Anda di halaman 1dari 5

KEWIRAUSAHAAN

( Perlindungan Usaha )

Dosen Pengajar : Oktaviana Arisinta, S.Ak, M.Ak

Kelompok 2 :

1. Laylatus Sa’adah : 1822211043


2. Nur Lailatul Fitria : 1822211051
3. Sahrul Maulana : 1822211047
4. Solihin : 1822211056
5. Zamrotus Zahroh : 1822211073

Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP PGRI Bangkalan

2020
A. Pengertian Perlindungan Usaha
Pengusaha yang baru atau pengusaha yang dikatagorikan tidak terlalu besar omsetnya,
kadang-kadang menghadapi masalah dengan ketidaktahuan akan arti risiko atau
sebagai memandang enteng terhadap risiko kerugian ini tidak memadang sasaran
tidak terlalu besar omsetnya, kadang-kadang menghadapi masalah dengan
ketidaktahuan akan arti risiko atau sebagai memandang enteng terhadap risiko
kerugian ini tidak memadang sasaran tidak terlalu besar omsetnya, kadang-kadang
menghadapi masalah dengan ketidaktahuan akan arti risiko atau sebagai memandang
enteng terhadap risiko kerugian ini tidak memadang sasaran, siapa pun orngnya dapat
mengalami, misalnya risiko kebakaran, kerusakan, atau kehilangan

Dalam praktiknya risiko dapat terjadi karena dua hal, yaitu :


1. Karena ada unsur sengaja yang harus dilakukan oleh pihak-pihak tertentu,
misalnya oleh karyawan atau pihak-pihak yang tidak atau tidak suka kepada
perusahaan kita seperti masyarakat umum atau pesaingan ;
2. Risiko karena tidak sengaja, seperti terjadi kebakaran, kehilangan, kerusakan,
atau kejadian alam. Untuk risiko yang tid atau kejadian alam. Untuk risiko
yang tidak sengaja memang agak sulit untuk dikendalikan kerena terjadinya
tidak dapat kita prediksi sebelumnya.

B. Jenis-jenis Risiko Kerugian


Dalam menjalankan suatu usaha ada berbagai jenis resiko yang akan dihadapi oleh
perusahaan. Masing-masing resiko memiliki tingkat kerugian tersendiri. Besar kecil
risiko yang akan dihadapi diukur dari tingkat kerusakan dari harta benda yang
dimiliki. Hanya saja, kepastian terjadi atau tidaknya risiko tersebut sulit diukur.
Dalam kenyataannya risiko yang akan dihadapi oleh seorang pengusaha adalah
sebagai berikut

1. Risiko jiwa;
Risiko jiwa artinya jiwa pengusaha dan seluruh karyawannya akan terancam pada
saat mereka melakukan perkejaan (sedang berkeja). Risiko jiwa yang dapat terjadi
antara lain kecelakaan dalam menjalankan tugas akibat penggunaan mesin;
tersengat listrik, tertabrak kendaraan di jalan atau menabrak orang benda pada saat
membawa kendaraan; terbakat, tengelam, dan resiko jiwa lainya
2. Risiko kehilangan harta
Risiko jiwa artinya jiwa pengusaha dan seluruh karyawannya akan terancam pada
saat mereka melakukan perkejaan (sedang berkeja). Risiko jiwa yang dapat terjadi
antara lain kecelakaan dalam menjalankan tugas akibat penggunaan mesin;
tersengat listrik, tertabrak kendaraan di jalan atau menabrak orang benda pada saat
membawa kendaraan; terbakat, tengelam, dan resiko jiwa lainya
3. Risiko kerusakan harta
Risiko kerusakan harta dapat juga disebabkan oleh berbagai hal sehingga
merugikan perusahaan.kerusakan harta dapat terjadi karena kebakaran atau
kebanjiran yang menyebabkan kerusakan kualitas atau nilai harta tersebut. Risiko
kerusakan harta lainnya dapat pula terjadi akibat pengangkutan atau kelalaian
karyawan dalam proses produksi. Semakin banyak kerusakan, semakin besar pula
tingkat kerugian yang diderita perusahaan
4. Risiko penggantian kepada pihak lain
Risiko perhentian kepada pihak lain merupakan risiko yang disebabkan oleh
kesalahan perusahaan, dalam hal ini karyawan yang menyebabkan pihak lain
menderita kerugian. Misalnya, karyawan perusahaan (sopir) menabrak orang lain
yang mengakibatkan kerugian di pihak lain, baik jiwa maupu harta benda.

C. Cara Melindungi Usaha


Risiko yang akan dihadapi perusahaan dapat terjadi setiap saat, baik risiko yang sudah
dapat diprediksi (diramal) maupun yang belum. Agar perusahaan tidak mengalami
kerugian yang besar, risiko ini perlu memperoleh perlindungan. Perlindungan untuk
kasus penggantian terhadap risiko yang mukin timbul dapat dilakukan dengan
mengasuransikannya kepada pihak asuransi.
Dalam praktisnya terhadap berbagai jenis asuransi yang dapat dipilih oleh perusahaan.
Pemilihan jenis asuransi tergantung dari jenis pertanggungan yang diinginkan.
Berikut ini jenis-jenis asuransi yang ada di Indonesia.

1. Dilihat dari segi fungsinya


 Asuransi Kerugian (non life insurance)
 Asuransi Kebakaran, meliputi kebakaran, peledakan, petir, kecelakaan
pesawat terbang.
 Asuransi pengangkutan.
 Asuransi aneka, termasuk asuransi kebakaran dan pengangkutan,
kendaraan bermotor, kecelakaan, pencurian, dan lainnya.
 Asuransi jiwa (life insurance)
 Asuransi berjangka
 Asuransi tabungan
 Asuransi seumur hidup

2. Dilihat dari segi kepemilikan


 Milik pemerintah
 Milik swasta nasional
 Milik asing
 Milik campuran

D. Keuntungan Melindungi Usaha


Ada beberapa tujuan atau keuntungan yang dapat dinikmati dari mengasuransikan
karyawan dan harta milik seluruh perusahaan. Tujuan utamanya adalah melindungi
karyawan dan harta perusahaan dari resiko kerugian dan menjaga masa depan
perusahaan.

Adapun tujuan yang diinginkan oleh perusahaan asuransi kepada para klien adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan rasa aman;
2. Memberikan rasa ketenangan berusaha;
3. Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat diambil;
4. Terhindar dari risiko kerugian;
5. Terhindar dari risiko kehilangan;
6. Memperboleh penghasilan di masa yang akan datang;
7. Memperboleh penggantian akibat kerusakan dan kehilangan milik sendiri atau
milik orang lain.
Perasaan tenang amat penting bagi siapa pun yang sedang menjalankan usaha. Rasa
tenang di sini berarti tidak adanya kecemasan atau ketakutan akan terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan. Tampa rasa tenang, tujuan tidak dapat tercapai dengan mudah. Jadi,
tujuan mengasuransikan harta benda perusahaan adalah untuk memberikan rasa
tenang dalam berusaha. Asuransi merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo
dapat diambil berlaku untuk jenis asuransi tertentu. Misalnya, asuransi beasiswa yang
memiliki jangka waktu tertentu. Setoran premi yang dibayarkan oleh seseorang akan
diambil pada saat pension (jatuh tempo). Demikian pula dengan asuransi beasiswa
dapat diambil pada saat si anak masuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas, atau
perguruan Tinggi. Asuransi dapat menghindarkan pengusaha dari risiko kerugian.

E. Cara Menghindari Risiko Kerugian


Risiko kerugian selalu ada dan relative sulit untuk dihindari sama sekali. Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa risiko terjadi karena dua sebab. Pertama karena unsur
kesengajaan dan kedua unsur ketidaksengajaan. Selalu ada celah untuk menghindari
terjadinya kedua unsur risiko tersebut. Banyak cara untuk menghindari risiko
kerugian. Berikut ini ada beberapa cara sebagai payung untuk melindungi usaha dari
risiko kerugian, yaitu dengan cara :
 Menetapkan prosedur dan tartib kerja;
 Menyediakan alat pengamanan;
 Meminta pertanggungan asuransi

Anda mungkin juga menyukai