Copy Ilmu Badi
Copy Ilmu Badi
ILMU BADÎ’
TUJUAN
BAHASAN
b)Imam Akhdhari:
8ح ُ ِة َو ُو8َ ِة ْال ُمطَاب8َ َد ِرعَاي8ْي ِْن ْال َكالَ ِم بَع8وْ هُ تَحْ ِس8ُ ِه ُوج8ِ َرفُ ب8ِْع ْل ٌم يُع
ِ ْو8ض
ال َدالَلَ ِة
ilmu badî’ adalah ilmu untuk mengetahui cara
membentuk kalam yang baik sesudah memelihara
muthâbaqah dan kejelasan dalâlah-nya.
3
bahasa atau uslub untuk dipergunakan dalam pembicaraan
atau tulisan. Adapun kaitan ilmu badî’ dengan kedua
disiplin ilmu itu adalah sebagai berikut
ليا وال علي وأخرج منه ال# على أنني راض بأن أحمل الهوى
Sesungguhnya aku tetap rela menanggung gejolak
nafsu, padahal aku bisa keluar darinya. Bagiku, nafu
itu tidak merugikan dan tidak menguntungkan.
7
Contoh lain sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:
(QS. al-Kahfi [18]: 18)
َوْ ن88ُ َو َم َعهُ ْم إِ ْذ يُبَيِّت8 ُس َوالَ يَ ْست َْخفُوْ نَ ِمنَ هللاِ َوه ِ َ يَ ْست َْخفُوْ نَ ِمنَ النا
ً ضى ِمنَ ْالقَوْ ِل َوكاَنَ هللاُ بِما َ يَ ْع َملُوْ نَ ُم ِحيْطا َ ْما َ الَيَر
Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak
bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka,
ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan
rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan adalah Allah Maha
meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.
Contoh lain: (QS. Az Zumar [39]: 9)
َذ َّك ُر أُولُو8َا َ يَت8وْ نَ إِنَّم88 الَّ ِذ ْينَ يَ ْعلَ ُموْ نَ َوالَّ ِذ ْينَ الَيَ ْعلَ ُم8قُلْ هَلْ يَ ْست َِوى
ِ َ االَ ْلبا
ب
Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.
Contoh lain terdapat dalam firman Allah: (QS. ar-Rūm
[30]: 7)
َيَ ْعلَ ُموْ نَ ظا َ ِهراً ِمنَ ْال َحيَو ِة ال ُد ْنيا َ َوهُ ْم َع ِن اآْل ِخ َر ِة هُ ْم غاَفِلُوْ ن
Mereka Hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan
dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah
lalai.
Dari contoh-contoh di atas, bentuk kedua ditemukan
beberapa lafaz yang disebutkan dengan anonimnya (lawan
katanya) di mana keduanya terbentuk dari susunan lafaz fi‘il
yang sama tetapi fi‘il yang satunya tidak didahului nafy atau
nahy dan yang satunya lagi didahului nafy atau nahy:
yaitulafaz َست َْخفُوْ ن
ْ َ يdengan ال يَ ْست َْخفُوْ ن, lafaz يعلمونdengan
ال يعلمون, lafaz ال يعلمونdengan يعلمون.
Sedangkan contoh amar dan nahi, seperti firman Allah
dalam surat al-Ma’idah ayat 44,
ْ س َو
اخشوْ نِى َ َ فَالَ ت َْخ َش ُواالنا
9
janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
kepada-Ku.
11
Keserasian syi’ir di atas terletak pada penyebutan kata:
kejora, gemini, dan rembulan. Semuanya merupakan nama-
nama planet di tata surya.
15
celupan Allah. dan siapakah yang lebih baik celupannya
dari pada Allah? dan hanya kepada-Nya-lah Kami
menyembah.
Kalimat ‘ِص ْب َغةَ هللا
ِ ’ kedudukannya menjadi mashdar
mu’akkid dari lapal ‘ِا َ بِاهلل8888ّ ’آ َمنdalam ayat
sebelumnya, maksud dari celupan Allah adalah
penyucian Allah, sebab iman itu menyucikan jiwa,
sebagaimana tradisi orang orang nashrani yang
menyelup anaknya di dalam air berwarna kuning
yang disebut pembabtisan, yang diyakini dapat
menyucikan jiwanya.
6) al-Muzawajah ()المزاوجة
a) Secara etimologi
al-Muzawajah ( )المزاوجةsinonim dengan al-
Muqaranah ( )المقارنةdan al-Musyabahah ( )المشابهةyang
berarti berpasangan, perbandingan atau persamaan4
b) Secara terminilogi.
al-Muzawajah ialah memasangkan dua makna yang
sama-sama terdiri dari syarat dan jaza’. Contoh syi’ir karya
al-Buhturi
5
ُد ُموْ ُعهَا ت َ فَفَا ْالقُرْ بَى ت
ْ ض ْ تَ َذ َّك َر 8 ِد َما ُؤهَا ت َ َقَف ً يَوْ ما ت
ْ اض ْ َاحْ تَ َرب اِ َذا
Apabila penunggang kuda itu berperang, maka
mengalirlah darahnya, dan apabila ia mengingat
keluarganya maka mengalirlah air matanya.
Contoh lain,
َغَراَ ُمها
7
ازداَ َد ِمنِّى ُ ْ نَظَر# َ د ِمنِّى َجماَلُها8َ َازدا
ْ َت لَها َ ف ْ ََت ف
ْ إِذاَ ما َ بَد
Ketika nampak, bagiku kecantikannya semakin bertambah,
dan ketika aku memandangnya, maka rasa rinduku semakin
menggelora.
6
Ibid, 99
7
Ibid, 98
17
Syi’ir di atas mengandung badi’ al-Muzawajah,
yaitu menggabungkan dua jumlah yang sama-sama
terdiri dari syarat dan jaza’, yakni:
19
Alangkah indahnya agama dan dunia, bila keduanya
terpadu, Alangkah buruknya kekufuran dan kemiskinan,
bila ada pada diri seseorang.”
4) sya'ir al-Buhtury:
ً َوإِ َذا َسالَ ُموْ ا أَع َُّزوْ ا َذلِ ْيال# ِ أَ َذلُّوْ ا ع8فَإِ َذا َحا َربُوْ ا
َز ْي ًزا
Jika berperang, mereka membuat orang-orang yang
dulunya mulia menjadi hina dina # Jika berdamai
mereka membuat orang-orang yang dulunya hina dina
menjadi mulia.
21
2) Dr. Mahmud Hasan al-Maraghi dalam kitab ilmu
al-Badi’
ِ 8َا َ ِن َم ْعنًى ق8هُ َم ْعنَي8َظٌ ل88هُ َو أَ ْن ي ُْذ َك َر لَ ْف
ٌد8ريْبٌ َو َم ْعنًى بَ ِع ْي8
ٍة8 َاَداً َعلِى قَ ِر ْين8 َويَ ُكوْ نُ ْال َم ْعنَى ْال َم ْقصُوْ ُد هُ َو ْالبَ ِع ْي ُد إِ ْعتِم
خَ فِيَّ ٍة
Tauriyah ialah menyebut lafal yang memiliki dua
makna: makna dekat dan makna jauh, dan makna
yang dimaksud adalah yang jauh berdasarkan
indikator yang samar
a) Tauriyah Mujarradah
10
Sayid Ahmad al Hasyimi, Jawahir al Balaghah, (Bairut,
Maktabah al ‘Ashriyah, 1999), 300
Tauriyah mujarradah ialah tauriyah yang tidak dibarengi
dengan sesuatu yang sesuai dengan dua macam arti,
Contoh 1.
Contoh 2,
23
م بِالنَها َ ِر8ُْم بِاللَ ْي ِل َويَ ْعلَ ُم ما َ َج َرحْ ت8ْ َوهُ َو الَّ ِذى يَتَ َوفَّي ُك
Dan Dialah yang mewafatkan (menidurkan) kamu di malam
hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada
siang hari
b) Tauriyah Murasysyahah
Pada ayat di atas terdapat ungkapan tauriyah, yaitu pada kata (َ بِأ
ٍد8) ْي. Kata tersebut mengandung kemungkinan diartikan dengan
tangan, yaitu diberimakna anggota tubuh, dan itulah makna yang
dekat. Sedangkan makna jauhnya adalah kekuasaan. Dalam pada itu
disebutkan juga ungkapan yang sesuai dengan makna yang dekat itu
dari segi untuk menguatkan, yaitu kata (َ )بَنَيْناَها. Namun demikian,
pada ayat di atas ungkapan tauriyah mengandung kemungkinan
makna yang jauh yang dikehendaki.
c) Tauriyah Mubayyanah
25
Hai orang yang melihat aku dikelilingi kesedihan, ketika
aku tidak ada ranting ranting itu berlindung pada dahan
yang rindang cabangnya berbelit belit.
d).Tauriyah Muhayyaah
27
Aku memelihara kulit mukaku dari banyak
orang Bertemu mati menurut mereka adalah
sesuatu yang beradabPengarang menurut mereka
adalah orang yang dibencimeski yang datang
membawa kepada mereka itu adalah orang yang
dicintai
10) Al-Jam'u
ُاَب888ر َواأْل َ ْنص8ُ 888 ُر َو ْال َمي ِْس888ا َ ْالخَ ْم888وْ ا إِنَّم888ُا َ الَّ ِذ ْينَ آ َمن888يآيُّه
م ِرجْ سٌ ِم ْن َع َم ِل ال َشيْطا َ ِن8ُ ََواأْل َ ْزال
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan.
