September 2020
Pembimbing:
dr. Ani Ismail, Sp.M (K)
HALAMAN JUDUL........................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
BAB IV DISKUSI......................................................................... 52
BAB V KESIMPULAN................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 56
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
yang lebih besar daripada lensa kontak lunak korektif modern yang umum
ke-16 dan oleh Rene Descartes pada abad ke-17. Pada tahun 1888, adolf
menyesuaikan lensa kontak yang terbuat daari kaca. Soft contact Lens
pertama kali diciptakan oleh seorang ahli kimia Czech, Otto Wichhterle
for biological use dalam jurnal “Nature” pada tahun 1959. Penelitian ini
1960.
1
2
koreksi refraktif.
hanya dapat ditemukan oleh pemeriksa saat kelopak mata bagian atas
dieversikan. 'The upper fornix trap’ pertama kali dijelaskan oleh Bock pada
dalam forniks konjungtiva atas, dengan batas bawah lensa terjepit di tepi
setengah tahun di ruang subtarsal atas dari pasien lansia, yang memiliki
ada kasus lain dari retensi bandage contact lens yang pernah dijelaskan
dalam literatur.
1.2 Tujuan
3
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama:
Ada sensasi benda asing pada kedua mata sejak beberapan bulan
yang lalu.
dan menggunakan antibiotik tetes mata dan pelumas tetes mata untuk
satu bulan.
4
5
sepasang BCL Precision UV © (kurva dasar 8,7 mm; diameter 14,4 mm;
dokter mata lain mengeluarkan BCL dari mata kirinya, sementara pada
mata kanan tidak ditemukan. Kemudian tidak ada lagi BCL yang
dipasangkan .
selama 4 tahun setelahnya dengan dokter mata yang berbeda dalam unit
punktata superfisial bilateral tetapi tidak ada benjolan kelopak mata atau
ketika seorang praktisi perawat dari unit mata membuka kelopak mata
contact lens yang terlipat dan telah berubah warna, yang telah dibuang
kencing manis, riwayat operasi mata sebelumnya (+) yaitu operasi katarak
apa pun (+) yaitu antibiotic dan pelumas tetes mata, dan riwayat alergi (-).
Status Oftalmologikus
OD OS
KBM Ortoforia
Posterior
Papil Bulat, batas tegas warna merah Bulat, batas tegas, warna merah
normal, c/d 0,3, a/v 2:3 normal c/d 0,3, a/v 2:3
2.4 Tatalaksana
- Informed consent
2.5 Prognosis
O OD OS
KBM Ortoforia
Posterior
Papil Bulat, batas tegas warna merah Bulat, batas tegas, warna merah
9
normal, c/d 0,3, a/v 2:3 normal c/d 0,3, a/v 2:3
Makula
Kontur pembuluh darah baik Kontur pembuluh darah baik
Retina
Diagnosis Kerja
Tatalaksana
- BCL Precision UV © (kurva dasar 8,7 mm; diameter 14,4 mm; Isi:
O OD OS
KBM Ortoforia
Posterior
Papil Bulat, batas tegas warna merah Bulat, batas tegas, warna merah
normal, c/d 0,3, a/v 2:3 normal c/d 0,3, a/v 2:3
Diagnosis Kerja
Tatalaksana
- KIE
- Lepas lensa kontak pada mata kiri, namun pada mata kanan tidak
Prognosis
O OD OS
KBM Ortoforia
Posterior
Papil Bulat, batas tegas warna merah Bulat, batas tegas, warna merah
normal, c/d 0,3, a/v 2:3 normal c/d 0,3, a/v 2:3
Diagnosis Kerja
13
- Keratokonjungtivitis OD
Tatalaksana
Prognosis
TINJAUAN PUSTAKA
berikut6:
Bersifat transparans
Mudah diproduksi
a. Non-gas permeable
14
15
ditinggalkan pemakaiannya6,7,8.
b. Gas permeable
lensa kontak6,8.
Siloksan metakrilat
Fluro-siloksan-metakrilat
lebih baik4,6,8.
oksigen lebih baik. Material ini memiliki indeks biasnya yang tinggi dan
Elastomeric lens
Karet Silikon
16
lipid yang ada pada lapisan airmata membuat material ini jarang
digunakan6.
