September 2020
Pembimbing:
dr. Ani Ismail, Sp.M (K)
HALAMAN JUDUL........................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
BAB IV DISKUSI......................................................................... 34
BAB V KESIMPULAN................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 37
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
yang lebih besar daripada lensa kontak lunak korektif modern yang umum
mata), konjungtiva bulbar (di atas bola mata hingga limbus) dan forniks
hanya dapat ditemukan oleh pemeriksa saat kelopak mata bagian atas
dieversikan. 'The upper fornix trap’ pertama kali dijelaskan oleh Bock pada
dalam forniks konjungtiva atas, dengan batas bawah lensa terjepit di tepi
setengah tahun di ruang subtarsal atas dari pasien lansia, yang memiliki
1
2
ada kasus lain dari retensi bandage contact lens yang pernah dijelaskan
dalam literatur.
1.2 Tujuan
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama:
Ada sensasi benda asing pada kedua mata sejak beberapan bulan
yang lalu.
dan menggunakan antibiotik tetes mata dan pelumas tetes mata untuk
satu bulan.
3
4
sepasang BCL Precision UV © (kurva dasar 8,7 mm; diameter 14,4 mm;
dokter mata lain mengeluarkan BCL dari mata kirinya, sementara pada
mata kanan tidak ditemukan. Kemudian tidak ada lagi BCL yang
dipasangkan .
selama 4 tahun setelahnya dengan dokter mata yang berbeda dalam unit
punktata superfisial bilateral tetapi tidak ada benjolan kelopak mata atau
ketika seorang praktisi perawat dari unit mata membuka kelopak mata
contact lens yang terlipat dan telah berubah warna, yang telah dibuang
kencing manis, riwayat operasi mata sebelumnya (+) yaitu operasi katarak
apa pun (+) yaitu antibiotic dan pelumas tetes mata, dan riwayat alergi (-).
Status Oftalmologikus
OD OS
Visus 6/6 6/6
Posterior
Papil Bulat, batas tegas warna merah Bulat, batas tegas, warna merah
6
normal, c/d 0,3, a/v 2:3 normal c/d 0,3, a/v 2:3
Makula
Refleks Fovea (+) Refleks Fovea (+)
Retina
Kontur pembuluh darah baik Kontur pembuluh darah baik
2.4 Tatalaksana
- Informed consent
2.5 Prognosis
O OD OS
7
Posterior
Papil Bulat, batas tegas warna merah Bulat, batas tegas, warna merah
normal, c/d 0,3, a/v 2:3 normal c/d 0,3, a/v 2:3
Diagnosis Kerja
Tatalaksana
- BCL Precision UV © (kurva dasar 8,7 mm; diameter 14,4 mm; Isi:
O OD OS
Visus 6/6 6/6
Posterior
Papil Bulat, batas tegas warna merah Bulat, batas tegas, warna merah
normal, c/d 0,3, a/v 2:3 normal c/d 0,3, a/v 2:3
Diagnosis Kerja
Tatalaksana
- KIE
- Lepas lensa kontak pada mata kiri, namun pada mata kanan tidak
Prognosis
O OD OS
Visus 6/6 6/6
Posterior
Papil Bulat, batas tegas warna merah Bulat, batas tegas, warna merah
normal, c/d 0,3, a/v 2:3 normal c/d 0,3, a/v 2:3
Diagnosis Kerja
11
- Keratokonjungtivitis OD
Tatalaksana
Prognosis
TINJAUAN PUSTAKA
berikut6:
Bersifat transparans
Mudah diproduksi
a. Non-gas permeable
12
13
ditinggalkan pemakaiannya6,7,8.
b. Gas permeable
lensa kontak6,8.
Siloksan metakrilat
Fluro-siloksan-metakrilat
lebih baik4,6,8.
oksigen lebih baik. Material ini memiliki indeks biasnya yang tinggi dan
Elastomeric lens
Karet Silikon
14
lipid yang ada pada lapisan airmata membuat material ini jarang
digunakan6.
Karet akrilik
yaitu 4,6,8 :
sindroma mata kering dimana kejadian ini dua hingga tiga kali lebih sering
astigmatisme6.
lebih mahal, waktu pemakaian yang lebih singkat, dan lebih beresiko
Tabel 1. Keuntungan lensa kontak lunak dan lensa kontak RGP (dikutip dari
Contact Lens Primer; p:79)
tidur).
16
nya atlet)
permukaan kornea).
berbeda;
4. Bifokal
5. Progresif
8. Orthokeratology.
hari pasien, alasan ingin menggunakan lensa kontak, dan riwayat penyakit
kontak. Sebelum pemakaian lensa kontak ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu: produksi air mata yang cukup, refleks mengedip yang
normal, epitel kornea yang sehat, tidak ada radang/infeksi pada segmen
berikut ini:7,16
kebutuhannya
Mudah diproduksi
Lensa kontak ada dua macam yaitu lensa kontak lunak (soft lens)
serta lensa kontak keras (hard lens) yang terdiri atas non gas-permeable
styrene.7,16
raga lebih baik menggunakan lensa kontak lunak karena adaptasi lebih
cepat. 7,16
Merupakan kurva belakang lensa kontak yang berada pada bagian depan
permukaan mata. Untuk mencapai posisi yang tepat kurva ini harus
Power
Power lensa berada di depan permukaan lensa. Lensa plus lebih tebal
Diameter lensa kontak lunak biasanya 12-15 mm dan lensa kontak RGP
8-10 mm.
Kurva perifer
lensa. Kurva perifer memiliki lebar yang tetap 0.3-0.5 mm, tergantung dari
Zona optik
Bagian optik sentral yang terdapat pada base curve lensa dikenal sebagai
zona optik. Berada di bagian sentral lensa dimana terdapat power lensa.
Diameter rata-rata zona optik adalah 7-8.5 mm pada lensa kontak RGP
dan 7-12 mm pada lensa kontak lunak. Zona optik harus tepat menutupi
pupil untuk menghindari silau. Diameter zona optik lebih lebar 2 mm dari
Ketebalan sentral
lensa RGP.
dipakai secara teratur. Jika pasien berhenti pakai selama satu atau
dua minggu dengan lensa RGP. Maka sensasi awal akan muncul
Pasien dalam kondisi cuaca yang berdebu dan berangin akan sedikit
dapat dihindari. Tujuan uji pasang lensa kontak adalah untuk kepuasan
kedipan atau gerakan mata. Uji pasang lensa kontak dikatakan baik jika
mata.11,12,13
sebagainya tirai kornea, karena yang umumnya terlihat itu kurva dasar
22
universal cocok untuk sebagian besar kornea. Lensa tipis adalah juga
3. Pemasangan juga tergantung pada kadar air. Kadar air yang lebih
lebih dari 0,75 dioptri atau dalam rasio 4: 1 (bulat daya: daya silinder)
5. Ukur HVID. Lensa yang dipilih harus lebih besar dari HVID
7. Pilih jenis lensa untuk mata, kadar air, bahan, ketebalan, modalitas,
dan lainnya
a. Kurva dasar
b. Kekuatan
c. Diameter
d. Jenis lensa.
ketinggian kornea.
24
limbus pada posisi vertikal / Vertical Visible Iris Diameter (VVID) dan
untuk keamanan pemakai lensa kontak. Selain itu kualitas kedipan apakah
kornea.
- Tes Schirmer
Tes ini berguna untuk menentukan apakah produksi air mata cukup untuk
berkedip. Area yang basah diukur setelah 5 menit. Apabila filter basah 10
slitlamp dan diukur timbulnya bercak kering dalam detik. Bercak kering
didapatkan > 4 D.
h. Dilakukan overrefraksi
27
hasil koreksi dengan lensa kontak lunak yang telah dilakukan. 11,12,13
Base Curve
satunya cara logis untuk memilih lensa uji coba pertama untuk mata.
konversi)
2. Tambahkan 1 mm ke rata-rata K
= 7.85 / 7.76
= 7.80
Ini adalah kurva dasar dari lensa percobaan yang diperlukan untuk
memulai.
Power
28
lensa kacamata harus diatas 4D karena jika dibawah ini maka selisih
power lensa kontak dengan kacamata terlalu kecil jadi dapat diabaikan.
