Anda di halaman 1dari 2

Selain dari teori piaget ternyata vygotsky juga memiliki teori tentang perkembangan kognitif

dan bahasa anak. vygotsky menunjukkan bahwa teorinya banyak memberikan perubahan cara
berfikir para ahli psikologi terkait perkembangan dan cara guru terhadap anak. berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh vygotsky, ia menemukan sesuatu yang berarti bagi ilmu
pengetahuan, yang terkenal dengan teori revolusi sosiokultural.

Vygotsky berpendapat bhwa jalan pikiran seorang harus dimengerti dari latar belakang
social-budaya dan sejarahnya. Maksudnya adalah memahami pikiran orang bukan dengan
cara menelusuri apa yang  ada di balik otaknya dan yang ada di dalam jiwanya, melainkan
dari asal-usul tindakan sadarnya dan dari interaksi social yang dilatarbelakangi oleh sejarh
hidupnya (Moll & Greenberg, 1990).

Berikut ini 3 konsep teori vygotsky yang membahas tentang perkembangan kognitif sesuai
dengan teori revolusi-sosiokultural:

 Hukum genetik tentang perkembangan ( genetic law of development)


 Zona perkembangan proksimal ( zone of proximal  development/ZPD)
 Mediasi

Namun pada kali ini kita akan membahas tentang  ZPD. Yang dimana ZPD adalah untuk
menghubungkan antara pembelajaran dan perkembangan. Menurut vygotsky perkembangan
kemampuan seseorang dapat dibagi menjadi dua, yaitu tingkat perkembangan actual dan
potensial. Tingkat perkembangan actual yaitu tampak dari kemampuan anak untuk
menyelesaikan masalah atau tugas secara mandiri,sedangkan tingkat perkembanagn potensial
yaitu tampak dari kemampuan seorang anak di bawah bimbingan orang tua/ orang lain, atau
teman sebaya yang memiliki kemampuan yang lebih kompeten.

ZPD sendiri kemampuan yang belum matang yang masih berada diproses pematangan. Untuk
menafsirkan konsep ZPD ini kita bisa menggunakan scaffolding interpretation, yaitu
memandang ZPD sebagi perancah atau wilayah penyangga dan atau batu loncatan untuk
mencapai taraf perkembangan yang semakin tinggi.

Selain itu vygotsky mengemukakan tentang emapt tahapan dari ZPD yang terjadi didalam
perkembangan dan pembelajaran:

 Tahap 1 : tindakan anak masih dipengaruhi atau di bantu orang lain. Pada tahap ini
anak masih di bantu dalam memakai baju,sepatu dan kaos kaki. Ketergantungan ini
sangat besar, namun anak suka memperhatikan cara kerja yang ditunjukkan orang
dewasa.
 Tahap 2: tindakan anak didasarakan atas inisiatif sendiri. Pada tahap ini anak mulai
bekeinginan untuk menggunakan pakaian sendiri,menggunakan kaos kaki dan sepatu.
Namun pada tahap ini anak masih sering keliru memakai sepatu antara yang kiri dan
kanan,bahkan dalam menggunakan baju butuh waktu yang lama karena kekeliruan
dalam menggunakan kancing baju.
 Tahap 3: tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi. Anak mulai
menggunakan sesuatu tanpa perintah dari orang dewasa. Sebelum berangkat sekolah
anak sudah tahu apa saja yang akan dilakukan mulai dari menggunakan seragam
sampai menggunakan kaos kaki dan sepatu sendiri.
 Tahap 4: tindakan spontan akan terus diulang-ulang hingga anak siap untuk berfikir
secara abstrak. Pada tahap ini anak memiliki prilaku otomatis, anak dapat melakukan
segala sesuatu tanpa contoh tetapi berdasarkan pada kemampuannya dalam mengingat
urutan sesuai kegiatan. Bahkan anak mampu menceritakan kembali apa saja
yangdilakukan di pagi hari ketika hendak berangkat kesekolah.

Anda mungkin juga menyukai