Karet akrilik
yaitu 4,6,8 :
sindroma mata kering dimana kejadian ini dua hingga tiga kali lebih sering
astigmatisme6.
lebih mahal, waktu pemakaian yang lebih singkat, dan lebih beresiko
Tabel 1. Keuntungan lensa kontak lunak dan lensa kontak RGP (dikutip dari
Contact Lens Primer; p:79)
a. Daily wear soft lens: lensa kontak yang digunakan pada siang hari
permukaan kornea).
berbeda;
5. Progresif
Merupakan kurva belakang lensa kontak yang berada pada bagian depan
permukaan mata. Untuk mencapai posisi yang tepat kurva ini harus
Power
20
Power lensa berada di depan permukaan lensa. Lensa plus lebih tebal
Diameter lensa kontak lunak biasanya 12-15 mm dan lensa kontak RGP
8-10 mm.
Kurva perifer
lensa. Kurva perifer memiliki lebar yang tetap 0.3-0.5 mm, tergantung dari
Zona optik
Bagian optik sentral yang terdapat pada base curve lensa dikenal sebagai
zona optik. Berada di bagian sentral lensa dimana terdapat power lensa.
Diameter rata-rata zona optik adalah 7-8.5 mm pada lensa kontak RGP
dan 7-12 mm pada lensa kontak lunak. Zona optik harus tepat menutupi
pupil untuk menghindari silau. Diameter zona optik lebih lebar 2 mm dari
Ketebalan sentral
lensa RGP.
dipakai secara teratur. Jika pasien berhenti pakai selama satu atau
dua minggu dengan lensa RGP. Maka sensasi awal akan muncul
Pasien dalam kondisi cuaca yang berdebu dan berangin akan sedikit
dapat dihindari. Tujuan uji pasang lensa kontak adalah untuk kepuasan
kedipan atau gerakan mata. Uji pasang lensa kontak dikatakan baik jika
mata.11,12,13
23
sebagainya tirai kornea, karena yang umumnya terlihat itu kurva dasar
universal cocok untuk sebagian besar kornea. Lensa tipis adalah juga
3. Pemasangan juga tergantung pada kadar air. Kadar air yang lebih
lebih dari 0,75 dioptri atau dalam rasio 4: 1 (bulat daya: daya silinder)
5. Ukur HVID. Lensa yang dipilih harus lebih besar dari HVID
7. Pilih jenis lensa untuk mata, kadar air, bahan, ketebalan, modalitas,
dan lainnya
ketinggian kornea.
limbus pada posisi vertikal / Vertical Visible Iris Diameter (VVID) dan
untuk keamanan pemakai lensa kontak. Selain itu kualitas kedipan apakah
kornea.
- Tes Schirmer
Tes ini berguna untuk menentukan apakah produksi air mata cukup untuk
berkedip. Area yang basah diukur setelah 5 menit. Apabila filter basah 10
slitlamp dan diukur timbulnya bercak kering dalam detik. Bercak kering
didapatkan > 4 D.
hasil koreksi dengan lensa kontak lunak yang telah dilakukan. 11,12,13
Base Curve
satunya cara logis untuk memilih lensa uji coba pertama untuk mata.
konversi)
2. Tambahkan 1 mm ke rata-rata K
= 7.85 / 7.76
= 7.80
Ini adalah kurva dasar dari lensa percobaan yang diperlukan untuk
memulai.
Power
29
lensa kacamata harus diatas 4D karena jika dibawah ini maka selisih
power lensa kontak dengan kacamata terlalu kecil jadi dapat diabaikan.
Kadar air pada lensa lunak diklasifikasi dalam beberapa jenis yaitu
kadar air rendah (38% atau kurang), sedang (38% hingga 45%), atau
tinggi (55% atau lebih besar). Kadar air adalah faktor dalam kualifikasi
panjang. Kadar air juga merupakan faktor penting dalam keluhan pasien
yang berkaitan dengan “kering gejala mata. Lensa kontak lunak telah
terbukti kehilangan sekitar 6% hingga 10% dari kadar airnya dalam enam
sulit, penglihatan kabur, dan mata merah. Sehingga kebutuhan air pada
jenis lensa kontak lunak mengambil asupan air dari lapisan air mata. 14
Kalsifikasi FDA dari material hydrogel terbagi dalam 4 grup yaitu: 12,13,14
Dk (diffusion coefisien)
maka transmisibilitas oksigen sesuai dengan lensa kontak satu sifat yang
oksigen diatur oleh EWC dalam hidrogel. Hubungan ini didasarkan pada
anterior.
