Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

BAB 9 ARTIKEL TENTANG KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEKUATAN


HUKUM LAIN

DOSEN PENGAMPU :
RITA YUANITA TOENDAN, SE, M.Si

DI BUAT OLEH :
NAMA : ANGGI SAPUTRA
NIM : BBA 118 015
MATA KULIAH : BISNIS INTERNASINAL
KELAS : E

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2020
KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEKUATAN HUKUM LAIN

A. Kompleksitas Kekuatan Hukum yang dihadapi oleh Bisnis Internasional

Aturan Hukum

Sebuah negara perlu menjalankan fungsi-fungsi dasarnya sesuai landasan hukum,

bukan berdasarkan aturan dari kediktatoran politik atau aturan dari golongan elit yang

kuat. Mendasarkan sebuah negara pada suatu sistem hukum mendorong mudahnya

investasi asing masuk sebab bisnis asing akan mengetahui bahwa kepentingan mereka

terlindungi. Mengikuti aturan hukum juga memastikan perlindungan hak asasi masyarakat

total.

Di Cina contohnya, Hong Kong memiliki keunggulan dibandingkan dengan

Shanghai dalam menarik investor asing sebab Hong Kong memiliki tradisi hukum yang

diadopsi dari masa penjajahan inggris, sementara pengadilan-pengadilan di Shanghai

cenderung memihak pada pihak Cina. Perbedaan sistem hukum antara kedua kota tersebut

tampak menguntungkan bagi Hong Kong untuk dijadikan sebagai lokasi dari perusahaan-

perusahaan asing.

1. Pentingnya Hukum Luar Negeri

Hukum Internasional

Hukum internasional dapat dibagi menjadi hukum internasional sektor publik dan

hukum internasional sektor swasta. Hukum internasional sektor publik mencakup

hubungan hukum antar pemerintah, termasuk hukum yang mengatur hubungan

diplomatik antarnegara dan semua hal terkait dengan hak dan kewajiban dari negara-

negara yang berdulat, sedangkan hukum internasional sektor swasta mencakup hukum

yang mengatur transaksi individu dan perusahaan yang melampaui batas internasional.

Contohnya, hukum internasional sektor swasta akan mengatur permasalahan dalam

kontrak antarbisnis di dua negara berbeda.


Sumber Hukum Internasional

Hukum Internasional berasal dari berbagai sumber, yang paling penting adalah

perjanjian bilateral dan multilateral antar negara. Perjanjian (treaty) adalah

kesepakatan (agreement) antarnegara dan bisa juga disebut convention, covenant,

compact, atau protocol. Organisasi internasional seperti PBB telah menyediakan sebuah

forum untuk menciptakan banyak perjanjian. PBB telah mensponsori banyak konferensi

yang telah melahirkan kesepakatan antarnegara dalam permasalahan yang beragam.

Selain itu, Mahkamah Internasional, salah satu organisasi PBB, menciptakan hukum

internasional saat memutuskan penyelesaian konflik yang terjadi di negara-negara

anggotanya.

Sumber lain hukum internasional adalah hukum adat internasional, yang terdiri dari

hukum internasional yang berasal dari adat dan penggunaan selama berabad-abad. Salah

satu contoh hukum internasional adat adalah pelanggaran terhadap genosida (Ada pula

undang-undang internasional yang melarang genosida).

Ekstrateritorialitas

Penerapan hukum ekstrateritorial merupakan usaha sebuah negara untuk

menerapkan hukumnya kepada orang asing atau bukan penduduk, serta pada undang-

undang dan aktivitas yang berbeda diluar perbatasannya. Usaha untuk menerapkan

hukum di luar negeri dilakukan bukan dengan paksaan akan tetapi melalui cara-cara

hukum tradisional.

2. Kemungkinan Penyelesaian Pertikaian Internasional

·         Litigasi

Litigasi bisa menjadi sangat rumit dan mahal. Selain melibatkan pengadilan itu

sendiri, sebagian besar tuntutan hukum mencakup aktivitas praperadilan yang panjang,

termasuk proses yang disebut penemuan. Penemuan adalah cara untuk menemukan fakta-

fakta yang relevan untuk litigasi yang diketahui oleh pihak lawan, termasuk memperoleh

dokumen-dokumen yang dimiliki oleh pihak lawan.


Pelaksanaan Kontrak

a)      Solusi PBB : Saat perselisihan mengenai kontrak terjadi antara pihak dari dua negara

atau lebih, banyak negara, termasuk Amerika Serikat telah meratifikasi Convention

on the International Sale of Goods (CISG) PBB untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut. CISG menetapkan peraturan-peraturan hukum yang seragam untuk

mengatur pembentukan kontrak penjualan internasional dan hak serta kewajiban

antara pembeli dan penjual.

b)      Solusi Pribadi – Arbitrasi : Arbitrasi adalah mekanisme penyelesaian perselisihan

yang merupakan alternatif dari litigasi. Arbitrasi merupakan sebuah proses yang

disetujui oleh para pihak yang berselisih untuk menghindari pengadilan, dimana

pihak netral akan membuat keputusan yang mengikat.

c)        Pelaksanaan Keputusan Arbitrasi Asing : Pengadilan di negara-negara seluruh

dunia biasanya melaksanakan keputusan arbitrasi, tetapi terkadang pelaksanaan ini

bisa menimbulkan masalah. Satu solusinya adalah convention on the Recognition

and Enforcement of Foreign Arbitral Award PBB. Amerika Serikat dan banyak

negara anggota PBB telah meratifikasi konvensi ini. Konvensi ini mengikat seluruh

negara yang meratifikasiknya untuk mendorong adanya arbitrasi ketika para pihak

telah menyatakan hal tersebut dalam kontraknya, dan untuk melaksanakan keputusan

karena adanya arbitrasi.

3. Kebutuhan dan Metode untuk Melindungi Hak Kekayaan Intelektual

Paten, tanda dagang, nama dagang, hak cipta, dan rahasia dagang disebut sebagai hak

kekayaan intelektual.

- Paten adalah sebuah pengakuan yang diberikan oleh pemerintah dengan

memberikan hak eksklusif kepada penemu suatu produk atau proses untuk

merakit, mengeksploitasi, menggunakan, dan menjual penemuan atau proses

tersebut.
- Tanda dagang dan merek dagang adalah desain dan nama, biasanya secara

resmi terdaftar, yang digunakan oleh pedagang atau perusahaan manufaktur untuk

menandai dan membedakan produk mereka.

- Hak cipta adalah hal yang eksklusif secara hukum bagi pengarang, komposer,

pencipta perangkat lunak, penulis naskah, seniman, dan penerbit untuk

menerbitkan dan memusnahkan hasil pekerjaan mereka.

- Rahasia dagang adalah  segala informasi yang diinginkan untuk tetap

dirahasiakan oleh suatu bisnis.

4. Pajak yang ditujukan Selain untuk Meningkatkan Penghasilan

Beberapa Kekuatan Hukum Nasional yang Spesifik

Perpajakan

Tujuan utama dari pajak tidak hanya untuk meningkatkan penghasilan pemerintah,

yang mungkin mengejutkan bagi beberapa orang yang tidak mempelajari

perpajakan. Tujuan pajak bukan penghasilan antara lain adalah untuk mendistribusi

ulang pendapatan dari satu kelompok ke kelompok lain disebuah negara, untuk

menurunkan konsumsi produk-produk tertentu seperti alkohol dan rokok, untuk

menggiatkan konsumsi barang domestik daripada barang impor, untuk mengurangi

investasi di luar negeri, untuk menyamakan pajak dari pembayar pajak yang memiliki

penghasilan yang sebanding, dan untuk mendapatkan imbal balik dari penduduk warga

negara asing.

5. Penerapan Hukum Antimonopoli

Hukum Antimonopoli

Hukum antimonopoli ditujukan untuk mencegah konsentrasi luas kekuatan

ekonomi yang tidak  sesuai, seperti monopoli. Tindakan yang dilakukan untuk

menerapkan hukum antimonopoli biasanya melibatkan  tindakan pemerintah terhadap

bisnis, tetapi bisa juga melibatkan tindakan bisnis terhadap bisnis lain.
- Hukum dan Perilaku Amerika Serikat Berbeda – tetapi Perbedaannya Semakin

Menyempit : Hukum antimonopoli di Amerika Serikat sangat ketat dan diterapkan

dengan serius. Department of justice Amerika Serikat adalah lembaga yang

bertugas menerapkan hukum antimonopoli di Amerika Serikat. Negara lain,

termasuk Uni Eropa, semakin aktif dalam urusan monopoli. Lebih dari 80 negara

saat ini memiliki hukum antimonopoli, termasuk negara yang baru memilikinya,

yaitu Singapura dan Cina. Di Uni Eropa, hukum ini terkadang disebut

sebagai kebijakan persaingan.

Sejumlah perbedaan penting dalam hukum, peraturan dan praktik antimonopoli

terjadi antara Amerika Serikat, negara-negara lain, dan Uni Eropa. Satu perbedaannya

adalah hakikat konsep hukum Amerika Serikat. Di bawah hukum Amerika Serikat,

beberapa aktivitas, seperti penetapan harga, dianggap ilegal “secara hakikat”. Ini

artinya mereka ilegal meskipun tidak ada kerugian atau kerusakan yang terjadi akibat

penerapannya. Ayat dalam Treaty of Rome Uni Eropa yang terkait dengan praktik

perdagangan terbatas tidak memuat konsep ilegalitas hukum antimonopi Amerika

Serikat semata.

Fokus Amerika Serikat terhadap hukum antimonopoli berkaitan dengan

dampak transaksi bisnis terhadap konsumen, sementara Uni Eropa lebih

mempertimbangkan mengenai struktur daya saing industri dan memperhatikan tujuan

pesaing.

- Penerapan Hukum Antimonopoli Amerika Serikat di Seluruh Dunia – Pemerintah

Amerika Serikat sering berusaha untuk menerapkan hukum antimonopi di luar

batas yuridiksinya. Contohnya, di tahun 1979, juri besar Washington, D.c

mendakwa tiga perusahaan perkapalan asing dengan tuntutan menetapkan harga

tanpa adanya persetujuan dari Federal Martime Commission Amerika Serikat.

Tarif, Kuota, dan Hambatan Perdagangan Lain

Tujuan resmi pengenaan tarif adalah untuk meningkatkan penghasilan

pemerintah, tetapi hal ini bisa juga digunakan untuk tujuan lain seperti menghalangi
masuknya produk tertentu ke dalam negeri. Kuota membatasi jumlah impor. Ada

banyak bentuk lain proteksi atau hambatan perdagangan dalam hukum nasional.

Beberapa di antaranya adalah persyaratan mengenai kesehatan atau pengemasan.

Yang lainnya terkait bahasa, seperti keharusan untuk menggunakan bahasa Prancis

pada label dan dalam iklan, manual, garansi, dan sebagainya untuk barang-barang

yang dijual di Prancis, termasuk situs yang servernya berlokasi di Prancis.

Contoh di seluruh dunia mengenai tarif dan hambatan perdagangan lain.

Produk Tujuan Hambatan

Apel Amerika Serikat Jepang Inspeksi kebun buah-buahan, zona

penyangga

Anggur dan minuman keras India Pajak pertambahan federal dan negara

Uni Eropa bagian

Sirkuit Komputer Terintegrasi Cina Potongan pajak untuk sirkuit yang

diproduksi di dalam negeri memberikan

keunggulan harga yang tidak adil terhadap

impor

Perjudian online dari provider Amerika Diskriminasi hukum

di Uni Eropa Serikat

Biji – bijian asal Amerika Uni Moraturium Uni Eropa terhadap komoditas

Serikat Eropa biji-bijian yang dimodifisikan secara

genetik

Teknologi Komputer Amerika Brasil Tarif 30%

Serikat

Produk Peternakan Amerika Rusia Pembatasan impor (kuota)

Serikat
6. Risiko Tindakan Legal Pertanggungjawaban Produk

Kerugian

Kerugian adalah kerugian yang dibebankan pada orang lain, baik secara sengaja

atau karena kelalaian. Kasus-kasus kerugian di Amerika Serikat biasanya menghasilkan

ganti rugi dalam bentuk uang yang besar kepada pihak yang dirugikan. Negara-negara

lain memiliki hukum tentang kerugian yang membatasi jumlah uang yang bisa

diperoleh akibat tindakan yang menimbulkan kerugian.

a)        Pertanggungjawaban Produk – Hukum pertanggungjawaban produk

mengharuskan perusahaan dan pegawai serta direkturnya untuk bertanggungjawab

dan kemungkinan menjadi subjek dari denda atau penjara saat produknya

mengakibatkan kematian, luka atau kerusakan. Perusahaan manufaktur biasanya

terkena standar kewajiban yang ketat, yang mengharuskan pembuat produk/pelaku

usaha bertanggung jawab terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh sebuah produk

tanpa kebutuhan akan adanya penggugat untuk membuktikan kelalaian pada proses

merancang atau memproduksi produk tersebut.

b)    Dampak Ganti Rugi Hukuman terhadap Obat-obatan – Ganti rugi hukuman senilai

jutaan dolar yang diberikan oleh pengadilan Amerika Serikat telah mengakibatkan

perusahaan asing menjauhkan produk mereka dari pasar Amerika Serikat.

Keragaman Hukum

Individu yang bekerja di luar negeri harus waspada untuk menghindari diri dari

jeratan hukum lokal dan polisi, tentara, atau petugas pemerintah. Contohnya di antaranya

adalah Pegawai Plessey, warga negara inggris, dihukum penjara seumur hidup di Libya

karena “membahayakan revolusi dengan memberikan informasi kepada perusahaan asing”.

Dua warga Australia dihukum mati di Malaysia karena kepemilikan lebih dari 15 gram

obat keras. Itulah beberapa contoh yang menjelaskan keragaman hukum.


7. Hukum Amerika Serikat yang Memengaruhi Operasional Bisnis  Internasional

Foreign Corrupt Practices Act (FCPA)

FCPA merupakan hukum Amerika Serikat untuk melarang pembayaran kepada

pemerintah negara lain demi memperoleh perlakuan khusus. Ada sejumlah

ketidakpastian mengenai istilah yang digunakan di FCPA. Satu yang menarik berkaitan

dengan “uang pelicin (grease)”. Menurut rancangan FCPA, UU ini tidak melarang uang

pelicin, pembayaran yang dibuat semata-mata untuk mempercepat tindakan resmi yang

terikat. Tindakan-tindakan seperti pelancaran bea cukai dan panggilan telepon telah

terekam. Tidak ada perbedaan yang jelas antara pembayaran pelicin yang legal dengan

suap yang ilegal.

Keraguan lain yang disebabkan oleh FCPA berkaitan dengan standar akuntansi

yang disyaratkan untuk pemenuhannya. Permasalahan ini berhubungan dengan

pertanyaan mengenai sejauh mana manajemen harus mulai mempelajari apakah pegawai,

kantor cabang, atau agen mungkin telah melanggar undang-undang tersebut.

Hukum Akuntansi

Praktik Akuntansi Amerika Serikat diatur oleh Securities and Exchanged

Commission (SEC) dan Financial Accounting Standards Board (FASB) dan mengikuti

standar yang dikenal sebagai prinsip akuntansi yang diterima secara luas (generally

accepted accounting principles/GAAP, sementara banyak negara lain, termasuk negara-

negara di Uni Eropa, mengikuti standar yang dikeluarkan oleh Interntional Accounting

Standars Board (IASB) yang dikenal sebagai Standar Pelaporan Keuangan

Internasional (International Financial Reporting Standards/IFRS).

B. MEMAHAMI SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN KEKUATAN

FINANSIAL

1. Evolusi Pengaturan Moneter Dari Sistem Moneter Internasional

Sejarah Singkat : Standar Emas


Disebabkan oleh kelangkaan dan kemudahan untuk diperiksa kemurniannya,

emas  sudah dipercaya sebagai media untuk menyimpan kekayaan, tukar menukar, dan alat

untuk mengukur nilai suatu benda.Sejak sekitar tahun 1200 SM hingga saat ini, harga emas

secara umum mengalami kenaikan. Sejak zaman kuno hingga akhir abad ke-19, para

pedagang internasional menggunakan emas, koin emas dan perak.

Di tahun 1717, Sir Isaac Newton, Seorang ahli matematika dan ahli uang koin asal

Inggris, menetapkan harga emas dalam  mata uang Inggris sebesar 3 pound sterling,17

shilling, 10,5 pence per ons, memosisikan Inggris secara de facto sebagai penganut standar

emas.

Kemudahan dari standar emas merupakan kelebihan utama sistem ini. Disaat terjadi

ketidakseimbangan, transaksi akan dapat diperbaiki dengan arus emas kearah surplus. Jumlah

uang yang beredar akan mengalami peningkatan atau penurunan sesuai arah yang

ditunjukkan oleh arus emas. Emas juga tetap menjadi “pelindung” bagi orang – orang yang

mengkhawatrikan inflasi.

Sistem Bretton Woods

Sistem Bretton Woods merupakan system moneter internasional yang berlaku pada

tahun 1945 hingga tahun 1971, dengan nilai pari didasarkan pada emas dan dolar Amerika

Serikat. Sistem Bretton Woods, yang juga dikenal sebagai standar nilai tukar emas dan nilai

tukar tetap, yang resmi diberlakukan pada bulan Desember 1945 dan berperan sebagai basis

system moneter internasional hingga tahun 1971.

Sistem baru ini merupakan nilai tukar tetap di antara mata uang negara – negara

anggotanya, dengan nilai pari yang didasarkan pada emas dan dolar Amerika Serikat, yang

ditetapkan pada nilai 35 dolar per ons emas.

Sistem Bretton Woods mendorong terjadinya pertumbuhan perdagangan internasional

secara substansial pada periode tahun 1950-an hingga tahun 1960-an.

Pada tahun 1969, Bretton Woods telah berusaha membuat penyesuaian untuk

menghindari krisis yang menghambat dengan menciptakan aset cadangan internasional yang
disebut drawing rights (SDR) yang merupakan aset cadangan internasional yang dikeluarkan

oleh IMF, satuan hitung bagi IMF dan lembaga internasional lain.

