PENGORGANISASIAN
INSTALASI BEDAH SENTRAL
KATA PENGANTAR
SAMBUTAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT GRHA HUSADA
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan HidayahNya sehingga kita semua masih diberikan
kesempatan untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat
yang dilimpahkan. Kami atas nama pribadi dan seluruh keluarga
besar Rumah Sakit Grha Husada menyampaikan ucapan
selamat dan sukses atas diterbitkannya “Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan” Rumah Sakit Grha Husada. Saya
berharap buku ini dapat menjadi Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Grha Husada yang baku sehingga bisa digunakan
sebagai acuan dalam pelayanan di setiap instalasi pelayanan.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu penerbitan buku Pedoman ini, semoga buku ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa menyertai
langkah kita dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi pasien,
keluarga dan masyarakat pada umumnya. Amin.
DAFTAR ISI
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI RAWT JALAN RUMAH
SAKIT GRHA HUSADA
2
Pasal 1
Pedoman pengorganisasian instalasi rawat jalan merupakan acuan bagi tenaga
kesehatan di lingkungan Rumah Sakit Grha Husada.
Pasal 2
Pedoman pengorganisasian instalasi rawat jalan sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 1 tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari peraturan Direktur Rumah Sakit Grha Husada.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Direktur ini berlaku, Surat Keputusan Direktur Nomor
004/03/TU.04.02/SK/RSGH/2017 tentang Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Rawat Jalan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku..
Pasal 4
Peraturan Direktur Rumah Sakit Grha Husada berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila terdapat kekeliruan/kekurangan didalamnya akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Gresik
Pada tanggal 10 Januari 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT GRHA HUSADA,
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT GRHA HUSADA
NOMOR TAHUN 2018
TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN
INSTALASI BEDAH SENTRAL
BAB 1
PENDAHULUAN
Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan
misi Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical
Governance). Rumah Sakit Grha Husada merupakan salah satu Rumah Sakit
swasta di Gresik Jawa Timur, kelas D dengan kapasitas 42 tempat tidur,
berlokasi di kawasan industri yang padat penduduk. Sesuai dengan Visi Rumah
4
Sakit yaitu menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat di wilayah Gresik dan
sekitarnya, maka untuk mencapai mutu layanan yang sesuai standar dan selalu
meningkat diperlukan pedoman pengorganisasian Rumah Sakit yang baku dan
menjadi acuan bagi seluruh Bidang/bagian dan Instalasi di Rumah Sakit Grha
Husada.
5
BAB 2
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
BAB 3
VISI, MISI, NILAI-NILAI DAN MOTO RUMAH SAKIT
1.1 Visi
Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat di wilayah Gresik dan
sekitarnya.
1.2 Misi
1. Memberikan layanan rumah sakit yang prima pada masyarakat industri
dan masyarakat umum.
2. Melaksanakan pengelolaan rumah sakit sebagai unit bisnis yang
berdaya saing tinggi dengan tetap memperhatikan fungsi sosial.
3. Menyediakan sarana layanan rumah sakit yang nyaman dan
terstandarisasi.
4. Mengembangkan karyawan RS yang kompeten dan berdedikasi tinggi
serta sejahtera
5. Membantu perusahaan pelanggan dalam penanganan dan
pemeliharaan kesehatan secara efektif dan efisien.
1.4 Motto
Sahabat Menuju Sehat.
