Laporan Praktikum Evaluasi Tekstil I PDF
Laporan Praktikum Evaluasi Tekstil I PDF
NPM : 17020073
GROUP : 1-K4
KELOMPOK : 1 (SATU)
DOSEN : Maya K., S.Sit . M.T.
ASISTEN : Mia E., S.ST.
Untuk mengetahui identifikasi kerusakan serat selulosa dengan cara biru trunbull
dan dapat menunjukan adanya gugus karboksilat pada serat selulosa yang rusak
karena kimia.
Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa Sanskerta karpasa adalah
serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut
"pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan
subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat itu dapat
dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa
disebut sebagai katun (benang maupun kainnya).
Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor
(bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-
lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni dan alami. Selulosa ini
tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas),
dan daya serap yang unik namun disukai orang. Tekstil yang terbuat dari kapas (katun)
bersifat menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala panas (menyerap
keringat). (2018)
Komposisi kimia dari serat kapas terdiri dari selulosa 95%, satu 1,3%protein, 1,2% abu,
1,6% lilin, 3% gula, dan asam organik, dan senyawa kimia lainnya yang membentuk 3,1%.
Serat kapas non-selulosa biasanya terletak dalam serat kutikula. Serat kapas non-selulosa
terdiri dari protein, abu, lilin, gula dan asam organik. Lilin kapas ditemukan pada
permukaan luar serat. Lilin lebih banyak ditemukan pada kapas jika luas permukaan kapas
semakin besar, kapas halus umumnya memiliki kandungan lilin lebih banyak. Lilin kapas
terdiri atas rantai panjang asam lemak dan alkohol. Lilin kapas berfungsi sebagai pelindung
untuk serat kapas. Gula yang terdiri dari 3% serat kapas, gula berasal dari gula alami
tanaman dan gula dari serangga. Gula tanaman terjadi dari proses pertumbuhan tanaman
kapas. Gula tanaman terdiri dari monosakarida, glukosa dan fruktosa. Gula serangga
terutama untuk whiteflies,gula serangga dapat menyebabkan kekakuan, yang dapat
menyebabkan masalah di pabrik tekstil. (2014)
Kerusakan bahan tekstil dapat terjadi pada setiap tingkat proses pengolahan bahan tekstil,
dari bahan baku (serat) sampai menjadi bahan jadi (kain), sehingga kerusakan serat mungkin
terjadi pada setiap tingkat pengolahan, sedangkan jenis kerusakannya tergantung pada jenis
pengolahannya. Macam- macam kerusakan yang terjadi pada serat selulosa adalah :
Jenis kerusakan dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu kerusakan mekanika dan
kimia.
Pereaksi : CuSO₄ 60 g/L , 346 g kalium natrium tartrat dan 100 g NaOH/L air
Pereaksi : larutan metilen biru 10 g/L yang diasamkan dengan H₂SO₄ 2N (10ml/
L)