KWU - Perlindungan Usaha
KWU - Perlindungan Usaha
( Perlindungan Usaha )
Kelompok 2 :
2020
A. Pengertian Perlindungan Usaha
Pengusaha yang baru atau pengusaha yang dikatagorikan tidak terlalu besar omsetnya,
kadang-kadang menghadapi masalah dengan ketidaktahuan akan arti risiko atau
sebagai memandang enteng terhadap risiko kerugian ini tidak memadang sasaran
tidak terlalu besar omsetnya, kadang-kadang menghadapi masalah dengan
ketidaktahuan akan arti risiko atau sebagai memandang enteng terhadap risiko
kerugian ini tidak memadang sasaran tidak terlalu besar omsetnya, kadang-kadang
menghadapi masalah dengan ketidaktahuan akan arti risiko atau sebagai memandang
enteng terhadap risiko kerugian ini tidak memadang sasaran, siapa pun orngnya dapat
mengalami, misalnya risiko kebakaran, kerusakan, atau kehilangan
1. Risiko jiwa;
Risiko jiwa artinya jiwa pengusaha dan seluruh karyawannya akan terancam pada
saat mereka melakukan perkejaan (sedang berkeja). Risiko jiwa yang dapat terjadi
antara lain kecelakaan dalam menjalankan tugas akibat penggunaan mesin;
tersengat listrik, tertabrak kendaraan di jalan atau menabrak orang benda pada saat
membawa kendaraan; terbakat, tengelam, dan resiko jiwa lainya
2. Risiko kehilangan harta
Risiko jiwa artinya jiwa pengusaha dan seluruh karyawannya akan terancam pada
saat mereka melakukan perkejaan (sedang berkeja). Risiko jiwa yang dapat terjadi
antara lain kecelakaan dalam menjalankan tugas akibat penggunaan mesin;
tersengat listrik, tertabrak kendaraan di jalan atau menabrak orang benda pada saat
membawa kendaraan; terbakat, tengelam, dan resiko jiwa lainya
3. Risiko kerusakan harta
Risiko kerusakan harta dapat juga disebabkan oleh berbagai hal sehingga
merugikan perusahaan.kerusakan harta dapat terjadi karena kebakaran atau
kebanjiran yang menyebabkan kerusakan kualitas atau nilai harta tersebut. Risiko
kerusakan harta lainnya dapat pula terjadi akibat pengangkutan atau kelalaian
karyawan dalam proses produksi. Semakin banyak kerusakan, semakin besar pula
tingkat kerugian yang diderita perusahaan
4. Risiko penggantian kepada pihak lain
Risiko perhentian kepada pihak lain merupakan risiko yang disebabkan oleh
kesalahan perusahaan, dalam hal ini karyawan yang menyebabkan pihak lain
menderita kerugian. Misalnya, karyawan perusahaan (sopir) menabrak orang lain
yang mengakibatkan kerugian di pihak lain, baik jiwa maupu harta benda.
Adapun tujuan yang diinginkan oleh perusahaan asuransi kepada para klien adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan rasa aman;
2. Memberikan rasa ketenangan berusaha;
3. Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat diambil;
4. Terhindar dari risiko kerugian;
5. Terhindar dari risiko kehilangan;
6. Memperboleh penghasilan di masa yang akan datang;
7. Memperboleh penggantian akibat kerusakan dan kehilangan milik sendiri atau
milik orang lain.
Perasaan tenang amat penting bagi siapa pun yang sedang menjalankan usaha. Rasa
tenang di sini berarti tidak adanya kecemasan atau ketakutan akan terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan. Tampa rasa tenang, tujuan tidak dapat tercapai dengan mudah. Jadi,
tujuan mengasuransikan harta benda perusahaan adalah untuk memberikan rasa
tenang dalam berusaha. Asuransi merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo
dapat diambil berlaku untuk jenis asuransi tertentu. Misalnya, asuransi beasiswa yang
memiliki jangka waktu tertentu. Setoran premi yang dibayarkan oleh seseorang akan
diambil pada saat pension (jatuh tempo). Demikian pula dengan asuransi beasiswa
dapat diambil pada saat si anak masuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas, atau
perguruan Tinggi. Asuransi dapat menghindarkan pengusaha dari risiko kerugian.