11
Abd al-Muta’ali as-Sha’idi, Bughyah al-Idlah,37
31
c) Syi’ir karya Muhammad ibn Wahiib12
ق َو ْالقَ َم ُر
َ َ ُحى َوأَبُو إِسْحا ُ ثَالَثَةٌ تُ ْش ِر
َ َش ْمسُ الض# َ ق ال ُد ْنيا َ بِبَ ْه َجتِها
Ada tiga perkara yang kecantikanya menyinari dunia,
mata hari waktu dluha, Abi Ishaq, dan rembulan.
11) At-Tafriq.
َكنَواَ ِل االَ ِمي ِْر يَوْ َم َسخا َ ِء# ما َ نَواَ ُل ْالغَما َ ِم َو ْقتَ ال َربِي ِْع
ْ ََونَواَ ُل ْالغَما َ ِم ق
ط َرةُ ما َ ٍء # فَنَواَ ُل االَ ِميْر ِ بَ ْد َرةُ َعي ٍْن
12
Ibid, 37
13
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’, 95
Pemberian awan di musim semi, tidaklah seperti pemberian
raja di waktu murah hati, pemebrian raja Adalah sepuluh
ribu dirham, pemebrian awan setetes air hujan
14
Dr. Abd. al-Qodir Husain. Fan al-Badi’ (Beirut, Dar as-Syuruq,
1983 ), 86
35
Dalam hal pengklasifikasian terhadap obyek, badi’
taqsim terbagi menjadi tiga, antara lain:
a) Menyebutkan pembagian perkara secara lengkap.
Contoh ucapan Zuhair bin Abi Salma yang ia ucapkan pada
Perdamaian yang terjadi antara Qois dan Dzibyan15:
15
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’ (Beirut, Dar
al-‘Ulum al-‘Arabiyah, 1983), 93
Maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang
sangat dingin lagi Amat kencang,
8إال األذالن عير الحي والوتد # وال يقيم على ضيم يراد به
وذا يشج فال يرثي له أحد # هذا على الخسف مربوط برمته
Tidak akan bermukim di kedholiman yang diperintahkan
padanya kecuali Dua Makhluk yang Hina yaitu Keledai
perumahan dan pasak. Ini (keledai perumahan) diikat
dengan talinya dan hina, dan yang ini (pasak)
ditancapkan, lalu tidak satu orangpun yang
menyayanginya.
16
Sayid Ahmad ak-Hasyimi, Jawahir al-Balaghah (Beirut, Maktabah
al-‘Ashriyah,TT), 312
37
pada kata yang pertama yaitu: "diikat dan hina" lalu pada
kata yang kedua yaitu "ditancapkan”
c) Menyebutkan keadaan sesuatu, kemudian disandari
penjelasan yang layak dan serasi.
Contoh (QS, al-Ma’idah: 54)
ْ هُ أَ ِذلَّ ٍة َعلَى ْال ُم8َوْ ٍم ي ُِحبُّهُ ْم َوي ُِحبُّوْ ن8َأْتِى هللاُ بِق8َوْ فَ ي8فَ َس
َّز ٍة8ؤ ِمنِ ْينَ أَ ِع8
َعلَى ْالكاَفِ ِر ْينَ يُجا َ ِه ُدوْ نَ فِى َسبِي ِْل هللاِ َوالَ يَخاَفُوْ نَ لَوْ َمةَ الَ ئِ ٍم
Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya,
yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang
mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela.
17
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’ (Beirut,
Dar al-‘Ulum al-‘Arabiyah, 1983), 93
39
Syi’ir di atas karya Muhammad ibn Muhammad ibn
‘Abdul-Jalil yang lebih populer dengan nama
Rasyiduddin al-Wathwaath18, di dalam syi’irnya ini
beliau memasukan dua unsur badi’ yaitu al-Jam’u
disertai at-Tafriq, unsur jam’u-nya terletak pada
pengumpulan wajah dan hati dalam satu hukum yaitu
sama-sama seperti api. Sedangkan unsur tafriq-nya
dipisahkan antara wajah dan hati karena adanya
perbedaan yaitu wajah sama dengan api karena sinarnya,
sementara hati karena panasnya.
Contoh 2, (QS, al-Isra’: 12)
ا َ ِر8ةَ النَه8َا َ أَي8ل َو َج َع ْلن8
ِ 8ةَ الَّ ْي8َ أَي8َا8ر أَيَتَي ِْن فَ َم َحوْ ن8َ َ َو َج َع ْلنا َ الَّ ْي َل َوالنَها
ًْص َرة ِ ُمب
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda,
lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan
tanda siang itu terang,
18
Abd al-Muta’ali as-Sha’idi, Bughyah al-Idlah,... 39
19
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’...96
Yaitu menghimpun atat mengabungkan beberapa perkara
dalam satu hukum kemudian membagi menjadi beberapa
devisi atau sebaliknya
a) Contoh-contoh menghimpun kemudian membagi
antara lain:
(QS, faathir: 32)
ْ َب الَّ ِذ ْين
ِه8اَلِ ٌم لِنَ ْف ِس8ا َ فَ ِم ْنهُ ْم ظ8طَفَيْنا َ ِم ْن ِعبا َ ِدن8اص َ َ ا8 ْال ِكت8َا8ثُ َّم أَوْ َر ْثن
ِ َق بِ ْال َخيْرا
ت ٌ ِص ٌد َو ِم ْنهُ ْم ساَب ِ َم ُم ْقت8َُْو ِم ْنه
kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang
Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara
mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di
antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka
ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
22
Dr. Abd. al-Qodir Husain. Fan al-Badi’....78
23
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’...96
Mereka adalah kaum, ketika berperang membahayakan
musuh-musuhnya, atau ketika berusaha keberuntungan
mereka menguntungkan pengikut-pengikutnya. Perangai
mereka seperti itu bukanlah hal yang baru, sesungguhnya
seburuk buruk perbuatan makhluk adalah membuat bid’ah
(hal-hal yang baru)
Unsur taqsim-nya membagi perangai kaum menjadi dua
bagian yaitu:
1. ketika berperang membahayakan musuh-musuhnya
2. ketika berusaha keberuntungan mereka
menguntungkan pengikut-pengikutnya.
Unsur jam’u-nya adalah bahwa prilaku seperti itu
bukanlah perangai baru bagi mereka.
24
ٌنَ ْفس
isim nakirah. Setiap isim nakirah dalam rangkaian kalimat
negatif menunjukan arti umum (general)
Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia
kehendaki.
2. Adapun orang-orang yang berbahagia, Maka
tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di
dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika
Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia
yang tiada putus-putusnya.
25
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’...97
45
Secara etimologi al-laff berarti melipat, menggulung,
mengumpulkan, atau menggabungkan. Sedangkan an-nasyr
berarti membentangkan, mengibarkan, menyiarkan, atau
mengexpos.
b) Terminologi
Badi’ al-Laff wa an-Nasyr terdiri dari dua kata: al-laff
dan an-Nasyr.
Al-laff adalah menuturkan sesuatu yang banyak secara
terinci (detail) atau ijmal (general), sedangkan an-Nasyr
adalah menyebutkan pasangan masing-masing perkara
tersebut tanpa menentukannya karena percaya bahwa sami’
(audien) dapat memasangkan sendiri (nyambung) sebab
adanya qarinah (indokator) lafdziyah ataupun ma’nawiyah.
Contoh,
8ًر بَها َ ًء َو َشجا َ َعةً َوجُوْ دا8ٌ ْهُ َو َش ْمسٌ َوأَ َس ٌد َوبَح
Dia itu matahari, singa, dan samudera, dalam hal
keindahannya, keberaniannya, dan kedermawanannya
Pada contoh di atas unsur laff-nya adalah penyebutan
kata matahari, singa, dan samudera. Sedangkan unsur
nasyar-nya adalah menyebutkan kata: 1 keindahannya yang
merupakan pasangan kata matahari. 2. Keberaniannya yang
merupakan pasangan kata singa. 3. Kedermawanannya yang
merupakan pasangan kata samudera.
Dengan memperhatikan unsur laff-nya (penyebutan
perkara yang banya), ada yang terinci dan ada yang disebut
secara ijmal (general), maka badi’ al-Laff wa an-Nasyr ini
terbagi menjadi beberapa bagian.
a) laff-nya disebut secara terinci (detail), yang memiliki
tiga kemungkinan pada nasyar-nya, yaitu:
1) nasyar-nya (pasangannya) disebut secara berurutan
sesuai dengan laff-nya. Contoh, (QS, al-Qashash: 73)
ِم ْن8وْ ا88 ِه َولِتَ ْبتَ ُغ8 ُكنُوْ ا فِ ْي8ر لِت َْس8َ َ ا8َو ِم ْن َرحْ َمتِ ِه َج َع َل لَ ُك ُم الَّي َْل َوالنَه
فِضْ لِ ِه
dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan
siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan
supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada
siang hari)
28
Ibid, 35
c) kata pantat merupakan pasangan kata tumpukan
pasir.
49
Laff-nya kalimat ‘ ’قاَلُوْ اdituturkan secara ijmal, sebab
ِ َاَل88وْ ُد َوق88ُت ْاليَه
asalnya ‘8ا َ َرى88ت النَص ِ َاَل88’ َوق. Dan juga
nasyar-nya disebut secara ijmal, yaitu ungkapan ‘لَ ْن
8 ’يَ ْد ُخ َل ْال َجنَّةَ إِالَّ َم ْن كاَنَ هُوْ داً أَوْ نَصا َ َرىsebab asalnya:
َ لَ ْن يَ ْد ُخ َل ْال
a) ًجنَّةَ إِالَّ َم ْن كاَنَ هُوْ دا
b) 8جنَّةَ إِالَّ َم ْن كاَنَ نَصا َ َرى َ لَ ْن يَ ْد ُخ َل ْال
17) al-Istikhdâm (8ستِ ْخداَم
ْ )اال
Al-Istikhdam ialah menyebutkan suatu Lafazh yang
mempunyai makna dua, sedangkan yang dikehendaki
adalah salah satunya. Setelah itu diulangi oleh kata ganti
(dhamîr) yang kembali kepadanya atau dengan isim isyarah
dengan makna yang lain, atau diulangi dengan dua isim
dhamîr, sedangkan yang dikehendaki oleh dhamîr yang
kedua bukan yang dikehendaki oleh dhamîr yang pertama.
51
ْ َُولَقَ ْد خَ لَ ْقنا َ ا ِال ْنساَنَ ِم ْن ُسالَلَ ٍة ِم ْن ِط ْي ٍن ثُ َّم َج َع ْلنا َ هُ ن
طفَةً فِى
قَراَ ٍر َم ِكي ٍْن
dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari suatu saripati (berasal) dari tanah. kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).
29
Dr. Abd. al-Qodir Husain. Fan al-Badi’....70
30
Ibid, 34
karena hujan. Kedua-duanya adalah majâz bagi lafazh .
النبات
32
Dr. Abd. al-Qodir Husain. Fan al-Badi’....71
33
Sayid Ahmad al Hasyimi, Jawahir al Balaghah, (Bairut,
ِ )إِزاَلَةُ ال َشي ِْئ ع َْن َغي
Maktabah al ‘Ashriyah, 1999), 308 (ْر ِه
34
Sayid Yahya ibn Hamzah ibn Ali ibn Ibrahim al-‘Alawi al-
Yamani, at-Thiraaz juz 3, (Meshir, Mathba’ah al-Muqtathif, 1914), 73-
74
35
Syuruh at-Talkhiish Juz 4 (Beirut, dar al-Hadi, 1992), 348
55
Maksudnya untuk memaksimalkan kesempurnan sifat
suatu perkara dikeluarkanah perkara lain yang
sepadan sifatnya, sehingga menjadi perkara yang
kuadra, gunanya untuk memberikan kesan bahwa
perkara itu sesuatu yang amat istimewa Contoh,
َ لِى ِم ْن َز ْي ٍد
8ٌ ص ِد ْي
ق َح ِم ْي ٌم
Bagiku pada diri zaid bukan teman biasa, melainkan
teman (istimewa)
37
Syuruh at-Talkhiish Juz 4 (Beirut, dar al-Hadi, 1992), 350
38
Ibid, 351
Neraka Jahannam itu sesungguhnya tempat tinggal
yang kekal, tapi dalam ayat di atas di gambarkan di
dalam neraka Jahannam terdapat tempat tinggal lain
yang kekal, yang disediakan untuk orang-orang kafir,
maksudnya kurang lebih, kekekalan jahannam itu
kuadrat . Tujuannya untuk menggambarkan
kedahsyatan siksa nerakan jahannam agar mereka
lebih takut.
ِ َ تَحْ ِو ى ْالغَناَئِ َم أَوْ يَ ُموْ ت# ْت َالَ رْ َحلَ َّن بَغ َْز َو ٍة
كر ْي ٌم ُ فِلَئِ ْن بَقِي
39
Abd al-Muta’ali as-Sha’idi, Bughyah al-Idlah juz 4,... 45
40
Syuruh at-Talkhiish Juz 4 (Beirut, dar al-Hadi, 1992), 352
59
Ada yang mengatakan bahwa contoh syi’ir di atas
termasuk kategori uslub iltifat, sekalipun iltifat tapi
juga tidak menafikan uslub at-Tajid41
Contoh,
43
ِالدَفاَتِر بِقَوْ لِكَ َع ّما َ فِى بُطُوْ ِن# َوإِنَّكَ أَ ْعيَيْتَ ْال َمسا َ ِم َع َوالنُهَى
Anda membuat lelah pendengaran dan pikiran, dengan
perkataanmu tentang semua isi buku
19) Mubâlaghah
a) Pengertian Mubâlaghah
Salah satu aspek Badi ' lainnya dalam uslûb bahasa
Arab adalah Badi ' mubâlaghah . Istilah ini dalam bahasa
Ibid, 352
41
Sayid Yahya ibn Hamzah ibn Ali ibn Ibrahim al-‘Alawi al-
42
1. Majas hiperbola
Majas Hiperbola yaitu majas atau gaya bahasa yang
bertujuan untuk melebih-lebihkan. Contoh kalimat yang
menggunakan majas hiperbola diantaranya:
Cita-cita Budi setinggi langit, sehingga dia sangat
disiplin dalam belajar di sekolah.
