Anda di halaman 1dari 30

TUGAS DESAIN FORMULA PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN

SEMISOLID

2019/2020

Disusun oleh:

Kelas : B Kelompok: 5

Anggota:
1. Siti Nur Cahyaningsih 185070501111020
2. Riska Auliah Anjarwati 185070501111022
3. Nadela Cintia Nurtyas 185070501111024
4. Ishmatul Hamidah 185070501111028
5. Naura Clariza Finanda 185070501111030

DEPARTEMEN FARMASETIKA JURUSAN FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MARET 2020
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

KRIM KETOCONAZOLE

A. Jenis Sediaan dan Nama Zat


Aktif Krim Ketoconazole.

B. Fisikokimia Zat Aktif


1) Deskripsi Zat Aktif
Ketokonazol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
102,0% dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.Ketoconazol adalah cis-
1-acetyl-4-[4-[[2-(2,4-dichlorophenyl)-2-(1H-imidazol-1-ylmethyl)-1,3-
dioxolan-4-yl]methoxy]phenyl] piperazinedengan rumus molekul
C26H28Cl2N4O4 dan memiliki bobot molekul sebesar 531.43 g/mol.
2) Data Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air, dapat larut dalam alkohol, larut dalam
diklorometana, dan larut dalam metil alkohol.

3) Titik Leleh/Titik
Lebur 148°C-152°C.

4) Keasaman/Kebasaan
Basa lemah.

5) Kadar Lembab dan Higroskopisitas


Bersifat higroskopis.

6) Konstanta Disosiasi
pKa1 = 3.96 (amine); pKa2 = 6.75 (imine).

7) Data Stabilitas
Ketoconazole harus dilindungi dari cahaya dan disimpan dalam wadah yang
tertutup baik dibawah suhu 25°C.
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

8) Data Kompatibilitas
Tergolong kelas II dalam Biopharmaceutics Classification System (BCS) yang
menunjukkan bahwa kelarutan rendah dalam air dan memiliki permeabilitas
yang baik.

9) Data Inkompatibilitas
Interaksi obat pemberian ketoconazole bersama dengan obat yang
menginduksi enzim mikrosom hati (rifampisin, isoniazid, fenitoin) dapat
menurunkan kadar ketoconazole.

10) Cara Penyimpanan


Disimpan dalam wadah yang tertutup baik dibawah suhu 25°C dan jauhkan
dari jangkauan anak-anak

C. Definisi Bentuk Sediaan


1) Definisi Jenis Sediaan
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini
secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang
mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam
minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batas tersebut lebih diarahkan
untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi
mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air , yang
dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan
estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal.

2) Indikasi, Kontraindikasi, dan Dosis Sediaan


Indikasi : Krim ketoconazole, 2% diindikasikan untuk perawatan topikal tinea
korporis, tinea cruris dan tinea pedis yang disebabkan oleh
Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes dan Epidermophyton
floccosum; dalam pengobatan tinea (pityriasis) versicolor yang
disebabkan oleh Malassezia furfur (Pityrosporum orbiculare);
dalam pengobatan kandidiasis kulit yang disebabkan oleh Candida
spp. dan dalam pengobatan dermatitis seboroik.
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

Kontraindikasi : Krim ketoconazole, 2% dikontraindikasikan pada orang yang


telah menunjukkan hipersensitif terhadap bahan aktif atau
eksipien dari formulasi ini.
Dosis : Direkomendasikan bahwa krim ketoconazole, 2% dioleskan sekali
sehari untuk menutupi area yang terkena dan langsung. Perbaikan
klinis dapat dilihat segera setelah perawatan dimulai; Namun, infeksi
kandida dan tinea cruris dan korporis harus dirawat selama dua
minggu untuk mengurangi kemungkinan kekambuhan. Pasien dengan
tinea versikolor biasanya memerlukan dua minggu perawatan. Pasien
dengan tinea pedis memerlukan perawatan enam minggu.

3) Karakteristik fisikokimia terkait bentuk sediaan yang akan dibuat


Semisolid log Kow = 4.34

4) Golongan Obat dan Penandaan pada Kemasan


Tanda khusus untuk obat bebas terbatas adalah lingkaran berwarna
biru dengan garis tepi berwarna hitam.Tanda khusus harus diletakkan
sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah dikenali.Ukuran
lingkaran tanda khusus disesuaikan dengan ukuran dan desain etiket
dan bungkus luar yang bersangkutan dengann ukuran diameter
lingkaran terluar dan tebal garis tepi yang proporsional, berturut-
turut minimal satu cm, satu mm dan satu mm.

D. Formulasi
1) Analisis Farmakologi
Target pengguna: Dewasa
Indikasi: Untuk perawatan topikal tinea korporis, tinea cruris dan tinea pedis
yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes dan
Epidermophyton floccosum; digunakan dalam pengobatan tinea
(pityriasis) versicolor yang disebabkan oleh Malassezia furfur
(Pityrosporum orbiculare); dan juga digunakan dalam pengobatan
kandidiasis kulit yang disebabkan oleh Candida spp serta dermatitis
seboroik.
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

Kepraktisan/kenyamanan penggun:Mudah dalam penggunaan, dan


mengatasi permasalahan pasien yang
kesulitan menelan obat.
Mekanisme Kerja: Ketokonazol merupakan anti jamur topikal bekerja
dengan cara menghambat pembentukan 14-α-sterol
demethylase, suatu enzim Cytochrome P450 (CYP)
sebagai katalis oksidator yang sangat diperlukan untuk
sintesis ergosterol. Sehingga mengganggu biosintesis
ergosterol membran sitoplasma jamur yang merupakan
sterol utama untuk mempertahankan integritas
membran sel jamur dengan cara mengatur fluiditas dan
keseimbangan dinding membran sel jamur. Penurunan
jumlah ergosterol akan mempengaruhi permeabilitas
membran menjadi tidak sesuai untuk hidup dan
pertumbuhan sel jamur. Hal ini akan mengakibatkan
peningkatan permeabilitas dinding sel jamur sehingga
berakibat pada hilangnya material intraseluler esensial
pada jamur dan hambatan pertumbuhan. Mekanisme ini
yang mengakibatkan efek pertumbuhan jamur
terhambat. Dari mekanisme ini ketokonazol dianggap
sebagai agen antimikroba (Phillips et al., 2002).

2) Rancangan Formula
Per
Nama Bahan Unit @Kemasan Batch
Fungsi Formula (100 Konsentrasi
Baku (100 g) (20 g) g/5
pot)

Ketoconazole Bahan aktif 20 g/kg = 0,4 g 2g 2%


2 g/100 g
Propylene Humektan 200 g/kg = 4g 20 g 20%
glycol 20 g/100 g
Stearyl alcohol Stiffening agent 80 g/kg = 1,6 g 8g 8%
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

8 g/100 g

Cetyl alcohol stiffening agent 20 g/kg = 0,4 g 2g 2%


2 g/100 g
Span 80 Emulsifying 20 g/kg = 0,4 g 2g 2%
agent 2 g/100 g
Emulsifying 1 g/kg
Tween 80 = 0,1g/100 0,02 g 0,1 g 0,1%
agent g

Isopropyl emollient 10 g/kg = 0,2 g 1g 1%


myristate 1 g/100 g
Methylparaben Antimicrobial 0.02% = 0,004 g 0,02 g 0,02%
preservative 0.02g/100g
Propylparaben Antimicrobial 0.18% = 0.036g 0.18g 0.18%
preservative 0.18g/100g
Water purified q.s q.s
solvent q.s ad 100 q.s
to ad 100 g g

3) Perhitungan dan Penimbangan

No Nama Bahan Konsentrasi Penimbangan Per batch


(@ kemasan 20 g) ( 5 pot)

1. Ketoconazole 2% 0,4 g 0,4 g x 5 pot = 2 g


2. Propylene glycol 20% 4g 4 g x 5 pot = 20 g

3. Stearyl alcohol 8% 1,6 g 1,6 g x 5 pot = 8 g


4. Cetyl alcohol 2% 0,4 g 0,4 g x 5 pot = 2 g
5. Span 80 2% 0,03 g 0,4 g x 5 pot = 2 g
6. Tween 80 0,1% 0,4 g 0,02 g x 5 pot = 0,1
g

7. Isopropyl 1% 0,2 g 0,2 g x 5 pot = 1 g


myristate

8. Methylparaben 0,02% 0,004 g 0,004 g x 5 pot =


0,02 g
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

9. Propylparaben 0.18% 0.036g 0.036g x 5 pot =


0.18g

11. Water purified to q.s q.s ad 100 g


HLB

Total emulsifiers : 2,1 %

Berat krim : 20 gram

Bahan % Required HLB


Cetyl alcohol 2 16
Stearyl alcohol 8 16
Emulsifier 2,1

HLB ( 2 x 16 ) + ( 8 X 16) = 3,2+ 12,8


10 10 = 16
Span 80 4,3 1

16

Tween 80 15 11,7

12,7
Span 80 = 12,71 x 0,42 g = 0,03 g
Tween 80 = 11,712,7 X 0.42 g = 0,4 g
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