Sistem Kurs Mata Uang Mengambang

Kurs mata uang mengambang merupakan nilai tukar yang

diperbolehkanmengambang terhadap mata uang lain dan ditentukan berdasarkan

kondisi pasar. Pada bulan Maret 1973, mata uang utama mulai mengambang di pasar

valuta asing, dan kurs mata uang mengambang masih tetap berlaku. Perjanjian yang

mendasari peraturan mengenai sistem mengambang disetujui oleh anggota IMF

setelah memahami kenyataan tersebut pada pertemuan di Jamaika tahun 1976.

Pengaturan Mata Uang Saat Ini

Delapan kategori pengaturan nilai tukar yang digunakan IMF saat ini untuk

menggambarkan bagaimana posisi mata uang sebuah negara terkait dengan mata uang

dari negara lain.

a)        Pengaturan pertukaran tanpa adanya mata uang resmi merupakan

pemakaian mata uang negara lain oleh suatu negara atau sekelompok negara

yang memakai mata uang bersama.

b)        Pengaturan dewan mata uang menggambarkan komitmen legislative

untuk menukar mata uang dalam negeri ke mata uang negara tertentu dengan

menggunakan nilai tukar tetap.

c)        Pengaturan nilai tukar tetap konvensional lain menggambarkan

pematokan mata uang ketika terdapat hubungan nilai tukar tetap dan

dibolehkan adanya fluktuasai nilai tukar di kisaran yang sempit di sekitar nilai

tukar tersebut, tetapi tidak lebih dari 1 persen.

d)        Patokan nilai tukar di dalam kisaran horizontal menggambarkan

pengaturan yang ditetapkan ketika dibolehkan adanya fluktuasi nilai tukar

lebih dari 1 persen di sekitar nilai tukar yang telah ditetapkan.

e)        Crawling pegs  adalah pengaturan ketika mata uang disesuaikan ulang

secara berkala pada suatu nilai tertentu.


f)          Crawling banks menggambarkan penyesuaian ulang nilai tukar untuk

mempertahankan margin fluktuasi di kisaran nilai tukar yang terpusat

g)        Kurs mengambang yang dapat dikontrol tanpa adanya bagian nilai tukar

yang ditentukan sebelumnya menggambarkan suatu otoritas moneter yang

secara aktif melakukan intervensi ke pasar valas tanpa menjabarkan atau

memberitahukan ke publik mengenai tujuan dan tagetnya.

h)        Kurs mengambang bebas adalah pendekatan yang tergantung sepenuhnya

ke pasar.

2. Tujuan Bank For Internasional Settlements (BIS)

         Bank for Internasional Settlements (BIS) dikenal sebagai lembaga keuangan paling

aman di dunia. BIS adalah lembaga internasional untuk bank-bank sentral yang dibuat

untuk membangun kerja sama antara bank-bank sentral tersebut untuk mencapai kestabilan

moneter dan keuangan. Bank-bank sentral negara industri maju bertemu setidaknya tujuh

kali dalam setahun di BIS untuk mendiskusikan system keuangan global.

Saat ini BIS memiliki empat fungsi utama, yaitu sebagai bank untuk bank-bank

sentral, forum kerja sama moneter internasional, pusat riset, dan agen atau lembaga

kepercayaan pemerintah dalam berbagai pengaturan keuangan internasional.

3. Dampak Fluktuasi Nilai Mata Uang

Kekuatan Finansial

·      Fluktuasi Nilai Mata Uang

Setelah adanya sistem moneter Bretton Woods, mata uang yang mengambang

bebas mengalami fluktuasi satu sama lain. Di saat itu, bank-bank sentral melakukan

intervensi di pasar valuta asing dengan cara membeli atau menjual sejumlah besar mata

uang dengan tujuan mempengaruhi permintaan dan penaawaran dari mata uang tertentu.

Fluktuasi nilai tukar berpengaruh pada biaya dan valuasi, sehingga merupakan faktor

penting dalam pengambilan keputusan perusahaan. Perubahan nilai tukar yang kentara

dan tiba-tiba telah mengalami peningkatan dalam sistem mengambang yang ada saat ini.

Perubahan itu dapat menyebabkan risiko dalam perusahaan. Faktor-faktor yang


mempengaruhi pergerakan nilai tukar meliputi permintaan dan penawaran mata uang,

suku bunga, tingkat inflasi, ekspektasi masa depan, dan kebijakan moneter dan fiskal

pemerintah.

Penyebab Pergerakan Nilai Tukar

Sejak tahun 1973, nilai relatif mata uang mengambang dan kemudahan

konversinya telah ditentukan oleh kekuatan pasar dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor ini meliputi dasar permintaan dan penawaran mata uang, tingkat inflasi,

dan ekspektasi di masa depan. Kebijakan moneter dan fiskal pemerintah, seperti

kebijakan perpajakan, suku bunga, dan kebijakan perdagangan, serta kekuatan eksternal

lan dari bisnis, seperti kejadian-kejadian penting di dunia, seluruhnya memegang

peranan yang penting dalam proses ini. Kebijakan moneter pemerintah mengontrol

jumlah uang yang beredar, apakah bertumbuh, dan jika demikian, secepat apa hal

tersebut terjadi. Kebijakan fiskal mengacu pada pendapatan dan pengeluaran uang oleh

pemerintah.

Faktor yang menentukan nilai tukar sangatlah luas dan bervariasi, sehingga

ekonom belum mengembangkan teori yang dapat diterima untuk menjelaskannya. Akan

tetapi, sebagian besar ekonom setuju bahwa inflasi, suku bunga, dan ekspektasi pasar

memainkan peranan utama dalam penetuan nilai tukar.

·      Proyeksi Nilai Tukar

Karena pergerakan nilai tukar sangat penting bagi semua aspek bisnis

internasional – produksi, perolehan sumber daya, pemasaran, dan keuangan – banyak

keputusan bisnis mempertimbangkan faktor risiko pergerakan nilai tukar. Ada beberapa

pendekatan untuk melakukan proyeksi, dan tiga pendekatan yang paling sering

digunakan adalah pendekatan pasar efisien, pendekatan fundamental, dan pendekatan

teknikal.