7
BAB 4
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
Sesuai Lampiran SK Direksi PT Petro Graha Medika tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Grha Husada
Nomor : 54/12/LI.00.01/SK/PGM/2017
Tanggal : 28 Desember 2017
Direktur
RS Grha Husada
Komite Medik
Bidang Pelayanan Bidang Pelayanan Bidang Bagian Umum Bagian Keuangan Bagian Pemasaran
Medik Penunjang Keperawatan & SDM & Humas
Instalasi Rawat Jalan Instalasi Farmasi Pengembangan Sekretariat SDM Humas & Layanan
SDM Keperawatan Pelanggan
Instalasi Laundry
Instalasi Bedah
Sentral
Rumah Sakit Grha Husada dipimpin oleh seorang Direktur Rumah Sakit
yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT Petro Graha Medika selaku
Pemilik Rumah Sakit. Direktur rumah sakit membawahi unit kerja struktural,
fungsional dan non struktural sebagai berikut :
4.1 Struktural
1. Bidang Pelayanan Medik
2. Bidang Pelayanan Penunjang
3. Bidang Pelayanan Keperawatan
a. Seksi Pengembangan SDM Keperawatan
b. Seksi Asuhan Keperawatan
4. Bagian Umum
a. Sub Bagian Sekretariat
b. Sub Bagian HARSAR & Sanitasi
c. Sub Bagian Pengadaan
5. Bagian Keuangan & SDM
a. Sub Bagian SDM
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit)
6. Bagian Pemasaran & Humas
a. Sub Bagian Humas & Layanan Pelanggan
4.2 Fungsional
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap, Bersalin & HCU
4. Instalasi Hemodialisis
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Rekam Medis
7. Instalasi Farmasi
8. Instalasi Laboratorium
9. Instalasi Radiologi
10. Instalasi Gizi & Dapur
11. Instalasi Laundry
4.3 Non Struktural
1. Satuan Pengawasan Internal
2. Komite Medik
9
3. Komite Keperawatan
4. Komite PPI
5. Komite Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien
6. Komite Farmasi & Terapi
7. Komite Etik Rumah Sakit
8. Komite Nakes Lain
9. Tim PKRS
10. Tim PONEK
11. Tim TB DOTS
12. Tim HIV/AIDS
13. Tim PPRA
14. Tim Geriatri
15. Tim Managemen Nyeri
16. Panitia RM
10
BAB 5
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI BEDAH SENTRAL
KEPALA BIDANG
PELAYANAN MEDIK
PENANGGUNG
JAWAB BEDAH
KOORDINATOR
STERILISASI
.
.
11
BAB 6
URAIAN JABATAN
3. Tugas
a. Sebelum Pembedahan
1) Melakukan kunjungan pra anesthesi untuk menilai status fisik
pasien.
2) Menerima pasien di ruang penerimaan Instalasi Bedah
Sentral.
3) Menyiapkan kelengkapan alat dan mesin anesthesi.
4) Memasang infus atau transfusi darah.
5) Memberikan premedikasi sesuai dengan program dokter
anesthesi.
6) Menyiapkan kelengkapan meja anesthesi dan mesin suctionnya.
7) Memonitor kondisi fisik dan tanda vital pasien.
8) Memindahkan pasien ke meja operasi.
9) Menyiapkan obat anesthesi dan membantu ahli anesthesi
dalam proses induksi.
b. Saat Pembedahan
1) Membebaskan jalan napas dengan mengatur posisi
pasien dan ETT.
2) Memenuhi keseimbangan gas medis.
3) Mengatur keseimbangan cairan dengan menghitung input dan
output.
4) Memantau tanda-tanda vital.
5) Memberikan obat -obatan sesuai dengan program dokter
anesthesi.
6) Memantau efek obat anesthesi.
7) melakukan pemantauan status fisiologis pasien selama sedasi
dan mencatat hasil monitor dalam rekam medis pasien
c. Setelah Pembedahan
1) Mempertahankan jalan napas pasien.
2) Memantau tingkat kesadaran pasien.
3) memonitor status pasca anastesi setiap pasien di catat dalam
rekam medis pasien terus menerus dan sistematik.
4) Memantau pasien terhadap efek obat anesthesi.
5) Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar.
22
BAB 7
TATA HUBUNGAN KERJA
BAB 8
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Instalasi Bedah Sentral yang handal dan
profesional, perlu dilakukan kegiatan menyediakan dan mempertahankan sumber daya
manusia yang tepat.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam, dan ke luar Instalasi Bedah Sentral.
