Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

KOMBINASI BISNIS – INVESTASI DALAM SAHAM DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Dosen Pembimbing :

Dedy Khushariady, S.E, M.Ak

Disusun Oleh :

1. Rizky Wulandari (170302079) – Akuntansi B Sore


2. Dwi Amalia Rosyidah (170302102) – Akuntansi B Sore

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan
makalah ini yang berjudul “KOMBINASI BSINIS – INVESTASI DALAM SAHAM DAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI” dengan tepat waktu yang merupakan salah satu syarat untuk melengkapi salah satu
tugas pada mata kuliah dalam Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Kami sangat menyadari bahwa dalam makalah ini, baik isi maupun penyajian makalah masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai
penyempurnaan makalah ini dari berbagai pihak terutama Dosen yang bersangkutan, sehingga
dikemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa-mahasiswi di Universitas
Muhammadiyah Gresik (UMG).
Dengan demikian kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung yang telah membantu penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Gresik, 20 April 2020

Kelompok Penyusun

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
1. DEFINISI SAHAM.................................................................................................................................. 4
2. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INVESTASI SAHAM ............................................................................ 4
3. KONSEP DASAR FAIR VALUE................................................................................................................ 6
4. PENYAJIAN INVESTASI DI NERACA ...................................................................................................... 6
SOAL MULTIPLE CHOICE.......................................................................................................................... 8
SOAL KASUS .......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 18

3
1. DEFINISI SAHAM

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu
pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-
perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk “menjual” kepentingan dalam bisnis -
saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal
bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar
sekunder (secondary market).
Definisi Saham Menurut Para Ahli :
• Menurut Gitman:
Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan perusahaan(Gitman2000,7)
• Menurut Bernstein:
Saham adalah selembar kertas yang menyatakan kepemilikan dari sebagian perusahaaan.
(Bernstein:1995, 197)
• Menurut Mishkin:
Saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah
perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang
peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga disebut instrumen
keuangan. (Mishkin:2001, 4).

2. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INVESTASI SAHAM

Keuntungan Investasi Saham


• Dividen
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan
yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham
dalam RUPS. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa devien tunai artinya kepada setiap
pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap
saham atau dapat pula berupa deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden
sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan adanya
pembagian deviden stock tersebut.
• Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari
harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder. Misalnya
seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya
dengan harga Rp.5500 per lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital
gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka
pendek untuk mengejar keuntungan melalui capital gain.
Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan untuk mendapatkan:
• Saham Bonus
Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang
diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham
tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana, misalnya setiap
saham dengan nilai nominal Rp.500 dijual dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan
memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.

4
Kerugian Investasi Saham
• Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan
demikian perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan tersebut mengalami
kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untukmendapatkan deviden ditentukan
oleh kinerja perusahaan tersebut.
• Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan
atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga
belinya, dengan demikian investor mengalami capital loss. Misalnya seorang investor membeli saham
BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga
Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.500 per
lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi kerugian yang makin
besar seiring dengan terus menurunnya harga saham, maka investor tersebut rela menjual sahamnya
dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
• Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada pemegang
saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam
kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah
dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan
kepada pemegang saham.
• Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari
pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja
perusahaan yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan,
mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama
beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa. Adapula
perusahaan yang di delist keluar dari bursa dengan tujuan Go Private, perusahan yang melakukan Go
Private tidak merugikan investor karena perusahaan penerbit saham tersebut melakukan Buy Back
terhadap saham yg diterbitkan.
• Saham di Suspend
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan
demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut
dari status suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi
perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari
perdagangan. Hal yang menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan
harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lainnya
yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut untuk
kemudian diminta konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak
menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka status suspend atas
saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.

