Anda di halaman 1dari 3

 MODEL, METODE DAN EVALUASI BELAJAR YANG

EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN


Oleh:

NAMA: NIM:
ELMA SANDARI (01501200201)
MIKHA THERESIA (01501200252)
KEZIA SOVICI (01501200075)
OCEAN TIO SIHOLE (01501200113)
EUNIKE HELENA HAPSARI (01501200178)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2020 
PEMBAHASAN

 Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT


TGT (Team Game Tutnament) mengunakan tournament akademik, kuis-kuis dan sistem
skor, dimana peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan permainan dengan
anggota kelompok lain untuk menunjukkan kinerja akademiknya.

Menurut Slavin (2009: 166-167), di dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa
komponen utama, yaitu:
1. Persentasi kelas
Sama halnya dengan diskusi materi yang dipimpin oleh guru, yang dimasukkan dalam sebuah
presentasi. Perbedaannya, presentasi kelas berfokus pada tujuan TGT. Dengan hal ini, siswa akan
benar-benar memperhatikan selama presentasi dan akan membantu siswa dalam mengerjakan
kuis-kuis, dan setiap skor yang di dapat akan menentukan skor mereka.
2. Tim
Tim adalah hal yang paling penting dalam TGT. Fungsi dari tim ini, untuk memastikan bahwa
semua siswa benar-benar belajar, dan mempersiapkan siswa untuk bisa mengerjakan kuis-
kuisnya dengan baik. Dalam tim juga siswa dituntut melakukan yang terbaik untuk membantu
timnya.
3. Game
Game dirancang utuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh setelah melakukan
presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Siswa harus menjawab pertanyaan sesuai dengan
nomor yang diperoleh. Dalam game tersebut setiap tim masing-masing boleh menyangga
jawaban dari masing-masing tim.
4. Turnamen
Turnaman termasuk struktur dalam sebuah game. Guru akan menyajikan lembar kerjanya
kepada kelas atau kelompok. Setelah turnamen pertama, siswa akan bertukar atau berpindah
posisi tergantung kinerja mereka. Untuk seterusnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan
sampai setiap tim mencapai kinerja akhir mereka.
5. Rekognisi tim
Tim yang telah mencapai kriteria yang telah disepakati akan diberikan hadiah atau sertifikat
atas usaha mereka.

Menurut Slavin (2009:169) sebelum memulai TGT ada beberapa persiapan yang harus
diperhatikan:
1. Materi yang diajarkan
Materi dapat diambil dari buku atau dibuat sendiri oleh guru. Dan guru akan mempersiapakan
lembar kegiatan dan sebuah lembar jawaban untuk setiap tim.
2. Menempatkan siswa ke dalam tim
Tim beranggotakan siswa yang berprestasi tinggi, siswa yang berprestasi rendah, serta siswa
berprestasi sedang.
3. Menempatkan para siswa ke dalam meja turnamen
Penentuan nomor meja hanya diketahui sendiri, ketika diumumkan penempatan meja kepada
siswa secara acak , supaya siswa tidak mengetahui cara penyusunan penempatan meja tersebut.
Langkah-langkah dalam pembelajarn TGT:
1. Pelajaran dimulai dengan guru memberikan materi kepada siswa
2. Selanjutnya diumumkan kepada siswa akan dilaksanakannya kooperatif tipe TGT
3. Kemudian siswa membentuk meja tim, da siswa akan melakukan kerja kelompok tim
yaitu bekerja sama selama beberapa pertemuan.
4. Siswa mengikuti permainan untuk memperoleh skor bagi tim mereka
5. Tim yang mendapat nilai tinggi akan diumumkan dan akan mendapatkan
penghargaan atau hadiah.
Sebelumnya siswa diminta untuk mengatur meja turnamen sesuai dengan nomor meja
turnamen yang telah diacak. Kemudian siswa akan menarik kartu untuk pembaca pertama, yaitu
siswa dengan nomor yang tertinggi. Permainan dimulai dari pembaca pertama.

 Metode Pembelajaran Brainstorming


Metode brainstorming merupakan metode perkembangan dari metode diskusi. Metode ini
melakukan pembelajaran dengan cara menampung semua ide dan gagasan dari anggota
kelompok yang nantinya akan menjadi peta informasi yang dipakati oleh bersama.

Kelebihan &kekurangan Brainstorming :


Kelebihan dari metode brainstorming yaitu pelajar lebih aktif dan kreatif dalam
penyelesaian masalah. Metode ini juga melatih peserta didik dalam menghargai pendapat
orang lain dan menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri ketika menyumbangkan ide
atau gagasan.
Kekurangan dari metode brainstorming yaitu adanya pelajar yang tidak dapat bekerja
sama, kurangnya antusias, dan kurang kepercayaan diri yang membuat mereka takut
untuk menyampaikan pendapat.

 Evaluasi Pembelajaran
Menurut kelompok kami, evaluasi yang paling efektif dalam pembelajaran yaitu PAP.
Alasanya, karena pada sistem PAP kualitas hasil belajar siswa dapat terkontrol secara jelas
dengan membantu meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diujikan, sehingga
hasil yang di dapatkan dapat mencerminkan tingkat pemahamannya.

Daftar Pustaka

Afandi, M., Chamalah, E., Wardani, O. P., & Gunarto, H. (2013). Model dan metode pembelajaran.
Semarang: UNISSULA.

Idris, D. (2018). Teknik Penilaian Pembelajaran Dengan Menggunakan Passing Grade. Jurnal


Matematika, Statistika dan Komputasi, 4(1), 26-29.

Anda mungkin juga menyukai