasan do dan don’t nya DPM? 3. Apakah dpm bisa memaksa keputusan bem? Bagaimana kalau bem menolak usulan dpm apa yang kita lakukan? 4. Bagaimana tata cara pembuatan SOP? 5. Apa saja hak dpm ketika melaksanakan pleno dengan bem? 6. Bagaimana cara menjaga sinergitas yang berkelanjutan antara DPM dengan BEM? 7. Bagaimana cara mengatasi rasa tidak enakan/canggung dari DPM dalam menjalankan fungsi-fungsinya, khususnya fungsi pengawasan terhadap BEM, terlebih bagi anggota DPM yang masih satu tingkat/adik tingkat 8. Apakah setiap bulannya bem harus melaporkan situasinya kepada dpm selain melaporkan program kerjanya atau dpm meminta laporan dari bem? Intinya dpm itu perannya menerima atau meminta laporan? 9. Jika dana budgeting yang seharusnya digunakan untuk proker tidak digunakan, uang tersebut menjadi hak bem atau dpm memiliki hak melakukan budgeting kembali untuk disalurkan kpd proker2 yang membutuhkan dana lebih besar? 10. Bagaimana menghadirkan kesan untuk DPM yang tegas tetapi pengertian? 11. Bolehkah DPM mengarahkan proker bem untuk ke arah yang kita mau? 12. Harus gak kita bem tuh dalam menjalankan proker dibatasi oleh hasil raker, walaupun mungkin perubahan yang mereka lakukan itu bagus? Bolehkah BEM menjalankan prokernya/menambahkan kegiatan di luar yang telah disahkan di raker? 13. Apakah penilaian yang dilakukan oleh DPM tidak diperbolehkan dipublikasikan kepada BEM karena tujuan transparansi penilaian?