5
3. KONSEP DASAR FAIR VALUE

Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Sumber: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 68 (PSAK 68) Pengukuran Nilai
Wajar, Lampiran A.
PSAK 68 menetapkan hirarki nilai wajar yang mengelompokkan input untuk teknik penilaian
yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar menjadi tiga level input yaitu :
• Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
• Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
• Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Hirarki nilai wajar memberikan prioritas tertinggi kepada harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (input Level 1) dan prioritas terendah untuk input yang
tidak dapat diobservasi (input Level 3). Sumber: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 68 (PSAK 68)
Pengukuran Nilai Wajar, paragraf 72.
4. PENYAJIAN INVESTASI DI NERACA
Sebelum membahas pengujian subtantif terhadap investasi perlu diktahui lebih dahulu prinsip akutansi
berterima umum dalam penyajian investasi di neraca berikut ini:
1. Investasi harus disajikan secara terpisah di neraca sesuai dengan tujuan investasi
tersebut. Investasi yang tidak akan dijual dalam jangka pendek disajikan dalam kelompok
aktiva tidak lancar. Jika jumlah material investasi ini disajikan terpisah dengan judul “Investasi”.
Jika jumlahnya kecil, investasi jangka panjang ini disajikan dengan judul “Aktiva Lain-Lain”.
“Investasi yang tujuanya untuk menyediakan modal kerja, disajikan di neraca dalam kelompok
active lancer dengan judul “Surat Berharga”.
2. Investasi jangka pendek disajikan nilainya dineraca, nilai yang lebih tinggi harus di cantumkan
di dalam tanda kurung.
3. Investasi jangka panjang disajikan di neraca pada kosnya. Harga pasar tidak harus di sajikan
didalam tanda kurung seperti hal nya dengan investasi jangka pendek. Jika nilai pasar
investasi jangka panjang tersebut turun dalam jumlah yang material, dan diperkirakan
penurunan nilai tersebut akan berlangsung lama (permanen), maka kerugian penurunan nilai
tersebut harus dibebankan sebagai kerugian dalam tahun yang bersangkutan.
4. Harus di cantumkan pengungkapan yang cukup jika investasi jangka pendek
digadaikan sebagai jaminan penarikan uang.
5. Investasi dalam perusahaan afiliasi dan dalam nonconsolidated subsidiary companies harus
disajikan secara terpisah dari investasi yang lain dan harus dicantumkan penjelasan yang cukup
mengenai sifat hubungan antara perusahaan-perusahaan tersebut.
6. Obligasi atau saham yang dikeluarkan oleh klien, yang dibeli kembali sebagai
treasury bond, treasury stock, disimpan dalam dana khusus sebaiknya disajikan sebagai
pengurang utang obligasi atau modal saham.
7. Jika investasi bukan merupakan sumber pendapatan perusahaan, maka penghasilan yang
timbul dari pemilikan investasi tersebut harus digolongkan dalam “penghasilan diluar usaha”.
8. Jika penghasilan bunga dan penghasilan dividen jumlahnya material, keduanya harus disajikan
secara terpisah di dalam laporan rugi-laba.
9. Laba atau rugi sebagai akibat penjualan investasi jangka pendek yang material

6
jumlahnya, harus disajikan secara terpisah di dalam laporan rugi-laba dalam kelompok
“penghasilan di luar usaha”.
10. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi antar perusahaan yang belum direalisasikan dalam
hubungan antara induk dan anak perusahaan harus dieliminasikan jika investasi dicatat dengan
equity method.
11. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi yang bersangkutan dengan saham yang di keluarkan
sendiri oleh perusahaan, tidak boleh diperhitungkan dalam penentuan laba atau rugi
perusahaan. Laba atau rugi diperlakukan sebagai tambahan atau pengurangan
unsur modal.

7
SOAL MULTIPLE CHOICE

1. Harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran disebut ?
a. Nilai Wajar
b. Goodwill
c. Konsolidasi
d. Afiliasi
e. Merger
Penjelasan : Nilai Wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
2. Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang
dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam
RUPS disebut ?
a. Capital Loss
b. Deviden
c. Nilai Wajar
d. Capital Gain
e. Likuidasi

Penjelasan : Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

3. Saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham
adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan
melakukan penawaran umum dipasar perdana disebut ?
a. Saham Preferen
b. Saham Biasa
c. Saham Bonus
d. Saham Atas Unjuk
e. Saham Atas Nama

Penjelasan : Saham bonus adalah saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang
diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham
tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana.

4. Satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian
kepemilikan sebuah perusahaan disebut ?
a. Nilai Wajar
b. Saham Biasa
c. Saham Preferen
d. Saham
e. Merger

Penjelasan : Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang
mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.

8
5. Selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli disebut ?
a. Capital Loss
b. Deviden
c. Konsolidasi
d. Saham
e. Capital Gain

Penjelasan : Capital Loss adalah selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi
dari harga beli.

