Marfuatul Asma' Lengkap
Marfuatul Asma' Lengkap
Keterangan:
Artikel ini disusun dari barbagai artikel tentang nahwu yang
ada di website arobiyahinstitute.com. Maka apabila kalian ingin
melihat halaman aslinya, silahkan kunjungi link-link berikut ini:
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/isim-isim-yang-
marfu.html
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/mubtada-dan-khabar-
mubtada.html
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/mengenal-fail-
beserta-contohnya.html
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/naibul-fail.html
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/naat-dan-manut.html
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/mengenal-athof.html
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/mengupas-tuntas-
tentang-taukid-dalam-ilmu-nahwu.html
https://www.arobiyahinstitute.com/2020/08/pengertian-badal-
dan-contohnya.html
Hai sahabat pecinta bahasa arab, apakah kalian pernah mendengar
marfu‟atul asma‟ ? tentun yang giat belajar bahasa arab pasti pernah mendengar
istilah tersebut. Lalu apa itu marfu‟atul asma‟? mari kita bahas hal tersebut
bersama-sama. Marfu‟atul asma‟ adalah istilah yang digunakan didalam ilmu
nahwu untuk mengelompokkan isim-isim yang beri’rab rafa’ atau marfu’.
Tentunya kalian harus paham apa itu I’rab sebelum kalian mempelajari
marfu‟atul asma‟. Isim-isim yang beri’rab rafa’ ada banyak, diantaranya adalah
mubtada’, khabar mubtada’, fa’il, na’ibul fa’il, isim َ َكان, khabar ن ِإ َّن, dan
tawabi’(na’at, athaf, taukhid, dan badal).
1. Mubtada’
Mubtada’ adalah isim yang beri’rab marfu’ yang bebas dari amil-amil
lafdhiyah. Mubtada’ mempunyai 2 macam, mubtada’ dari isim dhohir,
dan mubtada’ dari isim dhomir.
Contoh mubtada’ dari isim dhohir:
Kebun itu indah ْلا َ ِإ ْلٌ َ ُة َ ِإ ْلٍ َ ٌة
2. Khobar mubtada’
khabar mubtada’ adalah isim yang beri’rab marfu’ yang disandarkan
kepada mubtada’.Contoh:
Muhammad ُة َ َّن ٌة
berdiri َااِإ ٌة
Penjelasan: khabar disandarkan kepada mubtada’ maksudnya adalah
khabar dinisbatkan kepada mubtada’. Sebagaimana pada contoh diatas,
khabarnya adalah ( ) َااِإ ٌةyang artinya berdiri. Jadi perbuatan berdiri pada
contoh di atas dinisbatkan kepada muhammad yang pada contoh diatas ia
sebagai mubtada’.
Khabar mubtada’ mempunyai 2 macam, yaitu khabar mufrad, dan khabar
ghairu mufrad.
a) Khabar mufrad adalah khabar yang teridiri dari satu kata, contohnya:
Muhammad ُة َ َّن ٌة
berdiri َااِإ ٌة
Penjelasan: kata yang berwarna biru adalah sebagai khabar mubtada’, ia
dinamakan khabar mufrad karena terdiri dari satu kata.
b) khabar ghairu mufrad adalah khabar yang terdiri dari beberapa kata yang
menyerupai kalimat. Khabar gairu mufrad ada 4 macam, yaitu jar majrur,
dzaraf, jumlah fi’liyah, jumlah ismiyah.
Contoh khabar mubtada’ berbentuk jar majrur
Muhammad ًُة َ َّن ٌة ِإف
berada di rumah ْلا َث ْلٍ ِإ
Penjelasan: kata yang berwarna biru adalah khabar mubtada’, ia
dinamakan khabar ghairu mufrad karena terdiri dari lebih dari satu kata.
Pada contoh di atas, khabar mubtada’ terdiri dari 2 kata.
Contoh khabar mubtada’ berbentuk dzaraf
Muhammad berada ُة َ َّن ٌة
di sisimu َ َ ِإ ْل
Penjelasan: kata yang berwarna biru adalah khabar mubtada’ ghairu
mufrad, ia berbentuk dzaraf. Dzaraf adalah kata keterangan, baik
keterangan tempat maupun keterangan waktu.
Contoh khabar mubtada’ berbentuk jumlah fi’liyah:
Temannya
ُة َ َّن ٌة اا
muhammad telah َ َ
datang َ ِإ ْلٌ ُة ُة
Penjelasan: kata yang berwarna biru adalah khabar mubtada’ ghairu
mufrad, ia berbentuk jumlah fi’liyah (fi’il + fa’il). ( ) َ ا َاsebagai fi’il, dan
( ) َ ِإ ْلٌ ُة ُةsebagai fa’ilnya.
Contoh khabar mubtada’ dari jumlah ismiyah
Wajahnya ُة َ َّن ٌة َو ْل ُةه ُة
muhammad
ganteng َ ِإ ْلٍ ٌة
Penjelasan: kata yang berwarna biru adalah khabar mubtada’ ghairu
mufrad, ia berbentuk jumlah ismiyah (mubtada’ + khabar mubtada’).
()و ْل ُةه ُة َ sebagai mubtada’, dan ( ) َ ِإ ْلٍ ٌةsebagai khabar.
