Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan
makalah ini yang berjudul “KOMBINASI BSINIS – INVESTASI DALAM SAHAM DAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI” dengan tepat waktu yang merupakan salah satu syarat untuk melengkapi salah satu
tugas pada mata kuliah dalam Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Kami sangat menyadari bahwa dalam makalah ini, baik isi maupun penyajian makalah masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai
penyempurnaan makalah ini dari berbagai pihak terutama Dosen yang bersangkutan, sehingga
dikemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa-mahasiswi di Universitas
Muhammadiyah Gresik (UMG).
Dengan demikian kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung yang telah membantu penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Kelompok Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
1. DEFINISI SAHAM.................................................................................................................................. 4
2. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INVESTASI SAHAM ............................................................................ 4
3. KONSEP DASAR FAIR VALUE................................................................................................................ 6
4. PENYAJIAN INVESTASI DI NERACA ...................................................................................................... 6
SOAL MULTIPLE CHOICE.......................................................................................................................... 8
SOAL KASUS .......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 18
3
1. DEFINISI SAHAM
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu
pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-
perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk “menjual” kepentingan dalam bisnis -
saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal
bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar
sekunder (secondary market).
Definisi Saham Menurut Para Ahli :
• Menurut Gitman:
Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan perusahaan(Gitman2000,7)
• Menurut Bernstein:
Saham adalah selembar kertas yang menyatakan kepemilikan dari sebagian perusahaaan.
(Bernstein:1995, 197)
• Menurut Mishkin:
Saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah
perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang
peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga disebut instrumen
keuangan. (Mishkin:2001, 4).
4
Kerugian Investasi Saham
• Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan
demikian perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan tersebut mengalami
kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untukmendapatkan deviden ditentukan
oleh kinerja perusahaan tersebut.
• Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan
atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga
belinya, dengan demikian investor mengalami capital loss. Misalnya seorang investor membeli saham
BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga
Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.500 per
lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi kerugian yang makin
besar seiring dengan terus menurunnya harga saham, maka investor tersebut rela menjual sahamnya
dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
• Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada pemegang
saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam
kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah
dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan
kepada pemegang saham.
• Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari
pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja
perusahaan yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan,
mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama
beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa. Adapula
perusahaan yang di delist keluar dari bursa dengan tujuan Go Private, perusahan yang melakukan Go
Private tidak merugikan investor karena perusahaan penerbit saham tersebut melakukan Buy Back
terhadap saham yg diterbitkan.
• Saham di Suspend
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan
demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut
dari status suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi
perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari
perdagangan. Hal yang menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan
harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lainnya
yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut untuk
kemudian diminta konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak
menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka status suspend atas
saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.
5
3. KONSEP DASAR FAIR VALUE
Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Sumber: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 68 (PSAK 68) Pengukuran Nilai
Wajar, Lampiran A.
PSAK 68 menetapkan hirarki nilai wajar yang mengelompokkan input untuk teknik penilaian
yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar menjadi tiga level input yaitu :
• Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
• Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
• Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Hirarki nilai wajar memberikan prioritas tertinggi kepada harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (input Level 1) dan prioritas terendah untuk input yang
tidak dapat diobservasi (input Level 3). Sumber: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 68 (PSAK 68)
Pengukuran Nilai Wajar, paragraf 72.
4. PENYAJIAN INVESTASI DI NERACA
Sebelum membahas pengujian subtantif terhadap investasi perlu diktahui lebih dahulu prinsip akutansi
berterima umum dalam penyajian investasi di neraca berikut ini:
1. Investasi harus disajikan secara terpisah di neraca sesuai dengan tujuan investasi
tersebut. Investasi yang tidak akan dijual dalam jangka pendek disajikan dalam kelompok
aktiva tidak lancar. Jika jumlah material investasi ini disajikan terpisah dengan judul “Investasi”.
Jika jumlahnya kecil, investasi jangka panjang ini disajikan dengan judul “Aktiva Lain-Lain”.
“Investasi yang tujuanya untuk menyediakan modal kerja, disajikan di neraca dalam kelompok
active lancer dengan judul “Surat Berharga”.
2. Investasi jangka pendek disajikan nilainya dineraca, nilai yang lebih tinggi harus di cantumkan
di dalam tanda kurung.
3. Investasi jangka panjang disajikan di neraca pada kosnya. Harga pasar tidak harus di sajikan
didalam tanda kurung seperti hal nya dengan investasi jangka pendek. Jika nilai pasar
investasi jangka panjang tersebut turun dalam jumlah yang material, dan diperkirakan
penurunan nilai tersebut akan berlangsung lama (permanen), maka kerugian penurunan nilai
tersebut harus dibebankan sebagai kerugian dalam tahun yang bersangkutan.
4. Harus di cantumkan pengungkapan yang cukup jika investasi jangka pendek
digadaikan sebagai jaminan penarikan uang.
5. Investasi dalam perusahaan afiliasi dan dalam nonconsolidated subsidiary companies harus
disajikan secara terpisah dari investasi yang lain dan harus dicantumkan penjelasan yang cukup
mengenai sifat hubungan antara perusahaan-perusahaan tersebut.