Dalam pendekatan pasar efisien, asumsi yang mendasarinya adalah bahwa

harga saat ini mencerminkan seluruh informasi relevan yang tersedia. Hal ini

mengisyaratkan supaya kita melihat kurs forward dan mengasumsikan bahwa mereka


merupakan alat prediksi yang terbaik untuk nilai tukar masa depan sebab mereka telah

mempertimbangkan seluruh informasi yang tersedia.

Pendekatan fundamental merupakan sebuah cara untuk memprediksi pergerakan nilai

tukar dengan melihat faktor-faktor mendasar yang memiliki peranan untuk menentukan

nilai tukar dan mengembangkan berbagai model ekonometri yang berusaha untuk

menangkap variabel-variabel dan hubungan mereka.

Analisis teknikal melihat sejarah dan kemudian memproyeksikannya ke depan. Model

ini menganalisis data-data historis untuk trend dan kemudian akan

memproyeksi trend ini ke depan, dengan asumsi bahwa masa lalu akan menjadi masa

depan.

4. Kontrol Nilai Tukar Mata Uang

Pemerintah dapat membatasi nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang lain.

Terdapat perbedaan kontrol antara negara yang satu dengan negara yang lain dan bahkan di

dalam sebuah negara, tergantung pada jenis transaksinya. Secara umum, negara-negara maju

memiliki sedikit atau hampir tidak ada kontrol nilai tukar, akan tetapi negara-negara ini

adalah minoritas di dunia. Mayoritas negara-negara di dunia memberlakukan beberapa

bentuk kontrol nilai tukar. Kontrol ini membatasi jumlah mata uang asing yang dibeli atau

dijual di dalam negara tersebut. Pembatasan ini dapat berbeda antara penduduk dan bukan

penduduk dan mugkin akan membatasi kemampuan perusahaan untuk membayar impor dan

memulangkan keuntungan. Pemerintah menetapkan kontrol nilai tukar untuk mengurangi

turunnya cadangan mata uang asing mereka.

5. Pengaruh Kekuatan Finansial seperti Pajak, Inflasi, dan Neraca Pembayaran

terhadap Perusahaan.

·   Perpajakan

Perpajakan merupakan salah satu kekuatan finansial yang berdampak signifikan. Jika

perusahaan dapat memperoleh beban pajak yang lebih rendah dibandingkan dengan

pesaingnya, perusahaan bisa menurunkan harga jual ke pelanggan atau memperoleh


pendapatan yang lebih tinggi, sehingga bisa membayar gaji dan deviden dalam jumlah

yang lebih besar. Pemerintah di seluruh dunia menggunakan tiga jenis pajak untuk

mendorong pendapatan: pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan potongan

pajak (withholding tax). Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan secara langsung

terhadap penghasilan individu atau perusahaan.

Pajak pertambahan nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan terhadap nilai yang

ditambahkan pada barang seiring pergerakannya melalui  produksi dari bahan mentah

hingga pembeli terakhir. Sebenarnya ini adalah pajak penjualan dengan dokumentasi

pembayaran dari satu tahap ke tahap berikutnya dalam proses produksi merupakan sesuatu

yang penting bagi pemotong pajak, sebab penjual mengumpulkan pajak untuk barang yang

dijual dan menerima potongan untuk PPN yang telah dibayar sebelumnya dalam proses

produksi.

Potongan pajak (whithholding tax) adalah pajak tidak langsung yang dikenakan pada

penghasilan pasif (penghasilan seperti dividen, royalti, dan bunga) yang dibayarkan oleh

perusahaan kepada bukan penduduk, orang-orang, atau perusahaan di yurisdiksi berbeda.

·      Tingkat Inflasi dan Bunga

Inflasi adalah trend kenaikan harga. Beberapa ekonom menyatakan bahwa hal ini

disebabkan oleh permintaan yang melebihi penawaran, sementara pandangan lain

menyatakan bahwa penyebab inflasi adalah kenaikan pasokan uang yang beredar. Namun,

seluruh ekonom setuju bahwa dalam ekonomi yang terinflasi terdapat kenaikan harga.

Sebagian pengukuran inflasi menggunakan indeks harga konsumen (IHK), perubahan

harga pada kelompok barang konsumsi tertentu. Inflasi adalah kekuatan finansial di luar

perusahaan yang berdampak pada perusahaan dalam beberapa hal. Tingkat inflasi yang

tinggi membuat perencanaan pengeluaran modal lebih berisiko.Peningkatan inflasi

mendorong pinjaman (utang) sebab pinjaman akan dilunasi dengan uang yang terkena

inflasi dan lebih murah.


6. Peranan Neraca Pembayaran (Balance of Payment)

·      Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran (Balance of Payment – BOP) adalah catatan transaksi sebuah

negara dengan seluruh dunia. Data BOP diperlukan pebisnis internasional karena beberapa

alasan. Pertama, neraca pembayaran menunjukkan permintaan terhadap mata uang sebuah

negara. Jika ekspor sebuah negara lebih besar daripada impornya, permintaan mata uang

negara tersebut di negara lain menjadi tinggi karena digunakan untuk membayar ekspor

dari negara tersebut. Permintaan ini akan menekan mata uang negara pengekspor yang nilai

tukarnya diharapkan akan meningkat. Sebaliknya, jika impor sebuah negara lebih besar dari

ekspor, mata uang negara tersebut berpotensi melemah, atau jika bukan merupakan mata

uang dengan kurs mengambang, akan mengalami devaluasi.

Trend BOP juga membantu manajer untuk memprediksi perubahan lingkungan

ekonomi apa yang mungkin terjadi di sebuah negara. Prediksi ini dapat mempengaruhi

pilihan strategi risiko yang diambil di negara tertentu.

C. KEKUATAN TENAGA KERJA

1. Kekuatan dibalik Kontrol Manajemen yang Memengaruhi Kuantitas dan

Kualitas   Tenaga Kerja Disebuah Negara

Kualitas tenaga kerja mengacu pada sikap, pendidikan, dan kemampuan dari tenaga

kerja yang tersedia. Kuantitas tenaga kerja mengacu kepada jumlah tenaga kerja yang

tersedia dengan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pencipta tenaga kerja. Beberapa

kondisi bisa  terjadi ketika jumlah tenaga kerja yang tersedia terlalu banyak; hal ini bisa

berdampak baik maupun buruk bagi bisnis.

Kondisi Dan Trend Tenaga Kerja Diseluruh Dunia

Keseluruhan Ukuran Dan Sektor Tenaga Kerja

Akibat dari tingginya angka kelahiran dan turunnya tingkat kematian bayi, populasi

di negara–negara berkembang cenderung mengalami pertumbuhan dan sebagian besar

berusia muda. Sekitar 43% populasi dunia berusia 15 hingga 24 tahun yang merupakan
sumber utama pekerja baru pada dekade mendatang, terdapat didua negara berkembang

yaitu India dan Cina.

Sebaliknya, populasi dibanyak negara maju diperkirakan akan mengalami

penurunan selama beberapa tahun mendatang, sebagai akibat dari berbagai faktor seperti

rendahnya tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat imigrasi. Negara – negara yang

memiliki jumlah imigran yang tinggi seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan

Australia diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan populasi akibat dari

banyaknya penduduk usia muda dan tingginya angka kelahiran dari populasi imigrasi.

Diseluruh dunia, proporsi pekerjaan disektor jasa telah mengalami kenaikan selama

beberapa dekade belakangan, sementara proporsi pekerja disektor pertanian mengalami

penurunan. Pada dekade sebelumnya kawasan yang tidak mengalami peningkatan

proporsi pekerjaan disektor jasa hanyalah Timur Tengah dan Afrika Utara. Saat ini sektor

jasa merupakan sektor yang mempekerjakan tenaga kerja terbanyak disebagian besar

negara di dunia, melebihi proporsi jumlah tenaga kerja disektor pertanian dan industri.

Menuanya Populasi

Tidak semua negara atau kawasan mengalami kondisi yang sama dalam populasi

usia lanjut. Trend ini lebih terdeteksi di negara – negara maju, yang proporsi penduduk

usia lanjutnya meningkat dari 10% pada tahun 1996 menjadi 11,5% pada tahun 2006 dan

diproyeksikan akan meningkat menjadi 25,4% pada tahun 2050 mendatang. Populasi

yang menua disebagian besar negara maju akan membawa implikasi yang penting bagi

ukuran dan kemampuan tenaga kerja; untuk kebijakan yang berkaitan dengan imigrasi;

untuk pertumbuhan ekonomi; dan untuk berbagai isu politik yang berkaitan dengan

rencana pensiun.

Dibandingkan dengan negara maju, negara berkembang hanya akan memiliki

sekitar setengah dari proporsi penduduk berusia 65 tahun atau lebih dari jumlah yang ada

dinegara maju, setidaknya hingga tahun 2025.


Urbanisasi Tenaga Kerja

Kurang dari 29 persen populasi dunia tinggal di perkotaan pada tahun 1950. Pada

tahun 2008, lebih dari setengah populasi dunia tinggal di perkotaan, dan proporsi ini

diperkirakan akan meningkat menjadi 60 persen pada tahun 2030. Meskipun di negara

maju tingkat urbanisasi lebih tinggi, pada periode 1975 hingga 2005 tingkat urbanisasi di

negara berkembang empat kali lipat lebih cepat karena negara-negara ini mengalami

kenaikan populasi yang cepat, serta peningkatan kondisi ekonomi.

 Populasi dan tenaga kerja diseluruh dunia telah mengalami pergeseran yang luar

biasa dari desa ke kota selama satu abad belakangan. Karena penduduk bermigrasi dari

desa ke kota, terutama dinegara–negara berkembang, mereka juga berpindah dari

pekerjaan berbasis pertanian kepekerjaan sektor industri dan jasa.

Pengangguran

Liberalisasi perdagangan merupakan kunci penggerak perkembangan negara dan

ekonomi. Akan tetapi, diwaktu yang sama, liberalisasi perdagangan sering kali memiliki

dampak jangka pendek hingga menengah terhadap tenaga kerja.

Diseluruh dunia, ada 3,1 milyar orang yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja

ditahun 2008, menurut Organisasi Buruh Internasional (International Labour

Organization/ ILO) PBB, 73% tinggal dinegara berkembang. Tiap tahun, sekitar 46 juta

pekerja baru diproyeksikan memasuki tenaga kerja global. Sekitar 1,4 milyar diantara

orang yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja ini tidak memperoleh penghasilan yang

cukup untuk memungkinkan diri mereka dan keluarga mereka agar bisa keluar dari batas

kemiskinan, yaitu melampaui penghasilan 2 dolar perhari.

Keseluruhan tingkat pengangguran di tahun 2008 diperkirakan sekitar 200 juta

orang, yang merupakan tingkatan paling tinggi sepanjang sejarah. Tingkat pengangguran

tertinggi berada di Timur Tengah dan Afrika Utara, yaitu sebasar 13,2 persen, diikuti oleh

sub-Sahara Afrika dan Eropa bagian tengah dan timur serta Commonwealth of

independent states, masing-masing sebesar 9,7 persen. Amerika Latin dan Karibia

memiliki tingkat pengangguran sebesar 7,7 persen, dan negara ekonomi maju memiliki
tingkat pengangguran sebesar 6,7 persen. Asia Tenggara dan Pasifik memiliki tingkat

pengangguran 6,1 persen, Asia Selatan 4,7 persen, dan Asia Timur 3,8 persen yang

merupakan tingkat pengangguran paling rendah.

       Diantara  pengangguran global, 45% diantaranya adalah pemuda berusia 15 dan 24

tahun. Banyak dari para pemuda yang pernah bekerja hanya menempati posisi sementara

atau paruh waktu, dengan keuntungan yang sedikit dan potensi maju yang terbatas.

2. Alasan Orang Meninggalkan Negara Asal Mereka Untuk Bekerja Diluar Negeri

Pekerja Imigran

Perpindahan tenaga kerja merupakan perpindahan orang dari satu negara kenegara

lain atau satu kawasan ke kawasan lain untuk memperoleh pekerjaan. Meskipun ekonom

klasik berasumsi bahwa tenaga kerja itu tidak bisa bergerak, kita mengetahui bahwa

perpindahan tenaga kerja memang terjadi. Tidak peduli apapun tingkatan sosioekonomi

mereka, jika memungkinkan, orang akan berpindah untuk memperoleh penghidupan yang

lebih baik, dan imigrasi setidaknya merupakan akibat permintaan dan penawaran relatif

tenaga kerja, serta peraturan – peraturan yang memengaruhi faktor – faktor tersebut.

Di tahun 2005, setidaknya ada 191 juta orang tinggal di luar negara kelahiran

mereka, hampir tiga kali lipat dari level di tahun 1960. Enam puluh persen dari imigran

global tinggal di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.

Negara-negara dengan jumlah Emigran terbesar adalah Mexico, Rusia, India, Cina,

Ukraina, Bangladesh, dan Turki.

Tenaga kerja migran mengisi posisi–posisi mulai dari pekerjaan yang menuntut

keterampilan tinggi, seperti disektor teknologi informasi atau kesehatan, hingga pekerjaan

yang tidak begitu menuntut keterampilan para pekerjanya yaitu disektor pertanian,

kebersihan, dan jasa rumah.

Perpindahan imigran sebagian besar merupakan pekerja yang tidak terlatih. Dalam

skala besar di dalam dan terutama di luar negeri telah menjadi persoalan pokok dalam

manajemen SDM serta dalam penetapan kebijakan makro dan perdebatan politik.
Pekerja Anak

Pekerja anak merupakan Tenaga kerja anak-anak yang berusia dari 16 tahun yang

dipaksa bekerja bekerja dalam proses produksi dan biasanya menempuh pendidikan

formal yang tidak mencukupi atau tidak menempuh sama sekali.

Menurut ILO, 246 juta (satu dari tujuh) anak didunia yang berusia 5 hingga 17 tahun

bekerja didalam kondisi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka dan

pemanfaatan pekerja anak dianggap eksploitatif, berbahaya, atau ilegal. Seringkali mereka

bekerja dan tinggal dikondisi yang berbahaya dan kotor demi upah yang rendah atau tidak

diupah sama sekali. Meskipun sebagian besar anak yang bekerja - 122 juta – berada di

Asia, proporsi terbesar ditemukan di Afrika, yakni sekitar 26% anak yang bekerja. Pekerja

anak juga ada dinegara – negara maju, meskipun proporsinya lebih rendah dibandingkan

yang biasa ditemukan dinegara berkembang secara keseluruhan, hampir 70% pekerja anak

bekerja disektor pertanian.

Kerja Paksa

Kerja paksa yang secara umum terjadi di Asia selatan dan timur, Afrika bagian utara

dan barat, dan sebagian Amerika latin, saat ini bisa melibatkan 27 juta orang. Wanita,

anak- anak, dan pria berpendapatan rendah biasanya menjadi korban kerja paksa.

Brain Drain  

Brain drain adalah hilangnya orang– orang pintar dan berpendidikan disuatu negara.

Ada peningkatan yang signifikan dalam migrasi yang terkait tenaga kerja, baik tenaga

kerja sementara maupun permanen dan diseluruh kategori pekerjaan pekerja terlatih,

pekerja musiman, pekerja yang mengikuti pelatihan, pekerja liburan, transfer staf didalam

perusahaa –perusahaan multinasional, dan pekerja antar negara.

Saat pekerja telatih bermigrasi dari negara berkembang, fenomena tersebut dikenal

sebagai brain drain. Mereka biasanya melakukan hal tersebut untuk mengambil

kesempatan profesional dan alasan ekonomi. Brain drain telah menjadi persoalan serius

bagi negara berkembang, terutama saat migrasi berkaitan dengan kehilangan kaum
profesional terlatih seperti ilmuan, spesialis TI, insinyur, guru, dan pekerja profesional

dibidang medis.

3.  Alasan Mengapa Negara Memiliki Pekerja Tamu

Pekerja Tamu

Negara yang menerima banyak pengungsi atau memiliki tingkat kelahiran yang

tinggi mungkin akan memiliki sedikit lapangan pekerjaan yang tersedia, akan tetapi ada

juga negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat sedikit. Prancis, Jerman, negara-

negara Skandinavia, dan Swiss, semuanya memiliki tingkat kelahiran rendah, dan negara

tersebut masuk kedalam katagori terakhir. Negara-negara tersebut memiliki pekerja

tamu untuk mengerjakan beberapa jenis pekerjaan, terutama di bidang jasa, pabrik, atau

konstruksi. Sebagian besar pekerja tamu di negara-negara ini berasal dari Turki, Eropa

timur, dan Afrika Utara.

Pekerja tamu adalah orang yang pergi ke negara lain untuk mengerjakan pekerjaan

tertentu. Pekerja tamu menyediakan tenaga kerja bagi negara tuan rumah yang

menguntungkan pada saat ekonomi berkembang. Akan tetapi, saat ekonomi melambat,

pekerja yang dibutuhkan lebih sedikit dan mulai muncul permasalahan – permasalahan.

4. Faktor – Faktor Yang Terkait Dengan Kebijakan Kepegawaian, Termasuk Peranan

Sosial, Jenis Kelamin, RAS, Dan Minoritas

Status Sosial

Kultur merupakan sesuatu yang penting, terutama berkaitan dengan sumber daya

manusia karena kultur sangat mendominasi prilaku dan sikap manusia. Memahami status

sosial sangat penting untuk memahami kultur karena di beberapa kultur, pembagian kelas

sosial lebih ekstrem dibandingkan kultur lain.

Seksisme

Seksisme sebagai penolakan terhadap partisipasi wanita yang setara dalam

masyarakat, berkembang sebagai bagian tak terpisahkan dibanyak kultur berdasarkan

nilai-nilai patriarkat yang dianut. Kultur dan tradisi terus menghambat partisipasi penuh

dari para wanita.


Para wanita menemui berbagai masalah dalam meraih kemajuan, seiring masih

kentalnya isu seksisme diseluruh dunia. Seringkali sulit bagi wanita untuk menjalankan

bisnis di Arab Saudi dan negara Timur tengah lainya.

Rasialisme

Globalisasi dapat digunakan untuk melawan rasialisme karena globalisasi

meningkatkan kontak individu antar manusia yang berbeda. Harapan ini mungkin tidak

disetujui oleh sebagian orang yang melihat proses globalisasi sebagai sumber

meningkatnya rasialisme. Alasan adanya harapan ini adalah bahwa manajer internasional

yang sukses mengembangkan pola pikir global memiliki kompleksitas kognitif dan sikap

kosmopolitan yang dengan keterbukaannya terhadap dunia dan menghargai perbedaan,

tidak akan menyisakan peluang untuk rasialisme.

Minoritas di Masyarakat Tradisional

Masyarakat tradisional adalah anggota suku sebelum mereka beralih kebidang

pertanian atau industri yang teratur, adat istiadat tradisional mungkin bertahan setelah

perubahan ekonomi terjadi.  Minoritas merupakan jumlah orang yang relatif kecil yang

diidentifikasi berdasarkan RAS, agama, atau asal negara yang hidup diantara mayoritas

yang lebih besar.

Keuntungan bagi pencipta lapangan kerja asing untuk pindah ke masyarakat-

masyarakat tersebut adalah bahwa secara langsung minoritas ada, membawa kecakapan

keuangan dan manajerial untuk pencipta lapangan kerja. Kerugiannya adalah bahwa

orang–orang seperti itu biasanya kurang populer di kalangan mayoritas penduduk lokal.

Pencipta lapangan kerja asing mudah menjadi terlalu bergantung kepada pegawai

minoritas, sehingga menjadi terkucil dan disisihkan dari dunia kaum mayoritas.

Tenaga Kerja di Negara Berkembang

Situasi sektor tenaga kerja di negara – negara berkembang menghadapi beberapa

tantangan yang besar. Yang pertama adalah dampak kemiskinan, seperti yang sudah kita

lihat, berdampak pada kualitas tenaga kerja. Tingkat pendidikan rendah yang ditemukan

pada banyak negara berkembang, terutama kaum wanita, merupakan kerugian yang
signifikan. Dalam ekonomi ini, peningkatan kemampuan atau melatih tenaga kerja lokal

untuk memenuhi standart minimal merupakan tantangan utama bagi penyedia lapangan

kerja.

Di negara berkembang dengan tingkat pendidikan yang tinggi, alih daya produksi,

dukungan TI, dan semakin banyak fungsi – fungsi pelayanan seperti lini telepon layanan

pelanggan dan pemasaran telah menjadi trend yang baru.

Hubungan Atasan dan Pekerja

·   Pentingnya Persiapan yang Tepat Saat Masuk ke Pasar

Saat perusahaan asing tiba dipasar tenaga kerja, perusahan harus mengambil segala

risikonya. Tentu saja perusahaan yang bonafide akan mempelajari pasar tenaga kerja saat

mempertimbangkan untuk berinvestasi disebuah Negara. Sebuah perusahaan bahkan tidak

harus pergi langsung ke sebuah Negara untuk memperoleh informasi mengenai tenaga

kerja di Negara tersebut. Selain Foreign Labor Trends  yang dirilis oleh Bureau

of   International Labor Affairs yang ada di Department of Labor AS, dua sumber

informasi mendukung adalah Handbook of Labor Statistics (tersedia di Bureau of Labor

Statistics yang ada di Department of Labor Amerika Serikat di Washington, D.C.)

dan Yearbook of Labor Statistics (dipublikasikan oleh ILO PBB di Jenewa, Swiss).

Sumber – sumber ini memberikan informasi mengenai sebagian besar Negara di dunia

dalam beberapa subjek, termasuk jumlah pemogokan buruh, atau penghentian pekerjaan

per tahun.

5. Perbedaan dan Trend dalam Serikat Tenaga Kerja dari Satu Negara ke Negara Lain

di Seluruh Dunia

·   Serikat Pekerja :  Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang

Serikat pekerja sangat beragam antara negara yang satu dengan negara yang lain.

Serikat pekerja di Eropa biasanya diidentifikasi dengan partai politik dan ideologi

sosialis. Perasaan identitas sebagai pekerja umumnya terdapat diserikat ini, barang kali
karena pekerja Eropa memiliki kebebasan feodalisme juga berbagai hal dan kekuasaan

melalui tindakan kolektif.

Sebaliknya, pada saat serikat pekerja menjadi sesuatu yang penting, di Amerika

Serikat para pekerja sudah memiliki hak sipil, termasuk hak pilih. Oleh karena itu,

serikat pekerja di Amerika Serikat dipandang sebagai sesuatu yang pragmatis dibanding

politis dan lebih mempertimbangkan keebutuhan langsung dari para pekerja.

Peraturan ketenaga kerjaan di Amerika Serikat sebagian besar mengkhususkan diri

pada kerangka kerja penawaran kolektif. penawaran kolektif adalah proses ketika serikat

merepresentasikan kepentingan dari tiap orang di unit penawaran (yang biasanya

termasuk anggota dan non anggota serikat) dalam negosiasi dengan manajemen.

·   Aktivitas Tenaga Kerja Di Perusahaan Multinasional

Internasionalisasi bisnis telah terjadi selama beberapa tahun dan perusahaan

internasional telah berkembang pesat sejak tahun 1950-an. Serikat pekerja nasional mulai

melihat kesempatan bagi perusahaan untuk melepaskan diri dari pengorganisasian

jangkauan serikat melalui langkah yang relatih sederhana, yaitu alih daya internasional

dan memindahkan produksi ke negara lain. Serikat melihaat langkah tersebut sebagai hal

yang berbahaya. Untuk memerangi bahaya tersebut, serikat pekerja nasional mulai (1)

mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan, (2) berkonsultasi

dengan serikat pekerja dinegara lain, (3) berkoordinasi dengan kebijakan dan takti

serikat–serikat pekerja lain dalam menghadapi beberapa perusahaan, dan (4) mendorong

kode etik perusahaan internasional. Aktivitas pekerja perusahaan multinasional tersebut

tampaknya akan mengalami peningkatan, meskipun serikat terdiri dari perbedaan ideologi

dan nasionalisme yang kuat. Untuk melakukan lobi atas perlindungan bagi industri

nasional dikeluarkan usaha dan dana yang lebih besar dibandingkan untuk bekerja sama

dengan serikat dinegara lain.

Anda mungkin juga menyukai