Anda di halaman 1dari 2

Dengan menggunakan target costing ini maka dapat diketahui berapa biaya produksi yang

diperkenankan, yaitu dengan :

Biaya produksi = harga jual – laba yang diinginkan perusahaan dari harga jual Sebagai contoh, misalkan
sebuah perusahaan X mempertimbangkan memproduksi mesin penggali baru. Spesifikasi produk saat ini
dan pangsa pasar yang ditarget meminta harga jual mesin penggali baru adalah Rp 25.000.000,-. Laba
yang diinginkan oleh perusahaan adalah Rp 5.000.000,- per unit. Target cost dihitung sebagai berikut :

Target cost = Rp 25.000.000,- – Rp 5.000.000,-

= Rp 20.000.000,-

Pada saat sekarang ini, biaya produksi sesungguhnya perusahaan adalah Rp23.000.000,-. Dengan
demikian pengurangan biaya yang harus dilakukan agar perusahaan dapat mencapai target cost adalah
sebesar Rp 3.000.000,- (Rp23.000.000,- – Rp 20.000.000,-). Perusahaan harus mengupayakan
pengurangan biaya dengan menganalisis biaya produksi perusahaan dan mengurangi biaya-biaya yang
dapat dikurangkan untuk mencapai target cost tersebut. Target costing menya

Contoh kasus soal target costing:

Siverado parts, Inc. Memproduksi berbagai produk elektronik yang siklus hidupnya singkat.
Pengembangan haruslah cepat, dan profitabilitas produk sangat terkait dengan kemampuan
menemukan berbagai desain yang membuat biaya produksi serta biaya logistik rendah. Baru-baru ini,
pihak manajemen perusahaan juga memustuskan biaya pasca pembelian adalah biaya yang penting
dalam keputusan desain. Bulan lau, sebuah proposal mengenai produk baru dipresentasikan sebesar
200.000 unit (untuk 2 tahun). Harga jual yang diusulkan adalah $130 per unit. Biaya produksi dan logistik
diperkirakan mencapai $120 per unit. Biaya pengembangan sebesar $100.000. pemilik silverado
menginginkan pengembalian per unit sebesar $15.

Diminta : Hitunglah biaya target!

Jawaban

Biaya target = harga target – laba target

= $130-$15

= $15

Biaya Aktual = $120+$100.000/50.000 unit


=$120+$2

= $122

Anda mungkin juga menyukai