31
lensa kontak.
4. Dry eye
3.2
3.2.1 Definisi
osmolaritas tear film dan inflamasi permukaan mata. Mata kering terjadi
ketika volume atau fungsi air mata tidak adekuat dan menghasilkan tear
film yang tidak stabil serta mengakibatkan penyakit permukaan okuler. 1,14
3.2.2 Klasifikasi
yaitu mata kering defisiensi akuos/ Aqueous Deficiency Dry Eye dan mata
kelenjar lakrimal asinar atau penurunan volume sekresi air mata. Mata
Mata Kering
Defisiensi Air
Evaporatif
Mata
Defisiensi Air
Sindrom Sjogren Defisiensi Oil
Mata Non-Sjogren
Obstruksi
Lensa Kontak
Lakrimal
Perubahan
Refleks Permukaan
Okuler
kelenjar lakrimal, kelenjar saliva, dan beberapa organ lain. Infiltrasi sel T
pada kelenjar saliva dan lakrimal menyebabkan kematian sel asinar dan
duktus serta hiposekresi air mata atau saliva. Non Sjogren Tear deficient
34
1. Sindrom Sjogren
saliva dan organ eksokrin lainnya. Trias klinis dari Sindrom Sjogren terdiri
dari mata kering, mulut kering dan pembesaran kelenjar parotid. Kondisi
ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu primer ketika tidak dikaitkan dengan
penyakit lain dan sekunder ketika dikaitkan dengan penyakit lain seperti
mata kering defisiensi akuos/ Aqueous Tear Deficient (ATD) dimana ATD
sika) yang menyebabkan gejala iritasi mata, seperti sensasi benda asing
Gejala okuler yang paling umum adalah perasaan kering pada mata,
sensasi seperti ada benda asing dan rasa terbakar pada mata yang
kemerahan dan crusting pada kelopak mata juga umum terjadi. Gejala
terkait dengan peningkatan penguapan air mata (misalnya AC, angin dan
35
kering ATD juga perlu untuk menunjukkan penurunan volume air mata
signifikan.
Lissamine green)
Obat tetes mata yang biasa digunakan untuk mata kering ATD ringan
dengan air mata. Obat tetes mata yang mengandung asam hialuronat
sifat tahan air dan dilaporkan menstabilkan tear film selama sekitar 2 jam
Pada bentuk mata kering ATD yang lebih parah, penggunaan air
mata kering ATD, tetes mata harus diberikan terus menerus, bahkan
ketika gejala berkurang karena masalah dalam siklus antara tear film dan
dengan mata kering ATD dengan iritasi yang lebih parah. Pada sindrom
adalah disfungsi dari kelenjar meibom sehingga terjadi defisiensi dari lipid
dan gangguan dari kelopak mata seperti peningkatan lebar fisura palpebra
integritas konjungtiva dan epitel kornea dan stabilitas tear film. Tes
Schirmer I adalah tes paling praktis dan paling mudah untuk memeriksa
fungsi kelenjar lakrimal. Tes ini mengukur sekresi air mata basal dan
dan pewarnaan fluorescein merupakan tes tidak langsung, tetapi tes ini
tidak mudah dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan klinis yang rutin.
tentang gejala okuler dari penyakit mata kering, yang kedua tentang gejala
okular saat menonton televisi atau membaca buku, dan kelompok ketiga
lingkungan.17
39
dijawab) × 100] / [(jumlah total pertanyaan yang dijawab) × 4]. OSDI diberi
skor pada skala 0 hingga 100, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan
disabilitas yang lebih tinggi. Skor lebih dari 15 merupakan indikasi mata
kering.17
40
3.2.5 Terapi
keparahan penyakit.19
(Dikutip dari: Plugfelder SC. Management and therapy of dry eye disease:
Report of the Management and therapy subcommittee of the International dry eye
workshop. 2007; 5(1): 173p)
(Dikutip dari : Plugfelder SC. Management and therapy of dry eye disease: Report of the
Management and therapy subcommittee of the International dry eye workshop. 2007;
5(1): 174p)
Edukasi
42
Terapi kelopak mata juga dapat dilakukan seperti kompres hangat dan
Anti Inflamasi
sel-sel yang bertanggung jawab atas sekresi atau retensi air mata.
Peradangan juga dapat dimulai dengan stres iritatif kronis (misalnya lensa
arthritis).19
jalur inflamasi yang dimediasi oleh jalur transduksi sinyal NF-κB, beberapa
prostaglandin).19
Tetrasiklin
tetrasiklin adalah agen yang hemat biaya, tetapi karena waktu paruh yang
Doksisiklin memiliki waktu paruh yang lebih lama (15 hingga 17 jam), yang
ginjal.14,19
Punctal Plug
film tipis serta tidak stabil dan tidak ada peningkatan yang diharapkan oleh
pemberian tetes mata saja, dan oklusi dari atas dan bawah puncta dengan
lapisan lipid. Pada pasien dengan mata kering defisien akuos tear yang
ringan, penyumbatan 3
Gambar 5. Punctal plug: (a) Insersi plug ke dalam puncta (b) Plug telah
terpasang.
(Dikutip dari: Bowling B. Kanski’s clinical ophthalmology. 8th ed. Australia: Elsevier; 2015)
Secretogogues
atau keduanya. Salah satu agen yang saat ini sedang diselidiki oleh
goblet.15,19
yang signifikan dalam ketebalan lapisan lipid dan lapisan air mata. Telah
di depan mata.15,19
Serum
46
yang mana lima kali lebih tinggi daripada air mata. TGF-β diketahui
Lensa Kontak
Pembedahan
melindungi permukaan okuler dari mata kering. Contoh intervesi bedah ini
adalah tarsorrhapy.15,19
BAB IV
DISKUSI
riwayat mata kering yang sudah lama setelah menjalani operasi katarak
pada kedua mata, keluhan gejala mata kering yang dialaminya sudah
mata di inggris raya dan telah diberikan pengobatan antibiotik tetes mata,
pelumas tetes mata serta edukasi untuk kebersihan mata namun selalu
datang dengan keluhan gejala mata kering mulai dari rasa sensai benda
asing serta nyeri pada mata sehingga pada kunjungan berikutnya dokter
sendiri juga dapat memperparah gejala mata kering. Dan lensa kontak
mata kering.
luar. Lensa kontak ini digunakan sebagai aplikasi obat dengan tujuan
48
49
keadaan peradangan akut, keratopati bulosa. Dalam hal ini lensa kontak
erosi lensa kontak dari forniks atas menuju ruang subkonjungtiva yang
dipicu oleh nekrosis tekanan pada jaringan sekitarnya. Erosi benda asing
ke dalam jaringan kelopak mata bahkan bisa muncul secara klinis sebagai
lama dan konjungtivitis kronis. Dalam kasus ini, bandage contact lens
bilateral dan tidak adanya gejala unilateral seperti sensasi benda asing,
pada kelopak mata dan tidak melakukan eversi kelopak mata, dokter
lensa keras. Dalam kasus ini, kami berhipotesis bahwa lensa kontak lunak
yang tertahan mungkin juga lebih mudah melipat secara spontan, dengan
memaparkan riwayat lensa kontak yang salah tempat, ditambah lagi dari
factor usia pasien yang sudah sangat tua dalam penggunan lensa kontak
menyeluruh, yang mencakup eversi ganda pada kelopak mata atas dan
KESIMPULAN
'The upper fornix trap’, di mana lensa kontak mungkin tertahan oleh
kontak. Selain itu, lensa kontak lunak lebih mungkin bertahan tanpa gejala
menyeluruh, yang mencakup eversi ganda pada kelopak mata atas dan
51
DAFTAR PUSTAKA
3. CarntNA, Evans VE, Naduvilath TJ, Willcox MD, Papas EB, et al.
lenses and daily wear care system used. Arch Ophthalmol 127(12):
1616-1623.
5. Skuta GL. Cantor LB, et all. Basic and clinical science course: Section
Ophthalmology. 2019.
2015. 120-129p
52
53
2015: 58-154p
434p.
10. Bennett ES. Chapter 20: Optics of Contact Lenses. In: Handbook of
Optics. Volume III, Third Edition. Bass M (ed). New York: McGraw-Hill.
2010.
Springer: 2004.
Incorporated. 2003.
13. Asbell PA, et all. Dry eye disease the clinician’s guide to diagnosis and
14. Geerling G, et all. Surgery for the dry eye. Switzerland: Karger; 2008.
36-54p
15. Ozcura F, et all. Ocular surface disease index for the diagnosis of dry
16. Mark D, et all. The ocular surface. TFOS DEWS II Tear film report.
17. Jones L, et all. TFOS DEWS II Management and therapy report. 2017;
15(3): 575-628p