0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Pelaksanaan discharge planning memiliki beberapa manfaat seperti memperkuat pengajaran kepada pasien, mengevaluasi pengaruh intervensi terhadap pemulihan pasien, mengidentifikasi kemungkinan kekambuhan atau kebutuhan perawatan baru, serta membantu kemandirian pasien setelah pulang dari rumah sakit. Discharge planning juga dapat mengurangi pelayanan yang tidak terencana, mengantisipasi kegawatdaruratan setelah pulang, s
Pelaksanaan discharge planning memiliki beberapa manfaat seperti memperkuat pengajaran kepada pasien, mengevaluasi pengaruh intervensi terhadap pemulihan pasien, mengidentifikasi kemungkinan kekambuhan atau kebutuhan perawatan baru, serta membantu kemandirian pasien setelah pulang dari rumah sakit. Discharge planning juga dapat mengurangi pelayanan yang tidak terencana, mengantisipasi kegawatdaruratan setelah pulang, s
Pelaksanaan discharge planning memiliki beberapa manfaat seperti memperkuat pengajaran kepada pasien, mengevaluasi pengaruh intervensi terhadap pemulihan pasien, mengidentifikasi kemungkinan kekambuhan atau kebutuhan perawatan baru, serta membantu kemandirian pasien setelah pulang dari rumah sakit. Discharge planning juga dapat mengurangi pelayanan yang tidak terencana, mengantisipasi kegawatdaruratan setelah pulang, s
Menurut Nursalam dan Efendi (2009) dalam Stefani (2019) menyebutkan terdapat beberapa manfaat dalam pelaksanaan discharge planning, yaitu
a. Memberikan kesempatan untuk memperkuat pengajaran kepada klien yang
dimulai dari rumah sakit. b. Memberikan tindak lanjut secara sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinutas perawatan klien. c. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan klien. d. Mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan perawatan baru. e. Membantu kemandiriian klien dalam melakukan perawatan di rumah.
Wulandari (2011) dalam Winarnia, Sujunaa dan Nakka (2018) , menyebutkan
bahwa manfaat dari pelaksanaan discharge planning adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi pelayanan yang tidak terencana (unplanned admission)
b. Mengantispasi terjadinya kegawatdaruratan seletah kembali ke rumah
c. Mengurangi LOS (Length Of Stay) pasien di rumah sakit
d. Meningkatkan kepuasan individu dan pemberi layanan
e. Menghemat biaya selama proses perawatan
f. Menghemat biaya ketika pelaksanaan perawatan di luar rumah sakit atau
di masyarakat karena perencanaan yang matang.
g. Hasil kesehatan yang dicapai menjadi optimal.
Sumber:
Stefani Marini, Baker. 2019. Hubungan Pelaksanaan Discharge Planning Dengan
Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Kelas II Dan III RSUD Prof.Dr.W.Z.Johannes Kupang. Surabaya. Universitas Airlangga Winarnia Tri, Sujanaa Treesia dan, Nakka David G. 2019. Manajemen Discharge Planning Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Di Rsud Kota Salatiga. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. Vol.09., No.02.