3. Fa’il
Fail adalah isim yang beri’rab marfu’ yang disebutkan fi’ilnya
sebelumnya. Fail bisa berasal dari isim dhohir, Contohnya:
َا َل ُة َ َّن ٌة
Muhammad telah berkata
Fi’il madhi َا َل
4. Naibul fail
Naibul fa’il adalah isim yang beri’rab marfu’ yang tidak disebutkan
fa’ilnya bersamanya. Naibul fa’il biasa juga disebut ا ف ىل اذي ا ٌ فا
atau maful yang tidak disebutkan fa’ilnya. Karena pada dasarnya naibul
fa’il adalah maf’ul bih yang dirubah i’rabnya menjadi marfu’. Contoh:
5. Isim kana
Isim kana pada dasarnya adalah mubtada’. Namun apabila jumlah
tersebut dimasuki kana dan sudara-saudaranya, maka mubtada’ berubah
namanya menjadi isim kana dan beri’rab marfu’. Dan khabar mubtada’
berubah namanya menjadi khobar kana dan beri’rab manshub. Contoh:
َكانَ ْلاثَ ْلٍ ُة خَا ِإاًٍا
Fi’il nasikh ََكان
7. Tawabi’
Tawabi’ adalah isim yang kondisinya(i’rabnya) mengikuti kondisi(i’rab)
yang diikutinya. Sehingga tawabi’ ini tidak memiliki i’rab yang baku,
kadang bisa marfu’, atau manshub, atau majrur. Maka tawabi’ juga nanti
masuk pada manshubatul asma’, dan majruratul asma’.
a) Na’at
Seorang laki-laki
yang mulia telah َا َل َ ُة ٌة َك ِإ ْلٌ ٌة
berkata
Aku telah membaca
buku yang bagus
َ ٍَاب ْلا َ ِإ ْل َ َ َ أْل ُة ْلا ِإ
Pada contoh pertama, yang sebagai na’at adalah () َك ِإ ْلٌ ٌة, ia beri’rab
marfu’, dan berbentuk nakirah mengikuti kondisi yang
disifati(man’ut) yaitu ( ) َ ُة ٌة. Adapun pada contoh kedua, yang
َ ) ْلا ِإ, ia beri’rab manshub, dan berbentuk
sebagai na’at adalah (َاب
makrifat mengikuti kondisi yang disifati (man’ut) yaitu ( َ ٍ) ْلا َ ِإ ْل.
b) Athaf
Athaf adalah kata yang disambungkan dengan kata sebelumnya
menggunakan huruf athaf yang berjumlah sepuluh.
Huruf athaf
Dan َع
Maka َع
Kemudian ُف َّم
Atau َع ْر
Ataukah َع ْر
Adakalanya إِء َّم
Bahkan َع ْر
Tidak َع
Akan tetapi َع ِء ْر
sehingga َعحتَّمى
Contoh:
زَ ْلٌ ٌة َ ا َا ُة َ َّن ٌة َو
Muhammad dan Zaid 1
telah datang
ٌَ ِإ ْلً ُةا ُة َ َّن ٌة ُة َّن زَ ْلٌ ٌة
Muhammad sedang 2
datang, kemudian zaid
ا َّن َ ُة َ ٌُة ْل َك ُة اَ ِإ ْل ٌُةثَااُة
Ikan tidak dimakan, 3
tapi dijual
َ ا َا ُة َ َّن ٌة َ زَ ْلٌ ٌة
Muhammad telah 4
datang, tidak zaid
c) Taukid
Taukid adalah tabi’ yang berfungsi sebagai penguat dalam suatu
kalimat. Taukid ada 2, taukid lafdzi dan taukid maknawi. Taukhid
lafdzi adalah menguatkan kalimat dengan mengulangi kalimat yang
dikuatkan. Misalnya apabila kita ingin mengatakan muhammad
benar-benar telah datang, kita bisa menyebut kalimat “muhammad
telah datang dua kali”.
Contoh:
َ ا َا ُة َ َّن ٌة َ ا َا ُة َ َّن ٌة
Muhammad telah datang, muhammad telah
datang
Fi’il
madi َ ا َا
d) Badal
Badal di dalam ilmu nahwu mempunyai fungsi untuk mengganti
suatu kata yang dimaksud. Ilustrasinya dalam bahasa indonesia
adalah sebagaimana kalimat berikut, “umar amirul mukminin telah
berkata”. Kata umar dan amirul mukminin mempunyai maksud
yang sama, yaitu sahabat umar bin khatab. Dalam kalimat di atas,
amirul mukminin menjadi badal, dan umar menjadi mubdal (yang
diganti).
Badal dalam ilmu nahwu memiliki beberapa jenis. Sebagaimana
disebutkan dalam kitab jurumiyah, badal mempunyai 4 jenis, yaitu:
1. ش ْلًا ِإ َ ا َّن
Badal syai’ minasy-syai’ (ش ْلًاتَ َ ُةل َ ) ا
Ia digunakan untuk mengganti suatu kata yang dimaksud
secara keseluruhan. Contoh:
ْلافَا ُة ْلو ُةق ُة َ ُة ذ ُة ْلو ْلا َف ْل
ض ِإ
ْلا َ ْل ُة ْلو ِإ
Al-faruq, umar
memiliki keutamaan
yang masyhur
َ ْلى ٍل زَ ْلٌ ٌة أ َ ُةخ ْلى َ ذ ُة ْلو
َ ِإ ْلٍ ٍل
Zaid, saudaramu
memiliki suara yang
indah
َ ا َا ُة َ َّن ٌة َث ٌة
*َّناا
Muhammad telah
tadang, abbas
َ َ َ أ َ ْلٌ ُة ْلا َث
**ا َ ْلا َ ُة ْلى
Aku telah melihat
sapi, kerbau