Kadar air pada lensa lunak diklasifikasi dalam beberapa jenis yaitu
kadar air rendah (38% atau kurang), sedang (38% hingga 45%), atau
tinggi (55% atau lebih besar). Kadar air adalah faktor dalam kualifikasi
panjang. Kadar air juga merupakan faktor penting dalam keluhan pasien
yang berkaitan dengan “kering gejala mata. Lensa kontak lunak telah
terbukti kehilangan sekitar 6% hingga 10% dari kadar airnya dalam enam
sulit, penglihatan kabur, dan mata merah. Sehingga kebutuhan air pada
jenis lensa kontak lunak mengambil asupan air dari lapisan air mata. 14
Kalsifikasi FDA dari material hydrogel terbagi dalam 4 grup yaitu: 12,13,14
Dk (diffusion coefisien)
maka transmisibilitas oksigen sesuai dengan lensa kontak satu sifat yang
oksigen diatur oleh EWC dalam hidrogel. Hubungan ini didasarkan pada
lunak. Dasar dari penilaian pada gambaran fluorescein adalah bila tidak
ada warna hijau dalam pewarnaan flourescein daerah yang diwarnai akan
tersebut tidak ada lapisan air mata yang mengandung fluorescein berarti
tempat lensa kontak tidak menempel pada kornea ruang ini akan teisi oleh
Pergerakan
lensa, dan pertukaran oksigen selama berkedip. Posisi ideal saat bergerak
ketidaknyamanan pemakai.13,14
Sentrasi
Lensa pada posisi sentral berada pada kornea pada semua posisi
gerakan. Zona optik menutupi aksis visual atau seluruh bagian pupil.
anterior.
lensa kontak.
4. Dry eye
air mata. Pemakaian kontak lensa lunak semalaman harus dicegah. Lensa
sekali pakai harian baik untuk pasien dengan alergi atau pasien dengan
antara pewarnaan kornea dan kontak lensa lunak terkait kering mata tidak
terbentuk, maka lensa kontak lunak material hydrogel dengan kadar air
DISKUSI
perawatan dan pemeliharaan yang tepat untuk lensa dan tidak pernah
defect. Lensa mungkin telah robek karena tutup yang tidak benar dari
penutup lensa atau mungkin karena kuku jari saat membersihkan. Pasien
faktor kemotaksis neutrofil. Ini adalah faktor penyebab CLPC pada kasus
ini. Pasien merasa tidak nyaman saat pertama memakai lensa kontak
34
35
Kemudian pasien juga diberikan lensa kontak hidrogel silikon dan sekali
lensa.
BAB V
KESIMPULAN
atau respon traumatis terlihat pada lensa kontak dan pengguna prostesis
okular, dan pada jahitan kornea yang terbuka. Orang yang mengalami
kontak. Mata sering merah dan konjungtiva palpebra terdapat papil saat
dielevasi.
kontak dan penggantian lensa lebih sering. Tetes mata seperti anti-
diperlukan dalam kasus yang lebih parah. Penilaian awal, diagnosis dan
36
DAFTAR PUSTAKA
449-450.
2. Allansmith MR, Korb DR, Greiner JV, Henriquez AS, Simon MA, et al.
3. Korb DR, Allan smith MR, Greiner JV, Henriquez AS, Richmond PP, et
6. CarntNA, Evans VE, Naduvilath TJ, Willcox MD, Papas EB, et al.
lenses and daily wear care system used. Arch Ophthalmol 127(12):
1616-1623.
37
38
9. Cantor LB, et all. Basic and clinical science course: Section 3; Clinical
2015. 120-129p
11. Chaudhry, M. Contact Lens Primer. New Delhi: Jaypee Brothers and
2015: 58-154p
13. Gasson, A and Morris, J. The Contact Lens Manual. A practical guide
434p.
14. Bennett ES. Chapter 20: Optics of Contact Lenses. In: Handbook of
Optics. Volume III, Third Edition. Bass M (ed). New York: McGraw-Hill.
2010.
Springer: 2004.
Incorporated. 2003.
39