6. Obligasi atau saham yang dikeluarkan oleh klien, yang dibeli kembali sebagai
treasury bond, treasury stock, disimpan dalam dana khusus sebaiknya disajikan sebagai
pengurang utang obligasi atau modal saham.
7. Jika investasi bukan merupakan sumber pendapatan perusahaan, maka penghasilan yang
timbul dari pemilikan investasi tersebut harus digolongkan dalam “penghasilan diluar usaha”.
8. Jika penghasilan bunga dan penghasilan dividen jumlahnya material, keduanya harus disajikan
secara terpisah di dalam laporan rugi-laba.
9. Laba atau rugi sebagai akibat penjualan investasi jangka pendek yang material
6
jumlahnya, harus disajikan secara terpisah di dalam laporan rugi-laba dalam kelompok
“penghasilan di luar usaha”.
10. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi antar perusahaan yang belum direalisasikan dalam
hubungan antara induk dan anak perusahaan harus dieliminasikan jika investasi dicatat dengan
equity method.
11. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi yang bersangkutan dengan saham yang di keluarkan
sendiri oleh perusahaan, tidak boleh diperhitungkan dalam penentuan laba atau rugi
perusahaan. Laba atau rugi diperlakukan sebagai tambahan atau pengurangan
unsur modal.
7
SOAL MULTIPLE CHOICE
1. Harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran disebut ?
a. Nilai Wajar
b. Goodwill
c. Konsolidasi
d. Afiliasi
e. Merger
Penjelasan : Nilai Wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
2. Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang
dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam
RUPS disebut ?
a. Capital Loss
b. Deviden
c. Nilai Wajar
d. Capital Gain
e. Likuidasi
Penjelasan : Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
3. Saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham
adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan
melakukan penawaran umum dipasar perdana disebut ?
a. Saham Preferen
b. Saham Biasa
c. Saham Bonus
d. Saham Atas Unjuk
e. Saham Atas Nama
Penjelasan : Saham bonus adalah saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang
diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham
tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana.
4. Satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian
kepemilikan sebuah perusahaan disebut ?
a. Nilai Wajar
b. Saham Biasa
c. Saham Preferen
d. Saham
e. Merger
Penjelasan : Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang
mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
8
5. Selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli disebut ?
a. Capital Loss
b. Deviden
c. Konsolidasi
d. Saham
e. Capital Gain
Penjelasan : Capital Loss adalah selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi
dari harga beli.
9
SOAL KASUS
Jawaban :
Kas 4,000,000,000
Perhitungan :
Perhitungan :
Perhitungan :
10
Other current assets $13.000 $20.000 $ 8.000 $12.000
par
11
Buatlah neraca saldo setelah akuisisi!
Jawaban
Jurnalsaatakuisisi:
(200.000 X $10)
[($50-$10)X200.000]
JOSE SA
NeracaSaldo
31 Desember
ASSETS
Goodwill $ 1.000.000
LIABILITIES
EQUITY
Perhitungan goodwill:
12
Goodwill $ 1.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2008, PT Induk mengakuisisi 80% saham kepemilikan dari PT Anak
seharga Rp 120.000.000. Berikut adalah neraca kedua perusahaan pada tanggal akuisisi.
13
Total 495.000.000 145.000.000
Diketahui Nilai Wajar untuk Persediaan ; 30.000.000, Tanah ; 60.000.000, Bangunan dan
Peralatan ; 60.000.000. Sedangkan akun lain mempunyai nilai pasar yang mendekati nilai buku
saat ini.
Jawaban:
Nilai buku
80.000.000
Kas 120.000.000
14
Menghitung perbedaan nilai aset-aset tertentu dari PT Anak dikarenakan Nilai Wajar lebih
tinggi daripada Nilai Buku
Wajar Bagian
PT Induk
Peralatan
Ayat jurnal untuk dimasukkan ke dalam kertas kerja adalah sebagai berikut :
Diferensial 56.000.000
Persediaan 8.000.000
Tanah 16.000.000
Goodwill 24.000.000
Diferensial 56.000.000
15
(Mengalokasikan Diferensial)
Kertas Kerja Konsolidasi 31 Desember 2008, Tahun Penggabungan Usaha; 80% Pembelian
Di Atas Nilai Buku
Debit Kredit
16
Utang Obligasi 200.000.000 30.000.000 230.000.000
Pengendali
Jawaban :
Aset Kewajiban
Persediaan 118.000.000
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Bengtsoon, Ann McDonagh, 1994. Manajemen Merger dan Akuisisi. Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo.
2. Fuandy Munir, 2001. Hukum Tentang Akuisisi, Take Over dan LBO.Bandung : Citra Aditya Bakti.
3. Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta.
4. Suparwoto. 1997. "Akuntansi Keuangan Lanjutan". Edisi Ketiga. BPFE : Yogyakarta.
5. Yunus, Hadori dan Hananto. 1981. "Akuntansi Keuangan Lanjutan". Edisi I. BPFE : Yogyakarta.
18
19
20
21
22
23
24