520 1106 1 SM PDF
520 1106 1 SM PDF
1, Juni 2016
85
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
86
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
87
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
88
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
lanjut dipaparkan oleh Ashforth dan Gustafson, & Sarason, dalam Witting,
Mael (1996). Centrality mengacu pada 2006). Lin (2004) menyatakan bahwa
konsepsi utama yang memiliki identitas organisasi menjadi suatu hal
kecenderungan untuk dapat berelaborasi yang penting karena hal tersebut dapat
dan berhubungan dengan kognisi, memengaruhi tindakan, interpretasi, dan
perilaku, dan juga afeksi. Dapat pengambilan keputusan bagi organisasi
dikatakan bahwa yang dimaksud akan serta anggotanya. Ditambahkan pula
karakter utama merujuk pada suatu oleh Lin (2004) bahwa identitas akan
sistem yang konsisten secara internal. menjadi suatu panduan dalam
Sistem ini terdiri dari kepercayaan, nilai, menjelaskan emosi yang dimiliki
dan juga norma yang akan mengarahkan anggota organisasi dalam menghadapi
agar tindakan-tindakan yang diambil isu-isu organisasi yang ada. Barney dan
karyawan organisasi sesuai dengan misi Stewart (dalam Witting, 2006)
organisasi. Karakteristik continuity menyatakan bahwa identitas organisasi
merujuk pada kontinuitas dan stabilitas. dapat berperan dalam pengambilan
kontinuitas ini menjadikan organisasi keputusan oleh organisasi dikarenakan
mendapatkan suatu gambaran akan mereka melihat identitas organisasi
koherensi pada masa lalu dan sebagai suatu alat yang memfasilitasi
membangun suatu arahan yang jelas organisasi dalam membentuk suatu
pada masa depan. Identitas yang bersifat konsep dan juga memfasilitasi organisasi
kontinuitas ini merupakan hal yang dalam implementasi tindakan strategis
penting bagi kesuksesan jangka panjang organisasi.
(Albert & Whetten, dalam Gioia,
Schultz, & Corley, 2000). Karakteristik Industri Kreatif
terakhir adalah karakteristik distinctive. Berdasarkan Kementerian
Karakteristik tersebut merujuk pada hal Perdagangan Indonesia, industri kreatif
yang membedakan atau suatu hal yang didefinisikan sebagai industri yang
menjadi perbandingan dengan organisasi berasal dari pemanfaatan kreativitas,
lain. Adanya karakteristik yang keterampilan, serta bakat individu untuk
membedakan suatu organisasi dengan menciptakan kesejahteraan serta
organisasi lain menjadi suatu hal yang lapangan pekerjaan melalui penciptaan
kritikal karena karyawan akan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya
menjustifikasi hal ini dengan eksistensi cipta individu tersebu (dalam Parman,
organisasi mereka, hingga pada akhirnya Subagiyo, Chairi, Erwidodo, Kresnarini,
hal ini akan memengaruhi identifikasi & Suseno, 2008). Industri kreatif
karyawan pada organisasi nya (Martin, diklasifikasikan kedalam 14 bidang oleh
Feldman, Hatch, & Sitkin, dalam kementerian perdagangan Indonesia
Ashforth & Mael, 1996). Dinyatakan (dalam Parman dkk., 2008), yaitu
pula oleh Abrams dan Hogg (dalam periklanan, arsitektur, pasar barang seni,
Whetten, 2006) bahwa karakteristik kerajinan tangan, desain, fesyen, video-
pembeda dari organisasi akan film-dan fotografi, permainan interaktif,
berpengaruh terhadap harga diri yang musik, seni pertunjukkan, penerbitan dan
tinggi. percetakan, teknologi, televisi dan radio,
Identitas organisasi memiliki serta riset dan pengembangan.
banyak dampak positif. Pada level Ditambahkan oleh Utami dan Lantu
organisasi, identitas organisasi dapat (2012) bahwa sejak tahun 2011, kuliner
berperan dalam meningkatkan efektivitas menjadi salah satu bidang yang termasuk
dan performa organisasi (Stimpert, dalam ranah industri kreatif.
89
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
90
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
yang berpartisipasi, terdapat 401 data adalah responden laki-laki, 78% nya
responden yang dapat diolah. memiliki rentang usia 25 hingga 44
Terdapat variabel data kontrol tahun, 71% memiliki jenjang pendidikan
dalam penelitian ini, yaitu status minimum S1, 53% responden telah
karyawan, masa bekerja, jenjang bekerja selama lebih dari sepuluh tahun,
pendidikan, level jabatan, jenis kelamin, 65% responden memiliki jabatan pada
usia responden, dan departemen tempat level staff, dan 34% responden berasal
responden bekerja. dari departemen bisnis.
Instrumen penelitian yang Variabel penelitian diukur
digunakan berbentuk kuesioner dan telah melalui enam skala likert type. Pada
diuji coba reliabilitas dengan teknik variabel perilaku kerja inovatif, terdapat
cronbach alpha. Instrumen penelitian total sembilan item sehingga range nilai
perilaku kerja inovatif menggunakan alat yang mungkin dimiliki partisipan adalah
ukur Janssen (2000) yang terdapat total 9 sembilan hingga 54. Berdasarkan hasil
item favorable (a= .936) dengan 3 item olah data, didapatkan rata-rata skor total
pada masing-masing dimensi. Skala responden sebesar 29.71 (SD=9.557).
likert type yang digunakan memiliki 6 Sedangkan pada variabel identitas
rentang jawaban yaitu dari “belum organisasi, rentang skor yang didapatkan
pernah sama sekali” hingga “selalu adalah delapan hingga 48. Berdasarkan
menampilkan”. Sedangkan untuk hasil olah data, didapatkan rata- rata skor
instrumen penelitian identitas organisasi total responden sebesar 30.83
menggunakan alat ukur Etikariena (SD=5.544).
(2015) yang diadaptasi dan Berdasarkan analisis data
dikembangkan dari Aaker (1997, dalam korelasi menggunakan pearson product
Witting, 2006). Terdapat total 8 item (a= moment, tidak ditemukan adanya
.749) dengan masing-masing 3 item hubungan yang signifikan antara variabel
untuk karakteristik centrality dan identitas organisasi dan perilaku kerja
distinctiveness, serta 2 item untuk inovatif (r= .063; p>.05). Hal ini
karakteristik continuity. Skala likert type menunjukkan bahwa H1 ditolak dan H0
yang digunakan memiliki 6 rentang diterima.
jawaban yaitu dari “tidak sesuai” hingga Walaupun identitas organisasi
“sangat sesuai”. merupakan variabel unidimensional,
Setelah proses pengambilan data peneliti juga berusaha melihat
selesai, dilakukan input data ke program karakteristik identitas organisasi apa
pengolahan data SPSS (Statistical yang memiliki hubungan paling kuat
Package for Social Science). Teknik dengan perilaku kerja inovatif.
analisis yang digunakan adalah pearson Berdasarkan uji statistik, tidak
product moment untuk melihat hubungan ditemukan adanya hubungan yang
antar variabel, independent sample t-test signifikan antara karakteristik centrality
untuk melihat perbedaan rata-rata pada dan perilaku kerja inovatif (r= .024;
dua kelompok, dan one way analysis of p>.05), begitu pula hubungan antara
variance untuk melihat perbedaan rata- karakteristik continuity dan perilaku
rata pada dua kelompok atau lebih. kerja inovatif (r= -.012; p>.05), dan
hubungan antara karakteristik
ANALISA DAN HASIL distinctiveness dan perilaku kerja
Berdasarkan analisis deskriptif, inovatif (r= .073; p>.05).
didapatkan gambaran bahwa dari Peneliti juga melihat perbedaan
sejumlah 401 responden penelitian, 61% rata-rata kelompok mengenai perilaku
91
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
92
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
93
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
94
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
95
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
96
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
97
Jurnal Psikogenesis, Volume 4, No.1, Juni 2016
98