Shock Dan Resusitasi Cairan: Eri Yanuar Akhmad B.S., S.Kep., NS., M.N.Sc. (I.C)
Shock Dan Resusitasi Cairan: Eri Yanuar Akhmad B.S., S.Kep., NS., M.N.Sc. (I.C)
CAIRAN
Eri Yanuar Akhmad B.S., S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C)
BIOGRAPHY
• Full Name:
ü Eri Yanuar Akhmad B.S., S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C)
• Recent Position:
ü Basic and Emergency Nursing, School of Nursing,
Universitas Gadjah Mada
• Education History:
ü School of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas
Gadjah Mada
ü Master of Nursing Science (Intensive Care) The
University of Adelaide Australia
• Email:
ü eri_yanuar2004@yahoo.com
OUTLINE
• Konsep cairan dan elektrolit
• Terapi Cairan
• M a c a m - m a c a m s h o c k , p e n y e b a b ,
penanganan dan resusitasi cairan
• Initial assessment pada shock
• Contoh kasus
CAIRAN DALAM TUBUH
MANUSIA
• C a i r a n m e r u p a k a n
komponen pembentuk
tubuh manusia kurang
lebih
• 80 % - pada bayi
yang baru lahir
• 50-60 % - pada
manusia dewasa
CAIRAN DALAM TUBUH
MANUSIA
Koloid
Kristaloid Cairan lain
Natural Albumin
NaCl 0.9% Glucose 5%
Dextran
Syntetis Ringer Solution Mannitol
Gelatin
Ringer Lactate Electrolyte
HES concentrates
(Hydroxyethyl starch) Ringer Acetate
Ringerfundin® etc.
Koloid: jenis cairan sejati
merupakan cairan Kristaloid:
merupakan larutan yang terdiri dari
yang terdiri dari elektrolit
yang terdiri dari
elektrolit & konsentrasi
makromolekul elektrolit. tinggi.
MEKANISME CAIRAN
KRISTALOID
Ø Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler à
interstisial, kemudian didistribusikan ke
komparteman ekstravaskular
• Cairan Isotonik : Infus dengan tekanan yang sama seperti cairan tubuh. Cairan
ini menetap dalam Cairan Ekstraselluler (osmolaritas 290-310 mOsm/L)
• Contoh : Normal Saline (NaCL 0,9 %), Ringer Laktat (RL), Ringer Asetat,
Ringerfundin, Glucose 5%
• Cairan Hipertonik : Infus dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari plasma darah
dimana air keluar dari Intraselluler dan masuk ke dalam plasma (osmolaritas
diatas 375 mOsm/L).
• Contoh : NaCl 3 %, Glucose 10%, Dextrose 50 %
HIPOTONIS
ü Osmolaritas
cairan < 240
mOsm/L
ü Cairan akan
berpindah dari
intravaskuler ke
interstitial &
intrasel
à Resiko
Hemolisis
ü Contoh : NaCl
0,45%, Ringer
Asetat
ISOTONIS
üContoh : NS,RL,G5,Ringerfundin
HIPERTONIS
Iso- Normal Saline Na+ =154 308 - Resusitasi cairan, Diare, Resiko terjadinya oedem
tonis (NaCl 0,9%) Cl- =154 Luka Bakar, Gagal Ginjal paru (dalam jumlah
Akut, Asidosis diabetikum besar)
Glucose 5% Glukosa= 50 gr/L 278 200 hidrasi selama dan sesudah Kontraindikasi :
operasi, rumatan hiperglikemia
perioperatif, restriksi natrium
Kaen 3A*/ Na+ =50, Cl- =50, 290 108 Rumatan cairan dan
Tridex 27A* K+ =10, Lactate elektrolit (terutama Kalium)
20, glukosa=27
Kaen 3B*/ Na+ =50, Cl- =50, 290 108
Hipo- Ringer Asetat Na+ =130 , K+= 4, 273 - Dehidrasi (syok hipovolemik Dapat memperburuk
tonis Ca++=2,7-3, dan asidosis) pada kondisi: edema serebral
Cl- =108,7-127, diare, DHF, luka bakar, syok
Acetat = 28 hemoragik, trauma
NaCl 0,45% Na+ =77, Cl- =77 Pasien dg restriksi natrium Rawan oedem anasarka
Hiper Glukosa 10% Glukosa= 100 gr/l 556 400 Suplai air dan karbohidrat Resiko hiperglikemia
tonis secara parenteral pada
penderita diabetik, kanker,
sepsis dan defisiensi protein
Ø Koloid adalah:
a. cairan yang mengandung albumin dalam plasma,
b. tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu tinggal 3-6 jam )
c. volume yang diberikan sama dengan volume darah.
d. memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung tidak keluar dari
membran
2. Protein Colloids :
Ø Seharusnya digunakan sebagai pilihan ketiga setelah Non protein colloids.
Ø Bagi pasien lanjut usia yang tidak dapat toleransi menerima cairan dalam jumlah besar.
Ø Beberapa untuk kasus diare yang albumin < 2 gr/dl.
Ø Pasien Nephrotic Syndrom
Ø Transplantasi hati dengan albumin < 2,5 gr/dl
Ø Pasien DSS dengan trombosit < 5 000 .
Ø Cairan Protein yang digunakan : Gelofudine 4 %, Lipofundin.
PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID
Kristaloid Koloid
Komposisi menyerupai plasma Ekspansi volume plasma tanpa
(acetated ringer, lactated ringer) disertai ekspansi volume interstisial
Mengantikan volume dan Ekspansi volume lebih besar di
meningkatkan Cardiac Output dan bandingkan volume sama kristaloid
tekanan darah
Bebas reaksi anafilaksis Masa kerja lebih panjang
Bebas disimpan di suhu kamar Oksigenasi jaringan lebih baik
Komplikasi minimal Gradien alveolar – arterial O2 lebih
sedikit
Insiden edema paru dan /atau edema
sistemik lebih rendah.
DARAH
1. Whole Blood
§ Digunakan hanya untuk penggantian volume
§ Meningkatkan dan mempertahankan proses
pembekuan
§ Diberikan dalam waktu 2 sampai 4 jam
§ Masa hidup sampai 21 hari.
3. Washed cell
§ Digunakan bila kelebihan plasma dan antibodi
tidak diperlukan
§ Diberikan dalam waku 2-4 jam
§ Harus diberikan dalam waktu 4 jam sesudah
diproses (pencucian)
Pulse Pressure N or
Resp 14 - 20 20 - 30 30 - 40 >35
CNS anxious v. anxious confused lethargic
Treatment 1–2L 2 L crystalloid, 2 L crystalloid, re-evaluate,
crystalloid, + re-evaluate replace blood loss 1:3 crystalloid,
maintenance 1:1 colloid or blood products.
Urine output >0.5 mL/kg/hr
Hypovolemic Shock:
Dehydration
Hypovolemic Shock:
Dehydration
Derajat Dehidrasi Dewasa Anak
Dehidrasi ringan 4% 4% - 5%
• heart attack
• dysrhythmias
(abnormal heart
rhythm).
Cardiogenic Shock
• severe infection
• allergic reactions
• severe brain /
spinal injuries
• fainting.
Distributive Shock
• tension pneumothorax
• cardiac tamponade
• pulmonary embolus
• in pregnancy,
compression of large
abdominal blood
vessels by the uterus.
Obstructive Shock