4) Rasionalisasi Pemilihan Komponen Formula


Ketoconazole dipilih sebagai bahan aktif dalamsediaan ini yang dibuat dalam
bentuk sediaan topikal berupa krim. Ketokonazol merupakan obat antijamur
turunan imidazol yang berspektrum luas dan bersifat fungistatik (Brennan and
Leyden, 2002). Ketoconazole digunakan sebagai bahan aktif karena sesuai dengan
efek terapinya yaitu sebagai antijamur. Eksipien yang digunakan diantaranya cetyl
alcohol dan stearyl alcohol sebagai peningkat viskositas sehingga dapat
membentuk tingkat kekentalan krim yang sesuai.Eksipien isopropyl myristate
memberikan fungsi emollient karena dapat membentuk occlusive barrier pada
pemukaan kulit. Emollient berarti melembutkan dan meningkatkan fleksibilitas
kulit.Sehingga pengguna akan merasakan lebih nyaman ketika menggunakan
sediaan topikal ini untuk kulit.Kemudian penambahan eksipien propylen glycol
bertujuan untuk mencegah kehilangan air, memberikan fungsi hidrasi. Kemudian
penambahan eksipien kombinasi antara span dan tween berfungsi untuk
mengemulsikan komponen minyak dan air. Pemilihan span dan tween
dikarenakan kedua eksipien tersebut memiliki rentang HLB tinggi. Digunakan
kombinasi methylparaben dan propylparaben sebagai pengawet untuk mencegah
tumbuhnya mikroba. Jenis pengemulsi yang digunakan direkomendasikan jenis
non-ionic emulsifiersyang memiliki kompatibilitas pH yang sangat baik, karena
emulsifier ini tidak terionisasi dan juga potensi iritasinya rendah. Air digunakan
sebagai basis dalam sediaan ini, sehingga terbentuk krim dengan sifat o/w yang
dapat dengan mudah dibilas. Pemilihan tipe oil in water dikarenakan bahan aktif
yang bersifat lipofil harus terdispersi pada fase dalam sehingga dipilih tipe oil in
water. Selain itu tipe oil in water dipilih karena tipe tersebut lebih mudah
diaplikasikan dan bahan aktif akan lebih mudah dilepaskan dari basis ke kulit,
memiliki konsistensi yang baik, dapat melembabkan kulit, mudah penyerapan dan
penyebarannya serta dapat bercampur dengan eksipien lain.
Koefisien partisi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi distribusi obat
dalam tubuh.Setelah obat sampai ke peredaran darah, obat harus menembus
sejumlah sel untuk mencapai reseptor.Dimana koefisien partisi juga menentukan
jaringan mana yang dapat dicapai oleh suatu senyawa. Senyawa yang sangat
mudah larut dalam air (hidrofilik) tidak akan sanggup melewati membran lipid
untuk mencapai organ yang kaya akan lipid. Koefisien partisi suatu obat
merupakan parameter terpenting untuk memperoleh parameter
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

hidrofobik.(Nogrady, 1992).Lipofilitas dinyatakan dengan Log P, yaitu logaritma


koefisien partisi. Jika, nilai log P > 5 akan menyebabkan senyawa obat cenderung
memiliki toksisitas yang tinggi karena akan tertahan lebih lama pada lipid bilayer
dan terdistribusi lebih luas di dalam tubuh sehingga selektifitas ikatan terhadap
enzim target berkurang. Sedangkan jika nilai log P terlalu negative juga tidak baik
karena suatu senyawa akan tidak mudah dalam melewati lipid bilayer. Namun
berdasarkan nilai log P Ketoconazole yang sebesar 4.34, telah memenuhi Lipinski’s
rule yaitu log P < 5 sehingga obat tersebut dalam melintasi membran sel dalam
tubuh dengan baik (Lipinski, et. al., 2001).

5) Spesifikasi Produk
Parameter Spesifikasi Referensi
Organoleptis Pemeriksaan (Depkes RI, 1995)
organoleptis meliputi:
penampilan, warna, dan
bau yang dilakukan
secara visual dengan
warna putih homogen
dan konsistensi lembut

Homogenitas harus menunjukkan (Carter, 1975)


susunan yang homogen
dan tidak boleh terlihat
adanya bintik-bintik
partikel

pH Sesuai dengan pH kulit (Azkiya,dkk.,2017)


sebesar 4.5-6.5

Daya sebar Baik jika penambahan (Maya dan Mutakin,


beban dan diameter area 2018)
penyebaran berbanding
lurus

Viskositas Tidak terlalu viskos tetapi (Dewi dkk., 2014)


juga tidak terlalu cair.
Dikorelasikan dengan
daya sebar. Jika daya
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

sebar baik maka


viskositas juga baik

Daya lekat Lebih dari 4 detik (Wasiaatmadja,1997),

Tipe krim Tipe krim yang (Pambudi, 2013)


diinginkan tipe o/w

Kadar tidak kurang dari 98,0% (Depkes, 2014)


dan tidak lebih dari
102,0%

6) Monografi Eksipien
1. Propylene glycol
Sinonim :1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2
hydroxypropanol ; methyl ethylene glycol; methyl
glycol; propane-1,2-diol; propylenglycolum.
Pemerian :Cairan bening, tidak berwarna, kental, praktis
tidak berbau, dengan rasa manis, agak tajam
menyerupai gliserin
Kelarutan : Larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%),

gliserin, dan air; larut pada 1 dalam 6 bagian eter;


tidak larut dengan minyak mineral atau fixed oils
tetapi larut dalam beberapa essential oils
Fungsi : Pengawet; desinfektan; humektan; pelarut; zat
penstabil; cosolvent .
Konsentrasi :Humektan sediaan topikal : 15%

Pengawet (sediaan larutan dan semisolid) : 15–


30% Pelarut atau pelarut campur :
 aerosol :10–30%
 oral : 10–25%
 parenteral 10–60 %
 topikal 5–80 %
Stabilitas : Stabil pada suhu dingin dan dalam wadah
tertutup ,pada suhu tinggi dan di tempat terbuka,
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

cenderung teroksidasi, sehingga menimbulkan


produk seperti propionaldehid, laktat, asam
piruvat, dan asam asetat. Propilen glikol stabil
secara kimiawi jika dicampur dengan etanol
(95%), gliserin, atau air; larutan berair dapat
disterilkan dengan autoklaf.

Inkompatibilitas : Propilen glikol tidak sesuai dengan pereaksi


pengoksidasi seperti kalium permanganat

2. Stearyl alcohol
Sinonim :Alcohol stearylicus; Cachalot; Crodacol S95;
Hyfatol 18-95; Hyfatol 18-98; Lanette 18; Lipocol
S; Lipocol S-DEO; Nacol 1898; Nacol 18-98P; n-
octadecanol; octadecyl alcohol; Rita SA; Speziol
C18 Pharma; Stearol; Stenol; Tego Alkanol 18;
Vegarol 1898.
Pemerian : Keras, putih, berlilin, serpih, atau butiran dengan
sedikit bau dan rasa lembut.

Kelarutan : Larut dalam kloroform, etanol (95%), eter,


heksana, propilen glikol, benzena, aseton, dan
minyak nabati; praktis tidak larut dalam air.

Fungsi : Pengental
Konsentrasi : 7.5%
Stabilitas : Stearyl alkohol stabil terhadap asam dan alkali
dan biasanya tidak menjadi tengik. Stearyl alkohol
juga stabil apabila disimpan dalam wadah tertutup
di tempat yang sejuk dan kering

Inkompatibilitas : Zat pengoksidasi kuat dan asam kuat.

3. Cetyl alcohol
Sinonim :Alcohol cetylicus; Avol; Cachalot; Crodacol C70;
Crodacol C90; Crodacol C95; ethal; ethol; HallStar
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

CO-1695; 1-hexadecanol; nhexadecyl alcohol;


Hyfatol 16-95; Hyfatol 16-98; Kessco CA; Lanette
16; Lipocol C; Nacol 16-95; palmityl alcohol; Rita
CA; Speziol C16 Pharma; Tego Alkanol 16; Vegarol
1695
Pemerian : Bentuk lilin, serpihan putih, butiran, bau khas
yang samar dan rasa hambar.

Kelarutan : Bebas larut dalam etanol (95%) dan eter,


kelarutan meningkat dengan meningkatnya suhu;
praktis tidak larut dalam air. Dapat larut ketika
dicairkan dengan lemak, parafin cair dan padat,
dan isopropil miristat.

Fungsi : Penyalut, pengemulsi, pengental


Konsentrasi : Pelembut 2–5%
Pengemulsi 2–5 %
Pengental 2–10 %
Water absorption 5%
Stabilitas : Cetyl alcohol stabil terhadap asam, alkali, cahaya,
dan udara; tidak menjadi tengik. Cetyl alcohol
harus disimpan dalam wadah tertutup di tempat
yang sejuk dan kering.

Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan oksidator kuat. Cetyl


alcohol bertanggung jawab untuk menurunkan
titik lebur ibuprofen, yang menghasilkan
kecenderungan lengket selama proses pelapisan
kristal ibuprofen.

4. Span 80
Sinonim :Ablunol S-80; Arlacel 80; Armotan MO; Capmul O;
Crill 4; Crill 50; Dehymuls SMO; Drewmulse SMO;
Drewsorb 80K; E494; Glycomul O; Hodag SMO;
Lamesorb SMO; Liposorb O;
Montane 80; Nikkol SO-10;
Nissan Nonion OP-80R; Norfox
Sorbo S-80;
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

Polycon S80 K; Proto-sorb SMO; Protachem SMO;


S-Maz 80K; Sorbester P17; Sorbirol O; sorbitan
oleate; sorbitani oleas; Sorgen 40; Sorgon S-40-H;
Span 80; Tego SMO.
Pemerian : Padatan berwarna krem ke kuning dengan bau
dan rasa yang khas

Kelarutan : Umumnya larut atau terdispersi dalam minyak;


larut dalam sebagian besar pelarut organik. Dalam
air, meskipun tidak larut, umumnya dapat
didispersikan.

Fungsi :Pengemulsi, peningkat kelarutan, pembasah


Konsentrasi :Emulsifying 1-10%
Solubilizing 1–10%
Wetting agent 0.1–3%
Stabilitas : Stabil dalam asam atau basa lemah dan harus
disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang
sejuk dan kering.

Inkompatibilitas :-

5. Tween 80
Sinonim :Polysorbate 80 Atlas E; Armotan PMO 20; Capmul
POE-O; Cremophor PS 80; Crillet 4; Crillet 50;
Drewmulse POE-SMO; Drewpone 80K; Durfax 80;
Durfax 80K; E433; Emrite 6120; Eumulgin SMO;
Glycosperse O-20; Hodag PSMO-20; Liposorb O-20;
Liposorb O-20K; Montanox 80; polyoxyethylene 20
oleate; polysorbatum 80; Protasorb O-20; Ritabate
80;( Z)-sorbitan mono-9-octadecenoate

poly(oxy1,2ethanediyl) derivatives; Tego SMO 80;


Tego SMO 80V
Pemerian : Memiliki bau khas dan rasa hangat, agak pahit.
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

Kelarutan : Larut dalam etanol dan air. Tidak larut dalam


mineral oil dan vegetable oil
Fungsi : Pengemulsi, peningkat kelarutan, pembasah
Konsentrasi : Emulsifying 1-10%
Solubilizing 1–10%
Wetting agent 0.1–3%
Stabilitas : Stabil terhadap elektrolit dan asam dan basa
lemah; saponifikasi bertahap terjadi dengan asam
dan basa kuat. Asam ester peka terhadap
oksidasi.Bersifat higroskopis dan harus diperiksa
kadar airnya sebelum digunakan dan dikeringkan
jika perlu. Juga, bersama-sama dengan
polikoksietilen surfaktan lainnya, penyimpanan
yang lama dapat menyebabkan pembentukan
peroksida.Harus disimpan dalam wadah yang
tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat
yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : Perubahan warna dan/atau presipitasi terjadi

dengan berbagai zat, terutama fenol, tanin, tar, dan

bahan mirip tar. Aktivitas antimikroba dari


pengawet paraben berkurang dengan adanya
polisorbat.

6. Methylparaben (Nipagin)
Sinonim : Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-
hydroxybenzoic acid propyl ester; Nipagin P;
Nipasol M; propagin; Propyl Aseptoform; propyl
butex; Propyl Chemosept; propylis
parahydroxybenzoas; propyl phydroxybenzoate;
Propyl Parasept; Solbrol P; Tegosept P; Uniphen
P-23.
Pemerian : Propylparaben berbentuk serbuk putih, kristal,
tidak berbau, dan tidak berasa.
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

Kelarutan : Mudah larut dalam aseton, eter, dan etanol.


Kurang larut dalam air maupun minyak
Fungsi : Pengawet antimikroba
Konsentrasi : Sediaan topikal = 0.02-0.3%
Stabilitas : Larutan propilparaben dengan pelarut air pada
pH 3–6 dapat disterilkan dengan autoklaf, tanpa
dekomposisi. Pada pH 3–6, larutan dengan pelarut
air stabil (kurang dari 10% dekomposisi) hingga
sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan
solusi pada pH 8 atau di atas mengalami hidrolisis
cepat (10% atau lebih setelah sekitar 60 hari pada
suhu kamar)
Inkompaktibilitas : Aktivitas antimikroba dari propilparaben
berkurang secara signifikan dengan adanya
surfaktan nonionik sebagai hasil dari miselisasi.
Propylparaben diserap oleh plastik, dengan
jumlah yang diserap tergantung pada jenis
plastik.Magnesium aluminium silikat, magnesium
trisilikat, oksida besi kuning, dan biru laut juga
menyerap propilparaben, sehingga mengurangi
efektifitas bahan pengawet. Propylparaben akan
kehilangan warnanya denganadanya zat besi dan
mengalami hidrolisis oleh alkali lemah dan asam
kuat.
7. Propylparaben (Nipasol)

Sinonim :Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic


acid propyl ester; Nipagin P; Nipasol M; propagin;
Propyl Aseptoform; propyl butex; Propyl
Chemosept; propylis parahydroxybenzoas; propyl
phydroxybenzoate; Propyl Parasept; Solbrol P;
Tegosept P; Uniphen P-23.
Pemerian :Propylparaben berbentuk serbuk putih, kristal,
tidak berbau, dan tidak berasa
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

Kelarutan :Mudah larut dalam aseton, eter, dan etanol.


Kurang larut dalam air maupun minyak
Fungsi :Pengawet antimikroba
Konsentrasi : Sediaan topikal = 0.01-0.6%
Stabilitas : Larutan propilparaben dengan pelarut air pada
pH 3–6 dapat disterilkan dengan autoklaf, tanpa
dekomposisi. Pada pH 3–6, larutan dengan pelarut
air stabil (kurang dari 10% dekomposisi) hingga
sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan solusi
pada pH 8 atau di atas mengalami hidrolisis cepat
(10% atau lebih setelah sekitar 60 hari pada suhu
kamar).
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba dari propilparaben
berkurang secara signifikan dengan adanya
surfaktan nonionik sebagai hasil dari miselisasi.
Propylparaben diserap oleh plastik, dengan jumlah
yang diserap tergantung pada jenis

plastik.Magnesium aluminium silikat, magnesium


trisilikat, oksida besi kuning, dan biru laut juga
menyerap propilparaben, sehingga mengurangi
efektifitas bahan pengawet. Propylparaben akan
kehilangan warnanya dengan adanya zat besi dan
mengalami hidrolisis oleh alkali lemah dan asam
kuat.
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

E. Metode Pembuatan

1. Ditimbang semua bahan yang dibutuhkan dan diberi label

2. Alat gelas dikalibrasi sesuai dengan kebutuhan

3. Disiapkan aquadest bebas CO2

4. Dilelehkan komponen fase minyak (stearyl alcohol, cetyl alcohol)


dan span 80 pada hotplate hingga suhu 75˚C sambil diaduk dan suhu
tetap dipertahankan

5. Dalam wadah lain dilarutkan semua komponen air .Dilarutkan


methylparaben, propylparaben, propylene glycol dan aquadest
kemudian dipanaskan hingga suhu 75˚C .Kemudian ditambahkan
tween 80 kemudian diaduk. Kemudian (4) ditambahkan ke dalam (5)

6. Campuran diaduk. Selama 1 jampengadukan, suhu diturunkan


hingga 40˚C

7. Dalam wadah terpisah, ditambahkan 10% aquadest dan


ketoconazol , kemudian dipanaskan hingga 40°C

8. Hasil langkah (7) kemudian ditambahkan pada langkah (5)

9. Dimasukkan dalam wadah yang sesuai dan dilakukan uji kualitas


PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

F. Metode Pengujian Mutu


1. Uji In Process Control
No. Parameter Metode

1. Bentuk sediaan
Pengamatan langsung
2. Konsistensi diletakkan sejumlah
sediaan diantara dua buah object
glass, tekan dan kemudian diamati
1. Uji Organoleptis apakah terdapat massa yang
menggumpal
3. Warna
Pengamatan langsung

Mengambil sedikit sediaan krim,


kemudiaan dioleskan pada kulit. Bisa
juga dilakukan dengan mengambil
2. Homogenitas sampel pada bagian atas, tengah, dan

bawah diletakkan pada objek glass dan


dibentuk lapisan tipis lalu diamati
homogenitasnya

1. pH meter dinyalakan
2. elektroda dibersihkan

3. pH 3. disiapkan larutan penyangga

netral pH 7 untuk membilas


elektroda
4. elektroda dimasukkan kedalam
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

sampel krim

2. Uij Produk Jadi


Cara

No. Parameter Metode pengujian Kriteria penerimaan intepretasi


data

1. Bentuk sediaan Organoleptis sediaan 1. Bentuk


Pengamatan berupa bentuk sediaan :
langsung sediaan, konsistensi, semi solid
2. Konsistensi dan warna sudah (krim)
diletakkan sesuai 2. Konsistensi :
sejumlah sediaan lembut
diantara dua buah 3. Warna : putih
Uji object glass, tekan

1. Organoleptis dan kemudian


diamati apakah
terdapat massa
yang menggumpal
4. Warna
Pengamatan
langsung

Sampel pada bagian Terbentuk konsistensi Pada objek


2. Homogenitas atas, tengah, dan lembut glass diamati
bawah diletakkan
apakah
pada objek glass dan
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

dibentuk lapisan terdapat


tipis lalu diamati butiran-butiran
homogenitasnya atau tidak. Jika
tidak maka
krim telah
homogen

Dilakukan dengan Sesuai dengan pH pH pada layar


pH meter disuhu kulit sebesar 4.5-6.5 pH meter
ruang (20oC - 25oC) (Azkiya,dkk.,2017) menunjukkan
dengan cara angka pada
1. pH meter rentang 4,5-6,5
maka pH
dinyalakan
sediaan dapat
2. elektroda
diterima.
dibersihkan
3. disiapkan
larutan
3. pH penyangga

netral pH 7
untuk
membilas
elektroda
4. elektroda
dimasukkan
kedalam
sampel
5. dicatat nilai
pH yang
didapatkan

1.1 gram sediaan Semakin berat beban Dilakukan plot


diletakkan yang ditambahkan , (kurva)antara
4. Daya Sebar diantara maka semakin area
lempengan kaca bertambah diameter persebaran
yang diketahui terhadap bobot
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

massanya. sediaan yang diuji (gram) yang


2.Pada interval 1 digunakan.Jika
garis kurva naik
menit beban
maka sediaan
tersebut
memiliki daya
ditambah dan
sebar yang baik
masing-masing
diukur
peningkatan area
persebaran. Hasil
pengukuran
dinyatakan
sebagai area
persebaran
3.Area persebaran

kemudian diplot
dalam diagram
terhadap bobot
(gram) yang
digunakan.

Digunakan Dibuat table


viskometer nomor spindle,
Brookfield. Cara: kecepatan
1) Sediaan (rpm) yang
digunakan, dan
diletakkan dalam
Berkorelasi dengan hasil
Viskositas beaker glass
5. daya sebar pembacaanan
2) Spindel yang angka (dial
dipilih dan telah
reading)
terpasang pada
alat diturunkan Dihitung
kedalam sediaan dengan cara :
hingga batas
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

yang ditentukan Dial reading x


3) Kecepatan diatur Factor =
mulai dari 5, 10, Viscosity in
20, 50, dan 100 centipoise
rpm (mPa’s)
4) Dari Kemudian
masingmasing
dibuat grafik
kecepatan
dibaca skalanya
ketika jarum
merah yang
bergerak telah
stabil.
(Pambudi,
2013)

Sampel sediaan krim Cover glass


dioleskan pada objek dapat terlepas
glass dan ditutup lebih dari 4
dengan cover glass. detik maka
Diberi beban selama Lebih dari 4 detik daya lekat
1 menit dan ditarik dikatakan baik
6. Daya lekat
serta (Wasiaatmadja,1997),
diukurkemampuan
cover glass untuk
terlepas (Ansel,
1989)

Diuji dengan Tipe oil in water Jika krim dapat


dilarutkan pada larut dengan air
bahan yang sama maka tipe
dengan pelarutnya.
7. Tipe Krim Karena disini emulsi o/w. Jika
basisnya air maka ditambah
dilarutkan didalam metilen blue
air dan diamati apa
warna menjadi
yang terjadi.
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

Bisa juga dilakukan biru maka tipe


dengan o/w
menggunakan
metilen blue. Cara :
Sebanyak 1 g krim

dioleskan pada kaca


preparat dan ditetesi
methylene blue
sampai menyebar di
atas krim, lalu
diamati dengan
mikroskop. Apabila
terlihat warna biru
merata, maka krim
benar merupakan
tipe O/W (Ansel,
1989)

Simpan sediaan krim Tidak terjadi Pengamatan


masing-masing pemisahan fase langsung
kondisi: apakah terjadi
a. Suhu ruang pemisahan fase
b. Freeze-thaw:
siklus suhu
ruang dan
suhu dingin
@24 jam.
Freeze–thaw
cycle: tiga
Stabilitas siklus
freeze–thaw
cycles antara
−21°C dan
+25°C,
dengan lama
penyimpana
n dalam
masing-
masing suhu
tidak kurang
dari 48 jam
c. Heating–
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

cooling cycle:
enam siklus
antara suhu
refrigerator
(4°C) dan
45°C dengan
lama
penyimpana
n dalam
masing-
masing suhu
tidak kurang
dari 48 jam
(Gozali, 2009)

Timbang saksama tidak kurang dari


lebih kurang 200 mg 98,0% dan tidak lebih
zat, larutkan dalam dari 102,0%
40 ml asam asetat
glasial P. Titrasi
dengan asam
Penetapan perklorat 0,1 N LV,
Kadar tetapkan titik akhir
secara
potensiometrik.
Lakukan penetapan
blangko.
(Depkes, 2014)

G. Rancangan Kemasan

Kemasan Primer
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2019-2020
PSSF FKUB
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2019-2020
PSSF FKUB

Kemasan Sekunder
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN SEMISOLID
SEMESTER GENAP TA. 2019-2020
PSSF FKUB

Leaflet
PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

H. Daftar Pustaka

Ansel, Howard C. 1989. PengantarBentukSediaanFarmasiEdisi 4. Jakarta: UI Press.


Azkiya, Z., Ariyani, H., Nugraha, Tyas S., 2017. Evaluasi Sifat Fisik Krim Ekstrak Jahe Merah
(ZingiberofficinaleRosc. var. rubrum) Sebagai Antinyeri (Evaluation of Physical
Properties Cream from Red Ginger Extract (Zingiber officinale Roscvarrubrum)
As Anti Pain). Journal of Current Pharmaceutica Sciences.Vol 1(01) : 12-18

Brennan, B., Leyden, J. J., 2002. Overview of Topical Therapy for Common Superficial
Fungal Infections and The Role of New Topical Agents. Journal of The American
Academy of Dermatology.36 (2):1

Carter, J.S. 1975. Dispensing for pharmaceutical student. 12 edition. London: Pitman
Medical.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V.


Jakarta : Kemenkes RI

Dewi, Rosmala., Effionora ,Anwar., Yunita K. 2014. Uji Stabilitas Fisik Formula Krim yang
Mengandung Ekstrak Kacang Kedelai (Glycine max). Pharm. 1 (3): 194-208

EMC.2019. Nizoral 2% cream (Online).


(https://www.medicines.org.uk/emc/product/970/smpc#EXCIPIENTS) Diakses
pada 13 April 2020

Genatrika ,Erza., Isna, Nurkhikmah., Indri, Hapsari.2016. Formulasi Sediaan Krim Minyak
Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Sebagai Antijerawat Terhadap Bakteri
Propionibacterium Acnes.Pharmacy.13(02): 192-201

Goskonda S. R. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition.Rowe R. C.,


Sheskey, P. J., Queen, M. E. (Editor). London. Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Assosiation

Gozali, D., Rusmiati, D., Utama, P. 2009. Formulasi dan uji stabilitas mikroemulsi
ketokonazol sebagai antijamur Candida albicans dan Tricophyton
mentagrophytes.Farmaka, 7 (2)

Kemenkes RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta : Kementrian Kesehatan


PRAKTIKUM TFS LIKUID DAN
SEMISOLID SEMESTER GENAP TA. 2019-
2020 PSSF FKUB

KepMenKes.1983. Tanda Khusus Untuk Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas.Jakarta:
Kementrian Kesehatan
Lipinski CA, Lombardo F, Segawa T, Ko D. 2001. Experimental and computational
approaches to estimate solubility and permeability in drug discovey and
development setting.Adv Drug Deliv Rev. 46: 3-26

Maya, Ira ., Mutakin Mutakin. 2018. Formulasi dan Evaluasi Secara Fisikokimia Sedian
Krim Anti-Aging. Majalah Farmasetika. 3 (5) : 112-120

Niazi, S.K. 2004 .Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations: Semisolid


Products Volume 4. New York : Informa Healthcare USA, Inc. p.184
Nogrady, T. 1992. Kimia Medisinal Pendekatan Secara Biokimia Terbitan Kedua. Bandung:
Penerbit ITB. Hal.486-488.
PambudiK.2013.FormulasidanUjiStabilitasFisikSediaanEmulsiMinyakBijiJintenHitam(Nigella
SativaLinn.).UniversitasIndonesia:FMIPAUI.

Phillips, R. M., Rosen, T. 2002. Topical antifungal agents.In : Wolverton E. S, editor.


Comprehensive dermatology drug therapy. Indianapolis, Indiana: W. B Saunders
Company.

Pubchem. 2020. Ketoconazole (Online).


(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ketoconazole) Diakses 13 April
2020.

Tjandrawinata, Raymond R., Hiendrawan, S., Hartanti, Apriliana W., Veriansyah, B.,
Widjodjokusumo, E., 2015. Solubility Enhancement Of Ketoconazole Via Salt And
Cocrystal Formation. International Journal of Pharmacy And Pharmaceutical
Sciences. Vol 7(7): 160-164
U.S Pharmacopeia. The United States Pharmacopeia.Ketoconazole-Ketoconazole Cream.
USA: Taro Pharmaceuticala U.S.A Inc.

Wasitaatmadja, S.M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai