Anda di halaman 1dari 12

OLEH :

apt. Muhammad Alfian, S.Farm., M.Farm


ISOTONI
 Jika suatu larutan konsentrasinya sama
besar dengan konsentrasi dalam sel
darah merah sehingga tidak terjadi
pertukaran cairan di antara keduanya,
maka larutan tersebut dikatakan isotoni
(ekivalen dengan 0,9% NaCl)
ISOOSMOTIK
 Jika suatu larutan memiliki tekanan
osmosa sama dengan tekanan osmose
serum darah, maka larutan tersebut
dikatakan isoosmotik (0,9% NaCl memiliki
tekanan osmose 6,86 atm)
 Umumnya larutan isoosmotik identik
dengan larutan isotoni, artinya secara
fisiologis (terutama terhadap sel darah
merah) memiliki kondisi yang sama
(ekivalen dengan 0,9% NaCl)
HIPOTONI
 Turunnya titik beku kecil, tekanan
osmosenya lebih rendah dari serum darah
menyebabkan air akan melintasi membran
sel darah merah yang semipermeabel
memperbesar volume sel darah merah dan
menyebabkan peningkatan tekanan dalam
sel. Tekanan yang lebih besar
menyebabkan pecahnya sel-sel darah
merah. Peristiwa demikian dikenal dengan
Hemolisa.
HIPOTONI
 Jadi, bila larutan hipotonis disuntikkan
(mempunyai tekanan osmosis yang
lebih kecil dari cairan tubuh), maka air
akan diserap masuk ke dalam sel tubuh
dan akan mengembang atau dapat
terjadi pecah sel.
HIPERTONI
 Turunnya titik beku besar, tekanan
osmosenya lebih tinggi dari serum darah
menyebabkan air keluar dari sel darah
merah melintasi membran
semipermeabel mengakibatkan
terjadinya penciutan sel-sel darah
merah, peristiwa demikian dikenal
dengan nama Plasmolisa
Hipertoni
 Jadi, bila larutan hipertonis disuntikkan,
(tekanan osmosa lebih tinggi dari cairan
tubuh), maka air dari sel akan ditarik
keluar dan sel akan mengkerut.
 Toleransi tubuh : dapat mengimbangi
penyimpangan-penyimpangan isotonis
sampai 10%. Larutan yang hipertonis
masih dapat ditolerir oleh tubuh lebih
baik.
Isotonis perlu diperhatikan pada cara-
cara penyuntikan :
1. sk, bila tidak isotonis akan
menimbulkan sakit, sel-sel di sekitar
penyuntikan dapat rusak (nekrosis),
penyerapan obat menjadi tidak baik.
2. Intra lumbal: bila terjadi perubahan
dalam cairan lumbal, dapat timbul
perangsangan pada selaput otak.
3. Intra vena, bila diberikan infus, bila
terlalu jauh menyimpang dari isotonis
ada kemungkinan terjadi hemolisis.
Pada volume kecil, pemberian intra
vena, isotonis tidak perlu diperhatikan,
kecuali pada jumlah yang besar.
Bahan Pembantu Pengatur Tonisitas

 NaCl
 Glukosa
 Sukrosa
 KNO3
 NaNO3

Anda mungkin juga menyukai