I. Identitas Klien
Nama : Nn. FM No. RM : 00000305xxx
Tanggal Lahir : 26-06-2007 Tanggal masuk RS : 19 Oktober 2020
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal masuk IRI : 19 Oktober 2020
Agama : Islam Asal ruang/ RS : IGD
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 20 Oktober 2020
Pekerjaan : Pelajar Sumber Informasi : Rekam medis dan pasien
Alamat : Kemiri, Panti
Status : Belum Kawin
Perkawinan
GENOGRAM :
Tidak terkaji
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Anak kandung
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
2. Pemeriksaan Laboratorium
Hematokrit 30,7
Kalsium 1,89
Pengambil data,
Jember, 20 Oktober 2020
- ronkhi (+)
- RR 14 x/menit
Produksi sekret berlebih
- Tampak sputum di selang ETT
- Terdapat retraksi dinding dada dan
menggunakan otot bantu nafas
Bersihan jalan napas tidak
efekti
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam Manajemen Jalan Nafas Manajemen Jalan Nafas
nafas tidak waktu 1x5 jam jalan nafas kembali efektif dengan
efektif b.d kriteria hasil: Observasi Observasi
peningkatan
Tujuan 1. Monitor pola napas 1. Mengetahui kondisi klien
produksi Awa
No. Indikator (frekuensi, 2. Mengetahui status
sekret l 1 2 3 4 5 kedalaman, usaha pernafasan klien
napas) 3. Mengidentifikasi
1. Produksi sputum 4 √ 2. Monitor bunyi napas karakteristik sputum
tambahan (mis. untuk mengetahui kondisi
2. dispnea 3 √
Gurgling, mengi, klien
3. Frekuensi napas 3 √ weezing, ronkhi
kering)
4. Pola napas 3 √ 3. Monitor sputum
(jumlah, warna,
5. sianosis 4 √ aroma) Terapeutik
6. gelisah 3 √
1. Mempertahankan jalan
nafas
Terapeutik 2. Menurunkan statis vena
dan insiden trombus serta
1. Pertahankan
pembentukan emboli
kepatenan jalan nafas
3. Mengurangi lendir yang
dengan head tilt dan
dapat menghambat jalan
chin lift
nafas
2. Posisikan semi fowler
4. Menambah suplai
atau fowler
oksigen untuk mencukupi
3. Lakukan penghisapan
kebutuhan oksigen
lendir kurang dari 15
miokard
detik
4. Berikan oksigen
Edukasi
1. Membantu klien secara
Edukasi mandiri untuk melakukan
teknik batuk efektif
1. Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
1. Membantu mengencerkan
sekret sehingga mudah
Kolaborasi untuk dikeluarkan
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
4. Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1x5 Pencegahan Luka Tekan
mobilitas fisik jam gangguan mobilitas fisik dapat menurun dengan (I. 14543)
kriteria hasil:
Observasi Observasi
Awa Tujuan
No. Indikator 1. Periksa adanya luka 1. Pasien tirah
l 1 2 3 4 5 tekan sebelumnya baring seringkali
2. Monitor suhu kulit mengalami luka
Pergerakan yang tertekan tekan
1. 4 √
estremitas 3. Monitor status kulit 2. Suhu panas dapat
harian meningkatkan
2. Kekuatan otot 1 √ 4. Monitor ketat area resiko luka
yang memerah 3. Kulit lembab
3. Rentang gerak 3 √
5. Monitor kulit diatas rentan luka
tonjolan tulang atau 4. Kulit yang
titik tekan saat memerah sbg
mengubah posisi tanda inflamasi
5. Penekanan tulang
yang menonjol
meningkatkan
resiko luka tekan
Terapeutik Terapeutik
1. Keringkan daerah 1. Kulit yang
kulit yang lembab lembab rentan
akibat keringat, luka dan infeksi
cairan luka 2. Agar kulit elastis
2. Gunakan barier dan tidak kering
seperti lotion atau 3. Ambulasi penting
bantalan penyerap untuk mencegah
air luka tekan
3. Ubah posisi dengan 4. Bantalan dapat
hati-hati setiap 1-2 mengurangi
jam tekanan tulang
4. Berikan bantalan yang menonjol
pada titik tekan atau 5. Sprei yang basah
tonjolan tulang dan kotor dapat
5. Jaga sprei tetap meningkaykan
kering, bersih dan resiko infeksi
tidak ada
kerutan/lipatan
6. Hindari pemijatan
diatas tonjolan
tulang
7. Hindari
menggunakan air
hangat dan sabun
keras saat mandi
Edukasi Edukasi:
1. Jelaskan tanda-tanda 1. Keluarga dapat
kerusakan kulit mencegah
kondisi terkait
secara mandiri
DIAGNOS
NO A
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
. KEPERAW
ATAN
4. Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1x5 Orientasi Realita (I. 09297)
Konfusi jam resiko konfusi akut tidak terjadi dengan kriteria hasil:
Akut No. Indikator Awa Tujuan Observasi Observasi
1. Monitor perubahan 1. Supaya
l 1 2 3 4 5 orientasi mengetahui
2. Monitor perubahan jika pasien
1. Fungsi kognitif 4 √ kognitif dan perilaku kebingungan
Terapeutik 2. Kognitif dan
Tingkat
2. 3 √ 1. Perkenalkan nama perilaku
kesadaran
saat memulai sebagai tanda
Respons interaksi konfusi akut
2. Orientasikan orang, Terapeutik
3. terhadap 3 √
tempat, dan waktu 1. Supaya klien
stimulus
3. Hadirkan realita tidak bingung
4. Persepsi 3 √ 4. Gunakan simbol 2. Terkadang
dalam klien tidak
5. Sfungsi otak 4 √ mengorientasikan bis mengenali
lingkungan sekitar
5. Berikan waktu 3. Jika pasien
istirahat dan tidur kesulita
yang cukup bicaara
6. Fasilitasi akses 4. Memberikan
informasi waktu tidur
Edukasi yang cukup
1. Anjurkan Edukasi
penggunaan alat 1. Menganjurka
bantu n padien dan
2. Ajarkan dalam keluarga
perawatan orientasi untuk
realita menggunakan
apd
2. Jika terdapat
orang
tergeletak di
swah akan
mgolongnya
CATATAN PERKEMBANGAN
20 Okt 2020
07.40 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, 1. S: -
usaha napas) O: RR 14x/menit, terdapat retraksi dinding
dada dan otot bantu nafas
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi memonitor pola nafas
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA: Gangguan Mobilitas Fisik
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
20 Okt 2020
08.00 1. S: -
1. Memeriksa adanya luka tekan sebelumnya, suhu O: tidak terdapat luka tekan, suhu 36,6 C,
kulit, status kulit harian dan kulit diatas tonjolan kulit kering, kulit diatas tonjolan tulang
tulang tidak terdapat lesi
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi