1528-Article Text-2931-2-10-20130913 PDF
1528-Article Text-2931-2-10-20130913 PDF
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf
Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
Destination of this study is to determine 1) the effect of aerobic activity heart pulse profile. 2) Effect
of fluid intake (water) to the pulse profile heart 3) The differences in pulse rate on the sample that
given and not given liquid (water) when activity aerobik. The Sampling technique uses simple
random sampling. The Research uses experimental methods. The Analisis uses t-test with
significance tests <0.05. Based on calculations of data obtained by 1) the initial test control group
was 76.07 with a SD 9.592 and final test was 124.4 with SD 15.188., And obtained thitung = -
10.541 and significance value (α) = 0.000 <0.05. 2) to test the experimental group at baseline was
74.13 with SD 2.875 and final test was 76.60 with SD 4.517. As well as the value obtained
thitung -1.784 and α = 0.085> 0.05. 3) The comparison of final test experimental group 76.60
with SD 4.517 124.67 with a control group 124,67 with SD 15.188. It also obtained t count -
11.749 0.000 and α values <0.05.
14
Lilik Hermawan / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)
PENDAHULUAN
sistem peredaran darah atau sirkulasi selama menit di ukur banyaknya denyut nadi. Untuk
kerja. Tekanan darah dan denyut nadimemiliki memudahkan dalam pengukuran jumlah denyut
normalitas yang dihitung selama 15 detik, nadi diambil 20 detik pertama kemudian
kemudian dikalikan empat untuk mendapatkan dikalikan 3. Melakukan program latihan:
denyut jantung per menit. Sirkulasi atau kegiatan awal sampel dicek denyut nadi awal
peredaran darah di tandai dengan denyut sebelum melakukan aktifitas (cek denyut nadi
jantung ini terjadi dari atrium kanan menerima awal). Kegiatan inti, 2 sampel melakukan
darah dari pembuluh darah superior dan inferior aktivitas aerobik menggunakan ergocycle selama
vena cava dan memompanya melalui arteri 30 menit dengan ritme yang sama, salah satu
pulmoner ke paru. Dari sini mengalir terus ke sampel di beri minum setelah 15 menit sebanyak
kapiler dan oksigen diserap, sedangkan 240 ml (satu gelas aqua kecil) dan yang satunya
korbondioksida diangkut. Darah yang tidak diberi minum. Sedangkan minuman yang
mengandung oksigen dari paru-paru masuk ke diberikan berupa air minum dalam kemasan
serambi kiri melalui vena pulmoner, kemudian (aqua). Kegiatan akhir melakukan pengecekan
mengalir ke bilik kiri dan dipompa ke aorta denyut nadi akhir setelah melakukan kegiatan
melalui sistem arteri sistemik ke jaringan kapiler (post test). Pengecekan denyut nadi akhir
pada berbagai jaringan. Setelah melalui kapiler- dilakukan untuk mengukur denyut nadi setelah
kapiler darah mengalir kembali melalui vena ke melakukan program latihan dan pengukurannya
atrium kanan melalui dua vena besar (Hairy, sama dengan pengukuran pada saat tes awal.Post
1989:150). test (tes akhir) mengukur denyut nadi sampel.
Mengukur denyut nadi sesuai dengan ketentuan.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di Lab
Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Analisis hasil penelitian dari hasil
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. perhitungan statistik yang menggunakan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah program SPSS dapat dijelaskan sebagai berikut :
ergocycle. stop watch, blanko dan alat tulis, Berdasarkan hasil perhitungan yang
daftar hadir. pertama di dapat rata-rata tes awal kelompok
Pengukuran dilakukan dengan cara, kontrol adalah 76,07 dengan standar deviasi
mengecek daftar dan jumlah sampel. Tes awal 9,592 dan rata-rata tes akhir adalah 124,4
atau pre test. Mengukur denyut nadi awal. Hal dengan standar deviasi 15,188.dan diperoleh
ini ditujukan untuk mengetahui jumlah denyut thitung = -10,541 dan nilai signifikansi = 0,000
nadi awal dari sampel. Pengukuran ini < 0,05. Jadi dapat di simpulkan bahwa terdapat
dilakukan secara besama-sama dan hasilnya perbedaan rata-rata antara nilai tes awal dan
dicatat dalam daftar. Mengukur denyut nadi akhir pada kelompok kontrol.
sesuai dengan ketentuan yaitu dalam waktu satu
16
Lilik Hermawan / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)
Levene’s Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
90%
Confidence
Interval of the
Difference
Std. Error
F Sig. T df Sig.(2tail) Mean Difference Difference Lower Upper
denyut_jantung Equal variances assumed 5.816 0.023 1.784 28 0.085 2.467 1.382 4.818 0.115
Equal variances not assumed 1.784 23.746 0.087 2.467 1.382 4.833 0.100
Denyut/mnt
Awal
Akhir
Nomor Sampel
Berdasarkan data dari perhitungan signifikansi 0,085 > 0,05. Jadi dapat
kelompok eksperimen di dapat tes awal adalah disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
74,13 dengan standar deviasi 2,875 dan rata-rata rata-rata yang signifikan antara nilai tes awal
tes akhir adalah 76,60 dengan standar deviasi dan akhir pada kelompok eksperimen.
4,517. Serta di peroleh thitung -1,784 dan nilai
Levene’s Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig.(2 Mean Std. Error
F ig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper
denyut_jantung Equal variances
0.044 0.092 10.541 28 0.000 48.600 4.611 58.045 39.155
assumed
Equal variances not
10.541 23.341 0.000 48.600 4.611 58.130 39.070
assumed
17
Lilik Hermawan / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)
denyut jantung/mnt
Tes Awal
Tes Akhir
Nomor Sampel
Dari hasil akhir pengukuran dari kedua standar deviasi 15,188. Selain itu juga diperoleh
penelitian kemudian dilakukan perhitungan dan t hitung -11,749 dan nilai signifikansi 0,000 <
di dapat rata-rata tes akhir kelompok eksperimen 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tes yang
76,60 dengan standar deviasi 4,517 dan rata-rata dilakukan signifikan antara nilai tes antara nilai
hasil akhir kelompok kontrol 124,67 dengan tes akhir kelompok kontrol dan eksperimen.
Levene’s Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of the
Difference
akhir control
Nomor Sampel
18
Lilik Hermawan / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)
Merujuk pada hasil perhitungan analisis aktivitas aerobik? Saat tubuh melakukan
dara penelitian, terlihat bahwa variabel-variabel aktivitas olahraga maka jantung akan bekerja
yang menjadi kajian dalam penelitian : 1) menyuplai darah sesuai dengan kebutuhan yang
pengaruh aktivitas olahraga aerobik terhadap akan dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan darah
profil denyut jantung . 2) pengaruh asupan akan semakin pakat karana bekerja semakin
cairan terhadap profil denyut jantung pada cepat untuk menyuplai sari-sari makanan dan
aktivitas olahraga aerobik. 3). Perbedaan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Maka
kecepatan denyut jantung pada sampel yang darah memerlukan cairan (air) sebagai
diberi dan yang tidak diberi cairan (air). pengencer atau katalisator untuk mengangkut
Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya akan oksigen dari paru-paru untuk disalurkan ke
dibahas hal-hal sebagai berikut: seluruh tubuh. Dari data yang ada dalam
penelitian menunjukan bahwa dengan adanya
Pengaruh Aktivitas Aerobik Terhadap Denyut asupan cairan (air) mempengaruhi /
Jantung memperlambat kerja jantung sehingga kerja
Apakah aktivitas aerobik dapat jantung semakin ringan. Hal ini ditunjukan
berpengaruh terhadap profil denyut jantung? dengan hasil analisis penelitian yang
Salah satu faktor dalam olahraga prestasi adalah menunjukan bahwa hasil rata-rata tes awal 81,4
setamina atau ketahanan, ketahanan ini tidak menjadi 96,6 ini dapat dikatakan bahwa
hanya ketahanan otot. Dalam jangka waktu peningkatan denyut jantungnya tidak terlalu
yang lama yang memegang peranan penting tinggi.
ialah ketahanan kardiopulmoner. Denyut
jantung sendiri tidak dapat dipisahkan dengan Perbedaan Kecepatan Denyut Jantung Pada
sistem peredaran darah dan paru-paru atau Kelompok Kontrol Dan Eksperimen
saling tergantung satu dengan yang lain. Supaya Apakah terdapat perbedaan kecepatan
jantung efektif bekerja sebagai pemompa maka denyut nadi pada sampel yang di beri dan yang
otot jantung harus berkontraksi dalam waktu tidak diberi cairan (air) saat aktivitas aerobik?
yang bersamaan. Irama jantung dipengaruhi Denyut jantung (pulse) adalah getaran atau
oleh frekuensi latihan begitu juga dengan irama denyut darah didalam pembuluh darah arteri
atau denyut jantung. Pada atlet denyut jantung akibat kontraksi ventrikrl kiri jantung. Denyut
saat istirahat lebih rendah dibandingkan dengan ini dapat di rasakan dengan palpasi yaitu dengan
yang tidak terlatih. Saat melakukan aktivatas menggunakan ujung jari tangan di sepanjang
maka denyut jantung akan mengalami jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada
peningkatan. Semakin berat kerja tubuh maka tempat-tempat tonjolan tulang dengan sedikit
semakin berat juga kerja jantung. Demikian juga menekan ditas pembuluh darah arteri. Pada
keadaan darah yang semakin kental/pekat, umumnya ada sembilan tempat untuk
sehingga daya serap darah terhadap oksigen merasakan denyut jantung yaiutu temporaslis,
semakin sedikit. Hal ini mengakibatkan proses karotid, apikal, brankialis, femoralis, radialis,
peredaran sari-sari makanan dan oksigen poplitea, dorsalis pedis dan tibialis posterior,
keseluruh tubuh terhambat. Hal ini ditunjukan namun yang sering digunakan untuk mengecek
pada hasil pennenitian yang menunjukkan yaitu : 1) Arteri radialis terletak sepanjang tulan
terjadinya peningkatan denyut jantung. Pada radialis. Lebih mudah teraba diatas pergelangan
kelompok kontrol dari rata-rata denyut jantung tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan
awal 76,07 menjadi 124,67. sering dipakai secara rutin. 2) Arteri Brankialis
terletak pada otot bicep dari lengan atau medial
Pengaruh Asupan Cairan Terhadap Denyut dilipatan siku (fossa antekubital). Digunakan
Jantung untuk mengukur tekanan darah. 3) Arteri
Apakah asupan cairan (air) dapat Karotid, terletak leher dibawah lobus telinga,
berpengaruh terhadap profil denyut nadi pada dimana terdapat arteri karotid yang terletak
19
Lilik Hermawan / Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (2) (2012)
diantara trakea dan otot sternokleidomastoid. ditunjukkan dengan adanya hubungan yang
Sering digunakan pada bayi untuk kasus cardiac signifikan antara antara denyut nadi awal dan
arrest dan untuk memantau sirkulasi darah ke akhir kelompok eksperimen. Asupan cairan :
otak. Asupan cairan mempengaruhi profil jantung
Frekuensi denyut jantung manusia dikarenakan tidak terdapat perbedaan yang
bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang signifikan antara denyut nadi awal dan akhir.
mempengaruhinya paada saat aktivitas. Saat Perbedaan : Perbedaan kecepatan denyut
melakukan aktivitas olahraga jantung kita jantung yang diberi dan tidak diberi asupan
bekerja lebih keras dibanding saat kita tidak cairan (air) sangat berbeda. Hal ini ditunjukan
sedang berolahraga.Jantung mengedarkan sari- dengan adanya perbedaan yang signifikan dari
sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. hasil pengukuran denyut nadi akhir kelompok
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa denyut kontrol dan eksperimen.
jantung saat berolahraga antara sampel yang
tidak diberi minum pada saat aktifitas lebih Daftar Pustaka
cepat dibanding dengan sampel yang diberi
minum saat melakukan aktivitas olahraga. Hal Jusunul Hairy. 1989. Fisiologi Olahraga Jilid 1. Jakarta :
ini menunjukan bahwa adanya perbedaan Depdikbud Direktorat Jendral Perguruan
kecepatan denyut jantung pada sampel. Tinggi.
Sherwood, Laurele. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel ke
Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
SIMPULAN
EGC.
Syaifudin. 1997. Anatomi Fisioligi Untuk Siswa Perawat
Aktivitas aerobik : Aktivitas aerobik edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
mempengaruhi profil jantung hal ini EGC.
20