Tujuan dilakukan kegiatan tersebut adalah untuk mendayagunakan SDM yang ada seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan. Selain itu perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan kontribusi.
Perhitungan kebutuhan ketenagaan dilakukan berdasarkan analisis
beban kerja Workload Indicator Staff Need (WISN):
Tabel 8.1. Penghitungan Kebutuhan Ketenagaan di Instalasi Bedah
Sentral Rumah Sakit Grha Husada Berdasarakan WISN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPALA IBS BERDASARKAN WISN
MENCARI STANDAR BEBAN KERJA (SBK)= WAKTU MENCARI STANDAR KELONGGARAN (SK)=
MENCARI WAKTU KERJA TERSEDIA = MENENTUKAN KUANTITAS KEGIATAN MENENTUKAN
KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN) RATA2 WAKTU PER RATA2 WKT PER FKTR KELONGGARAN (JAM/TH) WKT
{A - (B+C+D+E)} X F (PER TAHUN) KEBUTUHAN
KEG POKOK (JAM/TAHUN) KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN)
SDM =
RATA2 RATA2
KUANTITAS
WAKTU WAKTU
SBK
FAKTOR KEGIATAN POKOK (MENIT) SBK FAKTOR KELONGGARAN (JAM/mg) SK KEGIATAN POKOK KUANTITAS
MENCARI STANDAR BEBAN KERJA (SBK)= WAKTU MENCARI STANDAR KELONGGARAN (SK)=
MENCARI WAKTU KERJA TERSEDIA = MENENTUKAN KUANTITAS KEGIATAN MENENTUKAN
KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN) RATA2 WAKTU PER RATA2 WKT PER FKTR KELONGGARAN (JAM/TH) WKT
{A - (B+C+D+E)} X F (PER TAHUN) KEBUTUHAN
KEG POKOK (JAM/TAHUN) KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN)
SDM =
RATA2 RATA2 KUANTITAS
WAKTU WAKTU SBK
FAKTOR KEGIATAN POKOK (MENIT) SBK FAKTOR KELONGGARAN (JAM/mg) SK KEGIATAN POKOK KUANTITAS
Hari Kerja (A) 260 Operasi besar 180 605,3333333 morning report 5 0,1432 Operasi besar 228 0,38
Cuti Tahunan (B) 12 Operasi sedang 120 908 rapat mingguan 2 0,0573 Operasi sedang 406 0,45
Pendidikan dan Pelatihan
Operasi kecil 40 rapat koordinasi 1 Operasi kecil 25
(C) 3 2724 0,0286 0,01
Memastikan jadwal Memastikan jadwal
Hari Libur Nasional (D) 15 operasi 20 5448 Laporan lain 0,5 0,0143 operasi 659 0,12
Bongkar OK Bongkar OK
Ketidakhadiran Kerja (E) 3 120 908 52 0,06
Waktu Kerja per hari 8 Entry obat dan resep 60 1816 JUMLAH STANDAR KELONGGARAN 0,2434 Entry obat dan resep 227 0,13
HARI KERJA TERSEDIA
(HARI/TAHUN) 227 Entry pasien 60 1816 Entry pasien 227 0,13
MENCARI STANDAR BEBAN KERJA (SBK)= WAKTU MENCARI STANDAR KELONGGARAN (SK)=
MENCARI WAKTU KERJA TERSEDIA = MENENTUKAN KUANTITAS KEGIATAN MENENTUKAN
KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN) RATA2 WAKTU PER RATA2 WKT PER FKTR KELONGGARAN (JAM/TH) WKT
{A - (B+C+D+E)} X F (PER TAHUN) KEBUTUHAN
KEG POKOK (JAM/TAHUN) KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN)
