Anda di halaman 1dari 3

12.

Pada kasus di atas, apabila hasil USG FAST saat di IGD didapatkan
hasil seperti gambar di bawah ini, tindakan yang paling tepat adalah:

A. Laparotomy eksplorasi emergensi


B. Evaluasi USG ulang setelah 30 menit
C. CT Scan Abdomen apabila hemodinamik stabil
D. Laparotomy eksplorasi elektif apabila hemodinamik stabil
E. Evaluasi USG ulang setelah 30 menit apabila hemodinamik tidak stabil

Pembahasan :
Pasien sadar penuh, tekanan darah saat datang 115/75 mmHg, nadi
90 x/mnt, respirasi 24 x/mnt. Dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan
tanda peritonitis
Pemeriksaan skor BATTS  suatu sistem skoring yang digunakan untuk
mendeteksi pasien yang dicurigai mengalami cedera organ intra-abdomen
akibat trauma tumpul abdomen. Dimana sistem skoring ini dapat
menghemat waktu, mengurangi penggunaan CT abdomen yang tidak
perlu, paparan radiasi, dan biaya yang digunakan untuk menegakkan
diagnosis dan penatalaksanaannya.
Pemeriksaan skor BATSS (Blunt Abdominal Trauma Scoring System) :
 Nyeri abdomen nilai skor 2
 Nyeri tekan abdomen nilai skor 3
 Jejas pada dinding dada nilai skor 1
 Fraktur pelvis nilai skor 5
 Focus Assesment Sonography for Trauma nilai skor 8
 Tekanan darah sistolik <100 mmHg, nilai skor 4
 Denyut Nadi >100 kali/menit, nilai skor 1
Risiko rendah  jumlah skor BATSS < 8

Resiko sedang  jumlah skor BATSS 8-12

Resiko tinggi  jumlah skor BATSS > 12

Pada pasien : nyeri perut dan fast (+)  skor 10

Sumber : Schwartz’s principles of surgery


Indikasi laparotomi :

 Hipotensi atau syok yang tidak jelas sumbernya


 Perdarahan tidak terkontrol
 Tanda – tanda peritonitis
 Luka tembak pada abdomen
 Ruptur diafragma
 Pneumoperitoneum
 Eviserasi usus atau omentum

Jawaban : C. CT Scan Abdomen apabila hemodinamik stabil

Anda mungkin juga menyukai