Makalah Komunikasi Tentang Prinsip Komunikasi Terapeutik
Makalah Komunikasi Tentang Prinsip Komunikasi Terapeutik
Dosen Pengampu:
Eti Suryati,S.kep, Ners, M.Kes
Disusun Oleh:
Jumiyati
1B
8801190005
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “ Prinsip Komunikasi
Terapeutik”
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun saya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Cover
Kata pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
C. Tujuan .................................................................................................................... 5
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
BAB III
PENUTUP ......................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Apa syarat-syarat komunikasi terapeutik?
4. Apa saja yang menjadi prinsip dasar komunikasi terapeutik?
5. Bagimana prinsip dasar komunikasi terapeutik menurut para ahli?
C. Tujuan
Tujuan merupakan suatu keinginan yang akan dicapai. Dapat di artikan juga dengan
maksud penulisan. Makalah ini memiliki tujuan penulisan sebagai berukut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
1) Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien melalui hubungan
perawat – klien.
2) Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah dan mengevalusi tindakan
yang dilakukan oleh perawat.
7
perawat dan klien mengkaji kebutuhan klien dan tujuan, transaksi dimana hubungan timbal balik
pada akhirnya dibangun untuk mencapai tujuan hubungan (Mundakir, 2006).
Pendapat Mundakir:2006 Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan tersebut
bersifat terapeutik atau tidak, maka dapat dilihat apakah komunikasi tersebut sesuai dengan
prinsip-prinsip berikut ini:
1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiri serta nilai
yang dianut.
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.
3. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien.
4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.
5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk
mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang
dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
6. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun frustasi.
7. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya.
8. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya simpati
bukan tindakan yang terapeutik.
9. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan terapeutik.
10. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan orang lain
tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu keadaan sehat
fisik, mental, sosial, spiritual, dan gaya hidup.
11. Disarankan mengekspresikan perasaan dianggap mengganggu.
12. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas berkembang tanpa
rasa takut.
13. Altruisme mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi.
14. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin keputusan berdasarkan
prinsip kesejahteraan manusia.
8
15. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap dirinya atas
tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain tentang apa yang
dikomunikasikan (Mundakir, 2006).
9
4) Komunikasi memperhatikan kerangka pengalaman pasien. Dalam proses komunikasi perawat
harus memperhatikan kondisi emosional dari pasien sehingga dalam berkomunikasi perawat
mampu menempatkan diri dalam berinteraksi.
5) Komunikasi memerlukan keterlibatan maksimal dari pasien dan keluarga. Untuk mempercepat
proses penyembuhan pasien dan keluarga harus mengikuti pesan yang disampaikan perawat.
Untuk itu perawat harus menampilkan kesungguhan dari perawat dimana pesan verbal sesuai
dengan pesan nonverbal atau pesan yang disampaikan sesuai kebutuhan pasien.
1. Suryani (2005)
10
masalah bagi klien, karena meskipun dia turut merasakan permasalahan yang dirasakan kliennya,
tetapi tidak larut dalam masalah tersebut sehingga perawat dapat memikirkan masalah yang
dihadapi klien secara objektif. Sikap simpati membuat perawat tidak mampu melihat
permasalahan secara objektif karena dia terlibat secara emosional dan terlarut didalamnya.
e. Mampu melihat permasalahan klien dari kacamata klien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat harus berorientasi pada klien, (Taylor, dkk ,
1997) dalam Suryani 2005. Untuk itu agar dapat membantu memecahkan masalah klien perawat
harus memandang permasalahan tersebut dari sudut pandang klien. Untuk itu perawat harus
menggunakan terkhnik active listening dan kesabaran dalam mendengarkan ungkapan klien. Jika
perawat menyimpulkan secara tergesa-gesa dengan tidak menyimak secara keseluruhan
ungkapan klien akibatnya dapat fatal, karena dapat saja diagnosa yang dirumuskan perawat tidak
sesuai dengan masalah klien dan akibatnya tindakan yang diberikan dapat tidak membantu
bahkan merusak klien.
f. Menerima klien apa adanya
Jika seseorang diterima dengan tulus, seseorang akan merasa nyaman dan aman dalam menjalin
hubungan intim terapeutik. Memberikan penilaian atau mengkritik klien berdasarkan nilai-nilai
yang diyakini perawat menunjukkan bahwa perawat tidak menerima klien apa adanya.
g. Sensitif terhadap perasaan klien
Tanpa kemampuan ini hubungan yang terapeutik sulit terjalin dengan baik, karena jika tidak
sensitif perawat dapat saja melakukan pelanggaran batas, privasi dan menyinggung perasaan
klien.
h. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri.
Seseorang yang selalu menyesali tentang apa yang telah terjadi pada masa lalunya tidak akan
mampu berbuat yang terbaik hari ini. Sangat sulit bagi perawat untuk membantu klien, jika ia
sendiri memiliki segudang masalah dan ketidakpuasan dalam hidupnya.
2. Carl Rogers
11
4) Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien
5) Perawat harus menciptakan suasana yang nyaman
6) Perawat harus bisa memotivasi klien
7) Perawat mampu menguasai perasaannya sendiri
8) Memahami betul arti Empati
9) Berpegang pada etika
10) Bertanggung jawab
11) Altruisme
3. Purwanto
4. De Vito
12
4) Kesetaraan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam
hubungan ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka
memperbaiki pengalaman emosional klien.
2. Atau dapat di artikan pula bahwa Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan
perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan patologis dan
belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.
3. (Abdul Nasir, 2011) Prinsip dasar komunikasi terapeutik antara lain:
1) Komunikasi berorientasi pada proses percepatan kesembuhan.
2) Komunikasi terstruktur dan direncanakan.
3) Komunikasi terjadi dalam konteks topik, ruang dan waktu.
4) Komunikasi memperhatikan kerangka pengalaman pasien.
5) Komunikasi memerlukan keterlibatan maksimal dari pasien dan keluarga.
14
DAFTAR PUSTAKA
15