Struktur Dan Analisis Pasar Persaingan Sempurna Dan Monopoli
Struktur Dan Analisis Pasar Persaingan Sempurna Dan Monopoli
oleh :
KELOMPOK 2
Suatu pasar di mana jumlah penjual dan pembeli (konsumen) sangat banyak dan
produk atau barang yang ditawarkan atau dijual sejenis atau serupa. Contoh barang yang
dijual pada bentuk pasar ini adalah beras, gandum, batu bara dan kentang. Pasar persaingan
sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga
sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan interaksi antara
penawaran dan permintaan.
Permintaan yang terbentuk mencerminkan keinginan konsumen, sementara
penawaran mencerminkan keinginan produsen. Dalam pasar persaingan sempurna, penjual
dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga pasar
karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui struktur dan
informasi yang ada di dalam pasar persaingan sempurna.
Adanya sifat ini, mengakibatkan perilaku penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi
keadaan pasar, dengan kata lain mereka hanya sebagian kecil dari unsur pasar secara
keseluruhan. Interaksi antara penjual dan pembeli dianggap sebagai pengikut harga (price
taker) yang menyebabkan harga di pasar ini bersifat datum (harganya tetap berapapun jumlah
barang yang dijual) karena mekanisme pasar yang menentukan harganya melalui interaksi
antara kekuatan permintaan dan penawaran di masyarakat.
b. Kebebasan untuk Membuka dan Menutup Perusahaan (Free Entry and Free Exit)
Artinya adalah tidak terdapat suatu hambatan apabila suatu perusahaan ingin memulai
sebuah bisnis baru jika dianggapnya menguntungkan dan menutup usahanya jika ternyata
merugikan. Tidak seperti pasar lain yang mungkin ada keterikatan dalam membuka dan
menutup pasar misalnya dengan adanya surat perjanjian. Dengan kata lain :
• Perusahaan dapat keluar apabila mengalami kerugian pada saat produk yang dijual
tidak dapat bersaing di dalam PPS atau tidak dapat memenuhi kriteria pasar.
Penjual dan pembeli sangat mengetahui betul tentang keadaan pasar dalam hal tingkat harga
yang berlaku di pasar dan meliputi setiap perubahannya. Pengetahuan tentang keadaan ini
yang mengakibatkan:
• Semua sumber daya digunakan sepenuhnya untuk menghasilkan keuntungan yang
maksimal.
• Tidak ada produsen yang menjual barang dangan harga yang lebih rendah dari harga
pasar.
• Tidak ada konsumen yang membeli barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga
pasar
Maksudnya adalah tidak ada kesulitan sedikit pun jika sumber daya atau faktor produksi ingin
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya karena pada dasarnya semua tempat produksi
memiliki kesamaan baik dalam metode pembuatan hingga penjualannya kepada pembeli.
Pasar persaingan sempurna mengandung sebagian besar perusahaan kecil, relatif kecil
dibandingkan dengan ukuran keseluruhan pasar. Hal Ini untuk memastikan bahwa tidak ada
satu pun perusahaan yang dapat melakukan kontrol pasar atas harga atau kuantitas. Jika
satu perusahaan memutuskan untuk menggandakan outputnya atau berhenti memproduksi
seluruhnya, pasar tidak terpengaruh. Harga tidak berubah dan tidak ada perubahan dalam
kuantitas yang dipertukarkan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna
• Kelebihan dari pasar persaingan sempurna adalah tidak adanya persaingan di dalam
pasar karena barang yang dijual bersifat homogen. Hal ini juga berpengaruh dalam hal
promosi. Penjual tidak perlu melakukan promosi yang besar-besaran karena barang yang
dijual homogen. Selain itu, harga barang di dalam pasar persaingan sempurna juga cukup
stabil. Tidak ada kenaikan ataupun penurunan drastis antara satu penjual dan penjual
lain.
• Sayangnya pasar persaingan sempurna juga memiliki kekurangan. Pasar persaingan
sempurna cukup minim inovasi. Selain itu karena barang yang dijual homogen, pembeli
merasa kesulitan memilih barang atau jasa. Persaingan sempurna juga memberikan
ongkos sosial dan distribusi pendapatan yang tidak merata.
Dalam figur 8-1, D adalah kurva permintaan pasar bagi produk itu dan S adalah kurva
penawaran pasarnya. Tingkat harga keseimbangan bagi produk tersebut adalah P = $45 dan
ditentukan pada titik E yang merupakan perpotongan D dan S. Pada tingkat harga yang lebih
tinggi daripada harga keseimbangan, misalnya F = $55, kuantitas yang ditawarkan melebihi
kuantitas yang diminta (QS - QD = RN = 100), dan harga produk tersebut akan turun. Seiring
dengan turunnya P, kuantitas produk yang diminta meningkat dan kuantitas yang
ditawawarkan menurun hingga dicapainya harga keseimbangan P = $45, yaitu ketika
kuantitas yang diminta sama dengan yang ditawarkan yaitu (QD = QS = 400). Sebaliknya,
pada tingkat harga yang lebih rendah, daripada harga keseimbangan. QD > QS (misalnya,
pada P = $35, QD – QS = JT = 100), dan P akan meningkat hingga mencapai keseimbangan
P = $45.
Harga dan kuantitas keseimbangan dapat ditentukan secara aljabar dengan menempatkan
fungsi permintaan pasar sama dengan fungsi penawaran pasar, kemudian mencari solusi
untuk harga keseimbangannya. Dengan mensubstitusikan harga keseimbangan ke dalam
fungsi permintaan atau fungsi penawaran dan mencari solusi untuk Q, maka kita akan
memperoleh kuantitas keseimbangan. Misalnya, persamaan bagi kurva permintaan dan
penawaran pasar bagi produk di dalam figur 8-1 adalah
QD = 625 – 25P
QS = 175 + 15P
Harga keseimbangan bagi produk tersebut, P = $45, ditentukan oleh perpotongan kurva
permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempurna (yaitu, dalam perpotongan D
dan S) yang ditunjukkan oleh titik E. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
selanjutnya merupakan ‘pengambil harga’ dan menghadapi kurva permintaan yang
elastisitasnya tak terhingga, yaitu d, pada tingkat P = $45. Karena perusahaan itu dapat
menjual berapapun produk yang dihasilkannya pada tingkat P = $45, perubahan dalam
pendapatan total untuk setiap perubahan dalam unit output atau pendapatan marginal (MR)
juga sama dengan $45.
Dengan meletakkan QD sama dengan QS, kemudian mencari solusi untuk P, kita peroleh
QD = QS
625 – 5P = 175 + 5P
450 = 10P
P = $45
P = MR
Analisis Jangka Pendek Perusahaan Persaingan Sempurna
Dalam jangka pendek, beberapa jenis input (faktor produksi) bersifat tetap dan hal ini
menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya yang harus ditanggung, terlepas dari berproduksi atau
tidaknya perusahaan tersebut. Karena itu, meskipun dalam jangka pendek menderita
kerugian, perusahaan tersebut masih tetap lebih baik berproduksi, sejauh kerugian tersebut
lebih kecil dibanding biaya tetapnya. Jadi tingkat output paling optimum bagi perusahaan
dalam jangka pendek adalah suatu tingkat dimana perusahaan tersebut memaksimumkan
labanya atau meminimumkan kerugiannya.
Tingkat ouput terbaik bagi perusahaan tersebut adalah pada saat penerimaan marginalnya
(MR) sama dengan biaya marginal ( marginal cost-MC) jangka pendeknya. Selama MR lebih
tinggi dibanding outputnya, karena dengan demikian perusahaan akan lebih meningkatkan
penerimaan totalnya dibanding peningkatan biaya totalnya (sehingga laba total akan
meningkat atau kerugian total akan berkurang). Di sisi lain, selama MC lebih tinggi daripada
MR, akan menguntungkan bila perusahaan mengurangi outputnya karena dengan demikian
perusahaan bisa menekan biaya total dalam jumlah yang lebih besar dibanding penurunan
penerimaan totalnya. Dengan demikian, tingkat output terbaik bagi perusahaan mana pun
(tidak hanya untuk perusahaan dalam persaingan sempurna) adalah tingkat output di mana
MR = MC. Kurva permintaan yang horizontal atau memiliki elastisitas yang tak terhingga, atau
P = MR, maka kondisi bagi tingkat output terbaik dapat dinyatakan kembali sebagai kondisi
ketika P = MR = MC. Hal ini dapat dilihat dalam Figur 8-2.
Pada panel atas Figur 8-2, d adalah kurva permintaan dalam perusahaan persaingan
sempurna seperti yang ditunjukkan dalam Figur 8-1. Bagian bawah Figur 8-2 menunjukkan
bahwa jika harga pasar produk tersebut adalah $25 dan bukan $35, kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan tersebut adalah dI bukan d, maka tingkat output terbaik bagi
perusahaan adalah 3 unit
Pada d, tingkat output terbaik adalah 4 unit dan ditunjukkan dalam panel atas oleh titik E, yaitu
ketika P = MR = MC, dan perusahaan tersebut memperoleh laba sebesar EA = $10 per unit
dan laba total sebesar EABC = $40. Pada d panel bawah, tingkat output terbaik adalah 3 unit
dan ditunjukkan oleh titik E yaitu ketika perusahaan mengalami kerugian sebesar FEI = $10
per unit dan kerugian total sebesar FEI CI B = $30. Pada titik EI, perusahaan tersebut
meminimumkan kerugiannya. Titik tutup ditunjukkan oleh titik H. Bagian yang menanjak dari
kurva MC di atas AVC (titik tutup) adalah kurva penawaran jangka pendek perusahaan itu.
Kesimpulannya, bagian dari kurva MC perusahaan yang menanjak dan berada diatas kurva
AVC atau titik tutup merupakan atau mewakili kurva penawaran jangka pendek perusahaan
persaingan sempurna, yaitu bagian kurva MC yang bergaris tebal dan bertanda pada panel
bawah figure 8-2. Alasannya, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna selalu
menghasilkan output pada tingkat P = MR = MC, selama P > AVC. Dengan demikian, pada P
= $55, perusahann akan memproduksi 4,5 unit (titik N) pada P = $45, Q = 4 pada P = MC.
Jadi, bagian kurva MC perusahaan yang menanjak dan berada di atas AVC menunjukkan
hubungan pemetaan satu-satu antara P dan Q, yang merupakan definisi dari kurva
penawaran.
5. Penentuan Harga dan Output Jangka Panjang pada Pasar Persaingan Sempurna
Masuknya perusahaan baru dalam pasar persaingan sempurna jangka panjang dapat
mempengaruhi fungsi biaya. Perusahaan baru yang masuk pada pasar persaingan sempurna
dapat menyebabkan ongkos rata- rata dari semua perusahaan meningkat dan menurun.
Ongkos meningkat biasanya disebabkan karena perusahaan baru bersaing untuk
mendapatkan berbagai input yang langka. Dan ongkos menurun mungkin disebabkan karena
masuknya perusahaan baru memungkinkan tersedianya tenaga kerja terlatih.
Jika dalam jangka pendek diansumsikan tidak satu pun perusahaan yang masuk dan keluar
industry dan perusahaan tidak dapat menyesuaikan tingkat output (input biaya tetapnya)
maka dalam jangka panjang asumsi ini tidak dipergunakan. Dalam jangka panjang
perusahaan hanya akan mendapat keuntungan normal dari usahanya.
Pada Grafik 7.7 dapat kita lihat bagaimana perusahaan menyesuaikan kondisi ekuilibrium
dalam jangka panjang. Jika tingkat harga adalah P, maka perusahaan memperoleh
keuntungan ekonomis sebesar bidang pabc (Grafik 7.7) dengan tingkat biaya ditunjukan oleh
kurva biaya SR-AC (AC jangka pendek). Keuntungan ini memberikan insetif untuk
membangun kapasitas mesin baru dan akan bergerak sepanjang kurva LR-AC (AC jangka
panjang). Bersamaan dengan itu perusahaan baru masuk dalam industri sehingga jumlah
produk yang ditawarkan meningkat hingga mencapai harga P1 di mana baik bagi perusahaan
dan industri berada pada kondisi ekuilibrium. Kurva LR-AC (Grafik 7.7) menunjukan pula pola
kenaikan harga factor karena industri diperluas.
Jadi keseimbangan dalam jangka panjang adalah jika SR-MC=LR-MC=LR-AC=P=MR
GRAFIK 7.7 Keseimbangan dalam Jangka Panjang Pada Pasar Persaingan Sempurna
6. Ciri – Ciri dan Sumber Terjadinya Pasar Monopoli
Monopoli adalah sebuah bentuk organisasi pasar di mana halnya terdapat sebuah
perusahaan yang menjuak sebuah produk, padahal produk tersebut tidak memiliki subtitusi
yang dekat. Jadi, seorang monopolis merupakan representasi pasar dan menghadapi kurva
permintaan pasar yang memiiki kemiringan negatif. Tidak seperti perusahaan dalam
persaingan sempurna, seorang monopolis dapat memperoleh laba dalam jangka panjang
karena perusahaan lain tidak dapat masuk ke dalam industri. Dengan demikian, monopoli
merupakan kebalikan dalam bentuk yang ekstreem dari pasar persaingan sempurna dalam
spektrum atau jajaran organisasi pasar.
Ada empat alasan dasar munculnya monopoli. pertama, perusahaan mungkin menguasai
sepenuhnya persediaan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. kedua,
perusahaan tersebut bisa jadi memiliki hak paten atau hak cipta yang melarang perusahaan
lain menggunakan proses produksi tersebut( yang sama). ketiga, dalam industri tertentu bisa
saja terjadi skala ekonomis jika jumlah outpu yang dihasilkan cukup besar, sehingga hanya
terdapat satu perusahaan yang memenuhikebutuhan seluruh pasar. keempat, monopoli bisa
terjadi akibat adanya hakmonopoli pemerintah. Dalam kasus ini, sebuah perusahaan didirikan
sebagai penghasil atau distributor tunggal sebuah barang atau jasa, tetapi harus di bawah
regulasi pemerintah.
Tidak seperti monopoli yang berdasarkan peraturan, kasus monopoli yang murni jarang terjadi
di masa lampau. dan saat ini dilarang oleh hukum antitrust (di amerika). Meskipun begitu,
model monopoli murni sering berguna untukmenjelaskan perilaku bisnis yang diobservasi
dalam kasus kasus- kasus menyerupai monopoli murni, selain juga memberikan pemahaman
kepada pasar persaingan tidak sempurna yang lain. Yang perlu dicatat adala monopolis tidak
memiliki kekuatan yang tidak terbatas dipasar.
Seorang monopolis, berbeda sama sekali dengan pengusaha dalam pasar sempurna,
tidak bertindak sebagai pengambil harga, tetapi dapat menentukan harga pokok yang
dijualnya. Karena seorang monopolis adalah penjual tunggal sebuah produk yang tidak
memiliki substitusi dekat, ia menghadapi kurva permintaan pasar atas produk itu yang memiliki
kemiringan negative. Ini berarti bahwa seorang monopolis dapat menjual lebih banyak unit
produknya hanya dengan menurunkan harga. Karena itu, pendapatan marginalnya lebih kecil
daripada harga pokok dan kurva pendapatan marginalnya berada dibawah kurva permintaan
yang dihadapinya.
Dalam figur 8-6, D adalah kurva permintaan pasar yang dihadapi oleh seorang
monopolis, dan MR adalah kurva pendapatan marginalnya. Untuk melihat mengapa kurva MR
berada di bawah kurva D, perhatikan bahwa seorang monopolis bisa menjual 100 unit
produknya pada P = $15 (titik G pada kurva D), sehingga TR = $1500. Untuk menjual 200
unit, dia harus menurunkan harga produknya menjadi P = $14 atas semua unit yang dijualnya
(titik H), sehingga TR = $2800. Perubahan dalam TR karena perubahan output per unit atau
MR adalah
MR = $13
Tingkat output paling menguntungkan dalam jangka pendek adalah 500 unit dan
ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q < 500, MR > MC dan laba total monopolis
akan bertambah jika dia mengurangi outputnya. Kemudian, tingkat harga paling tepat yang
harus dijadikan patokan saat menjual produknya, ditentukan oleh kurva D. P = $11 pada saat
Q = 500. Karena pada Q = 500, ATC = $8 (titik F), monopolis tersebut memperoleh laba per
unit sebesar AF = $3 dan laba total sebesar AFBC = $1500 (daerah yang diarsis dalam figur)
.inilah laba terbesar yang bisa diterima oleh seorang monopolis itu dalam jangka pendek.
Perlu dicatat, bahwa tidak seperti dalam pasar persaingan sempurna dalam pasar monopolis,
tingkat output terbaik dicapai saat P> MR karena kurva permintaa berada diatas kurva
pendapatan marginal.
Dalam jangka panjang, semua input dan biaya produksibersifat variabel, dan seorang
monopolis dapat menentukan skala pabrik yang optimum untuk memproduksi tingkat output
terbaik.
Seperti halnya dalam kasus persaingan sempurna, dalam figur 8-7, tingkat output
terbaik bagi seorang monopoli ditentukan pada saat P = LMC, dan skala pabrik yang optimum
adalah saat kurva SATC bersinggungan dengan kurva LAC pada tingkat output terbaiknya.
Namun, tidak seperti dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan baru terhalang untuk
masuk dalam pasar monopoli, sehingga seorang monopolis bisa memperoleh laba ekonomis
dalam jangka panjang. Karena masuknya perusahaan baru terhalang, seorang monopolis
juga tidak akan berproduks pada tingkat terendah kurva LAC.
Tingkat output terbak bagi monopolis tersebut dalam jangka panjang adalah 700 unit
dan ditunjukkan oleh titik E’, ketika P = LMC. Pada Q = 700, P = $9 (titik A’ pada kurva D).
monopolis tersebut memiliki waktu dalam jangka panjang untuk membangun skala pabrik
yang optimum yang ditunjukkan oleh kurva SATC yang berpotongan dengan kurva LAC pada
Q = 700 (titik F’). dengan mengoperasikan skala pabrik yang optimum pada F’ pada tingkat
output terbaik Q = 700, monopolis memiliki SATC = LAC = $5 (titik F’). jadi, monopolis
memperoleh laba jangka panjang per unit sebesar A’F’ = $4 dan laba total sebesar A’F’B’C’ =
$2800 (dibanding $1500 dalam jangka pendek).