SDM =
RATA2 RATA2 KUANTITAS
FAKTOR KEGIATAN POKOK WAKTU SBK FAKTOR KELONGGARAN WAKTU SK KEGIATAN POKOK KUANTITAS SBK
(MENIT) (JAM/mg)
Hari Kerja (A) 260 Visite pre operasi 9 12106,66667 RTD 1 0,0281 Visite pre operasi 659 0,054432819
Cuti Tahunan (B) 12 Operasi besar 180 605,3333333 audit medis 0,25 0,0070 Operasi besar 228 0,376651982
Pendidikan dan Pelatihan
Operasi sedang 120 Operasi sedang
(C) 3 908 406 0,447136564
Operasi kecil 40 Operasi kecil 25
Hari Libur Nasional (D) 15 2724 0,00917768
Observasi post op Observasi post op
Ketidakhadiran Kerja (E) 3 10 10896 659 0,06048091
Waktu Kerja per hari 8 JUMLAH STANDAR KELONGGARAN 0,0351
HARI KERJA TERSEDIA
(HARI/TAHUN) 227
MENCARI STANDAR BEBAN KERJA (SBK)= WAKTU MENCARI STANDAR KELONGGARAN (SK)=
MENCARI WAKTU KERJA TERSEDIA = MENENTUKAN KUANTITAS KEGIATAN MENENTUKAN
KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN) RATA2 WAKTU PER RATA2 WKT PER FKTR KELONGGARAN (JAM/TH) WKT
{A - (B+C+D+E)} X F (PER TAHUN) KEBUTUHAN
KEG POKOK (JAM/TAHUN) KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN)
SDM =
RATA2 RATA2 KUANTITAS
FAKTOR KEGIATAN POKOK WAKTU SBK FAKTOR KELONGGARAN WAKTU SK KEGIATAN POKOK KUANTITAS SBK
(MENIT) (JAM/mg)
Hari Kerja (A) 260 morning report 5 0,1432
Cuti Tahunan (B) 12 Operasi besar 180 605,3333333 rapat mingguan 2 0,0573 Operasi besar 228 0,38
Pendidikan dan Pelatihan
Operasi sedang 120 rapat koordinasi 1 Operasi sedang
(C) 3 908 0,0286 406 0,45
Operasi kecil 40 Operasi kecil 25
Hari Libur Nasional (D) 15 2724 Laporan lain 0,5 0,0143 0,01
Memastikan Memastikan
Ketidakhadiran Kerja (E) 3 kelengkapan alat 15 7264 kelengkapan alat 659 0,09
Mengecek alat2 yang Mengecek alat2 yang
Waktu Kerja per hari 8 perlu disteril ulang 30 3632 JUMLAH STANDAR KELONGGARAN 0,2434 perlu disteril ulang 52 0,01
HARI KERJA TERSEDIA
Bongkar OK Bongkar OK
(HARI/TAHUN) 227 120 908 52 0,06
MENCARI STANDAR BEBAN KERJA (SBK)= WAKTU MENCARI STANDAR KELONGGARAN (SK)=
MENCARI WAKTU KERJA TERSEDIA = MENENTUKAN KUANTITAS KEGIATAN MENENTUKAN
KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN) RATA2 WAKTU PER RATA2 WKT PER FKTR KELONGGARAN (JAM/TH) WKT
{A - (B+C+D+E)} X F (PER TAHUN) KEBUTUHAN
KEG POKOK (JAM/TAHUN) KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN)
SDM =
RATA2 RATA2 KUANTITAS
FAKTOR KEGIATAN POKOK WAKTU SBK FAKTOR KELONGGARAN WAKTU SK KEGIATAN POKOK KUANTITAS SBK
(MENIT) (JAM/mg)
Hari Kerja (A) 260 Operasi besar 180 605,3333333 morning report 5 0,1432 Operasi besar 228 0,38
Cuti Tahunan (B) 12 Operasi sedang 120 908 rapat mingguan 2 0,0573 Operasi sedang 406 0,45
Pendidikan dan Pelatihan
Operasi kecil 40 rapat koordinasi 1 Operasi kecil 25
(C) 3 2724 0,0286 0,01
mengeringkan dan mengeringkan dan
Hari Libur Nasional (D) 15 Mengepak alat 10 10896 Laporan lain 0,5 0,0143 Mengepak alat 659 0,06
Memotong kassa Memotong kassa
Ketidakhadiran Kerja (E) 3 60 1816 156 0,09
Waktu Kerja per hari 8 Bongkar OK 120 908 JUMLAH STANDAR KELONGGARAN 0,2434 Bongkar OK 52 0,06
HARI KERJA TERSEDIA Penerimaan dan Penerimaan dan
(HARI/TAHUN) 227 penyerahan pasien 10 10896 penyerahan pasien 659 0,06
MENCARI STANDAR BEBAN KERJA (SBK)= WAKTU MENCARI STANDAR KELONGGARAN (SK)=
MENCARI WAKTU KERJA TERSEDIA = MENENTUKAN KUANTITAS KEGIATAN MENENTUKAN
KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN) RATA2 WAKTU PER RATA2 WKT PER FKTR KELONGGARAN (JAM/TH) WKT
{A - (B+C+D+E)} X F (PER TAHUN) KEBUTUHAN
KEG POKOK (JAM/TAHUN) KERJA TERSEDIA (JAM/TAHUN)
SDM =
RATA2 RATA2 KUANTITAS
FAKTOR KEGIATAN POKOK WAKTU SBK FAKTOR KELONGGARAN WAKTU SK KEGIATAN POKOK KUANTITAS SBK
(MENIT) (JAM/mg)
Hari Kerja (A) 260 Operasi besar 180 605,3333333 morning report 5 0,1432 Operasi besar 228 0,376651982
Cuti Tahunan (B) 12 Operasi sedang 120 908 rapat mingguan 2 0,0573 Operasi sedang 406 0,447136564
Pendidikan dan Pelatihan
Operasi kecil 40 rapat koordinasi 1 Operasi kecil 25
(C) 3 2724 0,0286 0,00917768
Observasi post op Observasi post op
Hari Libur Nasional (D) 15 120 908 Laporan lain 0,5 0,0143 659 0,725770925
Tabel 8.3. Pola Ketenagaan Riil Saat Ini di Instalasi bedah sentral
Rumah Sakit Grha Husada
Jabatan Pendidikan Sertifikasi Hasil Jumlah Usulan Ket
Perhitungan yang Ada
Kepala Dokter Umum/ Menejemen 1 0 1 Plt
Spesialis Bangsal/IGD,
IBS
PPGD/BLS,APA,
Hand Heygine
Perawat DIII/ S1 Bedah Dasar, 1 0 1
asisten keperawatan, PPGD.
lama kerja BLS,APAR,
minimal 2 Hand Heygine
tahun
BAB 9
KEGIATAN ORIENTASI
RS Grha Husada
Jln. Padi No 3 Komplek Perumahan Petrokimia Gresik
Langkah I (1-3 Bulan)
ORIENTASI KARYAWAN BARU
Instalasi Bedah Sentral
Nama : ……………………….
Tanggal Masuk : ……………………….
No.Induk Perawat :.......................................
Gresik,
Kepala Instalasi Bedah Sentral
38
RS GRHA HUSADA
Jalan Padi No 3 Komplek Perumahan Petrokimia Gresik
Telepon 031 – 3973400/3973401
Langkah II (4-6 Bulan)
Gresik,
Kepala Instalasi Bedah Sentral
39
BAB 10
PERTEMUAN/RAPAT
2. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada:
Waktu : Sewaktu-waktu, bila ada masalah atau sesuatu
hal yangperludibicarakan secara urgent.
Peserta : Semua petugas Instalasi Bedah Sentral
Materi : Sesuai dengan masalah yang ada
Kelengkapan rapat : Daftar hadir dan notulen rapat
BAB 11
PELAPORAN