Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN NEKROPSI UNGGAS

Rabu, 25 September 2019

Disusun Oleh :
Aditya Rahmatullah B04170067
Muh. Kholid Ridwan B04170081
Teofilo Reynara A.O. B04170170
Hilman Rizki Pangestu B04170172

DIVISI PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
Signalement :

Nama Hewan :-
Jenis Hewan : Ayam
Bangsa : Ayam Broiler
Jenis Kelamin : Jantan
Umur : 28 hari
Warna Bulu : Putih
Tanggal Nekropsi : Rabu, 25 September 2019

Hasil Pemeriksaan Nekropsi

Organ Epikrise Diagnosa PA


Keadaan Umum
Luar
Kulit dan bulu Perlukaan pada kaki dan jari Vulnus ekskoriasi
Mukosa Mata Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Lubang kumlah Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Subkutis
Perlemakan Tidak ada lemak Tidak ada lemak
Otot Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Rongga tubuh
Situs viscerum Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Traktus
Respiratorius
Kantung hawa Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sinus hidung terdapat eksudat Sinusitis
Koane Berlendir, terdapat eksudat Rhinitis
Laring Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Trakhea Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Paru-paru Melekat pada rusuk, Rib impressions
Pleura terdapat flek hitam, radang Pleuritis

Traktus Digestivus
Rongga mulut Terdapat eksudat pada langit mulut Infectious Laryngotrachealis
Lidah Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Esofagus Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tembolok Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Proventrikulus Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gizzard Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Usus Halus Tidak ada kelainan Enteritis kataralis
Usus Besar Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sekum Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Seka tonsil Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Empedu Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Pankreas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Hati Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Traktus
Sirkulatorius
Jantung Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Pembuluh darah Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sistem
Limforetikuler
Thymus Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Limpa Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Bursa Fabricius Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Pembahasan

Keadaan Umum Luar dan Traktus Digestivus

Pada kaki ayam ditemukan adanya luka lecet yang kemungkinan


diakibatkan saat transportasi. Luka lecet yang ditimbulkan akibat pergeseran
dnegan benda yang keras dan kasar disebut Vulnus Excoriation (Maulani I 2015).
Pada pemeriksaan di mulut ayam terdapat eksudat darah. Menurut Tabbu (2000)
pada ayam yang ditemukan berleleran darah pada mulut dapat menjadi pertanda
terjangkin virus Infectious Laryngotrachealis yang dapat ditularkan secara
periodik dalam suatu peternakan.

Gambar 1, Eksudat darah pada langit mulut ayam

Traktus Respiratorius

Lubang hidung dan Coana


Hasil praktikum menunjukkan beberapa kelainan pada ayam yang di
nekropsi, diantaranya pada pemeriksaan di bagian kepala. Pada area hidung
tepatnya di sinus orbita terdapat lendir yang dimana menandakan indikasi adanya
gangguan dan di dalam lubang koana ditemukan lendir, yang menandakkan
bahwa ayam dalam keadaan tidak sehat. Lendir pada lubang coana yang
ditemukan memiliki tekstur kental dan berwarna merah. Ayam tersebut
didiagnosa mengalami pendarahan atau darah masuk ke lubang coana saat
penyembelihan
Sinus orbita normalnya bersih atau tidak ada cairan maupun lendir.
Terdapatnya lendir pada sinus orbita dan sistem pernapasan bisa dikelompokkan
menjadi 2, yaitu infeksius dan non infeksius. Faktor infeksius seperti Korisa,
chronic respiratory disease (CRD) dan swollen head syndrome (SHS) merupakan
beberapa contoh agen penyakit yang menyebabkan kerusakan sinus dan saluran
pernapasan atas.
Korisa merupakan penyakit bakterial yang disebabkan oleh Haemophilus
paragallinarum dengan lokasi predileksi utamanya di sinus infraorbitalis. Ayam
yang terserang korisa akan mengalami pembengkakan muka, terutama di sekitar
sinus infraorbitalis. Selain itu, tak jarang juga ditemukan mata berair seperti
menangis. Pada penyakit coryza gejala klinis yang sering ditemukan adalah
peradangan pada saluran pernafasan atas dengan ciri konjungtivitis, edema kepala
dan sinusitis dengan eksudat kataral. Pial dan jengger terlihat bengkak serta
ngorok ketika bernafas. Patologi anatomi yang dapat diamati diantaranya
peradangan kataralis pada mukosa bagian atas (rhinitis dan sinusitis). Infeksi
menjalar ke saluran pernafasan bagian bawah menjadi laringitis, trakheitis dan air
sacculitis selanjutnya penyakit ini dapat menyebabkan perikarditis dan
perihepatits (Jahja et al. 2006).
Coryza merupakan penyakit yang jarang berdiri sendiri, biasanya beriringan
dengan penyakit lain. Sinusitis kataralis dan laryngitis kataralis. Eksudat kataral
dihasilkan dari peningkatan mukus yang berasal dari sel goblet. Peningkatan
mukus dapat terjadi dikarenakan infeksi mikroba berupa bakteri maupun virus.
Keadaan kandang juga dapat menyebabkan adanya eksudat kataralis yang berasal
dari benda asing seperti debu, amonia, dan kotoran. Eksudat kataral berbentuk
kental, translucent, terkadang disertai oleh sel debri, dan leukosit. Pada kasus yang
kronis secara mikroskopis ditemukan proliferasi sel goblet. Ketika reaksi
inflamasi semakin parah dan terjadi infeksi sekunder dari miroorganisme lain,
maka eksudat akan diinfiltrasi oleh neutrofil  yang menyebabkan eksudat menjadi
lebih keruh yang dikenal dengan istilah mukopurulen (McGavin dan Zachary
2007).
Sinusitis dan laryngitis dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit yang
menyerang saluran pernafasan seperti mycoplasmosis, IB, AI, dan coryza. Saat
dilakukan bedah bangkai maka akan ditemukan di sekitar sinus hidung, adanya
lendir atau kotoran dari hidung yang mula-mula encer dan berlanjut sampai kental
yang berbau menyengat, seperti bau telur busuk. Mycoplasma gallisepticum
merupakan agen penyakit yang mengakibatkan serangan CRD. Gejala klinis yang
ampak antara lain keluarnya ingus katar dari lubang hidung dan ayam susah
bernapas sehingga ayam bernapas melalui mulut, ngorok, batuk dan bersin (Tabbu
2000).