9
SOAL KASUS

1. Pada tanggal 2 Januari 2012, PT X membeli 40% saham yang beredar PT Y. PT Y


melaporkan laba bersih sebesar Rp 2.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar
Rp.20.000.000 selama tahun 2012. Berapakah jumlah penyesuaian yang akan
dilakukan oleh PT X terhadap investasinya pada saham PT Y dengan metode ekuitas?

Jawaban :

Investasi dalam saham PT Y 4,000,000,000

Kas 4,000,000,000

Perhitungan :

Dimisalkan 40% dari seluruh saham PT Y adalah Rp.4.000.000.000

Investasi dalam saham PT Y 290,000,000

Laba dari saham PT Y 290,000,000

Perhitungan :

40% x (Rp 725.000.000) = Rp 290.000.000

Piutang deviden 82,000,000

Investasi dalam saham PT Y 82,000,000

Perhitungan :

40% x (Rp 205.000.000) = Rp 82.000.000

2. Pada tanggal 31 Desember, Jose SA mengakuisisi Carlos SA dengan menerbitkan 200.000


lembar saham biasa dengan nilai par $10. Nilai pasar untuk saham biasa itua dalah
$10.000.000 pada saat akuisisi. Di bawah ini terdapat neraca saldo dan informasi fair
value dari Jose SA sebelumakuisisi (dalam ribuan)
Jose SA Jose SA Carlos SA Carlos SA

(Book Value) (Fair Value) (Book Value) (Fair Value)

Cash $ 2.000 $ 2.000 $ 1.000 $ 1.000

10
Other current assets $13.000 $20.000 $ 8.000 $12.000

Plant assets $15.000 $20.000 $10.000 $13.000

Current liabilities $ 5.000 $4.000 $ 2.000 $ 4.000

Other liabilities $12.000 $12.000 $ 8.000 $13.000

Common stock, $10 $10.000 $ 5.000

par

Retained earnings $ 3.000 $ 4.000

11
Buatlah neraca saldo setelah akuisisi!

Jawaban

Jurnalsaatakuisisi:

Investment in Carlos SA $10.000.000

Common Stock: $10par $2.000.000

(200.000 X $10)

Additional paid-in capital $8.000.000

[($50-$10)X200.000]

JOSE SA

NeracaSaldo

31 Desember

ASSETS

Cash $ 3.000.000 (2.000.000+1.000.000)

Other current asset $ 25.000.000 (13.000.000+12.000.000)

Plant asset $ 28.000.000 (15.000.000+13.000.000)

Goodwill $ 1.000.000

TOTAL ASSETS $ 57.000.000

LIABILITIES

Current liabilities $ 9.000.000 (5.000.000+4.000.000)

Other liabilities $ 25.000.000 (12.000.000+13.000.000)

EQUITY

Additional paid-in capital $ 8.000.000

Common stock $ 12.000.000 (10.000.000+2.000.000)

Retained earnings $ 3.000.000 (3.000.000-0)

TOTAL LIABILITIES & EQUITY $ 57.000.000

Perhitungan goodwill:

Investment in Carlos SA $10.000.000

Net Asset Carlos $ 9.000.000–

12
Goodwill $ 1.000.000

Pada tanggal 31 Desember 2008, PT Induk mengakuisisi 80% saham kepemilikan dari PT Anak
seharga Rp 120.000.000. Berikut adalah neraca kedua perusahaan pada tanggal akuisisi.

Pos PT Induk PT Anak

Kas 20.000.000 10.000.000

Piutang Usaha 35.000.000 15.000.000

Persediaan 90.000.000 20.000.000

Tanah 80.000.000 40.000.000

Bangunan dan Peralatan 150.000.000 60.000.000

Investasi pada PT Anak 120.000.000

Total 495.000.000 145.000.000

Akumulasi Penyusutan 20.000.000 10.000.000

Utang Usaha 65.000.000 25.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 30.000.000

Saham Biasa 100.000.000 30.000.000

Saldo Laba 110.000.000 50.000.000

13
Total 495.000.000 145.000.000

Diketahui Nilai Wajar untuk Persediaan ; 30.000.000, Tanah ; 60.000.000, Bangunan dan
Peralatan ; 60.000.000. Sedangkan akun lain mempunyai nilai pasar yang mendekati nilai buku
saat ini.

3. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat akuisisi saham PT Anak

Jawaban:

Ayat jurnal untuk mencatat akuisisi saham PT Anak.

Biaya perolehan investasi 120.000.000

Nilai buku

Saham Biasa - PT Anak 30.000.000

Saldo Laba - PT Anak 50.000.000

80.000.000

Bagian PT Induk (80%) X 0,8 (64.000.000)

Perbedaan antara nilai buku dan harga perolehan 56.000.000

PT Induk mencatat akusisi saham PT Anak sebagai berikut :

Investasi pada Saham PT Anak 120.000.000

Kas 120.000.000

14
Menghitung perbedaan nilai aset-aset tertentu dari PT Anak dikarenakan Nilai Wajar lebih
tinggi daripada Nilai Buku

Nilai Buku Nilai Wajar Kenaikan Nilai 80%

Wajar Bagian

PT Induk

Persediaan 20.000.000 30.000.000 10.000.000 8.000.000

Tanah 40.000.000 60.000.000 20.000.000 16.000.000

Bangunan dan 50.000.000 60.000.000 10.000.000 8.000.000

Peralatan

110.000.000 150.000.000 40.000.000 32.000.000

Ayat jurnal untuk dimasukkan ke dalam kertas kerja adalah sebagai berikut :

Saham Biasa - PT Anak 30.000.000

Saldo Laba - PT Anak 50.000.000

Diferensial 56.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 120.000.000

Kepemilikan non pengendali 16.000.000

(Mengeliminasi saldo investasi awal dan memunculkan kepemilikan non pengendali)

Persediaan 8.000.000

Tanah 16.000.000

Bangunan dan Peralatan 8.000.000

Goodwill 24.000.000

Diferensial 56.000.000

15
(Mengalokasikan Diferensial)

4. Buatlah kertas kerja konsolidasi


Jawaban :

Kertas Kerja Konsolidasi 31 Desember 2008, Tahun Penggabungan Usaha; 80% Pembelian
Di Atas Nilai Buku

POS PT Induk PT Anak Eliminasi Konsolidasi

Debit Kredit

Kas 20.000.000 10.000.000 30.000.000

Piutang Usaha 35.000.000 15.000.000 50.000.000

Persediaan 90.000.000 20.000.000 8.000.000 118.000.000

Tanah 80.000.000 40.000.000 16.000.000 136.000.000

Bangunan dan Peralatan 150.000.000 60.000.000 8.000.000 218.000.000

Goodwill 24.000.000 24.000.000

Investasi pada PT Anak 120.000.000 120.000.000

Diferensial 56.000.000 56.000.000

Total Debit 495.000.000 145.000.000 576.000.000

Akumulasi Penyusutan 20.000.000 10.000.000 30.000.000

Utang Usaha 65.000.000 25.000.000 90.000.000

16
Utang Obligasi 200.000.000 30.000.000 230.000.000

Saham Biasa 100.000.000 30.000.000 30.000.000 100.000.000

Saldo Laba 110.000.000 50.000.000 50.000.000 110.000.000

Kepemilikan Non 16.000.000 16.000.000

Pengendali

Total Kredit 495.000.000 145.000.000 192.000.000 192.000.000 576.000.000

5. Buatlah neraca konsolidasi

Jawaban :

PT Induk dan PT Anak

Neraca Konsolidasi 31 Desember 2008

Aset Kewajiban

Kas 30.000.000 Utang Usaha 90.000.000

Piutang Usaha 50.000.000 Utang Obligasi 230.000.000

Persediaan 118.000.000

Tanah 136.000.000 Ekuitas

Bangunan dan Peralatan 218.000.000 Saham Biasa 100.000.000

Akumulasi Penyusutan (30.000.000) 188.000.000 Saldo Laba 110.000.000

Goodwill 24.000.000 Kepemilikan Non Pengendali 16.000.000

Total Aset 546.000.000 Total Kewajiban dan Ekuitas 546.000.000

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Bengtsoon, Ann McDonagh, 1994. Manajemen Merger dan Akuisisi. Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo.
2. Fuandy Munir, 2001. Hukum Tentang Akuisisi, Take Over dan LBO.Bandung : Citra Aditya Bakti.
3. Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta.
4. Suparwoto. 1997. "Akuntansi Keuangan Lanjutan". Edisi Ketiga. BPFE : Yogyakarta.
5. Yunus, Hadori dan Hananto. 1981. "Akuntansi Keuangan Lanjutan". Edisi I. BPFE : Yogyakarta.

18
19
20
21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai