Revisi Proposal Mini Riset 1
Revisi Proposal Mini Riset 1
Disusun Oleh:
10 YOGYAKARTA
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN
35
ii
iii
Menyetujui
Ketua STIKES Bethesda Yakkum
10
PRAKATA
iii
iv
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga
COVID-19 Tahun 2020 ”. Mini research ini disusun untuk memenuhi salah satu
Selama proses penyusunan mini research ini, peneliti banyak mendapat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih
1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN., selaku Ketua STIKES Bethesda
10 Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB selaku Wakil Ketua
3. Ibu Ethic Palupi, S.Kep.,Ns., MNS., selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Ners
5. Bapak dan Ibu dosen STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta yang telah
iv
v
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan mini research ini dan tidak
kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
5 membangun dari semua pihak demi perbaikan selanjutnya. Semoga mini research
Team Penulis
10
15
20 DAFTAR ISI
v
vi
HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
5 DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………
B. Tujuan Penelitian…………………………………………………
C. Luaran………………………………………………………
A. Landasan Teori
B.
A. Metode penelitian………………………………………………..
15 B. Populasidan Sampel………………………………………………
C. Instrumen…………………………………………………………
D. Analisis data………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
vi
vii
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
terjadi selama lebih dari 3 bulan dengan Glomerulus Filtration Rate (GFR)
kurang dari 60 mL per menit (Himmelfarb & Ikizler, 2019). Penderita gagal
ginjal terbanyak berada pada kelompok usia 45-54 tahun sebanyak 31% dan
usia 55-64 tahun sebanyak 31% dengan jenis kelamin terbanyak yaitu laki-
10 laki sedangkan peluang hidup pasien 1 bulan orang hemodialisa adalah 87.3%
lebih tinggi dibandingkan peluang hidup 1 tahun yaitu sebesar 46.7%. jumlah
(IRR, 2014).
sisa metabolisme tubuh melalui mesin dialisis bagi pasien gagal ginjal
20 2017 yaitu 30.831 dan pasien aktif yaitu 77.892. Data Riset Kesehatan Dasar
sebesar 2% atau 2 per 100 penduduk meningkat menjadi 3,8% pada tahun
2018, DIY menempati urutan ketiga setelah provinsi DKI dan Bali.
Penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus COVID-19 yang telah
ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 12 Maret 2020. Tanda
5 akut seperti demam, batuk dan sesak nafas. Pada kasus yang berat dapat
September 2020 menjadi 214.757 kasus dengan 152.458 sembuh dan 8.650
meninggal.
mengatakan takut untuk ke Rumah Sakit pada masa pandemi karena pasien
menyadari kalau sistem imun tidak seperti orang sehat tetapi tetap harus
datang ke Rumah Sakit untuk cuci darah. Perawat yang berkerja di unit
masker.
B. Tujuan Penelitian
Tahun 2020
C. Luaran
10
15
20
BAB II
KAJIAN TEORI
(Haryono, 2013).
Pada orang dewasa panjang ginjal 12-13 cm, lebarnya 6 cm dan
bentuk dan ukuran tubuh. Sebanyak 95% orang dewasa memiliki jarak
antara katup ginjal antara 11-15 cm. Perbedaan panjang kedua ginjal
5 lebih dari 1.5 cm atau perubahan bentuk merupakan tanda yang pentig
struktur. Permukaan anterior dan posterior katup atas dan bawah serta
10 masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus antara lain arteri dan vena
renalis, saraf dan pembuluh darah bening. Ginjal diliputi oleh kapsula
Bila ginjal kita iris memanjang, akan tampak bahwa ginjal terdiri dari
struktur dan fungsi yang sama. Nefron dibagi dalam dua jenis
yaitu:
korteks.
a) Glomerulus
b) Kapsula Bownman
10 menjadi urin.
c) Tubulus
bawah)
atas)
kebutuhan tubuh.
(Rongga Ginjal).
Fungsi Ginjal
a) Filtrasi (Penyaringan)
proses penyaringan.
0,03%.
c) Augmentasi (Pengumpulan)
dalam nefron.
disebut reabsorpsi.
darah.
tubuh.
11) Menjaga Tekanan Osmosis; Ginjal menjaga tekanan osmosis
tubuh.
5 3. Epidemiologi
10 2018).
Indonesia, serta yang cuci darah lebih banyak di DKI Jakarta dengan
15 prevalensi 38,7%.
4. Patoflowdiagram
Infeksi Vaskuler Zat toksik Obstruksi saluran kemih
Reaksi antigen antibodi Arterioskerosis tertimbun di ginjal retensi urine Batu besar dan kasar Iritasi
GFR turun
GGK Hemodialisa
Sindrom uremia Urokrom tertimbun di kulit Risiko gangguan Suplai nutrisi dlm produksi Hb turun
10 Perb. warna kulit Total CES naik nutrisi darah turun oksihemoglobin turun
perpospatemia Gg. keseimbangan Tekanan kapiler naik gangg. perfusi jaringan suplai O2 Intoleransi aktivitas
pruritis asam basa Vol. Interstitial naik Payah jantung kiri( CHF) bendungan atrium kiri naik
Penurunan curah
Prod. Asam naik Edema COP turun Tek. Vena Pulmonalis
jantung
GG. Integritas Preload naik Suplai O2jaringan turun
15 Kulit as. Lambung naik
Aliran darah ginjal Kapiler paru naik
Nausea, vomitus iritasi lambung Beban jantung naik Metab. Anaerob
Risiko gangguan nutrisi infeksi perdarahan RAA
Hipertrofi ventrikel kiri Edema Paru
Timbunan asam laktat naik
Mual muntah Gastritis hematemesis anemia
Retensi Na&H2O
Gangguan
Fatigue&Nyeri sendi pertukaran gas
Kelebihan volume cairan
Black & Hawks, 2014; Pricilla L, 2016 Intoleransi aktivitas
19
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Radiologi
c. Pielografi Intravena
10 d. USG
15 e. Renogram
5. Penatalaksanaan
a. Terapi Konservatif
ginjal ≤ 15.
asotemia
optimal
yang kuat
5 4) Kendalikan hiperfosfatemia
6) Terapi hiperfosfatemia
6) Terapi anemia
b. Terapi
Asidosis metabolik
serum K+ (hiperkalemia):
mg/hari
22
20 mEq/L
c. Anemia
10 BB.
2) Anemia hemolisis
a) Hemosiderosis
10 d. Kelainan Kulit
Keluhan:
15 a) Bersifat subyektif
d) Pemberian obat
5 Hidroxyzine 10 mg P.O
e. Terapi Pengganti
a) Hemodialisa
(LFG).
25
ginjal, yaitu:
6. Prognosis
berikut:
Tabel 1
2012)
7. Pencegahan
27
CERDIK, yaitu:
darah.
penyakit.
20
B. Teori Hemodialisa
28
1. Pengertian
2. Tujuan
15 overdosis obat dari darah. Proses osmosis yang terjadi dalam ginjal
20 3. Indikasi
1) Kegawatan ginjal
g) Ensefalopati uremikum
h) Perikarditis uremikum
mmol/L)
jika dijumpai salah satu dari hal di bawah ini (Daugirdas et al.,
2015):
dan muntah.
4. Komplikasi
20 udara, kram otot, mual, muntah, sakit kepala, sakit dada, sakit
31
5. Dampak hemodialisis
aturan diet ketat, mobilitas yang terbatas dan stresor lainya juga
dengan harga yang tidak murah. Dalam hal ini dapat menimbulkan
20 (Muttaqin, 2011).
32
C. Teori COVID-19
1. Pengertian
2020)
seperti gejala flu biasa (demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri
2. Manifestasi Klinis
33
berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu > 38 0c),
batuk dan kesulitan bernafas. Selain itu dapat disertai dengan sesak
5 gejala saluran nafas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu
a. Tidak terkomplikasi
20 dengan demam dan gejala relatif ringan pada kondidi ini pasien
nafas pendek.
34
b. Pneumonia ringan
saluran nafas
10 udara luar.
3. Pemeriksaan Penunjang
orofaring)
3) Bronkoskopi
4. Tatalaksana Umum
a. Isolasi pada semua kasus sesuai dengan gejala klinis yang muncul,
d. Suplemen oksigen
5L/mnt dengan target SPO2 > 90 % pasien tidak hamil dan >92-
f. Terapi cairan
g. Pemberian antibiotik
h. Observasi ketat.
20
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
5 Desain penelitian ini merupakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan case
study. Case study ialah metode yang bertujuan untuk mempelajari dan
hidup seseorang yang menjadi objek penelitian (Walgito, 2010). Penelitian ini
1. Populasi
15 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
20 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
a. Perawat HD
C. Instrumen
Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah peneliti sendiri atau human
kesimpulan.
D. Analisis Data
analisi data:
38
1. Data collection
dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu
3. Data Display
permasalahan dan data dapat disajikan sesuai dengan apa yang diteliti.
39
5 melihat dan memperoleh pemahaman yang lebih tepat, selain itu juga
5 the kidney. 9th ed. Coffman, T.M., Falk, R.J., Molitoris, B.A., Neilson,
p 2473- 505. Diakses pada tanggal 14 September 2020, jam 11.30 WIB
Black, J.M., & Hawk, J.H. (2014). Medical surgical nursing : Clinical
management for positive outcomes (8th ed) Elsevier. Inc.p 308, 607-9.
10 Callghan. (2010). At a glance sistem ginjal. Edisi II. Jakarta: Erlangga. Cendekia
Daugirdas JT, Depner TA, Inrig J, Mehrotro R, Rocco MV, Suri RS, et al. (2015).
http://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=mari+ulfa+gagal+ginjal+kronis+&btnG.pdf.
UNUD
Salemba Medika.
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. (2010). Chronic Kidney Disease: A practical
20 Press.
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Action.
kesehatanRI. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil
Sudoyo, A. W. (2010). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta:
Interna Publishing.
Suwitra, K. (2016). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
8
Ulfa, Maria. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Klien Gagal Ginjal Kronis
10
15
20
9
LAMPIRAN
10
15
Informed Consent
Mendapatkan Persetujuan Setelah Penjelasan:Informasi esensial untuk
calon responden penelitian(WHO-CIOMS 2016)
Judul Penelitian:
Terimakasih atas waktu anda untuk membaca formulir ini. Formulir informasi dan
persetujuan partisipan/responden/partisipan berisi enam (6) halaman. Pastikan anda
untuk membaca seluruh halaman yang tersedia.
Anda telah diundang untuk ikut serta dalam penelitian yang penjelasannya sebagai
berikut:
1. Tujuan penelitian, metode, prosedur yang harus dilakukan oleh peneliti dan
responden, dan penjelasan tentang bagaimana penelitian berbeda dengan
perawatan medis rutin (Pedoman 9);
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran adaptasi pasien dan perawat
dalam pelaksanaan hemodialisa di masa pandemi COVID-19
Total waktu yang dibutuhkan mulai dari wawancara adalah 45-60 menit
9. Bahwa responden memiliki hak untuk mengakses data klinis mereka yang
relevanyang diperoleh selama penelitian. Dalam hal mana responden harus
diberitahu?
Anda sebagai responden memiliki hak untuk mengakses data anda dilakukan dengan
menghubungi team peneliti
10. Rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat intervensi eksperimental, risiko dan
bahaya yang diketahui, terhadap responden (atau orang lain) yang terkait
denganpartisipasi dalam penelitian ini. Termasuk risiko terhadap kesehatan
ataukesejahteraan kerabat langsung responden (Pedoman 4);
Penelitian ini bukan penelitian intervensi.
11. Manfaat klinis potensial, jika ada, karena berpartisipasi dalam penelitian ini
(Pedoman 4 dan 9)
Apabila Anda berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda dapat mengetahui
gambaran adaptasi pasien dan perawat dalam pelaksanaan hemodialisa di masa
pandemi COVID-19.
14. Risiko menerima intervensi yang tidak terdaftar jika mereka menerima
akses lanjutan terhadap intervensi penelitian sebelum persetujuan
peraturan (Pedoman 6);
Bukan penelitian intervensi (Tidak relevan).
16. Informasi baru yang mungkin terungkap, baik dari penelitian itu sendiri
atau sumber lainnya (Pedoman 9);
Apabila terdapat informasi baru selama proses penelitian, maka peneliti akan
memperbaharui informed consent.
19. Sponsor penelitian, afiliasi institusional para peneliti, dan sifat dan sumber
pendanaan untuk penelitian, dan, jika ada, konflik kepentingan peneliti,
lembaga penelitian dan komite etika penelitian dan bagaimana konflik ini
akan terjadi. Dikelola (Pedoman 9 dan 25);
Penelitian ini tidak disponsori oleh pihak manapun.
20. Apakah peneliti hanya sebagai peneliti atau selain peneliti juga dokter
responden (Guideline 9);
Tidak.
22. Bahwa pengobatan dan rehabilitasi akan diberikan secara gratis untuk
jenis cedera terkait penelitian tertentu atau untuk komplikasi yang terkait
dengan penelitian, sifat dan durasi perawatan tersebut, nama layanan
medis atau organisasi yang akan memberikan perawatan. Selain itu,
apakah ada ketidakpastian mengenai pendanaan perawatan tersebut
(Pedoman 14);
23. Dengan cara apa, dan oleh organisasi apa, responden atau keluarga
responden atau orang-orang yang menjadi tanggungan akan diberi
kompensasi atas kecacatan atau kematian akibat luka tersebut (atau perlu
jelas bahwa tidak ada rencana untuk memberikan kompensasi semacam
itu) (Pedoman 14) ;
Penelitian ini tidak menimbulkan kecacatan ataupun kematian.
24. Apakah ada atau tidak, hak atas kompensasi dijamin secara hukum di
negara tempat calon responden diundang untuk berpartisipasi dalam
penelitian?
Tidak ada kompensasi yang akan diterima.
25. Bahwa komite etika penelitian telah menyetujui protokol penelitian
(Pedoman 23);
Komisi etik penelitian Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Judul Penelitian :
Secara suka rela menyetujui bahwa saya terlibat dalam penelitian di atas.
Saya yakin bahwa saya memahami tentang tujuan, proses, dan efek yang
mungkin terjadi pada saya jika terlibat dalam penelitian ini.
Saya telah memiliki kesempatan untuk bertanya dan saya puas dengan
jawaban yang saya terima
Saya memahami bahwa partisipasi saya dalam penelitian ini bersifat
sukarela dan saya dapat keluar sewaktu-waktu dari penelitian
Saya memahami bahwa saya akan menerima salinan dari lembaran
pernyataan informasi dan persetujuan
10
PEDOMAN WAWANCARA
Panduan secara umum (Pasien)
1. Apa yang partisipan pahami tentang COVID-19?
2. Bagaimana penularan COVID-19?
5 3. Bagaimana upaya pencegahan penularan COVID-19?
4. Bagaimana perubahan interaksi pasien dengan perawat selama masa pandemi
dan adaptasinya?
5. Bagaimana perubahan interaksi psien dengan pasien lain selama masa
pandemi dan adaptasinya?
10 6. Bagaimana persepsi partisipan terhadap peran perawat HD dimasa pandemi?
7. Adaptasi dan harapan pasien terhadap HD di masa pandemi?