Bu Ani terkejut setengah mati, mendengar rumahnya
kebakaran
Cintaku kepadamu sedalam samudera dan seluas
jagad raya.
Kalimat di atas bersifat melebih-lebihkan, yaitu terletak
pada: setinggi langit, setengah mati, sedalam samudera,
seluas jagad raya.
b) Pembagian badi’ Mubâlaghah
Imam Sakaki, seorang ulama balaghah (stylistika)
terkemuka, membagi Mubalaghah menjadi tiga bagian:
yaitu tabligh, ighrâq , dan ghuluw .
44
Abdul Qodir Hamid, Terjemah Jauharul Maknun, (Surabaya,
Al-Hidayah, tt), 208
61
1) Tabligh
Tabligh adalah salah satu jenis ungkapan mubâlaghah
Dinamakan Tabligh ketika suatu ungkapan itu mungkin
terjadi baik secara logika maupun realita.
45
Syuruh at-Talkhiish Juz 4 (Beirut, dar al-Hadi, 1992), 359
Contoh 2) (QS . An-Nur: 40)46
ِه8ِوْ ٌج فِى فَوْ ق88 ِه َم8ِوْ ٌج فِى فَوْ ق88اَهُ َم8ِّي يَ ْغش ٍ ٍر لُج8ْت فِى بَح ٍ ا88أَوْ َكظُلُ َم
َ ْض إِ َذآ أَ ْخ َر َج يَ َدهُ لَ ْم يَ َك ْد يَراَها ٌ َ َسحاَبٌ ظُلُما
َ ْت بَ ْعضُها َ فَو
ٍ ق بَع
46
Sayid Ahmad al Hasyimi, Jawahir al Balaghah,.... 312
63
Menurut imam Sakaki, peristiwa yang diceritakan Umru’
al-Qais atau fakta laut yang diungkap dalam al-Quran
adalah logis dan bisa saja terjadi dalam tradisi kita.
2) Ighrâq
Bila suatu ungkapan menggambarkan sesuatu yang
secara logika mungkin terjadi tapi menurut realita tidak
mungkin terjadi disebut ighrâq .
Contoh 1) syi’ir karya ‘Umair ibn al-Aiham at-Taghlabi47
ُ َونُ ْتبِ ُعهُ ْال َكراَ َمةَ َحي# َ َونُ ْك ِر ُم جا َ َرنا َ ما َ داَ َم فِيْنا
َْث ماَال
Kami akan memulyakan tetangga kami selama ia masih
berada di tempat kami dan kami akan mengikutinya
dengan penghormatan dimanapun dia pergi.
َع ْنها َ الَ تُفَتَّ ُح لَهُ ْم أَبْواَبُ ال َس َمآ ِء8إِ َّن الَّ ِذ ْينَ َك َّذبُوْ ا بِأَياَتِنا َ َوا ْستَ ْكبَرُوْ ا
َذاَلِك888ا َ ِط َو َك888 ِّم ْال ِخي888 ُل فِى َس888 ْد ُخلُوْ نَ ْال َجنَّةَ َحتَّى يَلِ َج ْال َج َم888ََوالَ ي
َنَجْ ِزى ْال ُمجْ ِر ِم ْين
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali
tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan
tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke
lubang jarum.Demikianlah kami memberi pembalasan
kepada orang-orang yang berbuat kejahatan .
48
Dr. Abd. al-Qodir Husain. Fan al-Badi’....83
65
Secara tak sadar kita kadang jumpai ungkapan seperti itu
dalam kehidupan kita: "sampai tujuh turunan, tak akan
kumaafkan kau!". Mungkin hanya sebatas ekspresi
kemarahan atau memang sungguh-sungguh tidak akan
memaafkan lagi.
Terlepas dari benar-tidaknya ungkapan bahasa Indonesia
tersebut, masuknya unta ke dalam lubang jarum menurut
kebiasaan rasanya sangat mustahil. Tapi menurut akal tidak,
sebab qudrat dan iradat Allah dapat merubah segalanya
menjadi 'biasa'. Jika memang Allah berkehendak Allah akan
memperluas lubang jarum itu sehingga unta pun bisa
masuk.
Menurut imam Sakaki, kedua jenis mubalaghah ini bisa
diterima . Bagaimana halnya dengan mubalaghah tipe
ketiga?
3) Ghuluw
Sedangkan apabila suatu ungkapan menggambarkan
sesuatu baik secara logika maupun realita tidak mungkin
terjadi dinamakan ghuluw .Contoh syi’ir karya al-Hasan ibn
Hani’ yang lebih popiler dengan panggilan Abu nawa ia
memuji temannya49
لَتَخاَفُكَ النُطَفُ الَّتِى لَ ْم تُ ْخلَ ْق# َُوأَ َخ ْفتَ أَ ْه َل ال ِشرْ كَ َحتَّى أَنَّه
Kau bikin takut orang-orang musyrik, sampai-sampai
embrio mereka yang belum tercipta pun takut
kepadamu.
49
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’...86
Abu Nawas memuji temannya yang jago
berkelahi. Setiapkali bersengketa, ia pasti menang. Tiapkali
berperang di medan pertempuran, dia juga selalu
unggul. Kata Abu Nawas, "jangankan orang-orang kafir itu,
(maaf) air mani yang belum 'jadi' pun ngeri melihatmu
". Abu Nawas sadar bahwa ungkapannya yang jenaka itu
hanya hiperbola belaka, dan tak bisa diterima tradisi
maupun rasio.
َ َو َسعْتَ بَهَ َج ِم ْي َع ْالعاَلَ ِم ْين# فَالَ يَتَ َع َّذ َر َّن َعلَ ْيكَ َع ْف ٌو
Maka tidaklah sulit bagimu untuk memberikan ampunan,
karena ampunanmu meliputi seluruh alam.
67
Ungkapan ampunanmu meliputi seluruh alam oleh Abu
Nawas digunakan untuk memuji Harun ar-Rasyid
padahal ungkapan tersebut hanyalah layak digunakan
untuk memuji Allah SWT, ghuluw yang seperti inilah
ditolak oleh para ahli balaghah.
50
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’....86
51
Dr. Abd. al-Qodir Husain. Fan al-Badi’....88
52
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’...87
53
Ibid,87
69
5) Disertai perangkat tasybih54. Contoh (QS, al-
Mursalaat: 32-33)
ص ْف ٌر ٌ َإِنَّها َ تَرْ ِمى بِ َش َر ٍر كا َ ْلقَصْ ِر َكأَنَّهُ ِجماَل
ُ ت
Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api
sebesar dan setinggi istana. seolah-olah ia iringan unta
yang kuning.
54
Dr. Abd. al-Qodir Husain. Fan al-Badi’.....87
muta’allaqnya zaid terlebih dahulu, kemudian disusul
menetapkan hukum bagi muta’allaq-nya zaid yang lain.
Contoh ‘ ح ِ 8َ ’ ُغالَ ُم زَ ْي ٍد فَ ِر َح َكما َ أَبُوْ هُ فyang artinya pelayan
َ ر8
zaid bergembira sebagaimana ayahnya bergembira, contoh
ini menggambarkan bahwa ayah zaid bergembira terlebih
dahulu, kemudian diikuti pelayannya juga bergembira
55
Abd al-Muta’ali as-Sha’idi, Bughyah al-Idlah juz 4,...57
56
Ibid, 57
71
20) Husnu at-Ta’lil
a ) Secara etimologi, Husnu at-Ta’lil terdiri dari dua
kata, husnu yang berarti bagus, dan at-ta’lil yang berarti
membuat alasan. Sehingga kalau digabungkan memiliki arti
memuat alasan yang bagus.
b) Secara terminologi, para pakar balaghah memberikan
definisi beragam, antara lain:
1) Abd. Al-Muta’ali as-Sha’idi.
57
ّ َِحقِ ْيق
ٍي ٍ ْهُ َو أَ ْن يَ َّدعَى لِ َوص
ٍ ف ِعلَّةٌ ُمنا َ ِسبَةٌ لَهُ بِإِ ْعتِبا َ ٍر لَ ِطي
ْف َغي ِْر
Menetapkan alasan yang layak bagi suatu sifat dengan
pertimbangan yang halus yang tidak riil (tidak sesuai
dengan fakta)
2) Sayid Ahmad al Hasyimi,
ِة88َي ِْئ ْال َم ْعرُوْ ف88الش ِ ْاحةً أَو
َ َ ْمنا ً عَلَّة88ض َ َر88ص َ ُر االَ ِديْب88 َ و أَ ْن يُ ْن ِك88َُ ه
َ بِ ِعلَّ ٍة أَ ِد ْيبَ ٍة طَ ِر ْيفَ ٍة تُنا َ ِسبُ ْالغ ََر8َويَأْتِى
ض الَّ ِذى يَرْ ِمى إِل ْي ِه
58 َ
الرحْ ضا َ ُء
َ َ صبِ ْيبُها ِ ُح َّم# َ ك ناَئِلَكَ ال َسحاَبُ َوإِنَّما
َ َت بِ ِه ف ِ ْلَ ْم يَح
Awan itu tidak bisa menyamai pemberianmu,
bahwasanya ia meriang karena menyaksikan
pemberianmu, kemudian ia berkeringat lalu
menumphkan hujan.
Awan menurunkan hujan itu sifat permanen tidak ada
alasan kenapa turun hujan, namun penya’ir membuat alasan
59
Dr. As-Syahat Muhammad Abd ar-Rahman Abu satit, Dirasat
Manhajiyah fi ilm al-Badi’ (mesir, Bibllotheca Alexandrina,1994), 150
60
Ibid, 375
73
karena ia iri tidak bisa menyerupai/menyaingi pemberian
al-mamduh (orang yang dipuji oleh penya’ir dalam
syi’irnya), lalu awan itu gerah, berkeringat, kemudian turun
hujan.
Contoh lain, syi’ir karya Abu al-A’la al-Ma’arri61,
ْ َ َولَ ِكنَّها َ فِى َوجْ ِه ِه أَثَ ُر الل# ًَوما َ ُك ْلفَةُ ْالبَ ْد ِر ْال ُمنِي ِْر قَ ِد ْي َمة
ط ِم
Bintik-bintik hitam pada bulan purnama yang bercahaya
itu bukan ada sejak dulu, akan tetapi pada muka bulan
itu ada bekas tamparan.
75
c) sifatnya tidak permanen, tapi dijadikan permanen, dan
hal itu dimungkinkan. Contoh syi’ir karya Muslim ibn al-
Walid64,
ِ ْ نَجَّى ِحذاَرُكَ إِ ْنساَنِي ِمنَ ْالغَر# َُت فِيْنا َ إِسا َ َءتُه
ق ْ يا َ واَ ِشيا ً َح ُسن
Wahai si tikang fitnah! Bagiku kejahatan tukang fitnah
itu baik, sebab (bisa menjauhi kamu), dengan menjauhi
kamu maka seseorang bisa menyelamatkan kedua
matanya dari tenggelam di air mata.
65
Abd al-Muta’ali as-Sha’idi, Bughyah al-Idlah juz 4,...56
77
a) Secara leksikal al-madzhab berarti faham atau
doktrin, dan al-kalam berarti teologi (‘aqidah)
b) Secara terminologi badi’ al-Madzhab al-Kalami
adalah,
66
ِ ب َعلَى طَ ِر ْيقَ ِة أَ ْه ِل ْال َكالَم ْ إِيْراَ ُد ُح َّج ٍة لِ ْل َم
ِ ْطلُو
Yaitu mendatangkan hujjah (argumen) bagi makna
yang dicari dengan mengikuti cara cara para pakar
teologi (‘Aqidah)
66
Syuruh at-Talkhiish Juz 4 (Beirut, dar al-Hadi, 1992)369
67
Definisi logika sangat sederhana yaitu ilmu yg memberikan
prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir valid menurut
aturan atau dengan kata lain Logika adalah ilmu pengetahuan
dan kecakapan untuk berpikir lurus ( tepat )
+Zaid rajin membaca buku (disebut konklusi/simpulan)
68
Abd al-Muta’ali as-Sha’idi, Bughyah al-Idlah juz 4,...58
81
Mengecualikan sifat sanjungan dari sifat pencelaan
yang dinafikan dari sesuatu dengan cara
memperkirakan bahwa sifat sanjungan itu masuk
dalam sifat pencelaan.’
الَ تَقَ ُع ْال ِعيْنُ َعلَى ِش ْب ِه ِه# ُْس لَهُ َعيْبٌ ِس َوى أَنَّه
َ لَي
Tidak ada cacat padanya, selain mata tidak akan
melihat orang yang serupa dengan dia.
69
Dr. Mahmud Ahmad Hasan al-Maraghi, ilm al-Badi’...99
mereka tidak mendengar di dalamnya Perkataan yang
sia-sia dan tidak pula Perkataan yang menimbulkan
dosa, akan tetapi mereka mendengar Ucapan salam.
ke dua,
70
Karena istitsna’ yg jatuh sesudah manfi, berarti mutsbat, kalau
yang dinafikan (ditiadakan) sifat tercela, yang dimutsbatkan
(ditetapkan) ya sifat tercela
71
Abd al-Muta’ali as-Sha’idi, Bughyah al-Idlah juz 4,...58
72
(Bughyah al-Idlah juz 4,.. 58).(Syuruh at-Talkhiish Juz 4...390)
83
ٍ ب بَ ْي َد أَنِّى ِم ْن قُ َر ْي
ش ِ ص ُح ْال َع َر
َ أَنا َ أَ ْف
Aku orang yang paling fasih di antara orang ‘Arab,
hanya saja aku keturunan suku quraisy
73
Dr. Abd. al-Qodir Husain. Fan al-Badi’...94
23) Ta'kîd al-dzamm bimâ yusybih al-madh
85