Paru-paru dan Pleura


Ciri isi rongga dada dan rongga perut yang normal adalah bersih, tidak
terdapat gumpalan lemak, kantung udara bersih, terang tembus, tidak ada
perkejuan (gumpalan lemak), jantung sehat  berwarna merah muda. Hal
ini menandakan  bahwa  ayam tersebut tidak sakit. Hal ini sesuai pendapat 
Salim et al (2010) menyatakan bahwa ciri-ciri ayam sakit adalah organ hati,
ginjal, jantung, dan limpa bengkak, warna merah kehitaman, bintik-bintik
hemoragi jelas terlihat pada mukosa duodenum, hati, ginjal, jantung, paru-paru,
dan limpa.

Gambar 2, Perlekatan pleura dengan rongga toraks


Berdasarkan hasil praktikum didapatkan hasil bahwa terdapat flek hitam
pada rongga pleura yang diduga peradangan. Peradangan pada pleura disebut
pleuritic. Paru-paru berwarna merah muda, memiliki konsistensi kenyal, terdapat
O2 saaat melakukan uji apung yang artinya pernafasan ayam masih baik pada
beberapa bagian uji apung menunjukkan bagian paru-paru tidak mengapung, dan
terdapat bintik hitam di paru-paru ayam diindikasikan ayam tersebut terserang
penyakit CRD(Coryza dan Crhonic Respiratory Disease). Hal ini sesuai dengan
pendapat yang menyatakan bahwa anak ayam yang terserang CRD akan
menunjukkan gejala berupa tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare
berwarna seperti tanah. Bila dilakukan nekropsi maka kantung udara dan paru-
paru akan menunjukkan warna keruh berupa bintik-bintik hitam (Tarmudji 2005).

Daftar Pustaka

Jahja J, Lestariningsih L, Fitria N, Murwijati T, Suryani T. 2006. Penyakit


Penyakit Penting pada Ayam Edisi 5. Bandung (ID): Medion.
Maulani I. 2015. Perbandingan Pemberian Gel Lidah Buaya dan Povidone Iodine
terhadap Waktu Penyembuhan Luka Iris pada Mencit Jantan Galur Wistar
[Skripsi]. Palembang : Universitas Muhammadiayah Palembang
McGavin, M.D., dan Zachary, J.F. 2007. Pathologic Basic of Veterinary Disease.
kota: Mosby, Inc. Halaman12-17.
Tabbu  CR. 2000. Penyakit Ayam Dan Penanggulangannya Penyakit Bakterial,
Mikal Dan Viral. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.
Tarmudji. 2005. Penyakit Pernafasan Pada Ayam, Ditinjau Dari Aspek Klinik
Dan Patologik Serta Kejadiannya Di Indonesia. Jurnal Wartozoa 15 (2) : 72
– 82.

Anda mungkin juga menyukai